Friday, March 26, 2021

(ArBer) Permohonan dengan ratap tangis

 


Permohonan dengan ratap tangis

 

Yesus juga seutuhnya adalah seorang manusia.  Yesus mempunyai perasaan yang peka, bahkan bisa marah atau menanggis pula.  Yesus tercatat beberapa kali menangis, namun tetasan air matanya ketika di taman Getsmani adalah tetesan yang paling memilukan bagi diri- Nya.

Yesus menangis dalam doa serta ratapan- Nya.  Yesus benar – benar berfokus sepenuhnya kepada kehendak Bapa- Nya.  Segala keluh kesah dan penderitaan- Nya diungkapkan dalam doa permohonan- Nya.  Sungguh sebuat tetesan ait mata yang mengandung banyak makna dan arti.  Tetesan air mata kedukaan Yesus ini jugalah yang akan menghapus segala hukuman dosa serta melahirkan suka cita kemenangan terhadap dosa.

Kapan terakhir kita sungguh – sungguh berdoa sampai dengan meneteskan air mata?  Begitu banyak permohonan serta doa kita, namun apakah kita bisa menghitung beberapa banyak tetesan air mata kita yng sungguh – sungguh dikala berdoa?  Yesus yang juga adalah Tuhan sudah menunjukkan bagimana sikap doa serta hati yang sebenarnya ketika melakukan permohonan, kiranya hal tersebut boleh menjadi karakter doa setiap orang percaya.  Jadi berdoalah dengan sejujur – jujurnya dengan didasari ungkapan hati yang dipenuhi tangisan jiwa! Dan kiranya Tuhan Allah yang di sorga mendengar serta menjawab segala doa dan permohonan kita semua!

Berdoa dengan meratap sampai mennagis bukan menunjukkan bahwa kita manja ataupun cengeng, namun menunjukkan bahwa kita sedang menderita namun berserah sepenuhnya kepada Tuhan Allah!

 

“Dalam hidup- Nya sebagai manusia

Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan

Dengan ratap tangis dan keluhan kepda Dia

Yang sanggup menyelamatkan- Nya dari maut dan

Karena kesalehan- Nya Ia telah didengarkan”

Ibrani 5 : 7

God Bless You

No comments: