Thursday, August 6, 2009

(ArBer)Kebaikan yang tidak setengah-setengah.


Kebaikan yang tidak setengah-setengah.

Alkisah suatu hari ada seorang copet yang ingin berbuat menjambret seorang pemuda. Copet tersebut menunggu kesempatanyang sempurna untuk mengambil dompet atau jam tangan, atau mungkin juga hand phone dari tas ransel pemuda tersebut. Sebenarnya sang copet sudah lama mengintai pemuda tersebut sehingga dia sudah hafal betul jam berapa pemuda tersebut keluar, lalu jam berapa naik bus. serta bus jurusan mana yang dinaikinya. Singkat cerita bus yang ditunggu kemudian datang keduanya lalu naik bus tersebut. Si pemuda tidak sadar kalau iya berada dalam bahaya, sebelum dia duduk di kursi bus yang hanya tinggal satu, dia bahkan mempersilahkan si pencopet yang naik bersamanya untuk duduk, akan tetapi copet tersebut menolak ambil mencari kesempatan. Tak lama kemudian seorang nenek naik bus tersebut, dengan cepat pemuda tersebut bangun dan mempersilahkan nenek tersebut duduk. Tidak lama kemudian nenek tersebut justru yang lebih dahulu meminta duit kepada sang pemuda untuk ongkosnya. Kemudian pemuda tersebut pun langsung memberikan uang kepada nenek tersebut, bahkan uangnya lebih dari apa yang diminta nenek-nenek tersebut. setelah beberapa saat kemudian nenek-nenek tersebut pun ingfin turun, karena kasihan sang pemuda kemudian menmbantunya turun dari bus. Pencopet yang menyaksikan kelakuan pemuda itu dari awalpun ikut turun karena tak ingin buruanya tersebut kabur. Ketiganya lalu turun disebuah halte sepi, sang copet langsung bersiap untuk menjambret sang pemuda. Belum sempat aksinya dilakukan, dia melihat pemandangan aneh dikala san pemuda mengendok sang nenek ke belakang pundaknya. Ternyata pemuda tersebut ingin membantu nenek-nenek tersebut menyebrang jalan, karena lalu lintas yang cukup padat pemuda tersebut tidak mau mengambil resiko membiarkan nenek tersebut jalan, karena selain berbahaya, jalannya yang pelan juga bisa menghambat laju kendaraan. Melihat pemandangan tersebut copet tersebutpun mengurunkan niatnya serta pergi dengan wajah sedih.

Kesedihan pencopet tersebut tentu bukan karena dia tak dapat membantu nenek-nenek itu. Kesedihannya justru karena niat jahatnya kepada seorang yang ternyata amat baik hati. Selain baik hati pemuda tersebut juga tidak setengah - setengah dalam membantu seseorang. Ilustrasi di atas seharusnya membuat kita sadar bahwa jika kita mampu berbuat kebaikan kepada seseorang, untuk apa kita berhenti berbuat setelan berbuat sekali?

Ingatlah satu hal bahwa sebuah kebaikan saja mampu mengalahkan niat jahat, apalagi kita rajin berbuat kebaikan serta tidak setengah - setengah!

"Dan siapakan yang akan
berbuat jahat terhadap kamu,
jika kamu rajin
berbuat kebaikan?"
1 Petrus 3:13

GOD Bless u


No comments: