Monday, June 27, 2011

(ArBer)Istirahatlah, bila lelah!


Istirahatlah, bila lelah!


Penyebab kecelakaan terbesar dalam berlalu lintas, adalah kelelahan yang menyerang si pengendara. Apabila kita menempuh jarak yang jauh, alangkah baiknya bila kita beristirahat sejenak untuk memulihkan kondisi tubuh kita.


Sebenarnya kita memerlukan istirahat bukan saja pada saat menempuh perjalanan panjang, dalam kegiatan sehari-haripun kita memerlukan istirahat. Baik dalam pekerjaan, studi atau bahkan dalam pelayanan, kita memerlukan waktu sela sejenak. Waktu istirahat kita cukup bermanfaat untuk memulihkan kondisi fisik dan psikis kita. Jika anda sudah mulai “lelah” maka sekaranglah saatnya untuk berisitirahat!


Manfaatkanlah waktu liburan saat ini, untuk beristirahat sejenak! Dalam hidup ini perjalanan hidup kita masih panjang, jadi janganlah memaksakan diri untuk terus “melaju” mengejar segala impian kita! Nanti bukannya kita lebih cepat mencapai tujuan, malahan kita akan lebih cepat lelah dan akhirnya gagal sampai pada tujuan akhir kita! Dengan beristirahat tubuh dan pikiran kita akan kembali disegarkan! Waktu istirahat juga bisa kita gunakan untuk berdoa kepada-Nya, dan dengan demikian kita akan dipenuhi rasa syukur atas apa yang telah kita capai dan tentunya dipenuhi semangat kembali untuk meraih tujuan dan impian hidup kita! Makanlah secukupnya agar tubuh kita kembali bertenaga, dan berdoalah senantiasa agar pikiran kita kembali disegarkan-Nya!


Pada saat kita “berpergian” janganlah lupa beristirahat bila merasa “lelah”, karena Tuhan sudah menyediakan bagian kita pada saat kita berisitirahat!


“Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman

Dan engkau akan beristirahat

Dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu

Pada kesudahan zaman”

Daniel 12:13


GOD Bless u

Sunday, June 26, 2011

(ArBer)Yang penting bisa bareng!


Yang penting bisa bereng!


Polisi pastinya akan memberhentikan dan menilang apabila ada kendaraan roda dua yang ditumpangi lebih dari dua orang. Gambar di atas adalah contoh yang tidak boleh diikuti dengan alasan apapun! Apalagi jika alasannya hanya “agar bisa bareng – bareng satu keluarga”


Walaupun tindakan mereka salah(gambar di atas), akan tetapi ada hal positif yang bisa diambil, yaitu pentingnya berkumpul bersama-sama keluarga. Bisa melakukan aktivitas bersama-sama dengan keluarga, saudara ataupun kerabat, memang sangat menyenangkan. Permasalahannya mungkin Cuma satu, yaitu menemukan moment tepat dimana semua dapat meluangkan waktu bersama untuk berkumpul. Memillih waktu yang tepat memang bukanlah perkara mudah, harus ada yang rela mengorbankan waktu demi kebersamaan.


Saat ini anak-anak sekolah sedang dalam masa liburan sekolah. Akan tetapi tidak demikian bagi mereka yang bekerja. Butuh pengorbanan khusus agar para orang tua bisa meluangkan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga. Dalam hal ini Gereja juga telah banyak membantu agar keluarga bisa berlibur bersama. Banyak sekali kegiatan atau acara yang diadakan gereja-gereja agar keluarga, kerabat dan saudara seiman bisa berkumpul serta bersukacita bersama di dalam Tuhan(family camp, retreat anak dan lain-lain). Sekarang semuanya dikembalikan kepada kita masing-masing, apakah kita sebagai anak-anak, mau mengorbankan waktu bermain bersama teman untuk berkumpul dan beraktivitas bersama keluarga? Atau sebagai orang tua, rela mengorbankan waktu “mencari uang” demi bisa berkumpul bersama anak-anak, kerabat serta saudara seiman? Waktu berkumpul bersama orang-orang yang kita kasihi, lebih berharga dari harta apapun di dunia ini, oleh karena itu tentukanlah waktu itu sekarang juga! Jika sudah ditentukan waktunya, rayakanlah bersama – sama serta bersukacitalah di dalam Tuhan!


Orang biasanya rela mengorbankan apa saja demi satu kalimat”yang penting bisa bareng-bareng” apakah kita juga demikian? Manfaatkanlah sebaik-baiknya kesempatan berkumpul bersama, karena moment tersebut sulit untuk ditemukan!


“Dan kalau ia telah menemukannya

Ia memanggil sahabat-sahabat

Dan tetangga-tetangganya serta berkata:

Bersukacitalah bersama-sama dengan aku

Sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan”

Lukas 15:9


GOD Bless u

Wednesday, June 22, 2011

(ArBer)Adakah yang mendoakannya?


Adakah yang mendoakannya?


Jakarta panas, Jakarta macet, Jakarta kotor…” Kira-kira seperti itulah komentar dari beberapa orang yang diwawancara mengenai kesan mereka akan kota Jakarta. Walaupun demikian, tetap saja kota Jakarta menjadi kota tujuan bagi siapapun dengan kepentingan apapun dari berbagai wilayah di Nusantara ini.


Umur kota Jakarta sudah mencapai 484 tahun, yang berarti sudah mendekati 5 Abad. Dengan usia yang sudah begitu senja, memang kota Jakarta tidak terlihat semakin baik. Permasalahan terus datang silih berganti, dari masalah kemacetan, banjir, udara yang kotor sampai dengan padatnya penduduk selalu menjadi santapan setiap pasang mata masyarakat sehari-hari. Herannya semakin banyak keluhan yang keluar dari masyarakat, justru tidak menyurutkan niat siapa saja yang berada di luar Jakarta untuk datang mengadu nasib. Bahkan, jika mereka yang mengeluh tentang kota Jakarta, diminta pindah dari kota ini juga belum tentu mereka mau. Pertanyannya, apakah kita sebagai orang Kristiani juga termasuk yang sering mengeluh tapi juga ketergantungan akan kota ini?


Bisa jadi kita juga sering mengeluh, namun di sisi lain kota Jakarta memiliki daya tarik tertentu sehingga tidak bisa kita tinggalkan begitu saja. Sebenarnya berbagai permasalahan yang timbul, sebagian besar juga disebabkan oleh orang-orang yang bermukim di kota ini. Belajarlah untuk tidak banyak mengeluh lagi! Alangkah baiknya kita mensyukuri keberadaan kita di kota ini. Selain itu, sudah seharusnya juga bagi kita untuk bertanggung jawab atas permasalahan kota Jakarta, atau paling tidak selalu menyediakan waktu untuk berdoa bagi kota ini! Mulailah dari hal kecil, (seperti tidak membuang sampah sembarangan, berdisiplin dalam berlalu lintas) yang bisa kita lakukan! Memang sepintas kita tidak memberikan perubahan berarti, namun paling tidak rasa tanggung jawab kita akan membuat hati Tuhan mengasih kota dimana kita berada.


Berdoalah bagi kota di mana kita di berada! Mintalah agar Tuhan mengasihinya dan tidak memusnahkannya seperti kota Sodom!


“Katanya : Janganlah kiranya Tuhan murka

Kalau aku berkata lagi sekali ini saja

Sekiranya sepuluh didapati disana?

Firman-Nya : Aku tidak akan memusnahkannya

Karena yang sepuluh itu”

Kejadian 18:32


GOD Bless u

Tuesday, June 21, 2011

(ArBer)Kurang kerjaan!


Kurang kerjaan!


Sekilas jika melihat pada gambar di atas, mungkin kesimpulan yang bisa kita ambil adalah, bahwa pemuda tersebut sedang dalam bahaya. Namun sebelum melihat bahaya yang dialami pemuda tersebut, mungkin kita juga bertanya, mengapa dia(pemuda tersebut) bisa sampai di sana? Atau sedang apakah dia di sana? Benar-benar kurang kerjaan!


