Tambak garam
Gambar di atas adalah gambar yang diambil dari sebuah
tambak garam gunung di daerah Maras, Negara peru. Pemandangan indah pegunungan dihiasi oleh
kolam garam yang berwarna – warni membuat mata siapapun yang melihatnya akan
menjadi takjub.
Kita tinggalkan dahulu pemandangan indah kolam garam di
atas sejenak. Bicara tentang garam,
tentu saja manusia amat sangat membutuhkan garam dalam kehidupan ini. Garam bukan hanya untuk menjadi pembeda rasa,
namun juga bermanfaat untuk mengawetkan dan berbagai fungsi lainnya yang amat
berguna bagi kehidupan ini. Akan tetapi
jikalau garam sudah kehilangan sifat asinnya atau hambar,maka tentu saja garam tersebut
tidak akan berguna lagi.
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang garam kepada
semua orang – orang percaya. Pendek kata
adalah bahwa garam yang masih asinlah yang dibutuhkan dan jikalau sudah tidak
asin maka garam akan dibunag dan diinjak orang.
Lalu apakah kita sebagai orang percaya masih memberikan rasa “asin” bagi
sesama? Apakah kita sudah tidak berdampak bagi orang – orang disekitar
kitaberdampak baik, positif dan penuh kasih), jika kita sudah tidak membawa
dampak bagi sesama kita, maka kita sudah harus siap “dibuang” ataupun “diinjak”. Jadi jangan sampai Tuhan tidak memerlukan
kita lagi oleh karena kita sudah tidak “asin” lagi.
Garam yang asin akan selalu dicari orang, sedangkan yang
hambar, akan selalu dibuang orang!
“Kamu adalah
garam dunia.
Jika garam itu
menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi
gunanya selain dibuang dan diinjak orang”
Matius 5 : 13
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment