Iman yang melampaui penglihatan
Ketika apa yang dilihat mata sudah tak memungkinkan,
bagaimanakah kita menyikapi hal tersebut?
Sebagaian dari kita tentu akan mencari cara atau mencari jalan lain,
alih – alih meminta pertolongan ataupun mengadukan ketakutan ataupun keputuas
asaan kita, bukan begitu?
Tidak semua hal didunia ini menyajikan sesuatu yang
memuaskan mata batin kita. Ada kalanya
mata ini harus melihat kemnyataan pahit yang nyata. Anehnya semakin kita meperhatikan apa yang
tampak maka akan semakin pula hati kita ditarik untuk mempercayai apa yang
tampak serta bisa ditangkap pengliohatn kita.
Jikalau sudah demikian maka iman hanyalah menjadi sebuah kata tanpa
makna dalam kehidupan ini.
Bukan hanya kita saja yang mengalami berbagai penderitaan
di dalamd unia ini, para pendahulu kita yang juga pahlawan imanun banyak
mengalami jlan buntu dalam pelayanan ataupun kehidupan mereka. Perbedaanya mereka tahu kepada siapa mereka
berharap. Mereka tidak mengandalkan apa
yang ditangpak mata batinya saja, namun mereka justru menaruh kepercayaan
tertinggi kepada apa yang belum bisa mata mereka saksikan saat itu! Itulah fakta yang nyata di dalam Kekristenan
yaitu percaya kepada kuasa yang besar yang justru tidak terlihat oleh mata ini.
Kenyataan akan penderitaan dan kesulitan hidup adalah
sementara, namun iman yang terus menerus dipegang akan berujung pada kebahagian
abadi
“Sebab kami tidak
memperhatikan apa yang kelihatan
Melainkan yang tak
kelihatan
Karena yang kelihatan
adalah sementara
Sedangkan yang tak
kelihatan adalah kekal”
2 Korintus 4 : 18
God
Bless You
No comments:
Post a Comment