Percaya kepada tangan siapa?
Suatu hari di sebuah kerajaan, diadakan sebuah perlombaan memasak.
Waktu pun berlalu cepat, dan akhirnya selesailah lomba tersebut. Dari kejauhan sudah tercium harum aroma masakan yang dihasilkan ke dua koki tersebut. Setelah masakan tersebut dinilai oleh beberapa orang juri dari kedua kerajaan, maka di umumkanlah bahwa pemenang tahun ini, jatuh pada kerjaan A. Mendengar hal tersebut koki dari kerajaan B melakukan protes dan tidak percaya bahwa masakannya kalah lezat. Kemudian pimpinan juri kemudian menjelaskan bahwa cara memasak dan penyajian masakan mereka sebenarnya sama-sama menarik serta lezat, namun bahan-bahan mentah yang digunakan koki B, tidak sebaik bahan-bahan mentah dari koki A, hal itulah yang akhirnya membedakan sedikit rasa pada masakan tersebut.
Cerita tersebut mengandung makna penting bahwa kita tidak boleh sombong dengan kemampuan kita, atau apalagi mempercayakan segalanya kepada “tangan-tangan” tertentu. Walaupun sebenarnya “tangan-tangan” tersebut tampaknya sangat ahli/professional, namun tanpa uluran tangan Tuhan, hasilnya tetap saja berbeda. Hal tersebutlah yang terjadi pada koki B tersebut, walaupun tangannya sangat terampil, namun bahan-bahan mentah yang merupakan hasil bumi tidak bagus, maka rasa masakannyapun tentunya berubah. Belajarlah seperti raja Daud, yang walaupun dia seorang pahlwan yang dikarunia kemampuan berperang, tapi tetap menyerahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan!
Jangan mempercayakan tangan kita atau tangan orang lain utuk melakukan sesuatu, sebelum kita mempercayakan semuanya ke dalam kuasa tangan Tuhan!
“……biarlah kiranya
kita jatuh ke dalam tangan TUHAN
sebab besar kasih sayang-Nya;
tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia”
2 Samuel 24:14
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment