Keras
kepala seperti batu.
Kasih
Tuhan kepada manusia sungguh tidak terbatas, manusia dijaga- Nya bagaikan biji
mata- Nya sendiri. Begitu besarnya
sehingga Anak-Nya yang Tunggalpun diberikan demi menembus dosa umat manusia,
namun pertanyaanya adalah apakah manusia mau membalas segala perbuatan- Nya?
Jangankan
mau membalas segala kasih Tuhan, untuk mengucapkan syukur saja sepertinya kita
jarang melakukannya. Kita lebih senang
untuk menikmati berkat dibandingkan harus menysukuri atau katakanlah untuk
membalas anugerah- Nya(meskipun tak mungkin) dengan melakukan kehendak-
Nya. Mungkin sifat ini juga merupakan
sifat “keturunan” dari nenek moyang kita yaitu bangsa Israel yang mendapat
kasih Tuhan begitu rupa.
Segala
mukjizat serta segala karya keselamatan TUHAN tidak pernah cukup bagi bangsa
Israel, meskipun mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri segala
penyertaan TUHAN Allah. Bangsa Israel lebih
suka memuji TUHAN saat mereka mendapatkan berkat, namun kemudian kembali
bersungut – sungut saat permintaan mereka tidak segera kabulkan TUHAN! Itulah
cerminan umat TUHAN yang “berkepala batu”!
Lalu kemudian pertanyaanya adalah, apakah kita juga sama seperti
itu? Menjadi orang – orang yang dikasihi
TUHAN, namun demikian tidak mau menerima segala konsekuensinya dalam mengikuti
kehendak- NYA? Jadi bertobatlah segera!
Jangan sampai sifat keras kita menghalangi sentuhan kasih TUHAN Allah dalam
kehidupan ini!
Janganlah
mengeraskan hati dan pikiran kita terhadap firman Tuhan! Jika kita tidak mau
TUHAN menegur kita dengan cara keras juga!
“Sekalipun mereka berkata:
Demi TUHAN yang
hidup, namun
Mereka bersumpah
palsu
………………………………
………………….
Mereka mengeraskan
kepalanya
Lebih dari pada batu,
Dan mereka tidak mau
bertobat”
Yeremia 5:2-3
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment