Tuesday, April 22, 2025

(ArBer)Berebut jabatan publik atau pelayan publik?

 


Berebut jabatan publik atau pelayan publik?

 

Melihat gambar di atas, maka mengertilah kita bahwa gambar tersebut merepresentasikan para elite politik yang memperebutkan kursi jabatan tertentu.  Mengapa “kursi” tersebut begitu amat diminati? Jawabanya adalah sebab ketika duduk di kursi tersebut maka akan terasa lebih “tinggi” dari pada mereka yang hanya duduk dibawah kursi.

Kekkuasaan, ketenaran atau[pun kekayaan akan mengikuti mereka yang berada di jabatan tertentu.  Konon seperti itulah pendapat dari masayarakat, jadi jangan heran bantak sekali mereka yang ingin menjadi pejabat publik tertentu.  Mereka lupa bahwa menjadi pejabat publik, sebenarnya mereka sudah menjadi pelayan publik atau orang banyak, dan bukan sebaliknya, yaitu menjadi orang yang berkuasa ataupun menguasai orang banyak.

Tuhan Yesus memberikan teladan terakhir sebelum menyerahkan diri untuk disalibkan.  Yesus tidak mengajarkan doa ataupun ritual peribadatan tertentu, malahan Ia memberikan contoh kasih yang sesungguhnya yaitu merendahkan diri untuk melayani sesama.  Dengan mencuci serta membasuh kaki murid- murid- Nya, Ia memberikan teladan bahwa siapa yang paling melayani Dialah yang sebenarnya paling dipandang Tuhan!  Jadi siapakah diantara kita yang sanggup mengikuti teladan- Nya yang rela merendahkan diri dan melayani sesama?

Jikalau semua jabatan tinggi publik adalah pelayan utama publik, mungkinkah banyak yang memperebutkannya?

“Tidaklah demikian di antara kamu, barangsiapa ingin

Menjadi besar di anatara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu

Dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu

Hendaklah ia menjadi hambamu;”

Matius 20 : 26 - 27

 

God Bless You

No comments: