Sunday, December 10, 2017

(ArBer)Berhenti menjadi pendendam!

Berhenti menjadi pendendam!

Pengamsal mengatakan bahwa janganlah kita membalas kejahatan, sebaliknya kita malah harus menantikan TUHAN yang akan menyelamatkan engkau, lalu mengapa kita perlu diselamatkan apakah jikalau kita membalas kejahatan kita berada dalam bahaya?

Kejahatan yang dibalas tidak akan pernah selesai.  Apapu bentuknya balas dendam harus segera dihentikan.  Dendam yang terus menerus diwujudnyatakan sejenak memang memuaskan hasrat jiwa, namun tidak lama kemudian segala keburukan dari balas dendam akan ditanggung dalam jangka waktu yang tak terbatas.  Jika sudah demikian penderitaan akan tetap datang dan akan semakin besar gelombang masalah yang menerpa si pendendam yang sudah berhasil membalaskan dendamnya.  Dalam kondisi demikianlah hanya TUHAN yang memapu meyelamatkan si pendendam.

Jangan beranggapakan jikalau orang – orang percaya bisa bebas dari “virus” dendam, siapapun bisa terinfeksi oleh “virus” dosa seperti itu.  Obatnya adalah secepat mungkin datang kepada TUHAN, berdoa dan memohon agar kita terlepas dari rasa dendam di dalam diri.  Melihat musuh kita berbahagia setelah melakukan hal buruk kepada kita memang sangat menyakitkan rasanya, tetapi percayalah jikalau kita membalasnya rasa sakait kita sebenarnya tidak akan benar – benar hilang, sebab rasa sakit tersebut hanya tersumbat sementara, dan kemudian akan kembali datang rasa sakit yang lebih besar.  Jadi janganlah menjadi pendendam, akan tetapi kalahkanlah rasa dendam itu!

Manusia yang mebalasakan dendam, hanya akan menimbulkan masalah baru, namun jikalau TUHAN yang membalaskan dendam, maka semua masalah akan terselesaikan, jadi nantikanlah TUHAN!

 “Janganlah engkau berkata:
Aku akan membalasa kejahatan, nantikanlah TUHAN
Ia akan menyelamatkan engkau”
  Amsal 20 : 22

GOD Bless u

No comments: