Beratnya pergumulan Yesus
Kira – kira seperti itulah
gambaran Yesus ketika sedang bergumul dalam doa di taman Getsemani. Keadaan Yesus saat itu tentu berbeda dengan
murid – murid – Nya, meskipun mungkin posisinya sama yaitu sama-sama merebahkan
diri. Murid – murid Yesus rebah dalam
keadaan tertidur, sedangkan Yesus rebah dalam sadar.
Yesus mengalami pergumulan yang
cukup besar, bahkan bila dikiaskan dalam kata – kata, adalah bahwa Yesus
seperti sedang menanggung beban seluruh isi dunia. Perasaan takut dan gentar membuat- Nya
seperti ingin mati padahal kenyataanya hidupnya tidak dalam ancaman apapun,
sebab orang farisi memang belum mendatangi – Nya. Dia mengalami deprsei, dilema dan bahkan
halusinasi(melihat ular atau Iblis dalam beberapa film mengenai penyaliban
Yesus). Penderitaan seperti itu mungkin
lebih berat dari beban fisik yang nantiunya akan dialami- Nya, sebab dalam
taman itu Dia dihadapkan pilihan untuk melakukan kehendak Bapa ataupun
kehendak- Nya sendiri.
Melihat begitu pedihnya keadaan
Yesus saat itu, pernahkah kita juga mengalami hal serupa? Lalu apakah yang kita
lakukan atau perbuat? Apakah kita
menangis? Sebab Yesus juga menangis, apakah kita takut?, Yesus juga takut, dan
apakah kita berteriak, memaki, ataupun menyalahkan Tuhan dan memaksakan
kehendak kita yang terjadi? Jika hal itu Yesus justru melakukan sebaliknya, Dia
justru makin sungguh – sungguh berdoa serta membiarkan kehendak Bapa- Nya yang
terjadi.
Yesus juga manusia yang sama –
sama bisa merasakan kegentaran,kesedihan serta kekuatiran, namun Yesus “mengalahkannya”
dengan berdoa dan menyerahkan semuanya ketangan Bapa- Nya!
“Lalu kata- Nya kepada mereka:
Hati – Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya
Tinggalah di sini dan berjaga-jagalah
Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa
Sekiranya mungkin saat itu lalu dari pada - Nya”
Markus 14 : 34-35
GOD Bless u