Jangan salahkan rakyat!
Pemandangan pada gambar di atas memang jarang terjadi di
belahan dunia manapun, namun nyatanya kejadian di atas adalah fakta sejarah
yang bartu – baru ini terjadi di sebuah negara di benua Asia.
Rakyat yang marah terlihat beramai – ramai menyerbu
istana negara untuk menuntut sang pimpinan negara untuk segera mundur. Memang di satu sisi rakyat terlihat beringas dan sengaja melanggar hukum, namun sebenarnya Rakyat tidak mungkin menjadi “liar”
beitu saja ataupun dengan spontan. Pastilah ada pemicu yang menyebabkan rakyat
kehilangan kesabaran dan kepercayaan kepada pimpinannya. Dalam kasus ini rakyat marah oleh karena sang
Presiden gagal mengendalikan krisis ekonomi yang terjadi, bahkan terindikasikan
malakukan praktik korupsi yang merugikan negara serta rakyatnya sendiri.
Menjadi pemimpim bukan berbicara tentang repotasi serta
jabatan tertinggi saja, namun juga bicara mengenai tanggung jawab dan panutan
dalam menegakkan suplemasi hukum.
Jikalau pemimpin tertinggi suatu negara saja melanggar hukum, masakah
mengharapkan rakyatnya mentaati peraturan?
Jadi jikalau anda ingin menjadi pemimipin berarti harus bertanggung
jawab dan juga memperlakukan rakyat dengan benar serta adil! Janganlah hanya ingin dihormati, namun
kemudian tidak menghormati hak hidup rakyat, dengan membuat mereka
sengsara!
Prilaku rakyat adalah cerminan dari prilaku pemimpin
mereka! Jadi jangan salahkan rakyat jikalau bertindak melanggar hukum!
“Bila tidak ada
wahyu, menjadi liarlah rakyat
Berbahagialah orang
yang berpegang pada hukum”
Amsal
29 : 18
God
Bless You
No comments:
Post a Comment