Memberitahu atau berteriak?
Kita dapat menarik kesimpulan bahwa memang tujuan mereka bukan agar tersampainya visi dan misi mereka kepada para pemilihnya, namun justru mereka berteriak - teriak agar para pendukungnya bersemanagat serta akan selalu mengingat figurnya yang berapi - api untuk dipilih. Jadi mereka nanti hanya akan mengingat wajah mereka yang bersemangat membangkitkan semangat dibandingkan mereka yang dengan hikmat menjelaskan visi - misinya. Kata - kata pembangkit semangat memang wajib diteriakkan untuk membankitkan semangat, namun ada kalanya pada saat kita menyampaikan sesuatu yang penting, maka kita harus memperhatikan frekuensi suara kita agar apa yang keluar dari mulut kita akan lebih berhikmat sera mudah diterima.
Kata - kata yang tenang biasanya lebih mudah diterima dan dicerna para pendengarnmya, sedangkan kata - kata yang diucapka keras akan membuat adrenalin kita justru bergejolak sampai dengan mudah terprovokasi yang diakhiri dengan cara pikir yang sangat subyektif. Sebagai orang Kristen kita juga harus memperhatikan bagaimana kata - kata kita keluar. Bila kita menegur atau memberitakan firman dengan nada yang tidak seharusnya maka hal tersebut bisa - bisa menjadi batu sandungan kita dalam memberitakan firman Tuhan. Berilah semangat pada awal pembicaraan dan akhir pembicaraan kita, namun sepananjang proses pembicaraan aturlah volume suara kita karena hal tersebut membantu mempermudah daya tangkap para pendengar.
yang didengar dengan tenang,
lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa
diantara orang bodoh"
Pengkotbah 9:17