Jangan sekedar menjadi pujian sementara
Tidak semua orang yang tinggal di Yerusalem benar – benar
mengtenal Kristus yang kala itu datang sambil menunggangi keledai muda. Nyatanya mereka semua menyambut- Nya laksana raja
yang datang untuk “mengubah” kehidupan mereka.
Celakanya penyambutan dan segala pujian tersebut tidak
berlangsung lama. Beberapa hari kemudian
malahan mereka menggolok – ngolok Yesus dan memandang rendah Dia. Sungguh perubahan sikap yang cepat sekali,
dari pemujaan menuj penghinaan. Jadi
apakah benar pujian kepada- Nya hanyalah reaksi spontan semata dan bukan luapan
syukur dari hati?
Orang percaya juga kerap memuji Tuhan secara spontan
saja, namun tidak benar – benar meng-amininya dari dalam hati. Kita mudah terpseonaoleh segala anugerah,
berkat serta mukjizat- Nya, namun ketika semua itu tidak terlihat ataupun kita
rasakah, seketika itu juga kita mulai mempertanyakan ke- Ilahian Yesus, atau
bahkan lebih buruk lagi kita menylahkan sampai – sampai meninggalkan- Nya! Apa bedanya kita dengan penduduk Yerusalem di
atas dengan kita semua saat ini? Kita yang
telah menerima anugerah keselamtan dan mengakui- Nya sebagai Juruselamat,
malahan kerap kali meragukan- Nya juga! Bukan begitu?
Jangan membenci mereka yang dahulu mengelukan nama – Nya,
kemudian sektika berubah menghujat- Nya, sebab bisa jadi kita juga salah satu
dari mereka! Bertobtalah segera!
“Dan orang banyak
yang berjalan di depan Yesus
Dan yang mengikuti-
Nya dari belakang, berseru, katanya:
Hosana bagi Anak
Daud, diberkatilah Dia
Yang datang dalam
nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi”
Matius 21 : 9
God
Bless You
No comments:
Post a Comment