Masukan dari pelayan
Dalam
kisah Naaman yang pergi menemui Elisa, ada andil besar seorang pelayan
perempuan. Pelayan perempuan tersebut
masih belia serta hanya menjadi pelayan dari istri dari Naama. Siapa sangka komentar atau masukannya
didengar oleh Istrinya dan kemudian juga dijalankan oleh panglima tentara Aram
tersebut.
Latar
belakang Naama untuk bertemu Elisa adalah berawal dari penyakit yang di
deritanya. Setelah menderita sekian
lama, ia kemudian mendapat masukan dari instrinya, agar pergi menemui Elisa di
Israel. Istrinya sendiri memberikan
saran tersebut, oleh karena masukan dari pelayannya. Kelanjutan dari usulan
seorang pelayan belia tersebut berakhir dengan kesembuhan Naama dari penyakit
kulitnya. Naama yang adalah panglima
tentara perang, ternyata tidak menutup telinganya terhadap usulan dari pihak
manapun termasuk dari usulan dari pelayan istrinya tersebut.
Pertanyaanya
bagi kita adalah, adakah kita seperti Naama dalam kehidupan ini? Yaitu memandang
semua orang secara setara? Dan mau mencoba mendengarkan masukan dair orang
lain? Atau justru karan jabatan, status sosial, ataupun kekakyaan kita, malahan
kita menjadi sombong dan menutup telinga kita terhadap masukan dari pihak lain? Ingat masukan sekecil apapun dari siapapaun
sebetulnya kita perlukan dalam hidup ini, jadi jangan menutup telinga kita!
Tuhan
dapat memakai siapapun untuk menyatakan kehendak- Nya dalam kehidupan kita! Jadi
jangan pernah pandang bulu!
“Orang Aram pernah
keluar bergelombolan dan membawa
Tertawan seorang anak
perempuan dari negeri Israel
Ia menjadi pelayana
isteri Naaman.
Berkatalah gadis itu
kepada nyonyanya: sekiranya
Tuanku menhadap nabi
yang di Samaria itu
Maka tentulah nabi
itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya”
2 Raja - raja 2 : 2 -
3
God Bless You
No comments:
Post a Comment