Thursday, April 10, 2025

(ArBer)Kekayaan yang tidak berguna

 


Kekayaan yang tidak berguna

 

Perekonomian yang hampir bangkit setelah hantaman pandemi virus korona, akhirnya harus kembali tertunda.  Negara – negara maju saat ini sedang dalam fase perang baru yaitu perang tarif pajak import.  Beberapa negara maju mematok pajak import yang tidak masuk akal, sehingga perekonomian dunia kembali pada level menuju resesi kembali.

Bagi mereka yang mempunyai uang banyak, ternyata uang mereka saat ini sudah semakin tidak berguna oleh karena nilai barang yang semakin tinggi, namun nilai uang yang dipegang semakin rendah.  Jadi ada benarnya juga mereka yang mengejar kekayaan ataupun menumpuk kekayaan tidak berdaya juga menghadapi resesi ekonomi yang sudah didepan mata.  Istilah dari pengamsal adalah kekayaan gampang terbang oleh karena mempunyai sayapnya sendiri.

Mengejar kekayaan memang tidak akan ada habisnya, sebab ketika kita merasa mulai kaya, maka bisa saja kita merasa kekurang kembalio, oleh karena resesi global ekonomi.  Jadi sebagai orang percaya kita harus fokus pada kehendak Tuhan, sambil terus berusaha.  Janganlah kita berlaku sebaliknya yaitu fokus pada usaha kta sendiri sambil terus berdoa meminta berkat Tuhan!  Ingat Tuhanlah yang memberikan rezeki, dan tentunya mudah juga bagi- Nya untuk mengambilnya kembali!

Jika Tuhan tidak berkenan, maka kekayaan sebanyak apapun tidak akan pernah dapat bertahan lama!

 

“Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya

Tinggalkan niatmu ini, kalau engkau mengamat- amatinya

Lenyaplah ia, karena tiba – tiba ia bersayap

Lalu terbang ke angkasa seperti rajawali”

Amsal 23 : 4 - 5

 

God Bless You

No comments: