Boleh saja mencabut perkataan kembali!
Sebelum
mengeluarkan kata – kata memang ada alangkah baiknya kita pikirkan dahulu. Bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa “air
ludah, tidak dapat dijilat kembali”.
Kita adalam manusia biasa yang bisa saja salah dalam berkata – kata,
ketika salah apakah kita akan menarik kembali ucaoan kita? Atau tetap
mempertahankan pendirian kita, oleh karena pribahasa tersebut?
Ayub
adalah seorang yang salah dan hidup benar dihadapan Tuhan Allah, namun demikian
pencobaan tetap saja menghampiri hidupnya.
Pencobaan yang bukan hanya pencobaan biasa, melainkan sebuah pencobaan
berat yang menekan mental dan fisiknya.
Ayub yang begitu mengandalkan Tuhan, akhirnya juga sedikit meragukan
Tuhan. Akan tetapi ketika Tuhan allah
menjawab segala keraguannya, Ayub sadar dan menarik kata-katanya terhadap
Tuhan.
Setiapo
orang pati pernah salah dalam berkata – kata, kita jangan ragu menarim kata –
kata kita serta meminta maaf, jikalau memang kata – kata kita salah ataupun
menyakiti sesama. Kita jangan terus
bersikap sombong tanpa mau menarik kembali “ludah” kita, meskipun kita sadar
bahwa kita telah salan berucap! Menarik
kembali kata – kata dan menyesalinya akan membuat kita sadar agar kelak lebih
berhati – hati lagi dalam berucap!
Tidak
masalah merendahkan diri untuk menarik perkataan kita, jikalau memang itu mendatangkan
kebaikan dari Tuhan!
“Oleh sebab itu aku
mencabut perkataanku
Dan dengan menyesal
Aku duduk dalam debu
dan abu”
Ayub 42 : 6
God
Bless You
No comments:
Post a Comment