Tidak taat terhadap larangan mudik!
Ada saja
cara unik dari para pemudik untuk bisa meloloskan diri dari pemeriksaan petugas
di lapangan. Larang jangan mudik hanya
menjadi suatu “tantangan” utama yang harus mereka taklukkan. Melanggar aturan sudah menjadi hal biasa yang
justru meningkatkan adrenalin.
Apabila
dengan hukum positif yang ada saja, kita kerap kali melanggar ataupun
mengakalinya, apalagikah dengan hukum dari pada Tuhan? Pastilah bukan perkara sulit unutk “mengakali”
segala firman Tuhan juga sesuai dengan kebutuhan ataupun keinginan kita? Bukan begitu?
Kenyataanya sadar ataupun tidak kita sering menggunakan dalih firman hanya
untuk segala sesuatu yang membahagaikan
hati kita saja, seperti berkat anugerah dan kehidupan kekal yang pasti
kita dapatkan.
Firman Tuhan
bukan hanya bicara tentang berkat anugerah, ataupun kehidupan kekal saja. Hal – hal tersebut memang indah sehingga
wajib kita imani, namun bukan berarti tidak ada syarat – syarat tertentu yang
wajib kita jalankan. Jikalau hidup kita
hanya ingin mendapatkan enaknya saja, tanpa peduli aturan yang berlaku, maka
kita sam saja dengan binatang yangb tak berakal budi, meskipun demikian
binatang juga masih bisa dilatih. Lalu
kita yang berakal budi masakah hidup seenaknya dan tidak mau mentaati
kebenaran? Kondisi pandemi seperti ini sebenarnya
adalah keadaan yang cocok unutk menguji kita, apakah kita termasuk orang yang
taat atau termasuk orang yang suka bertundak se-enaknya saja!
Ketaatan
kita pastilah akan membuahkan hasil, begitu uga dengan ketidak taatan
kita! Hanya saja hasil dari kedua sikap
tersebut amatlah berbeda!
“Ia akan membala setiap orang menurut perbuatnnya
Yaitu hidup yang kekal kepada mereka yang dengan tekun
Berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan
ketidakbinasaan
Tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari
Kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran
Melainkan taat kepada kelaliman”
Roma 2 : 6 - 8
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment