Buah jatuh jauh dari pohonnya.
Siapa yang setuju dengan pernyataan di
atas? Cukup wajar jikalau ada dua kubu
yang bersebrangan oleh karena pernyataan tersebut, sebab dalam kenyataannya
pernyataan tersebut sangat mungkin terjadi.
Salah satu contoh sederhananya adalah
ketika Yesus sedang mengajar dan kemudian beberapa ahli taurat “mencobai” –
Nya. Yesus menanyakan dari keturunan
siapakah mereka, dan kemudian mereka menjawab bahwa mereka keturunan
Abraham. Sayang sekali pernyataan mereka
justru membuat mereka terjebak, sebab jikalau mereka adalah anak Abraham mereka
justru melakukan apa yang bersebrangan dengan bapanya Abraham.
Jikalau kita saat ini mengatakan bahwa
Bapa kita adalah Tuhan Allah, maka apakah kita sudah menjadi buah yang jatuh
tidak jauh dari pohonnya? Apakah kita
justru melakukan apa yang bersebrangan dengan Tuhan Yesus? Jikalau memang perbuatan kita tidak
mencontohkan perbuatan kasih layaknya Yesus maka kita adalah buah yang jatuh
dan kemudian menggelinding jauh dari pohon yang “melahirkan” kita. Jadi pernyataann di atas ada benarnya juga!
Jikalau benar kita adalah anak – anak terang,
maka kita harus memancarkan kasih layaknya Yesus Sang terang dunia!
“Jawab
mereka kepada – Nya: Bapa kami ialah Abraham
Kata
Yesus kepada mereka: Jikalau sekiranya
Kamu anak – anak Abraham, tentulah kamu
mengerjakan
Pekerjaan
yang dikerjakan oleh Abraham”
Yohanes
8 : 39
God
Bless You
No comments:
Post a Comment