Rokoknya mau asapnya ogah!
Gambar
di atas janganlah di contoh! Meskipun sejenak terlihat bahwa perokok tersebut
menggunakan masker agar asap rokok tidak menggangu kesehatannya, namun demikian
asap tersebut tetap saja menggangu orang lain.
Satu sisi dia ingin menghisap rokok, namun di sisi lain, dia tidak mau
menanngung resikonya, bahkan cenderung “mengalihkan” resikonya kepada orang
lain.
Merokok
berdampak buruk terhadap kesehatan, namun kenikmatan daun tembakau tersebut
masih sulit untuk ditolak. Ironisnya
para perokok cenderung untuk bersikap egois, yaitu mau menikmati sebatang
rokok, namun tidak mau menghadapi resiko ataupun dampak yang ditimbulkan. Keadaan idealnya adalah bahwa siapa yang
berbuat maka dialah yang harus menanggung dampaknya, entah itu dampak positif
maupun negatif! Hal tersebut juga
berlaku untuk dosa, yaitu bahwa siapa yang melakukannya akan menanggung dosa
itu sendiri!
Kasih
Tuhan Yesus memang sudah membuat kita layak masuk kerajaan- Nya, namun demikian
hukuman atas segala dosa masih tetap harus kita pertanggung jawabkan. Akan tetapi sekali Tuhan menunjukkan kasih- Nya
yaitu dengan memberi kesempatan kepada kita agar terbebas dari hukuman maut,
yaitu dengan bertobat dan tidak mengulangi lagi segala keberdosaan kita. Jadi jelaslah sudah bahwa hanya dengan
pertobatan pribadi kitalah dapat menghindari hukuman maut! Jadi janganlah
menganggap kita bisa “mengalihkan hukuman” kepada orang lain atas segala upah
dosa kita! Sebab Tuhan maha adil, yang tidak mungkin menjatuhkan hukuman kepada
orang – orang benar yang mencintai Firman-Nya.
Perbutan
dosa yang dilakukan seorang diri, hanya bisa diampuni pertobatan secara pribadi
juga!
“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati
………………………
Tetapi jikalau orang
fasik bertobat
Dari segala dosa yang
dilakukannya dan
Berpegang pada
ketetapan- Ku
Serta melakukan
keadilan dan kebenaran
Ia pasti hidup, ia
tidak akan mati!”
Yehezkiel 18:20-21
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment