Bolehkah menolak rejeki?
Kita semua tentunya sepakat, untuk menolak uang yang
diberikan orang lain secara gratis, dan juga uang dalam jumlah besar yang tidak
tahu dari mana asal usulnya. Menerima
rezeki seperti itu bisa jadi membuat kita terlibat dalam kejahatan pencucian
uang atau juga gratifikasi.
Coba bayangkan sebaliknya apabila rejeki yang diberikan
kepada anda adalah hadiah yang memang pantas kita terima, dan juga dari sumber
yang jelas. Apakah anda juga masih
menolaknya? Bisa jadi kita menerimanya
oleh karena memang itu adalah berkat dari Tuhan yang dititipkan dari mereka
yang mendapat bantuan kita. Hal tersebut
memang tidaklah salah, namun demikian menolak rejeki juga sebenarnya boleh saja
kita lakukan.
Adalah nabi Elisa yang tercatat di dalam Alkitab, yang
menjadi seorang penolak rejeki. Elisa
menolak pemberian Naaman sang Panglima perang dengan alasan yang jelas bahda
beliau adalah abdi Tuhan dan tidak pantas menerima penghargaan apapun dari
manusia. Sungguh mulia maksud hati nabi
Elisa, meskipun beliau menolak rejeki dari orang yang disembuhkannya. Elisa sadar dan tahu bahwa dia hanyalah abdi
Allah, dan bukan dialahn yang pantas mendapat ucapan terima kasih. Sebaliknya bujangnya yang menganut prinsip
dilarang menolak rejeki, malahan mendapatkan kutuk dari Tuhan Allah.
Tidak ada salahnya kok menolak rejeki, asalkan ada alasan
yang kuta serta kerelaan di dalam hati kita!
“Tetapi Elisa
menjawab: Demi TUHAN yang hidup,
Yang dihadapan- Nya
aku menjadi pelayan
Sesungguhnya aku
tidak akan menerima apa-apa
Dan walaupun Naaman
mendesaknya supaya
Menerima sesuatu, ia
tetap menolak”
2 Raja - raja 5 : 16
God
Bless You
No comments:
Post a Comment