Mobil berlapis emas yang tampa mesin.
Pemilu tahap pertama sudah berlalu. Pesta demokrasi ini kemudian banyak meninggalkan serba - serbi unik. Salah yang unik adalah fenomena caleg(calon legeslatif) yang gagal mendapatkan jatah duduk di bangku legeslatif. Mereka yang gagal mendapatkan jatah kursi, banyak yang kemudian melakukan tindakan - tindakan tak terpuji. Pada masa kampanye banyak caleg berlomba - lomba menguras kocek mereka untukmembantu masyarakat sekitarnya. Masyarakat sekitar merasakan berkah yang luar biasa, karena kebanyakan dari mereka bahkan tidak mengenal caleg - caleg tersebut yang tiba - tiba datang memberikan banyak bantuan(dana tunai dalam jumlah besar atau berupa barang - barang keperluan masyarakat)
Setelah Pemilu Legeslatif, para caleg baru menunjukkan "wajah" asli mereka. Mereka yang gagal tak segan - segan meminta kembali barang - barang pembeliannya, bahkan ada yang dilakukan secara paksa. Bagi mereka yang berhasil, mereka seakan - akan lupa akan pendukung - pendukungnya, mereka lebih disibukkan dengan jadwal talk show diberbagai media masa dan elektronik. Akhirnya masyarakat hanya bisa memberikan "cap" bahwa mereka(caleg) layaknya mobil berlapis emas yang tampa mesin, dari luar terlihat sangat mewan namun bagian dalamnya tidak ada isinya. Mereka terlihat akan membela hak rakyat, bahkan sebelum terpilih mereka sudah banyak membantu masyarakat sekitarnya. Kenyataan kemudian tidak seperti yang diharapkan, ternyata mereka malah lupa bahkan bagi mereka yang tidak terpilih, masyarakat diminta mengembalikan bantuan mereka.
Hidup ini bukanlah ajang untuk menunjukkan kebaikan semu kita. Segala sesuatu yang kita kerjakan untuk membantu orang lain, haruslah disertai niat tulus tampa maksud tertentu. Mobil dengan lapisan emas sama sekali tidak bisa berfungsi sebagai mobil jika tidak memiliki mesin didalamnya. Demikian juga kita tidak akan disebut penolong, jika bantuan serta pertolongan kita yang serba mewah, dilakukan dengan niat terselubung dan bukan disertai keikhlasan, karena sesungguhnya Tuhan akan berlaku adil bagi orang yang tulus hati.
Pemilu tahap pertama sudah berlalu. Pesta demokrasi ini kemudian banyak meninggalkan serba - serbi unik. Salah yang unik adalah fenomena caleg(calon legeslatif) yang gagal mendapatkan jatah duduk di bangku legeslatif. Mereka yang gagal mendapatkan jatah kursi, banyak yang kemudian melakukan tindakan - tindakan tak terpuji. Pada masa kampanye banyak caleg berlomba - lomba menguras kocek mereka untukmembantu masyarakat sekitarnya. Masyarakat sekitar merasakan berkah yang luar biasa, karena kebanyakan dari mereka bahkan tidak mengenal caleg - caleg tersebut yang tiba - tiba datang memberikan banyak bantuan(dana tunai dalam jumlah besar atau berupa barang - barang keperluan masyarakat)
Setelah Pemilu Legeslatif, para caleg baru menunjukkan "wajah" asli mereka. Mereka yang gagal tak segan - segan meminta kembali barang - barang pembeliannya, bahkan ada yang dilakukan secara paksa. Bagi mereka yang berhasil, mereka seakan - akan lupa akan pendukung - pendukungnya, mereka lebih disibukkan dengan jadwal talk show diberbagai media masa dan elektronik. Akhirnya masyarakat hanya bisa memberikan "cap" bahwa mereka(caleg) layaknya mobil berlapis emas yang tampa mesin, dari luar terlihat sangat mewan namun bagian dalamnya tidak ada isinya. Mereka terlihat akan membela hak rakyat, bahkan sebelum terpilih mereka sudah banyak membantu masyarakat sekitarnya. Kenyataan kemudian tidak seperti yang diharapkan, ternyata mereka malah lupa bahkan bagi mereka yang tidak terpilih, masyarakat diminta mengembalikan bantuan mereka.
Hidup ini bukanlah ajang untuk menunjukkan kebaikan semu kita. Segala sesuatu yang kita kerjakan untuk membantu orang lain, haruslah disertai niat tulus tampa maksud tertentu. Mobil dengan lapisan emas sama sekali tidak bisa berfungsi sebagai mobil jika tidak memiliki mesin didalamnya. Demikian juga kita tidak akan disebut penolong, jika bantuan serta pertolongan kita yang serba mewah, dilakukan dengan niat terselubung dan bukan disertai keikhlasan, karena sesungguhnya Tuhan akan berlaku adil bagi orang yang tulus hati.
"Lanjutkanlah kasih setia-Mu
bagi orang yang mengenal engkau,
dan keadilan - Mu
bagi orang yang tulus hati!"
Mazmur 36:10
GOD Bless ubagi orang yang mengenal engkau,
dan keadilan - Mu
bagi orang yang tulus hati!"
Mazmur 36:10
No comments:
Post a Comment