Monday, July 21, 2014

(ArBer)Mr. Miyagi



Mr. Miyagi

Pat Morita, atau yang kita kenal sebagai Mr. Miyagi dalam sebuah film layar lebar legendaris yang berjudul Karate Kid, memang sudah meninggalkan kita semua, namun kenangan akan konsistensi dan aktingnya masih jelas dalam ingatan kita.  Salah satu peran yang diperankan dengan sempurna, adalah sebagai seorang guru Karate yang mengajarkan ilmu bela diri tersebut kepada seorang remaja kulit putih.  Dia bukan hanya mengajarkan karate, namun justru mengajarkan hal lain dari ilmu karate.

Alkisah remaja dari negeri barat tersebut berkunjung ke negara Jepang, di sana Dia bertemu dengan seurang yang sudah paruh baya bernama Mr. Miyagi.  Mr Miyagi tahu benar keingunan sang remaja untuk mempelajari karate,(untuk pamer), dan dengan bijak dia justru mengajarkan bahwa ilmu beladiri bukan untuk berkelahi melainkan satu bagian dari unsur seni yang seharusnya membawa kedamaian serta menciptakan keindahan bagi semua pihak.  Intinya dengan umur yang sudah tidak muda lagi Mr. Miyagi berhasil memberikan contoh yang baik kepada generasi penerus yang masih “hijau”

Sosok seorang tua yang seperti Mr. Miyagi dalam film Karate Kid itulah mungkin yang saat ini dibutuhkan negeri ini.  Di tengan – tengah berbagai gejolak kawaula muda yang mulai terjerumus arus moderanisme, sangat diperlukan nasihat berhikmat dari mereka yang dituakan.  Hanya saja tidak semua dari para tua – tua di negeri ini bisa memberikan nasihat bijak untuk membangun negara ini.  Contoh sederhananya adalah, dalam dunia politik, mererka yang sudah dianggap senior atau berpengalaman menjalankan engara ini, justrulah mereka yang terkadang mengeluarkan statemen yang bisa  memecah bangsa.  Jadi bagi kita yang masih muda, carilah mereka yang sudah senior serta berpengalaman.  Mintalah pendapat mereka dan belajarlah dari mereka, hanya saja tetaplah kita harus mengutamakan mereka yang mempunyai prinsip hidup berdasarkan firman Tuhan.  Segala nasihat mereka yang ebrdasarkan kebanran firman Tuhan itulah yang wajib kita contoh dan lanjutkan, dan hal lain selain itu haruslah segera kita abaikan!
Untuk menjadi seorang yang bijak, pengalaman hidup saja kurang, tetapi dibutuhkan kedekatan dengan Dia yang Maha bjiaksana!
 “Pikirku : biarlah yang sudah lanjut usianya berbicara,
Dan yang sudah banyak bicara
Dan yang sudah banyak jumlah tahunya memeparkan hikmat
Tetapi Roh yang di dalam manusia
Dan yang nafas yang Mahakuasa,
Itulah yang memberi kepadanya pengertian”
Ayub  32 : 17

GOD Bless u

No comments: