Tanggal 12 juni
2018 mungkin adalah salah satu tanggal paling bersejarah bagi ke dua negara
besar yaitu Amerika Serikat dan juga Korea Utara. Ke dua pemimpin negara tersebut akhirnya untuk
pertama kalinya disepanjang sejarah mangadakan pertemuan secara langsung. Pertemuan ini bkan hanya berarti bagi ke dua
negara tersebut, namun tentu sangat berarti bagi terciptanya perdamaian dunia.
Negara Korea
Utara adalah satu – sataunya negara yang masih mengerjakan program nukril. Negara ini juga terkenal tidak pernah takut
akan negara lain dan juga berani menantang kebijakan – kebijakan Amerika
serikat bahkan juga Perserikatan Bangsa – Bangsa. Negara Asia ini sangat amat membenci negara
Adidaya seperti Amerika Serikat, dan bahkan menutup diri dari segala bentuk
kompromi. Akhirnya pada tanggal 12 Juni
2018 kemarin, negara ini sudah memulai suatu langkah baru untuk membuka diri seakan
akan inging menunjukkan pada dunia masih ada kata damai dalam benak pemimpin
negara tersebut yang terkenal otoriter.
Berbicara
tentang damai, kita sebagai orang percaya juga diharuskan unutk hidup
damai. Sepertinya memang agak sulit
unutk hidup disenangi banyak orang, sebab pasti ada saja mereka yang tidak
sepaham dengan kita, namun demikian bukan berarti kita menganggap dengan dingin
hal tersebut. Kita tak perlu memikirkan
pendapat orang lain kepada kita, namun yang jelas kita harus tetap menjadi
pelaku kasih kepada siapapu itu, baik yang suka ataupun kurang suka dengan
kita. Ingatlah bahwa Yesus datang ke
dunia ini membawa perdamaian antara kita orang berdosa dengan Tuhan Allah Bapa
yang kudus, dan sekarang adalah tugas kita mewujudkan perdamaian dengan sesama
kita, agar kasih – Nya menjadi nyata di dalam dunia ini!
Keinginan unutk
berdamai harus dimulai dari dalam diri sendiri terlebih dahulu! Dan jangan
mengharapkan orang lain menawarkan perdamaian terlebih dahulu!
“Ia
harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik,
Ia harus
mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya”
1
Petrus 3 : 11
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment