Mengampuni meskipun tidak diminta?
Mana yang lebih sukar? Mengampuni
mereka yang bersalah kepada kita, atau mengampuni mereka yang meminta ampunan
kepada kita? Hati tentunya akan lebih
rela mengampuni mereka yang bersalah lalu meminta ampun, dibandingkan mereka
yang sudah bersalah namun tidak sadar ataupun mau meminta ampun.
Kenyataanya Tuhan Yesus memandang
pengampunan dari paradigma yang berbeda.
Tuhan Yesus meminta kita untuk mengampuni mereka nyang bersalah, bukan
mereka yang meminta ampun. Jadi tanpa
meminta ampun sekalipun ataupun mengakui kesalahan, orang yang bersalah kepada
kita wajib kita ampuni! Mampukah kita
melakukannya? Sungguh bukanlah perkara
mudah, dan bisa jadi akan memakan waktu yang lama untuk dapat rela mengampuni
mereka yang salah tetapi tidak menyadarinya.
Tuhan Yesus yang telah mati di
kayu salib nyata – nyata mengampuni para prajurit romawi yang mengolok –
oloknya, meskipun mereka tidak pernah meminta ampun sama sekali(sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat).
Bukan hanya itu Dia bahkan mengampuni mereka yang menghina - Nya,
meludahi - Nya dan juga menginginkan nyawa – Nya. Atau apakah kita sendiri pernah meminta ampun
pada Tuhan sebelumnya? Lalu mengapa Yesus memafkan kesalahan serta menembus
dosa kita? Jadi jelaslah sudash kasih
terbesar adalah kasih yang murni yang mampu mengalahkan “logika” dunia. Kasih terbesar mampu mengampuni, meskipun
orang tersebut tidak pantas diampuni dan juga tidak merasa bersalah!
Ikutilah teladan Yesus yang mau
mengampuni meskipun orang – orang bersalah menolak meminta ampun! Dengan demikian maka kita telah melakukan
tugas kita untuk menyalurkan kasih Yesus kepada sesama.
“Dan ampunilah kami akan
kesalahan kami
Seperti kami juga mengampuni
Orang yang bersalah kepada kami;”
Matius 6 : 12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment