Monday, April 14, 2025

(ArBer)Mengingini kepunyaan sesama

 


Mengingini kepunyaan sesama

 

Gambar di atas tentu saja adalah suatu bentuk dari kejahatan.  Meskipun pelakunya bukanlah manusia, namun tetap saja perbuatannya adalah salah, yaitu dengan sengaja melakukan perbuatan dengan tujuan ingin memiliki kepunyaan pihak lain.

Bayangkanlah apabila kita adalah korban dari perbuatan perampasan dari pihak lain, pastilah kita akan merasa kesal, marah dan bahkan menutuk ataupun memaki dengan kasar.  Bagaimana tidak, kepunyaan kita yang kita dapatkan dengan susah payah, malahan dirampas begitu saja pihak lain yang tidak berhak.  Jikalau kita tidak mau merasakan hal tersebut, maka alangkah baiknya kita juga jangan melakukan perbuatan tersebut, yaitu meningini kepunyaan orang lain yang bukan merupakan hak kita.

Bangsa Israel mendapatkan hukum dan peraturan langsung dari Tuhan Allah ketika keluar dari tanah Mesir, salah satunya adalah untuk tidak mengingini segala kepunayaan sesamanya.  Tuhan mengini ada keadilan diantara sesama manusia, dan tidak ada perebutan apapun yang bukan hak mereka masing – masing.  Peratruran ini sebenarnya mutlak mengikat semua umat manusia, sebab keserakahan untuk memiliki sesuatu yang bukan hak kita hanya akan melahirkan banyak dosa baru, contohnya adalah ketika Raja Daud mengingini Batyeba isteri Uria.  Jadi ketika terlintas dalam pikiran kita mengingini sesuatu yang bukan milik kita, maka cepat – cepatlah memohon ampunan kepada Tuhan, sebab jika tidak demikian dosa besarlah yang akan kita dapatkan!

Mengingini apa yang bukan merupakan hak kita, adalah akar dari segala dosa!

“Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan

Menghasratkan rumahnya, atau ladangnya atau

Hambanya laki – laki, atau hambanya perempuan

Atau lembunya, atau keledainya, atau

Apapun yang dipunyai sesamamu”

Ulangan 5 : 21

 

God Bless You

No comments: