Bercerai = dibenci
Anak adalah korban pertama dan
terutama dari sebuah perceraian antara sepasang suami isteri. Bagi pasangan suami isteri yang sudah tidak
saling mencintai, mungkin pikiran mereka bisa tenang setelah bercerai, namun
tidak demikian dengan anak yang merupakan buah hati dari mereka berdua. Kebencian dan traumatis pastinya akan selalu membayangi pertumbuhan sang anak.
Ada ataupun tanpa anak, sebenarnya
perceraian sama sekali tidak dibenarkan pada ajaran kristen. Percerain berarti penghianatan, baik dari
sudut pandang manusia maupun Ilahi.
Perceraian berarti mengingkari janji dengan Tuhan Allah(pada saat
pemberkatan nikah), Penginkaran janji tersebut sama saja dengan penghianatan
kepada Dia yang menjadi Saksi atas karunia cinta antar sepasang anak
manusia. Jadi sudah pasti perceraian
amat dibenci apapun alasannya, namun begitu di dalam injil tercatat bahwa Musa “melegalkan”
perceraian, lalu apakah hal ini juga disetujui Tuhan Allah?
Musa memberikan surat cerai oleh
karena “paksaan” dan desakan bangsa Israel yang terus menerus menggerutu. Akan tetapi bagi Tuhan, pereceraian sama
sekali tidak diperbolehkan, selain dari pada izin- Nya sendiri(apabila memang
sudah dipanggil- Nya/meninggal dunia).
Manusia tidak diperbolehkan menceraikan manusia, dan kejahatan ini sama
tingkatanya dengan pembunuhuan ataupun perzinahan, sebab mengambil hak
Allah. Jadi apapun permasalahan pasangan
orang percaya, hendaknya diselesaikan dengan sebaik – baiknya tanpa
perceraian. Sebenarnya tidak ada masalah
yang tidak terselesaikan asalkan kedua pihak mau menyelesaikan segala kebencian
atau penghianatan mereka! Ingtalah bahwa Tuhan bukan hanya membenci perceraian,
tetapi Dia juga membenci mereka yang bercerai!
Jadi berpikirlah ribuan kali sebelum
menginginkan perceraian karena “harga” yang harus dibayar terlalu mahal(dibenci
manusia dan juga TUHAN)
“Sebab Aku membenci perceraian,
Firman TUHAN, Allah Israel
Juga orang yang menutupi pakaiannya
Dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam
Maka janganlah berhianat!”
Maleakhi 2 : 16
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment