Tuesday, March 31, 2009

(Arber)Memberitahu atau berteriak?


Memberitahu atau berteriak?


Minggu - minggu ini kita sudah memasuki masa kampanye. Hingar bingar terlihat di hampir seluruh jalan raya dan lapangan kosong disetiap pelosok negeri ini. Semua calon - calon wakil rakyat berlomba - lomba untuk mempengaruhi rakyat. Setiap hari kita sampai bosan mendengar orasi para calon wakil rakyat. Mereka rata - rata berteriak atau mengeluarkan janji - janji mereka dengan suara keras dan lantang. Belum ada calon wakil rakyat tersebut yang cenderung perlahan dalam menjelasakan visi - misi mereka jika terpilih, Mereka semua berbicara layaknya pemimpin untuk membakar semangat prajurit untuk masuk menuju medan perang.

Kita dapat menarik kesimpulan bahwa memang tujuan mereka bukan agar tersampainya visi dan misi mereka kepada para pemilihnya, namun justru mereka berteriak - teriak agar para pendukungnya bersemanagat serta akan selalu mengingat figurnya yang berapi - api untuk dipilih. Jadi mereka nanti hanya akan mengingat wajah mereka yang bersemangat membangkitkan semangat dibandingkan mereka yang dengan hikmat menjelaskan visi - misinya. Kata - kata pembangkit semangat memang wajib diteriakkan untuk membankitkan semangat, namun ada kalanya pada saat kita menyampaikan sesuatu yang penting, maka kita harus memperhatikan frekuensi suara kita agar apa yang keluar dari mulut kita akan lebih berhikmat sera mudah diterima.

Kata - kata yang tenang biasanya lebih mudah diterima dan dicerna para pendengarnmya, sedangkan kata - kata yang diucapka keras akan membuat adrenalin kita justru bergejolak sampai dengan mudah terprovokasi yang diakhiri dengan cara pikir yang sangat subyektif. Sebagai orang Kristen kita juga harus memperhatikan bagaimana kata - kata kita keluar. Bila kita menegur atau memberitakan firman dengan nada yang tidak seharusnya maka hal tersebut bisa - bisa menjadi batu sandungan kita dalam memberitakan firman Tuhan. Berilah semangat pada awal pembicaraan dan akhir pembicaraan kita, namun sepananjang proses pembicaraan aturlah volume suara kita karena hal tersebut membantu mempermudah daya tangkap para pendengar.

"Perkataan orang berhikmat
yang didengar dengan tenang,
lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa
diantara orang bodoh"
Pengkotbah 9:17

GOD Bless u

Monday, March 30, 2009

(ArBer) Tidurlah secukupnya.


Tidurlah secukupnya.



Tubuh manusia perlu istirahat, seluruh organ dan panca indera tidak dapat digunakan terus menerus sepanjang hari, ada kalanya mereka juga perlu berhenti sejenak. Semua yang ada di ala mini membutuhkan waktu untuk berdiam sejenak atau beristirahat. Tuhan sang pencipta alam semestapun sengaja berisirahat pada hari ke-tujuh, setelah enam hari menciptakan alam semesta dan seluruh isinya.(Kejadian 2:2)


Sebenarnya tidur adalah bagian dari istirahat, namun Istirahat tidak harus digunakan untuk tidur. Istirahat dari rutinitas bisa dialihkan pada hal – hal yang lebih santai tetapi tetap bermanfaat, dan tentu saja bukan digunakan sepenuhnya justru untuk tidur dalamjangka waktu nyang lama. Tuhan mengkuduskan hari ke tujuh setiap minggunya, karena pada hari tersebut Tuhan berhenti dari segala pekerjaan-Nya.(Kejadian 2:3) Tuhan sudah memberi contoh istirahat bukanlah tidur melainkan justru berhenti dari segala rutinitas harian yang banyak menghabiskan tenaga dan pikiran untuk kepentingan duniawai.


Istirahat yang dikuduskan Tuhan jika dikaji lebih dalam lagi maksudnya adalah, istirahat dari rutinitas duniawi, dengan berfokus kepada satu – satunya sumber damai kita di dunia dan di Sorga yaitu Tuhan Yesusu Kristus. Cara berfokus kita dikatakan santai karena tidak menggunakan tenaga yang berlebihan atau kemampuan pikir yang tepat dan teliti. Kita hanya membutuhkan hati yang berserah kepada – Nya dan pikiran yang kosong untuk menerima segala firman – firman – Nya. Coba kita ingat – ingat lagi, kapan terakhir kita ke gereja pada pagi hari di hari minggu? Bisa jadi setiap minggu kita justru memperpanjang waktu tidur kita dahulu, kemudian baru mengikuti kebaktian siang atau malam hari.


Istirahat dari minggu bukan berarti kita tidur seharian serta bermalas malasan, melainkan kita “mengistirahatkan” rutinitas kita setiap hari. Tuhan Yesus sendiri terus berdoa pada waktu disaat murid – murid – Nya lelah dan tertidur(Matius 26:43-44)

Istirahat yang cukup bukan hanya tidur yang cukup, melainkan menyediakan waktu yang lebih untuk Tuhan.


“Kata – Nya kepada mereka:

Mengapa kamu tidur?

Bangunlah dan berdoalah,

Supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan”

Lukas 22:46

GOD Bless u

Saturday, March 28, 2009

(ArBer) Yang terbesar harus melayani


Yang terbesar harus melayani


Ada peraturan tidak tertulis pada sebuah perusahaan yang diberlakukan untuk karyawan – karyawan barunya. Setiap karyawan baru harus membelikan makanan untuk rekan – rekannya yang lebih senior pada saat jam makan siang. Mamng karyawan baru tidak usah merogoh koceknya sendiri, karena dia hanya perlu mencatat segala pesanan makanan rekan – rekannya kemudian membelikanya sesuai dengan uang yang dititipkannya. Menurut para karyawan senior hal terebut hal tersebut dilakukan agar, karyawan baru bisa lebih mengenal lagi karyawan – karyawan seniornya sehingga proses adaptasi karyawan baru akan lebih cepat.


Benar ata tidak “peraturan” tersebut memang masih perlu diteliti, karena belum tentu karyawan baru bisa memanfaatkan hal tersebut untuk lebih mengenal karyawan seniornya, atau saiapa tahu hal tersebut justru membuat karyawan baru dendam dan cenderung membalaskannya kepada karyawan baru berikutnya. Dibalik semua itu, kita dapat melihat pentingnya peran melayani. Melayani berarti siap mengerjakan sesuatu untuk kepentingan orang lain. Melayani disamakan dengan kerelaan hati, walaupun imbalan yang didapatkan tidaklah sesuai atau terakdang bahkan tampa imbalan.


Pada malm terakhir sebelum Yesusu diserahkan Dia bersama murid – muridnya mengadakan perjamauan. Ironisnya perjamuan terakhir tersebut, bukannya membuat murid – murid semakin bersatu, nmaun membuat mereka mempersoalkan kira – kira siapa yang terbesar diantara mereka(Lukas 22:4). Yesus kemudian menjelaskan kepada mereka bahwa yang palin besar adalah justru mereka yang paling muda namun juga menjadi pemimpin dalam melayani.


Syarat untuk menjadi yang “terbesar” adalah melakukan hal – hal kecil, namun dilakukan dengan penuh kerealaan hati, inilah yang disebut melayani. Pelayanan apapun yang sepertinya kecil mungkin memenag tidak dilihat banyak orang, tetapi itu adalah modal kita agar dihormati dan menjadi yang terbesar. Lakukanlah hal – hal kecil yang berguna bagi banyak orang adalah suatu bentuk pelayanan. Kelak yang melayani paling banyaklah yang berhak mendapatkan tempat terbaik dihati setiap orang serta akan menjadikanya yang terbesar, paling tidak dalam hal pengorbanan dan kerelaan hatinya. Selanjutnya Tuhan Yesus pastilah akan mengingat itu semua.


“Tetapi kamu tidaklah demikian,

melainkan yang terbesar diantara kamu

hendaklah menjadi sebagai

yang paling muda dan

pemimpin sebagai pelayan”

Lukas 22:26

GOD Bless u

Wednesday, March 25, 2009


Senantiasa berdoa


Doa adalah bentuk komunikasi antara manusia dengan penciptanya. Walaupun doa sepertinya hanya satu arah, namun percayalah bahwa Tuhan mendengar setiap kata – kata dalam doa kita. Sebenarnya Tuhan memang maha mengetahui, namun walupun demikian bukan berarti kta sudah tidak perlu berdoa lagi. Doa adalah bentuk ekspresi pribadi kita terhadap Tuhan, serta doa juga bentuk kerendahan hati kita yang sebenarnya tidak berdaya tampa kuasa dan campur tangan Tuhan dalam kehidupan ini.


Tuhan Yesus Kristus berdoa dengan begitu rupa di saat – saat terakhir menjelang hari kematian – Nya(Lukas 22:44). Padahal kita mengetahui bahwa sebenarnya Bapa ada dalam Dia dan Dia didalam Bapa. Bahkan disetiap mukjizat – mukjizat yang dilakukan – Nya, Yesus selalu berdoa terlebih dahulu kepada Bapa. Yesusu Kristus yang 100% manusia dan 100%Ilahi saja berdoa, lalu kenapa kita yang manusia berdosa malah enggan berdoa?


Terkadang memang kita malas berdoakarena beberapa alasan seperti, perasaan bersalah kepada Tuhan, merasa berdosa, malas atau tidak sempat sama sekali. Kita sama sekali tidak pernah berpikir jika kita mengaku salah dan bertobat pastilah Tuhan akan memaafkan kita. Lalu coba kita bayangkan apabila Tuhan merasa malas atau tak sempat memberikan udara sekitar 10 menut saja, apa yang akan terjadi?


Semakin banyak kita berdoa maka kitaakan semakin dekat dengan Tuhan, jika kita sudah dekat maka apapun keluh kesah dan permasalahan kita akan didengar – Nya. Tampa doa Tuhan tetap mengasihi manusia, namun hanya dengan doa kita dapat menunjukkan bahwa kita ingin sekali dikasihi – Nya.


“dalam segala doa dan permohonan

Berdoalah setiap waktu di dalam roh

Dan berjaga – jagalah di dalam doamu itu

Dengan permohonan yang tak putus- putusnya

Untuk segala orang kudus”

Efesus 6:18

GOD Bless u

Tuesday, March 24, 2009

(ArBer) Memilih jalan yang benar.

Memilih jalan yang benar.


“Banyak jalan menuju Roma” adalah sebuah quate yang masih membingungkan. Kata banyak jalan bisa diartikan, banyak cara, pilihan atau kesempatan untuk mewujudkan impian ata cita – cita. Tetapi kata banyak jalan juga bisa berarti benar – benar banyak jalan atau banyak terdapat pilihan untuk menuju ke suatu tempat yang kita inginkan. Mungking akibat banyaknya “jalan menuju Roma”, kitamalah menjadi bingung sendiri untuk memilih jalan mana yang terbaik menuju Roma.


Kehidupan ini juga menawarkan banyak pilihan yang harus kita pilih. Setiap pilihan harus kita pertimbangkan secara matang – matang dan tentunya kita harus memilih yang terbaik dari segala yang baik. Memutuskan untuk berkata ya atau tidak, memilih ke kiri atau ke kanan, menetukan warna putih atau hitam dan lain sebagainya sepertinya mudah untukdiucapkan, namun semua pilihan tersebut membutuhkan waktu untuk memutuskan pilihan – pilihan tersebut. Jika dua pilihan saja sudah sulit untuk dipilih apalagi dengan pilihan yang banyak?

Dunia ini memang menawarkan banyakplihan, namun untuk memperoleh kehidupan yang kekal dalam kerajaan

sorga hanya terdapat jalan untuk dipilihan. Walaupun hanya satu jalan namun ini bisa jadi ini adlaah pilihan tersulit dalam hidup kita. Satu jalan tersebut adalah, melalui Yesusu Kristus. Ya, hanya melalui Yesus Kristus sang juruselamat kita dapat memperoleh kehidupan kekal dalam kerajaan Allah. Walaupun hanya satu jalan, namun jalan menuju kerajaan kekal tersebut tidaklah mudah, karena memilih jalan ini berarti harus meninggalkan jalan – jalan / pilihan – pilihan dunia lainya.


Marilah kita pergnakan hari – hari menjelang jum’at Agung ini untuk kembali mengevaluasi apakah jalan yang kita pilih dalam hidup ini sudah benar dan yang terbaik? Jika belum, segeralah kita rubah arah perjaanan kita. Arahkanlah perjalanan hidup kita hanya kepada Yesus Kristus, karena Dialah jalan kebenaran yang sesungguhnya. Jalan – Nya adalah jalan yang disediakan Allah Bapa kepada kita semua agar memperoleh kehidupan kekal dalam kerajaan Sorga.

“Kata Yesus kepadanya

Akulah jalan dan kebenaran dan hidup

Tidak ada seorangpun

Yang datang kepada Bapa,

Kalau tidak melalui Aku”

Yohanes 14:6

GOD Bless u

Monday, March 23, 2009

(ArBer) Pikiran manusia.



Pikiran manusia.



Manusia adalah makhluk sempurna ciptaan Tuhan. Tuhan merancang secara sempurna otak manusia, sehingga cara pikir manusia berbeda dengan makhluk lain ciptaan – Nya. Manusia diberikan kemampuan untuk berpikir lebih sempurna dibandingkan binatang. Binatang hanya mengandalkan insting, walaupun sudah terdapat beberapa binatang yang mampu berpikir, biasanya binatang tersebut sudah dilatih secara khusus. Manusia seharusnya memanfaatkan pikiran untuk hal yang baik seperti mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan ketentraman di bumi atau hal – hal lainnya yang hanya bisa dilakukan manusia.



Kemampuan daya pikir manusia harus dikembangkan untuk keberlangsungan bumi serta ciptaan Tuhan lainnya. Banyak yang bisa manusia pikirkan untuk diwujudkan serta dilakukan. Ironisnya manusia justru terkadang terbelenggu oleh pikirannya sendiri, jangankan mengembangkan ilmu dan pengetahuan, berpikir untuk tetap bertahan hidup saja terkadang manusia tidak mau. Akhir – akhir ini sudah banyak manusia yang berpikir untuk mengakhiri hidup mereka sendiri. Krisis yang belum selesai sampai pada keadaan lingkungan yang sudah tidak bersahabat membuat tingkat stress pada manusia meningkat. Setiap hari manusia sibuk berpikir dan “memeras” otak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Belum lagi ditambah cuaca panas, serta udara yang terpolusi, membuat pikiran sulit mengendalikan emosi diri. Otak manusia sudah terlalu banyak menampung pemikiran – pemikiran yang sepele, sehingga kesempatan untuk mengembangkan otak lebih baik lagi menjadi terlambat.



Bila setiap hari yang kita pikirkan adalah bagaimana cara mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan kita, maka kita sebenarnya sudah mengambil terlalu banyak bagian dalam otak kita. Bertahan hidup memang penting, namun memikirkan kehidupan bersama Tuhan di Sorga juga tidak kalah penting. Sebagai manusia kita harus dapat membagi porsi dalam pikiran, jangan terlalu memaksakan memikirkan suatu hal yang sebenarnya bukan kehendak kita. Bekerjalah dan lakukanlah segala aktivitas kita dan jangan memikirkan terlalu banyak akan hari esok, karena hari esok adalah rahasia Tuhan.



Jika pemikiran kita sudah tidak dapat tertampung lagi di kepala, maka kita hanya perlu memikirkan satu hal saja yaitu memikirkan firman dan janji – janji Tuhan!



“Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku

penghiburan – Mu

menyenangkan jiwaku”

Mazmur 94:19

GOD Bless u

Sunday, March 22, 2009

(ArBer) Dilarang menyerobot!



Dilarang menyerobot!



Persaingan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi setiap individu. Coba bayangkan apabila setiap individu hidup dalam keadaan statis!, tanpa inovasi maka perkembangan jaman akan terhambat. Persaingan sebenarnya adalah suatu bentuk kompetisi pengembangan diri yang sehat, namun sangat ironisnya sekarang ini persaingan justru sudah mengarah pada bentuk negative yang bukannya berusaha mengembangkan potensi pribadi, melainkan menggunakan cara – cara instant tanpa harus mengandalkan kemampuan diri sendiri.


Dewasa ini persaingan tidak sehat sudah menjadi hal biasa. Banyak pebisnis – pebisnis menggunakan cara – cara licik untuk memenangkan sebuah tender. Pihak pemerintah juga sepertinya “menutup mata” kepada para pebisnis yang berlomba – lomba menggunakan segala cara yang tidak elegan untuk menyingkirkan saingan mereka. Bahkan anggota dewan yang menduduki gedung rakyat juga saat ini sedang berlomba dengan berbagai cara untuk menjadi wakil rakyat. Banyak di antara mereka yang justru berkampanye dengan mengedepankan kelemahan lawan politik mereka.


Sekali saja seseorang melakukan hal buruk untuk memenangkan persaingan dengan pihak lain, maka yang akan terjadi adalah perlakuan yang lebih buruk lagi dari saingannya. Bila terjadi hal demikian maka kita akan saling “menyerobot” dan akhirnya “tertabrak”. Persaingan adalah suatu hal yang indah apabila pihak – pihak yang bersaing dapat saling memberi kesempatan pada pihak lain untuk mengembangkan potensi mereka lebih lagi.


Bersainglah dengan cara – cara yang sehat maka kualitas terbaik pribadi kita akan terpancar dan janganlah saling “menyerobot” untuk mendapatkan kekuasaan, keuangan dan popularitas, sebab setiap orang hidupnya sudah dirancang secara khusus oleh Tuhan.


”Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air,

jadi undurlah sebelum perbantahan dimulai”

Amsal 17:14

GOD Bless u

Thursday, March 19, 2009



Pekerjaan bersama.


Setiap manusia arus mengeluarkan segala potensi yang ada dalam hidupnya untuk bertahan hidup serta memperoleh segal sesuatu yang dimpikan. Ipian tidak akan datang begitu saja tampa usaha dan kerja keras. Siapapun berhak menjadi apa yag ingin dia miliki dan inginkan. Dalam kehidupan ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencapai suatu impian, baik dengan kemampuan diri sendiri maupun dengan banyuan orang lain.

Sebagai makhluk sosial manusia memang harus berinteraksidengan sasamanya. Interaksi dengan sesama kita terkadang justru membawa kita untuk hidup lebih baik cepat dalam mencapai tujuan kita. Sebagai pribadi kita mempunyai batasan dalam berbagai dan setiap pribadi mempunyai potensi masing – masing dalam kehidupanya. Kemampuan kita memang harus difokuskan agar bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Dengan memfokuskan pada hal – hal tertentu saja,maka ada sisi – sisi lain pada kehidupan kita yang terabaikan, oleh karenanya kita membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menutupi kekurangan kita. Makin banyak kita dapat menjalin hubungan baik dengan sesama, maka kemungkinan besar kita juga akan makin cepat untuk mewujudkan impian kita.


Murid – murid Yesus juga mempunyai mempunyai potensi dan profesi yang berbeda – beda, da dengan demikian mereka dapat membantu Yesus dalam menjalankan misinya didunia ini. Potensi diri adalah anugrah Tuhan yang luar biasa, namun Tuhan pasti mempunyai maksud tertentu jika mempunyai kelebihan dalam satu hal tertentu. Kembangkanlah apa yang apa yang kita senangi lalu teruslah berfokus sehaingga dalam bidang tersebut kita menjadi ahlinya. Selanjutnya janganlah lupa banyak orang memerlukan bantuan kita oleh karena kemampuan kita. Kembangkanlah potensi diri untuk kepentingan orang banyak, karena setiap kali kita mengembangkan potensi kita, sebenarnya kita telah banyak dibantu orang lain.


Kebersamaan bisa mengalahkan waktu dan rintangan, oleh karenanya bantulah orang lain maka dengan sendirinya kita sudah terbantu.

”Hendaklah kamu selalu rendah hati,

lemah lembut, dan sabar.

Tunjukkanlah kasihmu

Dalam hal saling membantu”

Efesus 4:2

GOD Bless u

Wednesday, March 18, 2009

(ArBer) Manfaat team work atau memanfaatkan team work?



Manfaat team work atau memanfaatkan team work?



Minggu lalu Andi dijadwalkan menjadi usher/penerima tamu di Gerejanya, namun karena Andi sedang sakit, maka pengurus komisi ibadah Gereja tersebut mencari pengganti Andi. Andi senang karena mempunyai saudara seiman yang bekerja sama – saling membantu untuk membuat sebuah tim yang solid. Hari – hari berikutnya andi mulai manja, serta mulai memanfaatkan kelebihan timnya yang sangat solid. Andi mulai mencari alasan untuk menghindar dari tugas pelayanan, setiap kali ada jadwal pelayanan Andi selalu mencari alasan, dan akhirnya anngota tim yang lain menggantikan tugasnya dan kewajibannya. Tim yang solid tersebut sangat memperhatikan anggota – anggotanya, jika ada yang berhalangan maka yang lain siap membantu.


Kerja sama tim atau team work adalah kerja sama secara merata dan seimbang antara setiap anggota tim. Hal ini berarti sangat dibutuhkan sekali pengertian dan saling mendukung antar sesama anggota tim. Andi jelas hanya memanfaatkan kerja sama tim untuk kepentingan sendiri. Jika sudah berkomitmen dari awal untuk melayani, seharusnya Andi tidak mencari alasan untuk menghindari tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Andi adalah bagian dari tim, oleh karenanya sama dengan anggota lainnya dia juga patut melaksanakan tanggung jawabnya karena bagian yang dikerjakan Andi tentunya mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan. Team work juga menuntut suatu porsi yang seimbang. Karena mana mungkin Andi dikatakan bagian dari tim jika apa yang dia lakukan porsinya lebih sedikit dari anggota tim lainnya? Bayangkan apa yang terjadi jika suatu saat Andi ketahuan anggota lain bahwa dia hanya mencari alasan untuk tidak melayani?, maka pasti akan timbul perpecahan oleh karena ada anngota lain yang bekerja lebih banyak dari seharusnya. Memang setiap anngota tim harus membantu anggota lainnya yang sedang mengalami kesulitan, namun bukan berarti harus mengambil alih untuk jangka yang panjang, apalagi untuk alasan – alasan sepele yang menguntungkan diri sendiri.


Setiap anggota tubuh Tuhan yang tercermin dalam bidang – bidang ataupun komisi – komisi pada suatu Gereja haruslah saling bekerja sama. Semuanya harus saling memanfaatkan kelebihan angota lainnya sebagai pemacu semangat untuk lebih lagi dalam melayani Tuhan, tetapi janganlah justru memanfaatkan anggota lain untuk menutupi kemalasan anggota tertentu.


”Supaya jangan terjadi pepecahan dalam tubuh,

tetapi supaya anggota – anggota yang berbeda itu

saling memperhatikan”

1 Korintus 12:25

GOD Bless u

Tuesday, March 17, 2009

(ArBer) Setelah jatuh


Setelah jatuh


Setiap manusia pasti merasakan jatuh, terutama pada saat kita masih balita. Saat terjatuh biasanya kita akan terluka. Terjatuh juga bisa menimbulkan trauma, terutama jika pada saat kejatuhan kita menimbulkan luka yang selalu membekas. Rasa trauma akan selalu mengikuti siapa saja yang terlalu ”menikmati sensasi” pada saat terjatuh.


Jatuh adalah kejadian spontan, tidak seorangpun yang merencanakan terjadinya kejatuhan. Pada saat terjatruh biasanya kita terdiam sejenak. Saat diam itulah saat paling ”berharga” bagi beberapa orang yang takut untuk bangun. Bangun menjadi suatu hal yang sulit jika kita terlalu lama berpikir kenapa kita bisa jatuh. Memang tidak ada salahnya untuk belajar dari kesalahan dan menemukan penyebab kita jatuh, namun jika hal tersebut terus menjadi prioritas kita maka selanjutnya kita akan terbiasa ”duduk lama” pada saat terjatuh.


Kejatuhan iman juga sama halnya seperti itu. Pada saat kita jatuh dalam dosa akibat iman kita yanvgmasih lemah, maka kita akan hidup dalam penyesalan. Perasaan menyesal menunjukkan bahwa sebagai manusia kita masih memiliki hati nurani. Penyesalan yang berkepanjangan atas terjadinya suatu masalah bukanlah hal yang tepat, pada saat kita merasa menyesal, maka seharusnya kita cepat untuk bangkit lagi. Tuhan tidak ingin kita menyesali apa yang telah kita lakukan, namun segeralah kita mmeperbaiki kesalahan kita dengan usaha yang sungguh - sungguh. Tuhan sudah memaafkan dosa kita melalui penembusan nyawa – Nya di atas kayu salib, Oleh karenanya kita tak perlu memikirkannya apabila kita sudah sadar akan kesalahan kita dan meminta pengampunan – Nya.


Pada saat terjatuh janganlah memikirkan cara untuk tidak jatuh lagi ke ”lubang” yang sama untuk kedua kalinya, namun hal pertama dan terutama yang hatrus kita lakukan adalah bangkit dari tempat kita jatuh. Tuhan yang maha pengasih tidak akan mengingat lagi kesalahan kita jika kita meminta ampunanya dan bertobat, tetapi Tuhan akan selalu mengingat usaha kita untuk segera bangkit dari keterpurukan.


”Karena itu, saudara – saudaraku

berusahalah sungguh sungguh

supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.

Sebab jikalau kamu melakukannya,

kamu tidak akan pernah tersandung.”

2 Petrus 1:10

GOD Bless u

Monday, March 16, 2009

(ArBer) Kupu - kupu


Kupu - kupu


Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul dari kepompong. Orang itu duduk dan men gamati selama beberapa jam bagaimana si kupu-kupu itu berjuang memaksa dirinya mele- wati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Ternyata, kupu-kupu itu mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, dan sayapnya men gkerut. Orang tersebut terus men gamatinya karena dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar, sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang dalam waktu.


Ternyata semuanya tak pernah terjadi. Kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tak pernah bisa terbang. Kebaikan dan ketergesaan orang tersebut merupakan akibat dari ketidakmengertian bahwa kepompong yang menghambat, dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuhkupu-kupu itu berpindah ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga sayapnya menjadi kuat, dan siap terbang begitu memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.


Kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita tidak pernah bisa “terbang”. Kita mohon kekuatandan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita kuat. Kita mohon kebijaksanaan … dan Tuhan memberi kita persoalan untuk diselesaikan. Kita mohon kemakmuran … dan Tuhan memberi kita otak dan tenaga untuk bekerja. Kita memohon keteguhan hati dan Tuhan memberi kita bahaya untuk diatasi. Kita memohon cinta dan kasih sayang dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk ditolong. Kita memohon kemurahan dan kebaikan hati … dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan dan tantangan untuk diatasi. Kita tidak memperoleh yang kita inginkan … tetapi … kita mendapatkan segala yang kita butuhkan. Itulah kemahabaikan Tuhan bagi kita, yang sering tidak kita mengerti.

(NN)

“…Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,

dan lakukanlah itu; janganlah takut

dan janganlah tawar hati, sebab

TUHAN Allah, Allahku menyertai engkau

Ia tidak akan membiarkan engkau

Dan meningalkan engkau…”

1 Tawarikh 28:20

GOD Bless u

Sunday, March 15, 2009

(ArBer) Gajah terbang.


Gajah terbang.



Gajah mepunyai dua telinga yang lebar. Fungsi telinga yang besar tersebut adalah sebagai penjaga keseimbangan badan gajah yang besar. Telinga tersebut juga bisa berfungsi sebagai kipas alami untuk mengendalikan suhu badan gajah. Dengan menggerakkan kedua daun telinganya maka angin akan berhembus kesuluruh badan gajah sehingga gajah tidak akan kepanasan, namun satu hal yang pasti kedua telinga yang lebar tidak bisa berungsi menjadi sayap untuk mengangkat badan gajah yang sangat besar.


Manusia berbeda dengan gajah, namun terkadang masalah dan pikiran yang berat seakan – akan membuat kita sepeti gajah. Segala aktivitas menjadi lambat, langkah semakin erat serta perasaan panas yang selalu panas(gampang marah dan tersinggung) pada saat masalah seberat gajah datang menghadang. Lalu bila gajah mempunyai dua telina lang lebar untuk mengipas tubuhnya untu memberikan kesegaran, dengan apakah manusia bisa mendapatkan “hembusan angin kesegaran?”


Manusia mempunyai Pengharapan yang pasti yaitu Tuhan Yesus Kristus. Melalui firman Tuhan manusia dapat memegang teguh segala janji – janji – Nya. Kemudian aplikasinya dalam tindakan sehari – hari adalah dengan cara bersukacita. Suka cita dapat mengubah raut muka dan tindakan yang dilakukan. Raut muka yang bahagia karena suka cita akan menularkan pancaran aura positif bagi orang lain. Karena manusia adalah makhluk sosial

maka manusia biasanya akan mudah bersuka cita jika orang sekitarnya sedang merasakan sukacita yang terpancar dari wajahnya.


Sebesar apapun masalahnya cobalah untuk berbahagia serta berpegang teguh pada pengharapan yang diimani. Apabila beban kita seberat gajah, janganlah takut karena kita punya “telinga pengharapan” besar yang bukan saja bisa memberikan kesejukan hati tetapi juga dapat membawa “terbang tinggi” menuju awan kasih – Nya.


“…aku akan memuji Engkau, ya TUHAN,

sebab Engkau telah menarik aku ke atas…”

Mazmur 31:1

GOD Bless u

Friday, March 13, 2009

(ArBer) Turun lagi?


Turun lagi?


Setelah beberapa waktu lalu harga minyak dunia naik ke level yang tertinggi di sepanjang sejarah, harga saham malah mengalami penurunan drastis sampai ke level yang paling rendah disepanjang sejarah. Krisis akibat dari kedua hal tersebutpun akhirnya tidak bisa dihindari lagi. Slanjutnya sector riil mengalami gangguan dan akhirnya proses eksport importpun terganggu. Segala sesuatu yang dahulu bisa diprediksikan sekarang menjadi tanda tanya besar. Para pengamat ekonomi sekarang sangat berhati – hati, bahkan pejabat penting suatu pemerintahan sangat sulit sekali menentukan/ menetapkan kebjakan ekonomi negaranya. Pada saat – saat krisis ini sangat dibutuhkan pertimbangan yang matang sekali dalam mengambil suatu keputusan, jika salah langkah jangankan untung, bisa tetap bertahan hidupsaja sudah sangat sulit.


Setiap hari kita selalu berharap semoga hari esok akan menjadi lebih baik, atau paling tidak hari esok tidak lebih buruk dari har ini. Baik atau buruknya suatu keadaan sebenarnya persepsi pribadi yang sangat subyektif. Jikalau kita memilih melihat sudut pandang masalah sebagai suatu beban maka sampai kapanpun itu akan terus menjadi beban hidup. Sebaliknya apabila kita justru sabar dan tetap yakin bahwa ada karya Tuhan dalam setiap masalah kita, maka kita akan berlapang dada menerima segala permasalahan.


Sebenarnya setiap masalah adalah cara Tuhan untuk mengukur keimanan kita epada – Nya serta tentunya adalah sebagai sarana untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Setiap masalah selalu melahirkan proses pembelajaran lalu kemudian proses pembelajaran tersebut adalah modal untuk berkehidupan yang lebih baik.

Tuhan Yesus sendiri pernah mengatakan agar kita takperlu kuatir akan hari esok, maka itu teruslah bekerja dan beraktivitas sebaik – baiknya hari ini dan mempercayakan hari esok kepada – Nya.


Sebagai orrang yang beriman dan berpengharapan janganlah takut kepada kondisi perekonomian dunia yang terus melemah atau turun, sebab setelah turun sampai dasarnya, kemungkinan selanjutnya adalah naik.


“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,

tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keiginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur”

Filipina 4:6

GOD Bless u

Thursday, March 12, 2009

(ArBer) Singa tidak akan memakan anaknya sendiri



Singa tidak akan memakan anaknya sendiri


Sebagai raja rimba singa bisa memburu atau memakan apa saja sedai dengan kehendaknya. Film Lion King pada akhir tahun 90an memperlihatkan suatu sudut pandang yang berbeda, yaitu dimana seekor singa yang biasa meburu dan membunuh tampa kompromi justru memiliki perasaan kasih yang kuat kepada anaknya. Singa memang pembunh berdarah dingin, namun singa tetap menjadi induk yang bertanggung jawab bagi anak – anaknya.


Berbagai krisis sedang terjadi pada seluruh umat manusia,tidak terkecuali terhadapkita yang notabennya adalah orang Kristen. Keadaan tersebut biasanya membuat kita sebagai anak – anak Nya justru memperlihatkan “jati diri” kita yang sebenarnya. Bisa dikatakan justru pada saat seperti ini kita adalah manusia yang paling kecewa dibandingkan dengan mereka yang tidak mengenal Tuhan. Kita mudah kecewa karena kita selalu beranggapan mempunyai pengharapan yang besar yaitu Bapa di Sorga yang Maha Kasih dan Penyayang. Pada saat kita mengalami musibah kita kecewa karena kita merasa tidak dikasihi oleh Bapa yang empunya kasih tersebut. Bagi orang yang tidak berpengharapan, pada saat sulit seperti ini mereka justru cenderung bertahan, karena mereka tidak pernah berharap pada siapapun kecuali kekuatan mereka sendiri. Mereka hanya melewati hari demi hari dengan kekuatan sendiri, dan apabila mereka jatuh, mereka bisa menerimanya tampa kecewa. Satu hal hars kita renungkan yaitu jika singa saja tidak mungkin memakan anaknya sendiri apda saat lapar, apalagi Tuhan Yesus, mungkinkah Dia yang Raja dari segala raja akan meninggalkan kita atau memsnahkan kita anak – anak - Nya?


Hidup ini adalah karya Tuhan, Dia bisa saja mengubah, mmepertahankan atau menghilangkan segala yang ada pada saat ini. Hal terpenting yang bisa kita pegang adalah firman – Nya yang menyatakan bahwa Dia tidak akan membiarkan anak – anaknya hidup menderita, pasti Dia mempunyai rencana yang sempurna pada setiap masalah kita. Bapa yang kekal hanya ingin kita anak – anak – Nya belajar melalui setiap masalah dalm hidup ini, agar mampu hidup lebih baik lagi dalam kehendak – Nya. Singa tidak akan memakan anaknya walaupun lapar, sama halnya dengan Bapa yang tidak akan membiarkan anak – anaknya mengalami cobaan yang melebihi kekuatannya.


“Pencobaan – pencobaan yang kamu alami ……

Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.

Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar,

sehinnga kamu dapat menanggungnya”

I Korintus 10:13

GOD Bless u

Tuesday, March 10, 2009

(ArBer) Makanan yang menggigit


Makanan yang menggigit


Sebenarnya sanat aneh dan tidak mungkin jika dikatakan makanan dapat menggigit. Setiap hari kita memag membuthkan makanan, serta pada kenyataanya kita yang menggigit makanan jika memang makanan tersebut keras dan bukan sebaliknya.


Makanan yang dimaksudkan disini memang bukan makanan jasmani, melainkan makanan rohani. Sama seperti tubuh kita yang membutuhkan makanan bergizi untuk metabolisme tubuh serta sebagai nenergi untuk beraktifitas, jiwa kita juga membutuhka hal –hal tersebut. Kemudian yang menjadi pertanyaanya adalah makanan seperti apa yang dibutuhkan jiwa kita?


Makanan untuk jiwa kita yang dimaksud adalah firman Tuhan, yang tertuaang dalam Injil/Alkitab. Firman Tuhan sudah jelas memberikan “energi” pengharapan bagi kita untuk beraktifitas, serta tentunya kaya akan “gizi” kasih yang penting bagi metabolisme jiwa kita. Tetapi uniknya firman Tuhan sendiri justru adalah makanan yang mampu “menggigit” kita. Dalam hal ini maksud dari kata “menggigigt” adalah aturan - aturan Tuhan yang sesuai dengan kehendak –Nya serta membatasi kenikmatan daging setiap manusia, karena Firman Tuhan sebenarnya sangat bertentangan dengan nafsu kedagingan manusia.


Kehidaupa ideal adalah kehidupan yang seimbang antara jasmani dengan rohani. Makan adalah salah satu kebutuhan kita baik jasmani maupun rohani, maka makanlah setiap hari untuk kesehatan tubuh kita. Kemudian “makanlah” Firman Tuhan untuk kehidupan yang penuh rasa damai, serta bersiaplah untuk “digigit”. Firman Tuhan yang merupakan sumber segala ketrentaman, hikmat dan kebaikan adalah “makanan yang menggigit” agar kita lebih dewasa dalamiman serta dapat membedakan yang baik dan buruk.


“Tetapi makanan keras adalah untuk orangdewasa,

yang karena mempunyai panca indera

yang terlatih untuk membedakan

yang baik dan yang jahat”

Ibrani 5:14

GOD Bless u

Monday, March 9, 2009

(ArBer) Jangan main api!


Jangan main api!


Api kecil menjadi kawan, api besar menjadi lawan. Api kecin menjadi sahabat, sedangkan api besar menjadi penjahat, kira – kira begutulah pribahasa yang menggambarkan berbahayanya api.


Berbagai aspek kehidupan manusia sangat tergantung dengan adanya api, namun sebaliknya banyak juga aspek kehidupan yang rusak justru karena api. Baru – baru ini Negara tetangga kita Australia mengalami musibah kebakaran. Kebakaran tersebut adalah yang terburuk di sepanjang 50 tahun terakhir.ratusan orang meninggal dan kehilangan tempat tinggal, belum lagi kerugian materi lainnya. Kebakaran tersebut jelas berawal dari api yang kecil, namun cuaca, angin serta temperature yang tinngi mempercepat api tersebut menjadi besar dan sulit dipadamkan.


Lidah kita pada dasarnya sama dengan api. Jika kita menggunakannya dengan baik, maka banyak halpositih akan terjadi, bahkan kita dapat mengubah dunia dengan lidah kita. Sebaliknya jika kita gunakan untuk hal – hal tidak baik, bahkan dunia sekalipun akan hancur akibat lidah kita. Ucapan - ucapan yang buruk adalah layaknya api kecil. Contohnya jika kita mulai membicarakan orang lain. Awalnya memang antar beberapaorang, namun lama kelamaan akibat tiupan “angin dengki” yang kencang serta cuaca “gossip” yang panas maka lama – kelamaan ucapan itu akan berubah menjadi “kebakaran besar” yang di sebut finah.


Oleh karenanya perhatikanlah setiap ucapan yang keluar dari mulut kita, karena setiap kata – kata ibarat api. Janganlah bermain api jika tidak ingin terbakar, dan keluarkanlah setiap ucapan dari hati, kemudian minta Tuhan pakai lidah kita agar orang lain tidak “terbakar” hidupnya karena ucapan kita.


“Lidahmu adalah api:….ia sendiri dinyalakan oleh api neraka”


GOD Bless u