Tuesday, January 30, 2018

(ArBer)Iblis mengelilingi bumi

Iblis mengelilingi bumi

Apakah anda pernah melihat rupa Iblis?  Tentunya tidak mudah bagi kita untuk dapat melihat Iblis, ataupun perwujudannya secara nyata, namun percayalah Iblis ada di mana saja.  Mereka bebas berada di mana saja di muka bumi ini, dan sama sekali tidak tempat yang terbebas dari Iblis, sekalipun di rumah ibadah.

Kitab Ayub malahan membuka suatu pandangan baru, bahwa Iblis juga bisa berada di tempat Tuhan berada.  Iblis bahkan berada bersama – sama dengan anak – anak Allah, hanya saja Tuhan mengetahui identitas si Iblis tersebut.  Jadi dimanakah tempat yang terbebas dari Iblis? Jawabannya mungkin hampir tidak ada tempat yang bisa benar – benar terbebas dari kehadiran Si jahat itu.

Kenyataan seperti itu tentu tidak boleh membuat nyali kita ciut ataupun iman kita mengerucut!  Iblis ada di mana -  mana adalah suatu fakta, namun ada fakta lainnya yaitu bahwa Iblis tidak dapat berbuat se – enaknya terhadap mansuia, sebab Tuhan selalu menyertai manusia.  Iblis tidak mungkin melakukan hal yang memang tidak diizinkan oleh Tuhan(seperti mengambil nyawa manusia).  Satu yang pasti adalah bagi orang percaya Iblis bisa diusir.  Ketika kita drperlangkapi oleh senjata rohani Allah, maka tidak perlu takut jikalau Iblis datang mencobai kita, sebab Iblis bisa dikalahkan dan disuir, dan Yesus sendiri sudah melakukan hal tersebut ketika Dia di cobai oleh si Iblis. 

Iblis ada di mana – mana untuk mencobai umat manusia, namun jikalau kita mengikuti teladan Yesus, maka kita juga pasti bisa mengusir serta mengalahkan si Iblis!

 “Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis:
Dari manakah engkau?
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN
Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi”
  Ayub 1 : 7

GOD Bless u

Sunday, January 28, 2018

(ArBer)Bumi yang sedang sakit

Bumi yang sedang sakit

Bumi hari ini tentu bukanlah bumi ideal yang sama ketika Tuhan Allah menciptakannya.  Keindahannya semakin hari semakin memudar.  Langit tidak lagi sebiru dahulu kala.  Bencana alam sudah menjadi rutinitas bulanan di berbagai tempat.  Intinya bumi sudah tidak dalam kondisi prima lagi.

Manusia dengan mudah bisa menyalahkan alam ataupun cuaca bumi yang mempengaruhi segala bencana alam yang terjadi, namun demikian sebenarnya manusia berandil besar dalam kerusakan dan ketidak seimbangan di bumi ini.  Manusia yang diberi kepercayaan untuk merawat bumi ini justru tidak memenuhi kewajibannya, dan akibatnya manusia itu sendiri jugalah yang menjadi korban dari keadaan bumi yang sudah tidak stabil ini.

Segala ciptaan Tuhan adalah baik adanya, dan manusia adalah ciptaan terakhir setelah seluruh dunia ini tercipta.  Dunia bisa jadi hadiah untuk manusia, namun demikian hadiah ini justru dipergunakan hanya untuk kepeningan diri sendiri.  Bagaimanapun juga manusia harus merawatnya, sebab bumi ini bukan tercipta untuk generasi ini saja.  Bayangkan apa yang terjadi pada generasi – genarasi selanjutnya, apakah mereka layak menerima”hadiah” bumi yang sudah sekarat dari anda?  Ingatlah satu hal bahwa saat manusia tidak bertanggung jawab atas apa yang telah Tuhan percayakan kepadanya, maka sebenarnya manusia itu sudah berdosa!

Manusia membuthkan bumi, dan bukan sebaliknya! Jadi jagalah bumi demi kemuliaan Tuhan dan juga generasi manusia yang selanjutnya!

 “Bumi berkabung dan layu, ya, dunia merana dan layu
Langit dan bumi merana bersama
Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka
Melanggar undang – undang, mengubah ketetapan dan
Mengingkari perjanjian abadi”
  Yesaya 24 : 4 - 5

GOD Bless u

Friday, January 26, 2018

(LaBer)Kau Rajaku

Artist: True Worshippers
Album: Glory to Glory


Select Key: A

     A
Dimuliakan

      D
Ditinggikan

       Bm
Yesus Tuhan

       E
Kau Rajaku

         A
Yang Bertahta

         D
Yang Berkuasa

       Bm
Yesus Tuhan

     E   A
Kau Rajaku

“Sebab kami tidak mengikuti dongeng – dongeng isapan jempol manusia
Ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan
Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja,
Tetapi kami adalah saksi mata kebesaran - Nya”
 2 Petrus 1 : 16

GOD Bless u

Thursday, January 25, 2018

(ArBer)Hati yang penuh amarah

Hati yang penuh amarah

Menahan amarah bukan berarti mempunyai raut muka yang tenang.  Orang yang mempunyai raut muka tenang meskipun disakiti bisa juga marah besar, hanya amarahnya disimpan di hatinya.  Amarah yang disimpan di hati apabila tidak segera diredakan, lama – kelamaan akan meledak dan menyembur keluar juga laksana gunung meletus yang telah lama menyimpan energi panasnya.

Kemarahan memang tidak perlu diumbar akan tetapi sebenarnya tidak perlu ditahan – tahan juga di dalam hati.  Mengendalikan tidak cukup pada permukaannya saja, akan tetapi amarah harus dikendalikan sepenuhnya sampai pada kedalaman hati.  Amarah yang terus menerus berada di dalam hati manusia akan menyebabkan dosa yang lebih besar dibandingkan amarah yang terungkapkan keluar.  Kemarahan tidak selamanya negatif, namun kemarahan yang dipendam sudah pasti adalah hal negatif yang akan menimbulkan berbagai macam masalah ke depannya nanti.

Orang – orang percayapun kerap kali terjebak pada hal demikian, yaitu berusaha menahan amarah secara fisik, namun kemudian menyimpan amarah di dalam hati yang berujung kepada masalah psikis, seperti stres, pendendam, dan juga hal negatif lainnya.  Pengkotbah menyatakan kita dilarang untuk cepat menjadi marah, dan kelanjutannya adalah bahwa kita tidak perlu menyimpan amarah di dalam hati!  Bahkan pengkotbah menyatakan bahwa mereka yang menyimpan amarah adalah orang bodoh.  Jadi apakah anda cepat marah? Hal tersebut adalah salah, dan lalu apakah anda tidak cepat marah, namun cepat mendendam? Hal tersbut juga merupakan kesalahan besar!

Amarah di dalam diri layaknya sebuah pisau, lalu apakah yang akan pergunakan dengan pisau tersebut? Untuk meolong mempermudah kegiatan anda atau sebagai senjata untuk melukai sesama?

 “Jangan lekas – lekas marah dalam hati,
Karena amarah menetap dalam dada orang bodoh”
  Pengkotbah  7 : 9

GOD Bless u

Wednesday, January 24, 2018

(ArBer)Mau menutup mata atau membuka mata?


Mau menutup mata atau membuka mata?

Pada saat anda kecil, mungkin anda penah ditutup matanya oleh orang tua kita, ketika melihat adegan – adegan dewasa di televisi.  Pernahkah anda menayakan alasannya mengapa mata anda ditutup oleh orang tua anda?

Sebenarnya tidak ada larangan dari Tuhan bagi kita untuk menggunakan mata kita.  Hanya saja kita harus pandai serta pintar – pintar memilih apa yang harus kita lihat.  Apa yang dilihat mata biasanya akan tersimpan dalam memori otak, dan jikalau itu adalah hal yang buruk atau tidak pantas kita lihat, maka ingatan yang membekas tersebut lambat laun akan menimbulkan trauma tertentu atau bahkan membuat pikiran anda menjadi stress.  Jadi alangkah baiknya kita mau menutup mata untuk hal – hal yang tidak perlu kita saksikan.

Tuhan Yesus juga menyatakan hal yang serupa, bahwa jikalau mata kita terang, maka jiwa kitapun akan terlepas dari kegelapan.  Mata yang gelap adalam mata yang senang dengan hal – hal mewah keduniawian yang unjung – ujungnya menyebabkan seseorang meninggalkan keimanannya atau mengesampingkan Tuhan.  Sedangkan mata yang terang berarti adala mata yang memandang dengan penuh kasih dan segala hal yang baik serta benar sesuai dengan firman – Nya.  Jadi apakah yang anda pandang dengan kedua mata anda?

Tutuplah mata untuk segala sesuatu yang bertentangan dengan firman Tuhan, dan bukalah mata lebar – lebar terhadap segala hal yang dapat mendekatkan kita dengan TUHAN!

 “Jika matamu jahat, gelaplah sesluruh tubuhmu.
Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu”
  Matius 6 : 23

GOD Bless u

Tuesday, January 23, 2018

(ArBer)Menyerah atau menyerahkan diri kepada TUHAN?

Menyerah atau menyerahkan diri kepada TUHAN?

Gambar seperti di atas terkadang juga pernah kita alami.  Kita menjadi putus asa, oleh karena jurang di depan kita terlihat begitu lebar dan sulit sekali untuk disebrangi.  Keputusa asaan yang terlalu prematur terkadang memang menjadi kendala kegagalan kita dalm meraih segala impian hidup ini.

Untuk meraih impian dalam kehidupan ini tentulah tidak mudah, terkadang kita harus menempuh “perjalanan” panjang yang jauh dan juga melelahkan.  Segala tenaga , pikiran dan perasaan bisa saja terkuras habis, dan ketika semua daya sudah dikeluarkan tetap saja masih harus menghadapi jurang pemisah yang di depan mata.  Menyerah bisa jadi adalah pilihan bijaksananya, namun bukan berarti menyerah adalah pilihan satu - satunya, sebab sebenarnya masih ada pilihan lainnya yaitu mengambil resiko dengan melompati jurang pemisah tersebut.

Menyerah dengan alasan sudah kehabisan tenaga serta tidak mungkin mampu menyebrangi “jurang” kehidupan adalah pandangan bagi mereka yang mduah putus asa dan tak berpengharapan.  Bagi mereka yang optimis dan juga selalu menggantungkan segala harapannya kepada Tuhan, akan selalu berusaha dahulu jikalau terdapat “jurang” kehidupan di depan mata.  Orang – orang yang berpengharapan pastilah dekat dengan Tuhan! Sebab dengan demikian mereka tidak mudah “ciut” tak kala jalan sepertinya akan berakhir, bahkan berani mengambil resiko.  Mereka justru selalu memperoleh tenaga baru serta kekuatan baru untuk bisa “menyebrangi” segala jurang keputus asaan yang menghadang di depan mata.  Jadi apakah anda sudah merasa letih, lesu dan putus asa?  Maka datanglah kepada Tuhan dan mintalah penyertaan serta kekuatan dari NYA, maka anda akan sanggup “melompati” hadangan di depan mata anda!

Pada saat engkau letih lesu dan lemah padahal anda harus melompat, maka mintalah kekuatan dari pada TUHAN!
 “Oleh perjalananmu yang jauh engkau letih lesu,
Tetapi engkau tidak berkata: Tidak ada harapan!
Engkau mendapat kekuatan yang baru, dan sebab itu
Engkau tidak menjadi lemah”
  Yesaya 57 : 10

GOD Bless u

(PuBer)Katakan tidak, demi dirimu sendiri!

Katakan tidak, demi dirimu sendiri!


Silahkan katakan tidak untuk tawaran gratis!
Silahkan katakan tidak untuk tontonan kekerasan!
Silahkan katakan tidak demi keselamatan jiwamu!
Silahkan katakan tidak kepada ajakan orang fasik!
Silahkan katakan tidak jikalau diajak melewati jalannya!
Silahkan katakan tidak untuk menghindari dosa maut!

Tutuplah mata dari kilauan harta dunia!
Tutuplah mulut dari demi kedamaian hidup!
Tutuplah telinga dari bisikan - bisikan yang membunuh!
Tutuplah hati  terhadap tawaran kenikmatan!
Tutuplah keinginan dari gairah memperoleh kekuasaan!
Tutuplah semua kemungkinan untuk menikmati dosa!

Jangan pernah berpikir untuk mengikuti keinginan duniawi
Katakan tidak dan tutuplah diri orang – orang pengabdi duniawi

“Janganlah menempuh jalan orang fasik,
Dan jangan mengikuti jalan orang jahat”
Amsal 4 : 14

GOD Bless u

Monday, January 22, 2018

(ArBer)Hari gini masih percaya peramal?

Hari gini masih percaya peramal?

Perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan yang semakin maju, tidak menjamin seseorang tetap mengandalkan rasio serta penalaran mereka sepenuhnya.  Ada kalanya beberapa diantara kita juga masih tergoda untuk meminta petunjuk kepada hal – hal “gaib” yang berada di luar rasio serta akal sehat manusia.

Beberapa orang di antara kita lebih suka membelikan sesajan kepada “orang pintar” untuk dapat meraih sukses dibandingkan untuk mengikuti seminar maupun pelatihan.  Ada juga yang lebih suka menanyakan bidang usaha apa yang harus diambil kepada orang pintar, dibandingakan untuk menyesuaikan dengan keahlian ataupun disiplin ilmu yang dimilikinya.  Bahkan ada juga yang lari kepada para peramal untuk menanyakan masa depan mereka, sedangakan mereka sendiri belum berusaha secara maksimal demi meraih masa depan mereka, dan diantara mereka terdapat juga orang – orang percaya.

Sejak keluar dari Mesir bangsa Israel sudah dilaran Tuhan untuk mempercayakan nasib mereka kepada para tukang tenun dan juga peramal.  Para pelamar tersebut dikatakan najis karena mereka “mengambil” otoritas Tuhan dalam menentukan masa depan seseorang.  Masa depan seseorang tentu tergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan juga usaha manusia itu sendiri.  Tuhan tentu tidak akan membuka jalan bagi mereka yang memang tidak mau mencari jalan.  Jadi mulai hari ini berushalah dengan maksimal untuk mengapai masa depan yang lebih baik, dan jangan tergiur oleh “kesuksesan” semu yang dapat diraih secara ekspres melalui cara – cara gaib diluar penalaran serta rasio manusia! Sebab sesungguhnya hanya Iman kita kepada Tuhanlah yang berada di atas rasio manusia, dan tidak ada yang lain selain itu!

Dari pada mempercai peramal nasib, lebih baik percaya sepenuhnya kepada DIA yang menciptakan si permal nasib tersebut!

 “Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh – roh peramal
Janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian
Menjadi najis kepada mereka; Akulah, TUHAN, Allahmu”
  Imamat 19 : 31

GOD Bless u

Sunday, January 21, 2018

(LaBer)Besarkan Nama Tuhan



Besarkan Nama Tuhan


Key: G

G
Besarkan nama Tuhan

C         G
pujilah Dia

G
kemurahanNya besar

Am         D
tiada terbilang

G
Aku tak dapat balas,

C          G
besar kasihNya

Am         D
oh... besarkanlah

    G
namaNya

Reff :
D
Tuhan yang ajaib

G
Tuhan yang kuasa

D
Tuhan yang

              G
menolong hidupku

D
Tuhan yang ajaib

G             Em
Tuhan yang kuasa

Am       D
jiwaku ditebus

    G
olehNya

Sumber : www.suaranafiri.com
“Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah
Dan nyanyian Anak Domba, bunyinya:
Besar dan ajaib segala pekerjaan – Mu, ya Tuhan, Allah, yang Mahakuasa!
Adil dan benar segala jalan – Mu, ya Raja segala bangsa”
 Wahyu 15 : 3


GOD bless u

Saturday, January 20, 2018

(LaBer) Kasih Yesus Indah


 Kasih Yesus Indah


Select Key: G

C     Am    F           G
Kasih Yesus indah indah oh indah

C     Am    F           G    C
Kasih Yesus indah indah oh indah

                 F   G
Lebih indah dari pelangi

                 Em          Am
Lebih indah dari bintang dilangit

                 Dm         G
Lebih indah dari bunga di taman

        C
oh Yesusku

“Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa
Dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa,
Akan meneyertai kita dalam Kebenaran dan kasih”
 2 Yohanes 1 : 3

GOD Bless u

Friday, January 19, 2018

(LaBer)Bersemi

Bersemi
Redo Daeng Badjie


Verse

D                             G
KasihMu bersemi dihatiku

           F#m  Bm          Em     A
Sungguh indah dan mu - lia

D                               G
DamaiMu bersemi dihatiku

         F#m   Bm   Em       A
Tenggelamku dihadiratMu

Chorus
                   G     A        F#m  Bm
Engkau terindah, terme – gah

         Em  A          D   
Termu - lia, termanis

      G        A       F#m   Bm
Oh Yesusku hadiratMu

          Em                       Gm           A              D
Menghanyutkanku bawaku dekat padaMu

Sumber : www.penyembah.com
“Dan Ia Tuhan kita Yesus Kritus, dan Allah, Bapa kita
Yang dalam kasih karunia - Nya telah mengasihi kita dan
Yang telah menganugerahkan penghiburan abadi
Dan pengharapan baik kepada kita”
 2 Tesalonika 2 : 16


GOD bless u

Thursday, January 18, 2018

(ArBer)Mendapat tempat tertinggi


Seekor willdebeest terlihat berdiri tinggi diantara yang lainnya.  Kemungkinan dia adalah pemimpin dari kawanan willdebeest yang terbiasa melakukan perjalanan panjang secara berkelompok.  Tidak jelas bagaimana sang pimpinan bisa menaiki punggung kawanannya tersebut, yang jelas hanya dialah yang berhak mendapat tempat lebih tinggi dari yang lainnya

Menjadi pemimpin berarti menjadi orang yang terdepan ataupun teratas dalam segala hal.  Hal tersebut tentu konteksnya terhadapa jabatan atau hirarki tertentu.  Akan tetepai esensi dari pimpinan sebenarnya sama saja dengan yang lainnya, bahkan bisa jadi dalam hal kewajiban, maka kewajibannya akan lebih banyak dan berat dibandingkan yang dipimpinnya jikalau kita bicarakan konteksnya adalah sebagai orang yang bertanggung jawab.  Jadi jikalau anda adalah seorang pimpinan, janganlah berpikir anda selalu akan mendapatkan tempat istimewa.

Yesus pernah menegor para pimpinan agama dan juga ahli taurat yang memang secara kedudukan hirarki keagamaan mendapatkan tempat tertinggi.  Mereka dikatakan suka akan pujian dan diistimewakan, intinya mereka suka sekali meinggikan diri sendiri dihadapan banyak orang.  Sebenarnya selain Yesus siapapun tidak layak meninggikan diri di hadapan manusia.  Jadi jikalau saat ini kita masih senang meninggikan diri berarti kita adalah orang rendahan dihadapan Tuhan, sebab kita telah mencuri kemuliaan Tuhan!

Setinggi apapun jabatan dan kedudukan anda, tetaplah bersikap rendah diri, sebab lebih baik rendah diri dihadapan manusia namun ditinggikan di hadapan Tuhan!

 “Barangsiapa terbesar di antara kamu,
Hendaklah ia menjadi pelayanmu.  Dan barangsiapa meningikan diri
Ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri
Ia akan ditinggikan”
  Matius 23 : 11 - 12

GOD Bless u

Wednesday, January 17, 2018

(LaBer)JanjiMu


JanjiMu
Penulis: Redo Daeng Badjie

Verse 1
G                        Bm            
   Lebih dari para penjaga
Em                                   D
      Mengharap fajar pagi
C                       Bm                        Am
   Segenap asaku dan relung hati
                           D
Berharap padaMu

Verse 2
G                             Bm
   Walau ku tak dapat
Em                       D
     Melihat jalanMu
C                             Bm
   Namun kumemilih
                              Am
‘Tuk percaya penuh
                    D
PadaMu Yesus

Chorus
     G              Bm          Em  D
Kupercaya akan JanjiMu
C             Bm        Am     D
Tak sedetik pun aku ragu
         G                        Bm         Em D
Satu hal ku tahu bahwa janjiMu
C               Bm       Am            B         Em D
Tak akan pernah lekang oleh waktu
C            D     G
Pasti digenapi

Bridge
            Em                      D
Kar’na Kau yang berjanji
       G          A
Adalah setia
Am                                     D
      Engkau yang lebih tahu

Sumber : www.penyembah.com
“Tuhan tidak lalai menepati janji – Nya,
Sekalipun ada orang yang menggangapnya sebagai kelalaian
.................................................... ”
 2 Petrus 3 : 9


GOD bless u

Monday, January 15, 2018

(ArBer)Mengapa harus berlari di tengah hujan?

Mengapa harus berlari di tengah hujan?

Apakah kita pernah berlari saat hujan turun tanpa menggunakan payung? (seperti gambar di atas).  Alasan yang paling masuk akal untuk tetap berlari di tengah hujan meskipun tanpa payung adlah oleh karena waktu, namun demikian tentu ada juga harga yang harus dibayar, yaitu basah kuyup di sekujur tubuh.

Hujan bukan saja bisa mebasahi seluruh tubuh, namun dalam keadaan tertentu juga bisa menjadi asal muasal penyakit, seperti demam, flu, atau sakit kepala.  Hujan sebaiknya dihindari, dan jikalau memang terjadi hujan secara mendadak, maka siapkanlah payung.  Seandainyapun anda tidak membawa payung, anda tidak disarankan juga unutk terus berjalan di tengah hujan, akan tetapi berhentilah sejenak dan carilah tempat perteduhan!

Menurut pemazmur, Tuhan adalah tempat perteduhan dan perlindungan bagi umat – Nya.  Tuhan menjadikan siapapun tang berteduh menjadi tenang, hangat dan juga merasa aman.  Lalu apakah dalam kehidupan dunia ini kita juga kerap kali menulusuri “hujan” masalah dalam hidup kita tanpa mau berlindung ataupun berteduh kepada Tuhan?  Apakah kita kerap menerobos “hujan” tersebut oleh karena alasan waktu? Lalau apakah yang kita dapatkan, bukankah kita justru akan kebasahan air “hujan” tersebut?  Jikalau “hujan” permasalahan menghadangmu! Ingatlah akan satu hal bahwa Tuhan adalah tempat perteduhanmu! Sediakanlah waktu untuk diam dibawah Tempat Perteduhan yang mennenangkan tersebut! Maka anda akan mendapat tenaga baru dan tentunya juga terhindar dari kebasahan air hujan!

Mengapa anda terus berlari di tengah hujan, sedangkan tersedia bagimu tempat untuk berteduh!

 “Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu
Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu
Malapetaka tidak akan menimpa kamu,
Dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;”
  Mazmur 91 : 9 - 10

GOD Bless u

Sunday, January 14, 2018

(ArBer)Tongkat atau SI pemberi tongkat?

Tongkat atau SI pemberi tongkat?

Tongkat Musa memang bukan sembarangan tongkat.  Tongkat tersebut tentu bukan berfungsi untuk menopang musa untuk berjalan jauh dari Mesir menuju tanah perjanjian, namun tongkat tersebut adalah suatu tongkat yang berfungsi menjadi simbol penyertaan Tuhan Allah dan juga segala mukjizat – Nya.

Selain Harun, Tuhan menyertai segala pekerjaan Musa juga dengan “peralatan” khusus yaitu sebuah tongkat serba guna.  Tongkat tersebut dapat digunakan Musa untuk menunjukkan Mukjizat Tuhan.  Para ahli tenun mesir juga dikalahkan oleh Musa menggunakan tongkat – Nya, dan dengan tongkat tersebut pula, nyawa seseorang bisa terselamatkan ataupun juga tercabut.  Meskipun tongkat tersebut bisa dikatakan tongkat serba guna, namun tetap saja Musa tidak pernah menggunakannya dengan sembarangan, dan satu hal lagi Musa tidak menganggap tongkat tersbut lebih penting dari DIA yang memberikan tongkat tersebut!

Musa selalu meminta pertolongan kepada Tuhan ketika dia membutuhkan pertolongan ataupun dalam keadaan terdesak.  Sama sekali tidak pernah terbesit di benak Musa untuk mengandalkan tongkat ajaib tersebut.  Di dalam dunia ini tentu kita banyak mengandalkan barang - barang tertentu untuk mendukung kegiatan kita(seperti telpon pintar, kendaraan, komputer atau lain sebagainya), lalu apakah kita pernah “mendewakan” segala benda – benda mati tersebut?  Apakah kita lebih menggantungkan benda – benda tersebut dibandingkan Tuhan?  Sadarkah bahwa sebenarnya tanpa se – ijin Tuhan segala benda tersebut tidak akan berfungsi dengan maksimal?

Benda se – ajaib apapun tidak akan menandingi TUHAN yang Maha kuasa, jadi andalkanlah DIA yang Maha kuasa!
 “Tetapi firman TUHAN kepada Musa: ulurkanlah tangamu
Dan peganlah ekornya – Musa mengulurkan tanganya,
Ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya
Supaya mereka percaya, bahwa TUHAN, Allah nenek moyang mereka
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub
 Telah menampakkan diri kepadamu”
  Keluaran 4 : 4 - 5

GOD Bless u

Friday, January 12, 2018

(LaBer)Kar’naMu Ku Ada

Kar’naMu Ku Ada
(IFGF Praise)
Penulis: Artono, Gizelly Saragih


Nada Dasar: G
Verse 1
C                        G                            Em D
Kau yang terbaik di dalam hidupku
C               G                                     Em  D
Mataku s’lalu memandang wajahMu

Verse 2
C                          G                       Em D
Kau menuntunku di setiap waktu
C                        G                               Em D
TanganMu s’lalu menopang hidupku

Pre Chorus
          C                    G         Em                    D
PadaMu kupercaya, PadaMu kuberharap

Chorus
                             G
Kusembah Kau Allahku
                        Em                                C
Kubernyanyi bagiMu kar’naMu ku ada
                        Am                          D
Kar’naMu ku kuat tiada sepertiMu

                              G
Dan ku s’rahkan hidupku
                     Em                                 C
Kupercaya padaMu kar’naMu ku ada
                        Am                          D
Kar’naMu ku kuat tiada sepertiMu

Bridge
C                G      Em          D
  Ooo…oo..oo..ooo…oo..oo

Sumber : www.penyembah.com
“Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji – pujian
Dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu;
Dan oleh kehendak – Mu semuanya itu ada dan diciptakan ”
 Wahyu 4 : 11


GOD bless u

Thursday, January 11, 2018

(ArBer)Burung saja tahu kapan harus terbang kembali!

Burung saja tahu kapan harus terbang kembali!

Burung – burung biasanya bermigrasi secara kelompok pada musim – musim tertentu.  Burung – burung tersebut biasanya melakukan perjalanan panjang untuk dapat berkembak biak.  Mereka cenderung berpindah tempat dari tempat yang suhu udara dingin ke lokasi yang lebih hangat suhu udaranya.  Jadi dalam jangka waktu tertentu mereka sudah pasti melakukan perjalanan panjang(biasanya sebelum musin dingin tiba)

Burung – burung yang hanya mengandalkan isnting saja tahu kapan mereka harus bermigrasi, dan mereka tahu juga kapan waktunya untuk kembali ke tempat asal mereka.  Lalu bagiamanakah dengan kita semua?  Bukankah kita terkadang lupa akan tempat asal kita? Atau kita lupa bahwa kita adalah kepunyaan Tuhan, oleh karena kita telah ditebus – Nya dengan harga yang teramat mahal?

Kita Yeremia banyak berisikan tentang kebebalan bangsa Israel yang sepertinya tak kunjung usai.  Bangsa yang dikasihi Tuhan tersebut selalu menjauh dari Tuhan, namun demkian Tuhan selalu menjadi penyelamat mereka.  Setelah mereka selamat, dengan cepat mereka lupa lagi kepada Tuhan, dan kembali lari menjauh.  Apakah kehidupan kerohanian kita juga sama seperti itu?  Tuhan selalu menunggu kita utuk kembali kepada – Nya(sebab kita semua berasal dari – Nya) jadi tidak masalah sudah seberapa jauh kita pergi meninggalkan – Nya, Dia selalu menunjukkan jalan bagi kita unutk kembali, hanya saja maukah kita kembali kepada Tuhan?

Burung saja tahu jalan untuk kembali meskipun tidak ada petunjuk jalan yang dapat dimengertinya, masakah manusai tidak tahu jalan kembali sedangkan jalan keselamatan menuju Bapa sudah berada di depan mata?(Yesus Kristus)

 “Bahkan burung ranggun di udara mengetahui musimnya,
Burung terkukur, burung layang – layang dan burung bangau
Berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat – Ku
Tudak mengetahui hukum TUHAN”
  Yeremia 8 : 7

GOD Bless u