Hasil curian
Barang
– barang mewah pada gambar di atas, mempunyai harga yang tidak murah. Selain mahal kendaraan tersebit juga biasanya
tidak tersedia di pasaran, dan pembeliannya harus dipesan secara khusus. Jadi siapapun yang memilikinya pastinya akan
merasa bangga, sebab status kendaraan tersebut adalah” edisi terbatas”.
Coba
bayangkan segala kendaraan mewah tersebt bisa didapatkan secara gratis, apakah
tidak menyenagkan hati? Bisa jadi kita akan lebih berbahagia lagi. Kenyataanya kendaraan mewah tersebut memang
adalah barang – barang sitaan dari kasus korupsi. Mereka para koruptorlah yang merasakan betapa
nikmatnya barang”curian” berharga fantastis tersebut.
Kitab
Amsal juga mengatakan bahwa” roti curian itu manis” , hal ini menganalogikan
bahwa segala yang didapatkan tanpa pengorbanan ataupun mengorbankan pihak lain
rasanya lebih nikmat dari hasil usaha sendiri.
Akan tetapi tentu ada ayat selanjutnya yang menyatakan konsekuensi dari
rasa “nikmat” tersebut, yaitu penghukuman di dunia orang mati. Jadi manakah yang lebih nikmat? Menikmati hasil
curian, atau hasil keringat sendiri?
Hasil
curian memang mendatangkan kenikmatan, namun tidak akan sepadan dengan hukuman
yang akan diterima!
“Air curian manis,
dan roti yang dimakan dengan
Sembunyi – sembunyi lezat
rasanya
Tetapi orang tidak
tahu, bahwa di sana ada
Arwah – arwah dan
bahwa orang – orang yang diundangnya
Ada di dalam dunia
orang mati”
Amsal 9 : 17 - 18
God Bless You