Pengamsal
mengatakan bahwa janganlah kita membalas kejahatan, sebaliknya kita malah harus
menantikan TUHAN yang akan menyelamatkan engkau, lalu mengapa kita perlu
diselamatkan apakah jikalau kita membalas kejahatan kita berada dalam bahaya?
Kejahatan yang
dibalas tidak akan pernah selesai. Apapu
bentuknya balas dendam harus segera dihentikan.
Dendam yang terus menerus diwujudnyatakan sejenak memang memuaskan
hasrat jiwa, namun tidak lama kemudian segala keburukan dari balas dendam akan ditanggung
dalam jangka waktu yang tak terbatas.
Jika sudah demikian penderitaan akan tetap datang dan akan semakin besar
gelombang masalah yang menerpa si pendendam yang sudah berhasil membalaskan
dendamnya. Dalam kondisi demikianlah
hanya TUHAN yang memapu meyelamatkan si pendendam.
Jangan beranggapakan
jikalau orang – orang percaya bisa bebas dari “virus” dendam, siapapun bisa terinfeksi
oleh “virus” dosa seperti itu. Obatnya
adalah secepat mungkin datang kepada TUHAN, berdoa dan memohon agar kita
terlepas dari rasa dendam di dalam diri.
Melihat musuh kita berbahagia setelah melakukan hal buruk kepada kita
memang sangat menyakitkan rasanya, tetapi percayalah jikalau kita membalasnya
rasa sakait kita sebenarnya tidak akan benar – benar hilang, sebab rasa sakit
tersebut hanya tersumbat sementara, dan kemudian akan kembali datang rasa sakit
yang lebih besar. Jadi janganlah menjadi
pendendam, akan tetapi kalahkanlah rasa dendam itu!
Manusia yang
mebalasakan dendam, hanya akan menimbulkan masalah baru, namun jikalau TUHAN
yang membalaskan dendam, maka semua masalah akan terselesaikan, jadi
nantikanlah TUHAN!
“Janganlah engkau
berkata:
Aku akan membalasa kejahatan, nantikanlah TUHAN
Ia akan menyelamatkan engkau”
Amsal 20 : 22
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment