Dewa petir saja tidak malu
Selain
membasmi kejahatan dan melindungi warganya, nampaknya sang dewa petir (dalam
cerita komik fiksi)juga mempunyai pekerjaan sampingan yaitu memperbaiki ataupun
merawat masalah kelistrikan. Ia memang terlihat
cocok untuk bekerja dibidang tersebut, oleh karena ia tidak akan tersengat
listrik meskipun bekerja tanpa perlenkgapan pengaman diri.
Sejenak
cobalah kita mengadakan evaluasi diri.
Coba bayangkan apabila kita menjadi seorang pahlawan dan kemudian
diminta unutk mengerjakan pekerjaan yang mungkin kita anggap sepele, maukah kita
mengerjakannya? Ataukah kita lebih
mengutamakan harga diri oleh karena kita diangap sepesial, dan hanya mau
mengerjakan apa yang kita anggap pantas bagi kita untuk kita kerjakan?
Pengkotbah
mengetahui bahwa manusia cenderung untuk menikmati zona nyaman, termasuk dalam
hal bekerja, berkarya ataupun menghasilkan sesuatu dari tangan sendiri. Manusia kerap memilih apa yang nyaman
dilakukan, ahli – ahli memilih apa yang bisa dikerjakan terlebih dahulu. Sebagai orang percaya banyak juga diantara
kita yang juga terjebak dalam arus dunia sepertin itu, dan bermalas – malasan dalam
mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dengan selera kita. Mulai saat ini, belajarlah seperti Kristus
yang memang memberikan contoh nyata dalam bekerja, sebab Ia mengerjakan apapun
yang bisa dikerjakan- Nya tanpa mempertahankan status ke- Ilahian- Nya! Bahkan pekerjaan “rendah” seperti mencuci
kaki muridpun tidak malu di kerjakan- Nya!
Jangan
melakukan pekerjaan yang kita inginkan saja, namun lakukan juga pekerjaan yang
bisa kita kerjakan dengan segera, apapun itu!
“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu
untuk dikerjakan
Kerjakanlah itu sekuat tenaga
........................................................”
Pengkotbah 9 : 10
God
Bless You
No comments:
Post a Comment