Manusia sering menempatkan dirinya dalam bahaya-bahaya tertentu. Rasa ingin tahu manusia terkadang membuat manusia justru masuk ke dalam ancaman bahaya. Tentu saja sangat mudah bagi si iblis, jika manusia selalu mudah tergoda oleh “iming-iming” kekayaan, ketenaran ataupun popularitas belaka. Intinya rasa kebanggaan akan sesuatu terkadang menjadi sasaran empuk bagi iblis untuk membawa kita k dalam dosa ataupun bahaya.


Godaan memang akan selalu ada setiap harinya. Sadar ataupun tidak, terkadang perbuatan kita sendirilah yang sering membawa kita dalam bahaya tertentu! Kita sendiri tidak akan pernah bisa kuat untuk melawan godaan tersebut! Kita memerlukan pertolongan Tuhan agar bisa melawan godaan yang terlalu “nikmat” dari si Iblis! Tidak peduli selama apapun kita telah mengikuti DIA, tetap saja akan terbuka peluang bagi iblis untuk menyesatkan kita. Mulai saat ini andalkanlah Tuhan dan bukan kesombongan diri kita dalam menghadapi godaan dari Iblis! Berserahlah selalu kepada-Nya! agar kita diberi hikmat dan kebijaksanaan untuk lebih peka lagi terhadap godaan-godaan iblis yang akan membawa kita dalam malapetaka serta bahaya.


Mulai hari ini sertakanlah Tuhan dalam setiap tindakan kita dan janganlah sombong dan merasa mampu! Karena bisa jadi rasa percaya diri kitalah yang membawa kita ke dalam bahaya!


“Itulah sebabnya engkau

Dikelilingi perangkap

Dan dikejutkan oleh kedahsyatan

Dengan tiba-tiba”

Ayub 22:10


GOD Bless u

Monday, June 20, 2011

(ArBer)Banyak yang mengaku tuhan!



Banyak yang mengaku tuhan!


Baik di dunia maya ataupun dunia nyata, saat ini sudah banyak yang mengaku atau sengaja menyatakan diri sebagai dewa, allah, bahkan tuhan. Mungkin karena mereka merasa mempunyai kemampuan luar biasa yang melebihi orang-orang biasa, sehingga mereka mengaku sebagai dewa. Atau jangan-jangan hanya untuk menyombongkan diri sendiri saja.


Selain sanksi moral, mungkin jarang sekali ada negera yang menghukum warga negaranya yang mengakui diri sendiri sebagai dewa atau tuhan. Biasanya hanya sanki moral yang berlaku bagi mereka yang mengaku diri sebagai dewa. Bila terbukti sebagai dewa, dia akan semakin dipuja, namun jika tidak terbukti pasti akan dikucilkan. Lalu pertanyaanya, apakah di antara kita ada yang pernah begitu menggagumi seseorang, sehingga menjadikannya”dewa” dalam kehidupan kita?


Mengagumi orang tertentu memang tidak dilarang, namun jika kita mengaguminya melebihi Tuhan yang kita percayai, maka sebenarnya kita telah berbuat dosa. Dunia saat ini mungkin akan banyak melahirkan “dewa-dewa” tertentu. Selain perkembangan teknologi yang modern, perkembangan evolusi manusia dari seri pola pikir, psikis maupun fisik juga telah mencapai puncaknya. Dengan demikian akan semakin banyak saja orang-orang di dalam dunia ini yang memiliki kemampuan unik. Mereka mungkin mempunyai kelebihan di atas manusia normal lainnya, akan tetapi ingatlah satu hal bahwa tetap saja mereka semua ciptaan Allah! Mulai saat ini waspadalah dan ingatlah, hanya Tuhan Yesuslah satu-satunya Tuhan yang pantas disembah! yang lainnya hanyalah mereka yang mengaku dewa atau tuhan.


Saat ini makin banyak saja orang-orang biasa yang mengakui dirinya sebagai dewa atau tuhan, maka waspadalah agar kita tidak menjadi pengikut mereka!


“Sebab itu janganlah diantaramu

Ada laki-laki atau perempuan kaum keluarga atau suku

Yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita

Untuk berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu;

Janganlah di antaramu ada akar

Yang menghasilkan racun atau ipuh”

Ulangan 29:18


GOD Bless u

Sunday, June 19, 2011

(ArBer)Siapa yang sedang rindu?


Siapa yang sedang rindu?


Entah sebagai lelucon atau terdapat maksud tertentu, yang jelas papan iklan di atas tersebut menyimpan pesan tersembunyi. Apakah benar banyak yang merindukannya?(mantan presiden AS ke 43), ataukah justru beliau yang “minta” dirindukan?


Setiap orang pastinya akan merasa bahagia, apabila mengetahui dirinya dirindukan orang lain. Dirindukan orang lain, bisa juga berarti, kehadiran kita sangat diinginkan orang lain. Akan menjadi lebih bahagia lagi apabila kita bisa menjawab kerinduan mereka yang merindukan kita. Kita semua juga biasanya merindukan seseorang yang banyak berbuat baik atau membahagiakan dalam kehidupan kita(seperti, keluarga, kerabat dan sahabat). Lalu apakah kita pernah benar-benar dengan sangat merindukan Tuhan Semesta alam?


Pemazmur pernah merasakan hal seperti itu, dimana jiwanya sangat merindukan Allah pencipta alam semesta. Apabila kebaikan manusia saja sulit kita lupakan, apalagi anugerah dari Tuhan sang pencipta alam semesta? Pernahkah kita merasakan kerinduan yang luar biasa untuk datang kehadirat-Nya hanya sekedar untuk bersyukur atas anugerah-Nya? Ataukah kita harus menunggu DIA yang Maha Besar bertanya”apakah kau merindukan-KU?” Carilah tempat yang sepi dimana kita fokus, kemudian datanglah kepada-Nya dengan segala kerinduan kita! Maka DIA yang Maha Kasih tentunya akan memuaskan kerinduan kita dengan segala berkat dan anugerah-Nya!


Bertemu dengan seseorang yang kita rindukan saja sudah sangat membahagiakan, apalagi kalau kita merasakan kehadiran-Nya yang Maha pemberi? Rindukanlah Allah, maka DIA akan selalu datang!


“Mazmur Daud

…………………….

Ya Allah, Engkaulah Allahku,

Aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu

Tubuhku rindu kepada-Mu

……………………”

Mazmur 63:1


GOD Bless u

Thursday, June 16, 2011

(ArBer)Status palsu


Status palsu.


Update status, saat ini sudah menjadi suatu keharusan bagi para penggemar dunia maya. Alasan untuk rutin meng-update status memang cukup beragam. Sayangnya terkadang masih ada status-status palsu yang tidak sesuai dengan kenyataan si peng-update status tersebut.


Diantara ribuan status yang selalu kita update, mungkin juga terdapat beberapa status yang tidak merepresentasikan keadaan kita sesungguhnya, bahkan terkadang ada yang dilebih-lebihkan. Misalnya saat mendapat nilai jelek di rapor, kita menghibur diri dengan meng-update status “biar nilai jelek, yang penting jujur”, atau pada saat malas bekerja, kita meng-update status “Percuma bekerja jika tidak fokus”. Bisa saja ke dua status tersebut palsu, karena kita memang malas belajar ataupun memang sedang fokus mengerjakan “proyek sampingan” Dunia maya memang tidak bisa dipercaya seutuhnya. Terkadang ada orang-orang tertentu yang sengaja membanggakan diri hanya demi popularitas, padahal keadaan sebenarnya berbeda 180 derajat dari statusnya.


Dalam realita kehidupan kekristenanpun tidak jarang kita menemukan hal seperti itu. Ada orang-orang tertentu rela melakukan pelayanan hanya demi tujuan tertentu. Bahkan ada yang rela menyumbangakan dana besar-besaran hanya demi popularitas di kalangan jemaat. Periksalah diri kita sebelum kita benar-benar melayani dalam hal apapun! Apakah kita berfokus pada Tuhan, atau terhadap hal lain. Tuhan tidak memerlukan status-status palsu yang berfokus pada ketenaran pribadi, Dia hanya membutuhkan status kita yang penuh keberserahan dengan segala keterbatasan kita, agar terang kasih sejatiNya boleh dinyatakan!


Dunia Maya mungkin bisa menyembunyikan kepalsuan kita, namun di mata Tuhan status-status palsu tersebut tidak berlaku!


“Kata Filipus kepadanya

Mari dan lihatlah!

Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya

Lalu berkata tentang dia

Lihat, inilah seorang Israel sejati

Tidak ada kepalsuan di dalamnya”

Yohanes 1:47


GOD Bless u

Wednesday, June 15, 2011

(ArBer)“The Winners Takes It All”


“The Winners Takes It All”


The winner takes it all adalah sebuah lagu dari penyanyi group legendaris ABBA. Gambar di atas mungkin adalah ilustrasi dari judul lagu tersebut, di mana pemenang atau juara pertamalah yang mendapatkan semuanya.(termasuk piala untuk juara 2 dan 3)


Memang ada benarnya juga apabila dipikirkan secara logika, memang hanya juara pertamalah yang disebut pemenang. Mereka yang gagal dan menempati urutan ke – 2 serta ke-3, memang mendapatkan piala, namun sebenarnya piala tersebut hanyalah, “upah” dari usaha mereka yang melebihi orang lain, walaupun belum mampu menjadi pemenang. Walaupun terlihat ironis, namun memang kenyataannya hanya sang juaralah yang pantas mendapatkan segalanya. Jika seorang pemenang mendapatkan segala-galanya, apalagi jika seseorang yang lebih dari pemenang?


Kita semua yang mendapat anugerah keselamatan dari-Nya dikatakan Rasul Paulus adalah orang-orang yang lebih daripada pemenang. Maksudnya adalah kita memang mendapatkan segala-galanya dari Allah pencipta yang Maha Kasih. Setelah Anak Tunggal-Nya mati demi kita, maka kita telah terbebas dari kutuk dosa dalam kerajaan maut. Bukan hanya itu saja, bahkan Yesus naik ke Sorgapun demi kita, yaitu untuk mempersiapkan rumah di Sorga, di mana kita bisa tinggal bersama Yesus. Satu hal lagi yang membuat kita lebih dari pemenang adalah, oleh karena Roh Kudus Allah sengaja ditinggalkan-Nya kepada kita pada saat Dia naik ke Sorga. Dia mencurahkan Roh Kudusnya semata-mata demi memberikan penghiburan, dan menyertai kita selama di dalam dunia ini sampai kedatangan-Nya yang ke-dua kali. Kemudian pertanyaannya adalah apakah saat ini kita sudah setuju dengan judul lagu “The winner takes it all”?


Bersyukurlah senantiasa kepada-NYA, karena kasih-NYA telah menjadikan kita lebih dari pada pemenang!


“Tetapi dalam semuanya itu

Kita lebih dari pada orang-orang yang menang

Oleh Dia yang telah mengasihi kita”

Roma 8:37


GOD Bless u

Tuesday, June 14, 2011

(ArBer)Jangan terlalu lama menyesal!


Jangan terlalu lama menyesal!


Kita tidak dapat mengulangi lagi segala hal yang telah berlalu. Biasanya setelah kita melakukan kesalahan, kita baru menyadari bahwa kita telah bersalah, Oleh karena itu pepatah mengatakan “penyesalan selalu datang terlambat”


Menyesal adalah sebuah perasaan yang manusiawi sekali. Siapapun bisa menyesal kapan dan dimana saja. Namun tidak semua penyesalan berakhir dengan indah! Porsi waktu yang digunakan untuk menyesal haruslah dikontrol! Biasanya penyesalan yang terus-menerus akan membawa seseorang menjadi sulit menata masa depan, bahkan penyesalan berlarut-larut akan membuat seseorang depresi dan akhirnya bisa menyebabkan bunuh diri. Bahkan dalam Injil juga tercatat bahwa Yudas Iskariot yang menghianati Yesus, sangat menyesal akan perbuatannya. Yudas menyesal terlalu dalam, sehingga membuat Iblis memanfaatkan moment tersebut untuk membuat Yudas mengakhiri hidupnya sendiri dengan gantung diri.


Siapapun bisa saja berbuat salah, dan biasanya penyesalan akan muncul setelah kita menyadari akan kesalahan tersebut! Sebagai orang yang beriman, kita juga kerap kali dicobai Iblis saat kita merasa bersalah. Mulai saat ini janganlah terlalu lama menyesal, karena semakin lama menyesal kita akan semakin lama pula untuk bangkit dari keterpurukan! Datanglah kepada Tuhan dan sesalilah segala perbuatan dosa kita, setelah itu mintalah agar Dia yang maha pengasih memulihkan kondisi kita. Janganlah menyesal lagi apabila kita telah datang dan mengaku dosa kepada-Nya, yang harus kita lakukan adalah segera bangkit serta tidak melakukan kesalahan-kesalahan serupa lagi!


Penyesalan yang datangnya terlambat tidak lebih buruk dari kebangkitan yang terlambat datangnya! Jadi, Menyesalah sekali, setelah itu cepatlah bangkit agar tidak menyesal untuk ke-dua kalinya!


“Pada waktu Yudas,

Yang menyerahkan Dia, melihat

Bahwa Yesus segera dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia

……………………………………….

Maka iapun melemparakan uang perak itu ke dalam Bait Suci

Lalu pergi dari situ dan mengantung diri”

Matius 27:3-5


GOD Bless u

Monday, June 13, 2011

(ArBer)Optimis mengalahkan tawar hati.


Optimis mengalahkan tawar hati.


Tidak semua orang yang dipakai Tuhan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Terkadang mereka yang sudah dipilih-Nya, malahan awalnya sering tawar hati dan cenderung pesimis meskipun Allah sendiri yang langsung berfirman kepada mereka.(Misalnya, Musa, Nuh, ataupun Yunus.)


Tawar hati memadamkan rasa antusias, menurunkan kepercayaan diri, dan menimbulkan keputusasaan. Tawar hati adalah senjata ampuh yang dipakai iblis untuk mematikan potensi yang Tuhan berikan dalam hidup Anda. Pertahanan kita untuk menahan serangan tersebut adalah dengan Iman yang dinyatakan dalam optimisme dalam diri sendiri. Optimis adalah ciri keimanan dimana adanya sebuah keyakinan dalam hati yang akan membawa pada pencapaian hasil terbaik. Optimis dalam hati tidak akan timbul begitu saja jika mereka tidak percaya akan sesuatu. Rasa percaya tersebutlah yang menjadi dasar bagi kita untuk terus melangkah dengan tegar.


Raja Daud mencontohkan bagaimana kehebatan Iman yang dipenuhi rasa optimisme dalam menghadapi musuh besar. Bahkan saat dia belum menjadi raja(masih remaja dengan paras elok), Dia telah menunjukkan rasa optimisme yang melebihi raja Saul(yang di saat itu adalah seorang pahlawan perang) Musuh kita saat ini mungkin bukanlah orang Filistin seperti Goliath, akan tetapi masalah-masalah kecil yang kian menumpuk, membuat kita tawar hati. Jika berat beban permasalahanmu maka, datanglah kepada-Nya dengan segala kekurangan kita, dan minta DIA yang mengokohkan kita dalam melangkah dan menjalani hidup ini! Cara apapun yang Iblis lakukan agar kita menjadi tawar hati, sebenarnya tidak akan mematahkan semangat kita, selama kita beriman kepada-Nya dengan penuh rasa optimisme!


Janganlah kalah oleh kelicikan Iblis! Optimislah karena Tuhan yang kita Imani lebih besar dari “musuh” sebesar apapun!


“Berkatalah Daud kepada Saul

Janganlah seseorang menjadi tawar hati

…………….”

1 Samuel 17:32


GOD Bless u

Sunday, June 12, 2011

(LAguBERkat)Roh Kudus Kau Hadir


Roh Kudus Kau Hadir

Key: F



F Bb/F F
Roh Kudus Kau hadir di sini

Dm G Csus C
Roh Kudus ku mengasihiMu

F Bb/F Am Dm Bb
Kau lembut Kau manis Kaulah penghiburku

F/C C F Csus
Penolongku diutus Bapaku


Reff:

F Bb F
Ku buka hati untuk RohMu Tuhan

F Gm C
Ku buka hati menyembahMu Yesus

Bb C/Bb Am Dm Bb
Jamahlah kami, penuhi kami

F/C C F
Dengan kuasa Allah Maha Tinggi


"Tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus
Yang akan diutus Bapa

Dalam nama-Ku

Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu

Kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan yang
Telah Kukatakan kepadamu"
Yohanes 14:26


GOD Bless u

Friday, June 10, 2011

(LAguBERkat)"KU MENANG, KU MENANG


KU MENANG, KU MENANG
E=Do


E F#m
KU MENANG, KU MENANG, BERSAMA YESUS TUHAN

B E
KU MENANG, KU MENANG, DI DALAM PEPERANGAN

E A Am
KU MENANG, KU MENANG, ATAS SEGALA SETAN

E C#m F#m B E B
HALELUYA, HALELUYA KU MENANG


REFF :

E B
HALELUYA DIA BANGKIT

F#m B E
HALELUYA DIA HIDUP

Bm E7 A Am
HALELUYA DIA NAIK

E B E
ROHUL KUDUS TURUN


"Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan
Kepada orang yang diurapi-Nya
Dan menjawab dari sorga-Nya yang kudus
Dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh
Tangan kanan-Nya"
Mazmur 20:6
GOD Bless u

Thursday, June 9, 2011

(ArBer)Relakah memberikan hatimu?


Relakah memberikan hatimu?


Setiap orang yang pernah merasakan jatuh cinta, pastinya selalu rela berkorban demi mendapatkan atau mempertahankan cintanya. Apapun akan diberikan dan dikorbankan, untuk menunjukkan kesungguhan cintanya.


Saat kita jatuh cinta rasio pikiran akan dikalahkan dengan perasaan dalam hati. Segala sesuatu yang tampaknya tidak biasa kita lakukan akan berubah menjadi sesuatu yang harus kita upayakan mewujudkannya. Tidak perlu pertimbangan berkali-kali, asalkan apa yang kita lakukan dapat membahagiakan pasangan hidup kita, apapun itu pasti akan kita lakukan. Bahkan ada pepatah yang mengatakan, “di saat seseorang jatuh cinta, maka hatinya bukan miliknya lagi”. Pertanyaannya apakah kita juga rela memberikan hati kita demi cinta kasih kita kepada Tuhan? Anehnya walaupun masih ada kemungkinan cinta kasih kita bertepuk sebelah tangan, toh tetap saja kita berani merelakan hati kita.


Jika demikian adanya maka sudah seharusnya kita juga rela menyerahkan seluruh isi hati kita, bahkan seluruh jiwa dan raga kita kepada-Nya. DIA yang sudah terlebih dahulu mengasihi kita telah menunjukkan contoh nyata dengan mati untuk menebus dosa kita. Walaupun apapun yang kita berikan tidak akan sebanding dengan anugerah keselamatan dari-Nya, akan tetapi paling tidak kita telah menunjukkan cinta kasih kita secara utuh. Mulai saat ini belajarlah untuk memberikan segala yang mampu kita berikan kepada-Nya! maka Dia yang Maha Pengasih pastinya juga akan menunjukkan karya-karya-Nya yang ajaib dalam kehidupan kita.


Janganlah memberikan hati kita seutuhnya kepada sesama kita sebelum kita mempersembahkan seluruh jiwa, raga dan kehidupan kita kepada Tuhan!


“Hai anakku

Berikanlah hatimu kepadaku

Biarlah matamu senang dengan

Jalan-jalanku”

Amsal 23:26


GOD Bless u

Wednesday, June 8, 2011

(ArBer)Terlalu bersemangat, hingga melampaui batas!


Terlalu bersemangat, hingga melampaui batas!


Kejadian tersebut(pada gambar diatas) memang jarang sekali terjadi, tapi bukan tidak mungkin untuk terjadi. Seorang pemain ice skating yang terlalu bersemangat bisa saja menabarak pembatas dalam arena es tersebut.


Kecelakaan sebenarnya bisa dihindari, apa bila atlet tersebut tidak terfokus pada perlombaan yang diikutinya. Fokus yang hanya tertuju pada penampilan yang bagus membuat ia lupa keadaan sekitarnya, dan akhirnya diapun mengalami kecelakaan setelah menabrak pembatas arena tersebut. Akhirnya bukan kemenangan yang didapatkan, melainkan cedera dan tentu saja rasa malu.


Terlalu bersemangat, terkadang membuat kita kurang memperhatikan keadaan disekitar kita. Misalnya saja, kesibukan kita dalam pelayanan di Gereja terkadang membuat kita lupa akan keadaan keluarga kita di rumah. Mungkin hampir setiap hari kita selalu bersemangat untuk melayani dan mengikuti segala kegiatan di lingkungan Gereja. Namun terkadang kita lupa akan tugas dan tanggung jawab kita di dalam keluarga(baik menjadi seorang kepala rumah tangga, Ibu rumah tangga, ataupun anak) Jika kebiasaan tersebut tidak kita ubah, maka lambat laun akan menimbulkan ketidakharmonisan di lingkungan keluarga. Untuk apa kita terkenal rajin dan taat dalam melayani sesama kita, namun kita tak mampu menjaga keharmonisan rumah tangga sendiri? Setiap hal dalam dunia ini pastilah ada batasnya, marilah kita mawas diri untuk mengetahui batasan-batasannya. Melayani Tuhanpun juga ada batasnya. Janganlah engkau melayani, apabila harus mengorbankan keharmonisan keluarga, kesehatan diri ataupun kehilangan saat teduh dengan Tuhan secara pribadi.


Sebelum mengerjakan sesuatu, datanglah terlebih dahulu kepada Tuhan! agar kita menyadari batasan-batasan yang telah Tuhan berikan kepada kita dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.


“Sebaliknya kami

Tidak mau bermegah melampaui batas

Melainkan tetap di dalam

Batas-batas daerah kerja yang dipatok

Allah bagi kami yang meluas sampai kepada kamu juga”

2 Korintus 10:13


GOD Bless u

Tuesday, June 7, 2011

(ArBer)Hukuman yang sesuai


Hukuman yang sesuai


Tidak semua orang bisa dan berani melakukan korupsi di negara Cina. Hukuman bagi koruptur yang tertangkap dan terbukti bersalah, adalah hukuman mati. Tidak ada tawar menawar hukuman bagi koruptor di negeri tirai bambu tersebut. Hal tersebut tentulah sangat kontras dengan negara kita.


Hukuman bagi koruptor di negara kita bisa “disesuaikan” dengan kondisi dan keadaan. Tidak konsistennya sistem hukum dan penerapan inilah yang akhirnya memupuk mental korupsi yang semakin merajarela. Jika hukuman tegas dan nyata saja tidak diindahkan, apalagi hukuman moral. Para koruptor sudah tidak malu-malu lagi, bahkan banyak di antara mereka yang ketika masuk dalam berita atau persidangan dengan wajah ceria diselingi senyum sumringah layaknya seorang artis.


Apabila dalam dunia ini, hampir tidak ada hukuman yang bisa menyadarkan mereka, maka sebenarnya hukuman kekal sudah menunggu mereka di dalam neraka. Mungkin mereka tetap dapat beraktivitas dengan bebas, walaupun sudah di penjara, namun dalam “penjara” sesungguhnya, hukuman akan terus mereka rasakan. Bertobatlah segera apabila saat ini kita merasa telah berbuat dosa! Mungkin tidak ada manusia yang bisa menghukum kita, namun tidak berarti kita bebas dari hukuman Tuhan. Produk hukum yang dihasilkan manusia bisa saja jauh dari rasa keadilan, akan tetapi hukum Tuhan akan selalu adil bagi semua orang sampai selama-lamanya. Semua orang yang bersalah pasti dihukum setimpal dengan perbuatan mereka,. Jadi, apakah kita berani menentang hukum Tuhan?


Manusia memang terbatas dan bisa saja diajak kompromi mengenai hukuman atas segala tingkah laku kita, namun Tuhan pasti adil!


“Aku, TUHAN, yang akan

Menyelidiki hati yang menguji batin

Untuk memberi balasan kepada setiap orang

Setimpal dengan tingkah lakunnya setimpal dengan

Hasil perbuatannya”

Yeremia 10:17


GOD Bless u