Tertinggi di dunia.
Sultan Kosen (26) tercatat sebagai pria tertinggi di dunia dengan tinggi badan 246.5 cm. Ia mengalahkan gelar pria tertinggi sebelumnya asal China, Bao Xishun yang memiliki tinggi 200.36 meter. Tak hanya itu, pria asal Turki ini turut memegang rekor dunia atas telapak tangan dan kaki terpanjang. Telapak tangannya mencapai 27.5 cm, sementara kakinya memiliki panjang 36.5cm. Di antara saudara-saudaranya, memang hanya Kosen yang memiliki tinggi tidak wajar. Keesktriman tinggi Kosen muncul ketika ia berusia 10 tahun. Saat itu ia mengidap tumor yang menyebabkan berkembang pesatnya hormon yang dihasilkan dari kelenjar di bawah otaknya. Setelah tumornya dicabut, badan Kosen pun berhenti tumbuh. akhirnya berakhir setahun yang lalu. Kini ia harus menggunakan tongkat panjang untuk berjalan. Tinggi badan yang melebihi manusia nolmal tidak membuatnya serta merta sombong/tinggi hati, "Sultan merupakan sosok yang gentle, pendiam yang tenang dan tidak merasa terganggu dengan ukuran tinggi badannya yang paling tinggi sedunia," jelas kepala editor Guiness, Craig Glenday.
Apabila tinggi badan seseorang bisa diukur, maka apakah kita bisa mengukur tinggi hati atau kesombongan manusia?
Manusia mudah sekali terjebak dalam perangkap “narsisisme”(suka pamer) yang merupakan akar dari kesombongan. Kelebihan diri sendiri yang secara terus menerus diexpose atau dibanggakan akan membuat kita lupa diri. Pujian yang datang juga akan menyebabkan kita tinggi hati, apabila tidak disikapi dengan kedewasaan.
Pujian merupakan ungkapan hati atas kekaguman akan suatu hal yang dimiliki atau dilakukan orang lain yang tidak kita miliki/mampu kita lakukan. Bagi orang yang menerima pujian tersebut, biasanya akan timbul rasa bangga. Rasa bangga yang terus meneruslah yang nantinya membuat kita arogan dan menganggap bahwa diri kitalah yang terbaik.
Sebagai umat Kristiani yang hidup dalam terang kasih Yesus, seharusnya kita sadar dan belajar untuk menyerahkan segala pujian hanya bagi DIA! Tanpa ijin-Nya sebenarnya kita tak mampu melakukan apapun. Belajarlah untuk senantiasa meneruskan segala pujian kepada kuasa dasih-Nya, dengan demikian kita tak akan mempunyai alasan untuk membanggakan diri.
Karena kesombongan tidak dapat diukur ketinggiannya, maka sebaiknya, semakin kita dijunjung tinggi, seharusnya semakin besar juga usaha kita untuk dapat tetap rmerasa rendah dihadapan-Nya!
“Tinggi hati mendahului kehancuran
Tetapi kerendahan hati
Mendahului kehormatan”
Amsal 18:12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment