Satu visi dua misi.
Gajah-gajah dalam gambar di atas sepertinya mempunyai tujuan yang serupa, yaitu menarik sebuah mobil yang tidak bergerak(mungkin rusak/mogok). Satu hal yang membedakan mereka adalah arah mereka menarik mobil tersebut yang berlawanan. Jika hal tersebut terus berlanjut, maka dipastikan mobil bukan saja tetap di tempat, namun mobil tersebut akan mengalami kerusakan yang lebih parah.
Kejadian di atas bukanlah hal baru dalam kehidupan sehari-hari. Dalam lingkungan sosial terkecil seperti keluarga terkadang kitapun mengalami hal serupa. Mempunyai visi yang sama dalam satu keluarga terkadang sulit untuk diwujudkan oleh karena misi yang berbeda bahkan bertentangan antara satu dengan lainnya. Misalnya saat memutuskan kegiatan ekstrakulikuler yang akan diambil anak-anak. Sang Ayah menginginkan anaknya mengambil ekstrakulikuler berlari, sedangkan sang Ibu menginginkan menari. Akhirnya yang menjadi korban adalah sang anak, sebab kedua ekstrakulikuler pilihan orang tuanya tersebut sangat bertolak belakang.
Sikap yang egois dari diri kita sendiri kerap kali menimbulkan korban bagi pihak lain. Sebagai anak Tuhan, seharusnya kita menjadi saluran kasih dan sukacita kepada sesama, dan bukannya justru menjadi sumber dukacita bagi pihak lain! Mulai saat ini kita harus membiasakan diri untuk mencocokkan terlebih dahulu misi-misi kita untuk mencapai satu visi yang sama. Mempersatukan persepsi atau pandangan kita akan tujuan bersama pasti akan membawa kita semua dalam kesamaan misi. Misi-misi yang telah dicocokan pastilah akan membuahkan hasil yang lebih baik dan cepat dalam mencapai tujuan akhir! Jadi berjalanlah “beriringan” dan jangan berjalan “sendiri-sendiri ke arah yang berlawanan”!
Misi kita bolehlah berbeda-beda, namun jangan sampai misi kita justru menghalangi misi orang lain untuk mencapai visi bersama!
“Karena itu sempurnalah sukacitaku dengan ini:
Hendaklah kamu sehati sepikir
Dalam satu kasih,
Satu jiwa, satu tujuan”
Filipi 2:2
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment