Jangan bangkitkan amarah dan sakit hatinya!
Se-nakal – nakalnya seorang anak, tetap saja akan merasa sedih, kecewa ataupun
terluka jika mendapat teguran dari orang tua mereka, apalagi jikalau teguran
keras tersebut dibarengi dengan emosi ataupun ancaman. Jadi wajarlah seorang anak akan ketakutan
seperti pada gambar di atas, dikala bapanya memarahinya dengan penuh amarah!
Firman
Tuhan jelas tidak melarang orang tua menegur, atau memarahi anak – anak mereka. Hanya saja ada dasar yang harus diperhatikan
dan juga tujuan yang akan dicapainya.
Apabila kita menegur atas dasar kekesalan dan emosi, maka sudah pasti
kita tidak akan mencapai tujuan kita terhadap anak – anak kita yaitu
menyadarkan mereka akan kesalahan mereka.
Bisa jadi si anak akan sakit hati, dan kemnudian membentuk self defend yang nantinya akan berujung
pembangkangan terhadap orang tua mereka sendiri.
Rasul
Paulus berpesan agar setiap orang tua bisa menegur anak – anak mereka dengan
bijak untuk tujuan kebaikan di masa yang akan datang. Jadi menegur ataupun memberi nasihat alangkah
baiknya dilakukan ketika bapa-bapa tidak dalam keadaan marah ataupun
emosi. Tenangkanlah hati dan pikiran
sebelum menegur anak yang bersangkutan, dan selalu usahakan agar mereka
mengerti maksud serta pesan yang akan disampaikan melalui teguran tersbut. Jadi sebelum menyadarkan anak – anak kita,
maka kita harus sadar terlebih dahulu bahwa anak – anak adalah anugerah dari
Tuhan, jadi perlu kita kasihi dan rawat dengan baik sesuai dengan ajaran Tuhan!
Teguran
yang benar kepada generasi muda pastilah akan membawa perubahan positif dan
bukan sakit hati yang berkepanjangan!
“Dan kamu, bapa-bapa,
janganlah bangkitkan
Amarah di hati
anak-anakmu,
Tetapi didiklah
mereka di dalam ajaran
Dan nasihat Tuhan”
Efesus 6 : 4
God Bless You