Melepaskan diri dari derita dendam
Pembalasan yang terbalasakan memang cukup membahagiakan,
beitulah kira-kira gambaran dunia ini
mengenai pembalasan. Sebaliknya di dalam
firman Tuhan, justru pembalsan yang sebenarnya adalah tidak melakukan balas
dendam. Kira – kira pembalasan seperti
manakah yang kita inginkan?
Setiap hati yang tersakiti biasanya akan pulih jikalau
sudah bisa menyakiti kembali mereka yang sudah menyakiti. Hal ini adalah kebiasan duniawi yang selalu
diajarkan secara langsung maupun melalui berbagai tontonan di media elektronok
maupun media massa. Pembalasan seperti
itu tentulah bertentangan dengan kevenaran firman Tuhan, sebab pembalasan
dendam oleh manusia tidak pernah berkenan di hati Tuhan Allah.
Yesus sendiri secara kuasa sangat mampu untuk bisa
membalaskan dendam-Nya kepada orang – orang Farisi maupun tentara Romawi, namun
demikian Yesus memilih bals dendam dengan kasih yaitu mendoakan mereka serta
menyarahkan pembalasan ke dalam tangan Bapa- Nya! Pembalasan bukanlah hak manusia, namun
pembalasan adalah hak dari pada Tuhan Allah.
Jikalau saat ini hati kita tersakita dan kita terus memikirkan cara
untuk membalas dendam, maka percayalah kita sebenarnya sedang menyiksa diri
sendiri, oleh karena itu lepaskanlah siksaan tersebut dengan melakukan pembalsan
dendam dengan kasih yaitu mendoakannya!
Semakin anda ingin membalas dendam, maka semakin anda
akan menderita, semakin anda melepaskan rasa dendam, semakin anda menuju
kebahagian sejati!
“Sebab kita mengenal
Dia yang berkata:
Pembalasan adalah
hak-Ku
Akulah yang akan
menuntut pembalasan
Dan lagi : Tuhan akan
menghukum umat - Nya”
Ibrani 10 : 30
God
Bless You
No comments:
Post a Comment