Jangan bodoh!
Gambar di atas menjadi sajian berita utama hampir di
seluruh dunia. Tradisi relegius orang
India tersebut menimbulkan efek buruk yang masiv. Bukannya mendapatkann berkah, para peserta
tradisi tersebut malahan harus berjuang di antara hidup dan mati oleh karena terjangkit virus corona.
Negara India mencatat temuan kasus baru terbesar dan
terbanyak hanya oleh karenan tradisi tersebut.
Bukan hanya tertjadi penyebaran virus secara masiv, namun juga angka
kematiannya juga cukup masiv sampai – sampai pemerintah India mengalami
kesluitan dalam melakukan kremasi terhadap warga yang meninggal dunia. Kelangkkan oksigen akhirnya juga menjadi
masalah utama kesehtan oleh karena banyaknya penderita corona yang membutuhkan
oksigen.
Sebagai orang percaya kita juga harus menyikapi kejadian
tersebut dengan bijak. Mungkin ada
beberapa Gereja yang saat ini sudah melakukan ibadah tatap muka secara langsung, namun
demikian orang percaya harus tetap mengutamakan protokol kesehatan. Kita boleh saja beriman, namun iman tanpa rasionalitas
juga hanya akan mencelakakan. Kita
beriman Tuhan mampu menyembuhkan penyakit apapun, akan tetapi hal tersebut
bukan berarti kita harus sengaja menjadi sakit agar hal tersebut menjadi
kenyataan. Orang percaya harus tetap
beriman kepada Tuhan, namun demikian kita juga harus menerima fakta nyata
disekitar kita dan jangan menjadi modoh ataupun “masa bodo” dengan keadaan bahaya disekitar kita! Jadi jikalau kegiatan ke-agamaan kita ada
yang bertentangan dengan protokol kesehatan, maka seharusnya anda sudah tahu
sikap yang harus anda ambil!
Orang yang beriman seharusnya tidak bodoh ataupun selalu merasa “masa bodo”!
“Mereka berbuat
seolah – olah penuh hikmat,
Tetapi mereka telah
menjadi bodoh”
Roma 1 : 22
God
Bless You
No comments:
Post a Comment