Wednesday, August 9, 2017

(ArBer)Tambak garam

Tambak garam

Gambar di atas adalah gambar yang diambil dari sebuah tambak garam gunung di daerah Maras, Negara peru.  Pemandangan indah pegunungan dihiasi oleh kolam garam yang berwarna – warni membuat mata siapapun yang melihatnya akan menjadi takjub.

Kita tinggalkan dahulu pemandangan indah kolam garam di atas sejenak.  Bicara tentang garam, tentu saja manusia amat sangat membutuhkan garam dalam kehidupan ini.  Garam bukan hanya untuk menjadi pembeda rasa, namun juga bermanfaat untuk mengawetkan dan berbagai fungsi lainnya yang amat berguna bagi kehidupan ini.  Akan tetapi jikalau garam sudah kehilangan sifat asinnya atau hambar,maka tentu saja garam tersebut tidak akan berguna lagi.

Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang garam kepada semua orang – orang percaya.  Pendek kata adalah bahwa garam yang masih asinlah yang dibutuhkan dan jikalau sudah tidak asin maka garam akan dibunag dan diinjak orang.  Lalu apakah kita sebagai orang percaya masih memberikan rasa “asin” bagi sesama? Apakah kita sudah tidak berdampak bagi orang – orang disekitar kitaberdampak baik, positif dan penuh kasih), jika kita sudah tidak membawa dampak bagi sesama kita, maka kita sudah harus siap “dibuang” ataupun “diinjak”.  Jadi jangan sampai Tuhan tidak memerlukan kita lagi oleh karena kita sudah tidak “asin” lagi.

Garam yang asin akan selalu dicari orang, sedangkan yang hambar, akan selalu dibuang orang!

“Kamu adalah garam dunia.
Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”
 Matius 5 : 13

GOD Bless u

No comments: