“Pegangan
yang kuat ya nak!”, kira – kira itulah pesean para orang tua murid yang
menyaksikan anak-anaknya menyeberang pada jembatan yang sudah hampir roboh itu. Anak-anak sekolah tersebut harus melewati bahaya
demi mendapatkan bekal ilmu pengetahuan di sekolah.
Sebenarnya
(gambar di atas) merupakan potret realita kehidupan anak – anak sekolah di desa
terpencil, dimana terkadang mereka harus melewati berbagai medan berat hanya
untuk mencapai ke sekolah. Keadaan
seperti ini tentu berbandaing terbalik dengan suasana pendidikan di
perkotaan. Siswa – siswi perkotaan
dapat menikmati berbagai fasilitas pendidikan dengan mudahnya. Namun perbedaan mencolok justru terletak pada
keinginan untuk menimba ilmu di sekolah.
Bagi mereka yang sekolah di desa terpencil, sekolah adalah tempat
menimba ilmu untuk bekal hidup, sedangkan bagi siswa perkotaan, sekolah bisa
jadi hanya sebagai tempat “singgah sementara” untuk segala aktivitas sosial(berteman,
mencari pasangan hidup, tempat pamer kekayaan, ataupun pamer kekuatan)
Akhirnya
semuanya dikembalikan lagi kepada individu masing-masing dalam memandang
pentingnya seuatu ilmu pengetahuan. Bagi
sebagian orang mungkin ilmu pengetahuan tidak akan berpengaruh banyak(bagi
mereka yang kaya ataupun berpangkat), akan tetapi bagi sebagian orang, ilmu
pengetahuan adalah makanan wajib yang harus dikonsumsinya bila ingin bertahan
hidup di dunia ini. Lalu bagaimana cara
pandang orang Kristiani seperti kita terhadap penting tidaknya ilmu
pengetahuan? Firman Tuhan pastinya
menanamkan betapa pentingya didikan dan pengetahuan! Hanya kemudian apakah kita sendiri sudah
mengetahui betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan didikan? Lalu sadarkah kita bahwa tanpa didikan, kita
akan lebih sulit untuk mengenal Tuhan dan sesama?
Kita
tidak akan bisa menjadi terang dunia apabila dalam kehidupan ini tidak
berpegang pada didikan dan ilmu pengetahuan!
“Berpeganglah pada didikan
Janganlah melepaskannya,
peliharalah dia
Karena dialah hidupmu”
Amsal 4:13
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment