Friday, July 15, 2022

(ArBer)Jangan salahkan rakyat!

 


Jangan salahkan rakyat!

 

Pemandangan pada gambar di atas memang jarang terjadi di belahan dunia manapun, namun nyatanya kejadian di atas adalah fakta sejarah yang bartu – baru ini terjadi di sebuah negara di benua Asia.

Rakyat yang marah terlihat beramai – ramai menyerbu istana negara untuk menuntut sang pimpinan negara untuk segera mundur.  Memang di satu sisi rakyat terlihat beringas dan sengaja melanggar hukum, namun sebenarnya Rakyat tidak mungkin menjadi “liar” beitu saja ataupun dengan spontan.  Pastilah ada pemicu yang menyebabkan rakyat kehilangan kesabaran dan kepercayaan kepada pimpinannya.  Dalam kasus ini rakyat marah oleh karena sang Presiden gagal mengendalikan krisis ekonomi yang terjadi, bahkan terindikasikan malakukan praktik korupsi yang merugikan negara serta rakyatnya sendiri.

Menjadi pemimpim bukan berbicara tentang repotasi serta jabatan tertinggi saja, namun juga bicara mengenai tanggung jawab dan panutan dalam menegakkan suplemasi hukum.  Jikalau pemimpin tertinggi suatu negara saja melanggar hukum, masakah mengharapkan rakyatnya mentaati peraturan?  Jadi jikalau anda ingin menjadi pemimipin berarti harus bertanggung jawab dan juga memperlakukan rakyat dengan benar serta adil!  Janganlah hanya ingin dihormati, namun kemudian tidak menghormati hak hidup rakyat, dengan membuat mereka sengsara! 

Prilaku rakyat adalah cerminan dari prilaku pemimpin mereka! Jadi jangan salahkan rakyat jikalau bertindak melanggar hukum!

 

“Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat

Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum”

 Amsal  29 : 18

God Bless You

No comments: