Aksi tutup mulut
Aksi tutup sekarang banyak pakai oleh para pejabat birokrasi yang diduga terkait dengan dugaan kasus pencucian uang dan korupsi. Selain takut beritanya di eksposs, mereka juga sebenarnya takut kalau-kalau kata-kata mereka sudah tidak dipercaya lagi. Disaat kata-kata kita tidak berguna lagi maka kita perlu melakukan aksi tutup mulut.
“Mulutmu harimau mu”, kira-kira itulah ungkapan sebuah pribahasa tentang keganasan mulut kita. Kata – kata yang keluar dari mulut berasal dari lidah kita, sedangkan lidah diumpamakan seperti sebuah kendali kecil yang bisa mengendalikan seluruh anggota tubuh kita. Dengan lidah kita bisa memuji Tuhan. Dengan lidah juga kita bisa, berkeluh kesah akan permasalahan kita. Dengan lidah kita bisa memberikan semangat, dengan lidah juga kita dapat mematahkan semangat. Dengan lidah kita bisa memberitakan kabar keselamatan, namun dengan lidah juga kita bisa membuat orang lain meninggalkan Tuhan. Lidah bisa berubah fungsi tergantung siapa yang mengendalikannya.
Mengendalikan lidah berarti mengendalikan seluruh tubuh ini. Jika kita belum mampu mengendalikannya maka alangkah baiknya kita tutup mulut kita, maka lidah yang tak “terkendali” didalam mulut kita tak dapat menjalankan fungsinya. Mengetahui kapan kita harus berbicara adalah lebih baik dibandingkan berusaha berbicara dengan baik. Jadi mulai saat ini, mintalah pertolongan Tuhan, agar kita mampu menempatkan kata-kata kita sesuai dengan tempat dan saat yang tepat!
Tidak selamanya aksi menutup mulut itu buruk, selama kita belum bisa menempatkan kata-kata kita dengan tepat, lebih baik kita tutup mulut.
“Perkataan mulut orang berhikmat menarik
Tetapi bibir orang bodoh
Menelan orang itu sendiri”
Pengkotbah 10:12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment