Nikmatnya
singgasana.
Siapapun
yang duduk di singgasana (seperti gambar di atas), pastinya akan sulit diminta
bangkit ataupun turun dari sana. Kursi
singgasana memang akan selalu menarik kepada siapapun, dan setelah mendudukinya
siapapun akan sulit meninggalkannya.
Singgasana
erat kaitannya dengan kekuasaan. Siapapun
yang memiliki kekuasaan tentunya tidak akan dengan mudah melepaskannya. Saat seseorang bisa memanfaatkan kekuasaan
dengan benar dan bukan demi kepentingan diri sendiri, seseorang pasti akan
diminta untuk terus duduk di singgasana mereka.
Akan tetapi apabila seseorang memakai kekuasaan untuk kepuasan diri
pribadi, maka sudah selayaknya orang tersebut harus turun atau diturunkan dari
singgasana.
Kenyataan
yang terjadi saat ini adalah banyak sekali pemimpin – pemimpin yang berkuasa
sangat sulit untuk melepaskan kekuasaan mereka.
Saat rakyat sudah tidak percaya lagi, mereka juga cenderung bertahan di
singgasana mereka, bahkan berani menggunakan cara apa saja untuk mempertahankan
“kursi empuk” mereka. Alangkah baiknya
sebagai seorang manusia kita sadar akan batas kemampuan kita. Saat kita mampu mempergunakan kekuasaan
dengan baik demi kepentingan banyak orang pergunakanlah dengan sebaik mungkin. Sebaliknya saat kita tidak mampu
mengendalikan nafsu pribadi oleh karena kekuasaan maka alangkah baiknya kita
mudur ataupun turun dengan terhormat.
Ingatlah satu selalu bahwa manusia mungkin tidak akan bisa menggeser
singgasana kita, namun bagi Tuhan itu mudah saja, karena Tuhan jugalah yang
mengijinkan kita duduk di singgasana tersebut!
Jangan
menyangka tidak ada yang bisa menurunkan kita setelah kita naik! Sebab Dia yang membuat kita naik pasti akan
dengan mudah menurunkan kita!
“Ia menurunkan orang – orang
Yang berkuasa dari tahtanya,
Dan meninggikan
Orang – orang yang rendah”
Lukas 1:52
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment