Tutuplah mulutnya!
Mulut
yang tidak bisa berhenti berbicara memang seharusnya ditutup. Jika tangan sendiri tak mampu menutup mulut
yang “liar” maka mau tidak mau tangan pihak lain yang akan menutupnya.
Mulut
seseorang diperuntukkan untuk berbicara atau menyampaikan pendapat. Tetapi tidak semua orang menggunakannya
dengan bijak dan benar. Kenyataannya
banyak sekali di antara orang-orang yang menggunakan mulut untuk hal yang
sia-sia, seperti membicarakan orang lain, berdusta, menipu bahkan menjatuhkan
orang lain. Jadi sudah seharusnya mulut
tersebut “ditutup”, namun bagaimanakah cara menutup mulut seseorang yang sulit
dikendalikan?
Yesus
dalam pelayanan-Nya di dunia ini juga banyak menghadapi pembicara-pembicara
yang suka meremehkan-Nya serta membesar-besarkan perkara yang dilakukan-Nya. Tuhan Yesus tidak diam dan membiarkan mereka
bicara, Dia melawan namun bukan dengan tindakan ataupun perkataan yang
kasar. Dia menghadapinya dengan kepala
dingin yaitu dengan memberi bukti dari sikap dan tindakan-Nya yang sesuai
dengan kebenaran Firman Tuhan. Apakah
saat ini kita juga dikelilingi mereka yang sering menyesatkan sesama melalui
kata-kata yang sia-sia? Jika iya maka seharusnya kita tidak tinggal diam,
melainkan berusaha menutup mulut mereka yang berlaku demikian! Tentunya dengan cara yang sesuai dengan
Firman Tuhan.
Menutup
mulut seseorang yang sering mengeluarkan perkataan sia-sia dan menyesatkan,
berarti membuka peluang bagi kita untuk bisa lebih leluasa mengeluarkan
perkataan serta tindakan nyata yang sesuai dengan Firman Tuhan.
“……………….…….
Dengan omongan sia –
sia mereka
Menyesatkan pikiran
Orang – orang semacam
itu harus
Ditutup mulutnya
……………………… ”
Titus 1 ayat 10-11
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment