Thursday, October 31, 2013

(ArBer)Bahaya dibalik pesta.



Bahaya dibalik pesta.

Halloween dirayakan negara – negara barat setiap tanggal 31 Oktober di setiap tahunnya.  Sebenarnya perayaan yang dahulunya bersifat tradisional kini telah banyak berubah.  Dahulu perayaan ini ditandai dengan kedatangan anak – anak kecil ke setiap rumah untuk menyapa pemilik rumah yang kemudian diberikan imbalan permen, coklat ataupun makanan kecil bagi anak - anak.  Makanan yang menjadi simbol utama perayaan ini adalah buah labu.

Perkembangan jaman telah mengikis nilai – nilai tradisional.  Saat ini perayaan Halloween hanya diisi oleh pesta kostum ataupun topeng yang didalamnya termasuk acara dansa, minum minuman keras, dan lain sebagainya yang lebih bersifat hura – hura.  Intinya perayaan ini tidak mendekatkan masyarakat sekitar dengan bertemu sapa, namun dengan berbagai kegiatan yang dapat memuaaskan nafsu duniawi mereka(seperti minum minuman keras, pesta sampai pagi hari, ataupun mendengarkan musik dengan suara yang nyaring)

Kita tahu didalam pesta tersebut tentunya terdapat banyak godaan duniawi.  Iblis sangat senang akan pesta pora, sebab saat manusia ikut serta di dalamnya, maka pintu dosa sudah terbuka lebar.  Apapun dapat terjadi dalam sebuah pesta duniawi tersebut, termasuk dosa minuman yang memabokkan, penggunaan narkoba, sampai dengan kegiatan free sex.  Sebagai orang – orang percaya, kita seharusnya menhindari pesta – pesta yang sengaja dibuat untuk menyenangkan nafsu kedagingan kita.  Sekilas memang terlihat ada sukacita dalam pesta tersebut, namun kemudian setelah pesta itu berlalu kita akan menanggung banyak resiko dosa yang terjadi saat kita lupa diri dan larut dalam pesta tersebut!  Jadi mulai saat ini hindarilah berbagai macam pesta pora yang didalamnya berisi berbagai kegiatan duniawi!  Janganlah terpancing godaan Iblis akan kenikmatan yang akan kita raih! Sebab semua kenikmatan sementara tersebut hanyalah takaran  hukuman yang akan kita terima nantinya!(setelah meningglakan dunia ini)

Iblis akan mendapatkan banyak keuntungan saat manusia beramai – ramai menghabiskan waktu dengan pesta pora, namun akan mendapat banyak kerugian jika manusia beramai – ramai mengikuti persekutuan di dalam Rumah Tuhan



“Supaya Iblis
Jangan memperoleh
Keuntungan atas kita
………………………….”
2 Korintus 2:11

GOD Bless u

Wednesday, October 30, 2013

(PuBer)Bukan korban sembelihan, melainkan kasih!


Bukan korban sembelihan, melainkan kasih!



Tuhan menuntut hatimu
Saat engkau memberikan hartamu

Tuhan menanti jawabanmu
Saat engkau mengucapkan janjimu

Tuhan melihat niatmu
Saat engkau mewujudkan nuranimu

Tuhan melihat kasihmu
Saat engkau menunjukkan karyamu



Apa yang Tuhan inginkan?


Tuhan tidak menerima pujian sasaat
Tuhan hanya menginginkan kasih di setiap saat

Tuhan tidak meminta persembahan yang banyak
Tuhan hanya menginginkan penyembahan yang layak

Tuhan tidak perduli terhadap korban bakaran
Tuhan hanya menginginkan hidup yang berkorban

Tuhan tidak mengharapkan korban bakaran setiap hari
Tuhan hanya menginginkan kasih yang segenap hati


Kasih yang Tuhan inginkan!

Kasih dalah hal paling utama yang telah Tuhan berikan
Kasih juga hal yang paling utama yang Tuhan tuntut dari manusia


“Memmang mengassihi Dia dengan segenap hati

Dan dengan segenap perngertian

Dan dengan segenap kekuatan,

Dan juga dengan segenap kekuatan,

Dan juga mengasihi manusia seperti diri sendiri

Jauh lebih utama dari pada semua

Korban bakaran dan korban sembelihan”

Markus 12:33




GOD Bless U

Tuesday, October 29, 2013

(ArBer)Ahli waris



Ahli waris

Inilah pewaris tahta kerajaan Inggris selanjutnya, yaitu pangeran George(gambar di atas).  Foto ini diambil pada saat kedua orang tua mereka (pangeran William dan Istrinya Kate) membawanya untuk dibaptis.  Sungguh menyenangkan rasanya bisa menjadi lahir di keluarga kerajaan apalagi menjadi calon raja yang akan meneruskan tongkat estafet pemerintahan kerjaan Inggris.

Apabila diberikan pilihan, siapapun tentu ingin lahir di keluarga kaya dan mempunyai warisan yang banyak.  Untungnya kita dilahirkan di dalam dunia ini bukan karena kehendak kita sendiri, melainkan kehendak dari pada Tuhan Allah.  Bayangkanlah jika kita dapat memilih siapa orang tua kita, maka sudah dipastikan keluarga keturunan dan bangsawanlah yang akan dipenuhi oleh anak – anak, sedangkan orang – orang sederhana akan mempunyai sedikit keturunan.  Bagi keluarga miskin, maka kemungkinannya sangatlah kecil untuk memiliki keuturunan.

Tuhan pasti menempatkan kita ditempat terbaik menurut pandangan- Nya!  Mungkin kita tidak lahir di keluarga kerajaan ataupun di keluarga terpandang, atau juga keluraga dengan harta kekayaan berlimpah, akan tetapi tetap saja kita tetap dikasihi- Nya.  Bahkan bagi orang – orang percaya kita telah mendapat jaminan untuk mendapatkan warisan dari Tuhan Allah pencipta alam semesta ini!  Warisan yang tentunya sangat berbeda dengan warisan berupa harta ataupun kekuasaan dalam kerajaan.  Warisan yang kita dapatkan tidak dapat dibeli oleh harta duniawi sebanyak apapun, sebab kita akan memerintah bersama- Nya di dalam kerjaan- Nya yang abadi!  Jadi janganlah mempermasalahkan lagi, ada atau tidaknya, maupun besar ataupun kecilnya warisan yang akan diterima dari keluarga kita di dunia ini, sebab semuanya itu tidak akan berguna lagi jikalau kita telah mendapatkan warisan utama dari Tuhan Allah Sang Empunya alam semesta!

Jika menjadi ahli waris kerajaan duniawi saja banyak diminati orang, apalagi menjadi ahli waris kerajaan sorgawi? masakah kita tidak mau menjadi ahli waris- Nya?

“Jadi kamu bukan lagi hamba,
Melainkan anak;
Jikalau kamu anak,
Maka kamu juga adalah
Ahli-ahli waris, oleh Allah”
Galatia 4:7

GOD Bless u

Monday, October 28, 2013

(ArBer)Bersatu menjadi satu



Bersatu menjadi satu

Hari ini genap 85 tahun sejak para pemuda Indonesia bersatu dan mendeklarasikan “Sumpah Pemuda”.  Semangat para pemuda untuk bersatu pada saat itu melahirkan komitmen dalam bentuk sumpah yang menjadi cikal bakal yang menyatukan Negara ini dari ke-aneka ragaman suku dan ras. 

Persatuan dari berbagai elemen masyarakat yang beraneka ragam mungkin tidak akan terwujud, jika saja para pemuda (pada saat itu) lebih mementingkan kelompok atau suku mereka masing – masing.  Tanpa persatuan dari seluruh masyarakat diberbagai eilayah Indonesia, sudah pasti kemerdekaan yang dicita – citakan tidak akan terwujud.  Kita bersyukur bahwa para pemuda di jaman penjajajhan tersebut bisa menyingkirkan ke – egoisan mereka masing – masing untuk bersatu demi meraih kemerdekaan bangsa ini.  Lalu pertanyaanya adalah adakah semangat persatuan tersebut maish tertanam di hati para pemuda pada era moderen saat ini?

Harus diakui bahwa semangat kebersamaan dan kesatuan sudah mulai luntur di era moderen ini!  Kebanyakan dari para pemuda lebih mementingkan aktivitas individu dalam meraih segala impian mereka.  Ironisnya kita sebagai orang – orang percaya juga terkadang sulit untuk disatukan.  Kita selalu mempunyai alsan untuk tidak bersama si “a” atau si “b” oleh karena mereka serimng melakukan ini atau itu.  Intinya ada saja alasan untuk menghindari persekutuan dengan saudara – saudara se-iman.  Kita harus memanfaatkan momen perayaan sumpah pemuda ini dengan mengintropeksi lagi kebiasaan kita!  Apakah kita mengerti makna persatuan dari momen sumpah pemuda?  Dan apabila kita sudah mengerti apakah kita juga mau bersatu, berbaur, bersekutu dengan saudara – saudara kita lainya demi mewujudkan kepentingan bersama?  Ataukah kita masih hidup dengan sikap individualisme yang tidak suka memikirkan orang lain?

Sebanyak apapun talenta yang Tuhan berikan kepada kita, tetap saja kita membutuhkan uluran tangan dari orang lain!  Jadi mulai sata ini singkirkanlah ke-egoisan kita, serta junjunglah persatuan dan kesatuan!

“Bila seorang dapat dialahkan
Dua orang akan dapat bertahan
Tiga lembar tak mudah diputuskan”
Pengkotbah 4:12

GOD Bless u

Sunday, October 27, 2013

(ArBer)Karakter Allah



Karakter Allah

Emoticon seperti gambar di atas saat ini banyak dipakai dalam pesan singkat maupun berbgaia media sosial dalam dunia maya.  Lambang  wajah tersebut sengaja dibuat untuk mengekspresikan keadaan sang pengirim pesan.  Ada berbagai ruat wajah yang bisa ditampilkan mulai dari senang, sedih, terkejut, malu, kecewa,  galau , benci dan lain sebagainya.

Keadaan kita tidak selamanya stabil, ada kalanya kita merasakan kesedihan mendalam, namun ada saatnya juga kita merasa bahagia tak terkira.  Hari ini mungkin saja kita merasa frustasi dengan segala beban pekerjaan, namun esok hari bisa jadi menjadi hari yang menyenangkan oleh karena kita mendapatkan bonus dari segala pekerjaan kita.  Intinya berbagai keadaan (entah itu baik, buruk, menyenangkan ataupun tidak) akan selalu menyapa di dalam hidup ini, sehingga sifat dan sikap kitapun akan berubah sesuai dengan keadaan tersebut.  Lalu kemudian pertanyaanya adalah adakah suatu yang tidak berubah dalam kehidupan ini?

Saat kita merasakan kesedihan, mungkin kita merasa Tuhan jauh dari pada kita, sebaliknya saat kita merasakan sukacita luar biasa, kita merasa Tuhan sedang berjalan di samping kita.  Kita sering merasa situasi serta kondisi hidup kita menjadi patokan dari pada sikap Tuhan Allah.  Hal tesebut sebenarnya adalah tidak benar, sebab dalam keadaan apapun sebenarnya Allah tidak pernah berubah dalam menyertai manusia.  Contoh nyatanya adalah pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir, sel;ama 40 tahun mereka mengalami pasang surut kerohanian, namun demikian penyertaan Tuhan Allah tetap tidak berubah sampai mereka masuk ke tanah perjanjian.  Jadi jelaslah bahwa Tuhan Allah tidak pernah berubah apalagi terpengaruh oleh keadaan maupun sikap hati kita kepada- Nya!  Saat kita sedih dan lari jauh dari pada- Nya, Dia tetap tidak akan ada untuk kita semua, jadi apapun keadaan dan sikap yang kita tunjukkan kepada- Nya saat ini, sama sekali tidak akan membuat Tuhan meninggalkan kita seorang diri!

Karakter Allah yang adalah kasih, tidak akan mungkin berubah oleh karena keadaan hati serta sikap kita kepada- Nya!  Seburuk apapun keadaan serta sikap yang kita tunjukkan kepada Dia, Dia tetap mengasihi kita semua!

“………….
Aku sekali – kali
Tidak akan membiarkan engkau
Dan Aku sekali – kali
Tidak akan meninggalkan engkau”
Ibrani 13:5

GOD Bless u