Kehilangan kasih mula - mula.
Gambar di atas
ada benarnya juga. Selalu ada perbedaan
ketika sepasang kekasih yang sedang bermabuk cinta dengan sepasang suami isteri
yang sudah menjalankan bahtera rumah tangga mereka. Cinta kasih yang mula – mula terbentuk ketika
sedang berpacaran, kerap kali tidak terbawa samapai dalam kehidupan berumah
tangga.
Pada saat sepasang
kekasih dimabuk cinta, apa pun akan dilakakuan demi menunjukkan cinta kasih
mereka. Apapun dilakukan dengan sungguh –
sungguh demi mendapatkan cinta kasih pasangan yang dikasihi tersebut. Sepertinya tidak ada yang tidak diberikan, harta,
waktu bahkan seluruh hidupnya rela dikorbankan.
Setelah menjalani kehidupan berumah tangga, maka hal – hal “gila” semasa
pacaran sudah tidak berlaku lagi, dan yang tertinggal adalah kebiasaan untuk
menunjukkan egoisme yang sebenarnya, bukankah demikian?
Kasih mula –
mula selalu suci, tulus dan apa adanya, sama sekali tidaka da rekayasa
didalamnya. Ujian dari mulut berasal
dari hati yang terdalam, dan bukan pemanis bibir belaka. Dalam kitab Wahyu Tuhan juga menegur jemaat
Efesus yang telah meninggalkan kasih mula – mula mereka. Teguran tersebut tentu juga barlaku bagi kita
semua yang kerap meninggalkan kasih mula – mula kita kepada Tuhan. Pada saat kita menerima- Nya sebagai
Juruselamat kita, mungkin kita berkobar – kobar untuk selalu memuji- Nya,
selalu ingin membaca firman- Nya, merenungkannya, mendiskusikannya dengan
saudara se- iman sampai rajin melayani di rumah – Nya. Namun saat ini apakah hal tersebut masih tetap
berlanjut? Anda sendirilah yang bisa
menjawabnya
Pasangan
kekasih saja tidak mau ditinggalkan cinta kasih mula – mula ketika sedang jatuh
cinta, apalagikah Tuhan yang memang pantas dan layak kita dikasihi?
“Namun demikian Aku mencela engkau,
Karena engkau telah meinggalkan kasihmu yang semula”
Wahyu 2 : 4
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment