Friday, January 7, 2011

(ArBer)Bukan dokumen Negara.


Bukan dokumen Negara.


Dokumen Negara adalah dokumen penting yang sifatnya sangat rahasia(hanya orang-orang dengan jabatan tertentu saja yang bisa membacanya). Lalu coba bayangkan, apabila dokumen super penting dan rahasia tersebut jatuh ke tangan rakyat biasa(seperti gambar diatas), tentu saja dokumen penting tersebut telah kehilangan identitas kerahasiannya.


Bayangkan apa yang terjadi jika Injil hanya boleh dibaca orang-orang tertentu dengan jabatan tertentu! Kemungkinan yang terjadi adalah kebenaran Firman Tuhan akan semakin tertutup dan kebenaran-Nya sulit untuk dinyatakan, apalagi dibuktikan. Beruntunglah kita sebagai orang-orang beriman, karena kita bisa menbaca atau mengakses Injil yang merupakan Firman Tuhan dimana saja dan kapan saja. Permasalahannya justru terletak kepada kita yang masih menganggap Injil sebagai Dokumen Negara, yang harus selalu disimpan dan dibaca seperlunya saja.


Injil bukanlah dokumen penting yang harus disimpan dan dibaca orang-orang tertentu, bahkan Injil tidak perlu dirahasiakan isinya. Injil seharusnya dibuka secara luas kepada semua orang, siapapun bisa membaca dan mengaksesnya. Sebagai orang beriman yang hidup di negtara yang menjungjung tinggi serta mengakui agama Kristen, seharusnya kita memanfaatkan moment tersebut untuk selalu dapat membaca dan mengakses Firman Tuhan kapan dan dimana saja. Jangan membuka Alkitab hanya pada hari minggu saja, atau pada saat di Gereja saja, dimanapun dan kapanpun jika ada kesempatan maka buka dan bacalah firman Tuhan, agar kebenaran Tuhan dapat terungkap dalam kehidupan kita. Dengan demikian hidup kita bisa menjadi cerminan kasih Kristus secara nyata dimanapun kita berada.


Firman Tuhan memang berisikan rahasia Allah, namun Firman Tuhan tidak dirahasiakan bagi semua orang yang ingin mengenal-Nya. Sebaliknya Injil harus diberitakan!


“Tetapi injil

Harus diberitakan dahulu

Kepada semua bangsa”

Markus 13:10


GOD Bless u

No comments: