Monday, November 17, 2014

(ArBer)Berliku - liku



Berliku - liku

Tangga yang berliku – liku tersebut dibuat agar setiap orang tidak kelelahan saat menaiki anak tangga.(gambar di atas)  Selain itu setiap orang juga bisa menikmati pemandangan disekitarnya dan tidak harus menatap monoton ke atas(pada tangga yang lurus).  Lalu minatklah anda menempuh tangga berliku tersebut? Ataukah anda memang terbiasa dengan segala jalan yang berliku - liku?

Jalan berliku yang dimaksudkan bukanlan jalan berliku dalam arti sebenarnya, namun jalan “berliku” yang banyak dilakukan orang – orang fasik.  Bekerja benar dan jujur saja, terkadang tidak menghasilkan kesenangan bagi umat manusia.  Kebahagian mungkin bisa didapatkan dari hasil keringat jujur, namun kesenangan duniawi belum tentu bisa dirasakan, oleh karena itu banyaklah orang juga menempuh “jalan berliku” (cara curang, culas ataupun tidak jujur).  Meskipun berliku, akan tetapi mendapatkan kesenangan duniawi yang diinginkan seperti kekayaan, nama tenar, kekuasaan dan lain sebagainya.

Saat ini semakin “berliku” jalan seseorang maka akan semakin besar pula peluang mereka dapat menikmati segala kenikmatan di dalam dunia ini.  Kode etik, aturan hukum, moralitas sudah tidak dipedulikan lagi.  Ironisnya kekudusan juga sudah menjadi “barang” langka di dalam kehidupan ini.  Tidak ada lagi ketakutan akan hukuman setelah meninggalkan dunia ini, andai adapun itu setelah mereka mencapai umur setengah baya.  Sungguh irosis bukan? Lalu apakah kita juga sedang menempuh jalan berliku? Atau kita masih setia dengan jalan lurus yang penuh kekudusan itu?

Manakah yang anda pilih menderita menempuh jalan lurus yang berujung sukacita? Atau bersenang – senang di jalan berliku namun menuju maut?

“Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya
Dari pada orang yang
Berliku – liku jalannya sekalipun ia kaya”
Amsal 28 : 6

GOD Bless u

No comments: