Mewujudkan pemilu yang damai.
Pemilu yang damai nampaknya bukan
hanya menjadi harapan dari pemerintah, namun juga harapan seluruh masyarakat
Indonesia pada umunya. Damai atau
tidaknya pemilu tentu tidak bisa dibebankan tanggung jawab sepenuhnya kepada aparat
pemerintah(kepolisian ataupun TNI), namun juga dibutuhkan partisipasi
wargannya, lalu apakah kita sudah ikut serta menjaga kedamaian pemilu tahun
ini?
Menjaga kedamaian bukan berarti
kita harus menjaga keamanan, ataupun terjun langsung mengawasi pemlihan umum.(yang
sebenarnya sudah dikerjakan lembaga atau institusi Negara) Menjaga kedamaian bisa dikerjakan memalui hal
– hal sederhana. Misalnya tidak
memancing keributan antar pendukung calon Presiden tertentu pada dunia maya,
atau juga tidak memasang foto status pada media sosial kita yang intinya melecehkan
pasangan pemimpin tertentu, dan masih banyak juga hal lainnya yang intinya
menjaga sikap serta perkataan kita saat berinteraksi dengan orang lain, baik
dalam dunia nyata maupun maya.
Menjaga perdamaian atau menjadi
seorang yang membawa damai sebenarnya juga adalah kewajiban kita orang – oran percaya
yang telah diselamatkan Sang Juru damai.
Yesus sebagai juru damai dunia bahkan mengatakan mahwa mereka yang
membawa damailah yang disebut sebagai anak – anak Allah. Jadi jagalah sikap kita pada pesta demokrasi
ini, sebab sikap yang tidak baik akan mudah memprovokasi pihak lain untuk
melakukan hal serupa juga, dan sudah demikian maka kedamaian sudah pasti tidak
akan terwujud! Yang terjadi bahkan bisa jadi pertengkaran ataupu perselisihan
tiada henti. Ingalah satu hal bahwa jika
kita menginginkan kedamaian, maka kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk
mewujudkannya, sebab semuanya itu harus dimulai dahulu dari diri kita sendiri!
Siapa saja yang memanggil nama Tuhan
Allah dengan panggilan Bapa, wajib mengikuti teladan Si Raja damai didalam dunia ini, yaitu
sebagai pembawa damai!
“Berbahagialah
orang yang membawa damai,
Karena
mereka akan disebut
Anak
– anak Allah”
Matius
5 : 9
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment