Wednesday, February 24, 2010

(ArBer)Sahabat sejatihkah?


Sahabat sejatihkah?


“Gak ada elo gak rame”, itulah kira-kita bunyi dari sebuah iklan pada televisi. Iklan rokok tersebut mungkin lebih menitik beratkan pada produk rokok tersenut, akan tetapi iklan yang mereka visiulisasikannya, adalah tentang persahabatan. Kira-kira arti dari keseluruhan iklan tersebut adalah menjunjung tinggi persahabatan bahkan jika ada satu sahabat yang tidak ada maka suasana tidak akan seru(gak rame).


Untuk mencari sahabat sejati, memang agak susah – susah mudah. Susah karena saat ini banyak sekali yang menomor satukan kepentingan bersama. Jika satu orang atau lebih memiliki kepentingan yang sama, akan mudah sakali terjalin persahabatan. Akan tetapi, belum tentu ikatan persahabatan tersebut tetap bertahan, setelah kepentingan tersebut tercapai, atau tidak tercapai. Dikatakan mudah, karena terkadang sahabat terbaik selalu ada disekitar kita, tanpa harus dicari jauh-jauh, namun terkadang tidak kita sadari ataupun kita anggap.


Sebenarnya untuk mendapatkan teman sejati, semua selalu dimulai dari diri kita pribadi. Apakah sikap dan prilaku kita sudah bisa menajdikan kita sahabat terbaik bagi semua orang?jika jawabannya adalah sudah, maka teman-teman sekeliling kitalah sahabat sejati kita. Jadilah sebaik mungkin untuk menjadi sahabat sejati bagi semua orang, maka kita pasti akan memiliki banyak sahabat sejati. Mamng bukan hal yang mudah untuk menjadikan kita bersikap sebaik mungkin bagi teman-teman disekitar kita, namun dengan memposisikan diri kita setara dengan mereka, maka kita juga akan merasakan bersama penderitaan ataupun kebahgian bersama. Berdoalah dan mintalah bimbingan Tuhan agar kita bisa menjadi saluran kasih kepada semua orang


Seorang sahabat sejati bisa tertawa dan menangis bersama secara spontan, pada saat salah satunya berduka ataupun merasakan sukacita.


“Seorang sahabat

menaruh kasih setiap waktu

dan menjadi seorang saudara

dalam kesukaran”

Amsal 17:17


GOD Bless u

Tuesday, February 23, 2010

(ArBer)Kesempatan terakhir untuk bertobat


Kesempatan terakhir untuk bertobat


Apa yang terpikir dalam benak anda ketika melihat gambar tersebut? Setiap orang yang menyaksikan gambar tersebut pasti berkata ”masih-masih sempatnya memotret, padahal maut sudah didepan mata…”, Setelah melihat gambar diatas mungkin kitan segera berpikir untuk bertobat, dan jangan sampai maut menghampiri baru kita bertobat.


Maut bisa datang kapan saja dan dimana saja. Tidak seorang pun bisa menghadang ataupun mengira kapan hal tersebut akan datang. Alangkah baiknya kita tidak terlalu serius memikirkan akan maut yang menjemput, karena semuanya sudah diatur oleh sang Pemberi nafas kehidupan. Akan tetapi, tidak ada salahnya kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi kematian raga yang tidak dapat diduga kapan datangnya. Selama kita masih bisa bernafas dengan bebas, cobalah untuk tidak menyia-nyiakannya.


Kenyataan yang terjadi, banyak sekali orang-orang duia ini, yang tidak begitu memperdulikan hal tersebut. Ironisnya Orang – orang lebih senang menghabiskan waktunya untuk kepuasan dirinya sebelum ajal menjemput. Berdoalah dan minta pengampuan kepada-Nya setiap kita mengakhiri hari ini. Cepatlah untuk bertobat, jangan mengikuti kebanyakan orang yang justru senang menunggu kesempatan terakhir di waktu yang sempit untuk bertobat.


Jangan menunggu kesempatan terakhir datang, baru kita bertobat, karena belum tentu dalam kehidupan ini ada kesempatan seperti itu!


“Sejak waktu itulah Yesus memberitakan:

Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga

Sudah dekat!”

Matius 4:17


GOD Bless u

(ArBer)Curang itu nikmat


Curang itu nikmat


Dunia ini, memang tidak adil. Kecurangan merupakan hal biasa, yang sudah dilegalkan. Kecurangan sudah biasa biasa dipertunjukkan, bahkan didepan umum sekalipun. Dari anak- anak kecil sampai dewasa, dari intitusi sekolah sampai dengan pemerintahan, kecurangan sudah menjadi pemandangan biasa. Hal yang paling ironis adalah pada saat, mereka yang berbuat curang justru lebih sukses, ataupun kaya dibandingkan orang-orang jujur.


Sebuah judul lagu dari kelompok musik Greenday berjudul “nice guy finish last”. Dalam bahas Indonesia, kalimat tersebut berarti orang baik akan menjadi orang terakhir yang mencapai garis finis pada perlombaan. Memang pada saat ini, orang yang terlalu jujur atau naïf sulit sekali mendapatkan kesempatan dalam berbagai bidang, bahkan terkadang dikucilkan. Lalu bagaimana sebagai seorang Kristiani kita menghadapi masalah ini?


Tantangan untuk tidak menyontek memang sangat sulit sekali kita tolak, karena kenyataannya mereka yang menyontek selalu mendapatkan nilai tinggi dan senjungan dari guru – guru. Namun alangkah baiknya kita berpikir sejenak tentang esensi dari sekolah, apakah untuk mendaptkan nilai bagus atau mendapatka ilmu pengetahuan? Contoh tersebut adalah contoh sederhana, namun hal yang sudah biasa dilakukan. Sebagai seorang yang beriman, kita harus tetap bertahan dengan pendirian kita. Janganlah iri, ataupun kesal dengan mereka yang terbiasa curang. Sejenak kecurang memang terlihat “nikmat”, akan tetapi sebenarnya kita melakukan pekerjaan sia-sia. Tuhan selalu mengawasi setiap orang, tindakan apapun tidak akan bisa luput dari pengamatan-Nya. Kecurangan yang dilakukan pasti nantinya akan mendapat hukuman yang setimpal ketika kita meninggalkan bumi ini.


Kecurangan hanya membawa kenikmatan sementara, namun penderitaan yang berkepanjangan.


“Dari Daud

Jangan marah karena orang berbuat jahat,

Jangan iri hati kepada orang yang berlaku curang

Sebab mereka segera lisut seperti rumput

Dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau”

Mazmur 37:1-2


GOD Bless u

Sunday, February 21, 2010

(ArBer)Benar – benar menolong?


Benar – benar menolong?


Ada pepatah mengatakan bahwa “Ibukota lebih kejam dari Ibu tiri”, mungkin hal tersebut ada benarnya juga. Kota metropolitan seperti Jakarta ini memang sulit sekali menemukan orang baik yang bersedia menolong tanpa pamrih. Apabila tidak memberikan keuntungan, maka jarang sekali orang – orang menawarkan bantuan ataupun rela membantu.


Sebagai seorang Kristiani bisa jadi kita juga menjadi bagian dari orang-orang yang mengharapkan “pamrih” dalam membantu orang lain. Contoh sederhananya mungkin adalah pada saat kita melakukan kegiatan sosial dalam membantu memberikan sembako kepada warga yang miskin disekitar lingkungan kita. Pada keseharian kita mungkin kita sering berinteraksi dengan mereka(warga miskin), namun kita tidak memperdulikan mereka. Akan tetapi pada saat acara amal diadakan oleh Gereja, kita sepertinya terbeban untuk ikut membantu. Jelaslah maksud keikut sertaan kita bukan sepenuhnya ingi membantu, bisa jadi keikut sertaan kita adalah karena tugas pelayanan kita ataupun agar dinilai aktif oleh gembala atau kerabat seiman lainnya.


Tuhan Yesus memberi perumpamaan tentang kasih yang seutuhnya serta tidak pura – pura melalui ceritanya tentang orang Samaria yang bukan hanya menolong, tapi juga berani “menanggalkan” statusnya(Lukas 10:30-37). Kemungkinan dia(orang Samaria)sudah tahu bahwa sukunya sangat tidak disukai, atau bisa saja kebaikannya menolong orang justru menimbulkan fitna atau anggapan bahwa pertolongannya tidak tulus. Akan tetapi dia menepis semuanya itu dan menolong orang tersebut sampai dengan tuntas. Pertanyaan untuk kita semua adalah kapan terakhir kita menolong orang lain? Apakah kita menolong mereka dengan spontan, atau justru karena hal – hal tertentu? Dan apakah kita berani menanggalkan segala identitas diri(jabatan, suku, agama, umur dll) untuk menolong orang lain sampai tuntas?


Daripada memberikan pertolongan dengan maksud tertentu serta untuk orang-orang tertentu, lebih baik kita diam saja atau memanggil orang lain untuk datang menolong.


“Jawab orang itu:

Orang yang menunjukkan belas kasihan kepadanya

Kata Yesus kepadanya:

Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

Lukas 10:37


GOD Bless u

Saturday, February 20, 2010

(ArBer)Cara menghabiskan waktu.


Cara menghabiskan waktu.


Kita semua mungkin setuju, kalau memancing bisa memakan waktu banyak. Kegiatan memancing memang sangat santai dan bisa menghabiskan waktu seharian(tergantung tempat memancing). Apabila memancing di pemancingan atau dilaut saja menghabiskan banyak waktu, apalagi jika kita memancing dikubangan jalanan yang belum tentu juga ada ikannya?


Hari libur biasanya adalah hari yang memiliki waktu paling panjang. Senbenarnya hal tersebut hanyalah persepsi orang saja. Hari biasa(hari kerja), orang – orang sibuk dengann aktivitasnya, sehingga sadar tidak sadar, waktu telah berlalu dengan cepat. Sedangkan pada saat liburan, rutinitas tidak ada, apabila tidak acara berlibur, maka waktu terasa lama berlalu oleh karena kita tidak melakukan kegiatan. Biasanya jika sudah seperti itu, kita hanya terfokus pada bagaimana menghabiskan waktu. Akhirnya banyaklah kegiatan – kegiatan “tidak berguna” yang kita lakukan, agar sejenak kita melupakan fokus kita terhadap waktu. Kita berharap dengan kegiatan-kegiatan tersebut, maka kita bisa dengan”cepat” menghabiskan waktu seharian.


Bersyukurlah selalu kepada Tuhan, karena kita masih memiliki waktu untuk berlibur atau beristirahat dari rutinitas sehari-hari. Mintalah bimbingan-Nya agar kita bisa sebisa mungkin memanfaatkan waktu yang ada dan bukan sebaliknya yaitu menghabiskan waktu yang ada. Memang banyak sekali kegiatan yang bisa kita lakukan, akan tetapi akan lebih baik jika kegiatan yang kita lakukan bermanfaat, misalnya berolah raga, mengunjungi sanak saudara, membersihkan rumah atau membaca firman Tuhan. Kegiatan – kegiatan tidak bermanfaat bukan hanya menghabiskan waktu, akan tetapi juga membuat tubuh serta jiwa kita tidak segar serta tidak siap untuk menghadapi rutinitas kembali.


Orang yang berusaha menghabiskan waktu, biasanya rela melakukan apa saja, termasuk kegiatan yang tidak bermanfaat serta sia-sia, akan tetapi orang yang berusaha memanfaatkan waktu selalu mencari kegiatan yang bisa menghasilkan sesuatu di masa yang akan datang.


“Akan tetapi

Supaya kamu jangan terlalu banyak

Menghabiskan waktumu…”

Kisah Para Rasul 24:4


GOD Bless u

Friday, February 19, 2010

(ArBer)Jangan seperti kabel kusut!


Jangan seperti kabel kusut!


Listrik dibutuhkan oleh semua orang, dalam kehidupan sehari – hari. Kebutuhan hidup yang sangat ketergantungan akan listrik, menyebabkan kebutuhan listrik meningkat. Kebutuhan listrik yang meningkat menyebabkan orang - orang terdorong untuk mendapatkan suplai listrik dengan cara apapun, akhirnya satu tiang listrik bisa diikatkan beberapu puluh kabel listrik atau bahkan ratusan. Berpa jumlah kabel yang berada dalam sebuah tiang memang bukan masalah, namun permasalahan utamanya adalah apabila kabel-kabel tersebut tidak tersusun rapi, maka selain bahaya, kabel-kael listrik tersebut juga merusak pemandangan.


Kegiatan pelayanan dalam sebuah Gerejapun seharusnya tersusun serta tertata dengan rapih. Dewasa ini pelayanan Gereja sudah semakin kompleks, bukan hanya dalam bidang ibadah, namun sekarang juga sudah terdapat pelayanan dalam bidang-bidang kemnuisan, social bahkan dalam bidang kesehatan serta pendidikan formil. Apabila berbagai bidang/komisi tersebut berjalan semaunya atas nama Gereja, maka yang terjadi adalah kekacauan, secara interen dalam gereja serta hubungan yang tidak harmonis dengan bidang/komisi lain. Setiap bagian mempunyai fungsinya masing-masing. Seberapa banyak bidang atau sub bidang pelayanan sebenarnya bukan masalah asalkan ada pengaturan dan sistem pelaksanaan yang rapih.


Pelayanan kita memang terutama kita persembahkan seutuhnya untuk kemulian Tuhan, namun akan tetapi, pelayanan kita juga menjadi contoh teladan kasih Tuhan dalam dunia ini, sehingga tidak heran banyak orang yang memperhatikan bentuk pelayanan bidang-bidang/komisi dalam sebuah Gereja. Jika apa yang kita tunjukkan kepada banyak orang adalah sesuatu yang tidak teratur dan sembrawut seperti kabel kusut, maka bukan pesan kasih yang bisa diterima masyarakat umum, melainkan ketidakprofesionalan serta ketidakaturan dalam bertindak. Dengan demikian cepat atau lambat, pelayanan Gereja akan menjadi batu sandungan bagi mereka yang belum atau baru saja ingin mengenal Tuhan. Mempunyai banyak rencana dalam melayani sesama adalah hal mulia, dan akan lebih bermanfaat lagi apabila kesemuanya itu ditata dengan rapih dan sistematis, sehingga hasil nyatanya akan mudah terlihat.


Segala pelayanan yang berdasarkan firman Tuhan dan demi kebaikan sesama memang diperbolehkan dalam Gereja, namun bukan berarti semua bisa dilakukan semaunya tanpa aturan.


“Tetapi segala sesuatu

Harus berlangsung dengan

Sopan dan teratur”

1 Korintus 14:40


GOD Bless u

Thursday, February 18, 2010

(ArBer)Tidak adakah belas kasihan?


Tidak adakah belas kasihan?


Apa yang dilakukan orang pada gambar tersebut benar – benar jangan ditiru, baik dirumah, jalanan, sekolah, atau dimanapun kita berada. Pada gambar tersebut jelas sekali siapa yang memegang kendali, dan siapa yang akan keluar sebagai “pemenangnya”. Orang yang dibawah tersebut, sudah pasti orang lemah, yang sebenarnya bukan tandingan sepadan bagi pemuda tersebut.


Kita sebenarnya tidak harus membuktikan kelebihan kita apabila kita tidak memiliki “lawan” yang seimbang. Untuk apa kita yang sudah duduk dibangku kuliah harus berdebat dengan seorang anak kecil yang duduk dibangku sekolah dasar? Perdebatan tidak akan membawa banyak manfaat bagi kita, apalagi suatu kebanggaan. Di sekitar kita banya sekali mereka yang lemah, dalam artian bukan secara fisik, akan tetapi dalam banyak aspek, misalnya lemah secara ekonomi, moral, pendidikan dan lain sebagainya. Bersyukurlah apabila kita bebas dari kelamahan tersebut, akan tetapi hal tersebut bukan berarti kita harus bertindak superior untuk “menguasai” mereka(misalnya sikap semana-mena kita terhadap pembantu, supir tukang kebun ataupun pemulung).


Mereka yang lemah sebenarnya harus dilindungi. Untuk berjuang hidup saja, mereka sulit, lalu untuk apa yang bisa kita banggakan jika kita “menang” melawan mereka. Sebaliknya kita seyogyanya menunjukkan belas kasihan kita kepada mereka yang lemah. Belas kasihan kita akan berguna untuk membangkitkan semangat mereka, untuk berjuang mengatasi kelemahan hidup mereka. Berdoalah kepada Tuhan, agar kita bisa lebih peka lagi terhadap orang-orang lemah disekitar kita. Mintalah kepadan-Nya hikmat dan kebijaksanaan untuk menghadapi mereka yang lemah agar kasih Tuhanh bolehn tersalur juga kepada mereka.


Tuhan sang Pencipta alam semesta saja tidak menyakiti manusia ciptaan-Nya, lalu apakah alasan kita untuk menyakiti sesama manusia yang lebih lemah?


“Siapa menaruh belas kasihan

Kepada orang yang lemah

Memiutangi TUHAN

Yang akan membalas perbuatannya itu”

Amsal 19:17


GOD Bless u

Wednesday, February 17, 2010

(ArBer)Fungsi sebenarnya


Fungsi sebenarnya.


Telinga kita boleh saja dihias dengan seindah-indahnya. Menggunakan anting-anting juga tidak dilarang, walaupun ada orang – orang tertentu menggunakan anting-anting khusus untuk membuat daun telinga menjadi lebih panjang seperti pada gambar diatas.


Pada era modern seperti saat ini, seorang pria pun sudah biasa jika pada telinganya terpasang anting-anting, padahal sebenarnya anting adalah perhiasan wanita. Apapun yang dipasang didaun telinga kita, sebebanrnya bukan masalah jika pendengarannya masih difungsikan dengan baik. Difungsikan dengan baik, maksudnya adalah kita bisa menempatkan diri kita untuk mendengarkan hal – hal benar dan disaat yang tepat. Mendengar sesuatu yang tidak baik(gossip)akan menyebabkan kita berpikiran negatif. Namun sebaliknya jika kita rajin ke rumah Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan ataupun lagu-lagu rohani, maka iman kita akan bertumbuh bahkan berbuah.


Telinga kita memang bisa mendengar apa saja, karena memang tidak ada getaran suara yang tidak tertangkap oleh gendang telinga kita. Oleh karenanya kita harus bisa menempatkan diri dengan benar. Apabila kita berada di tempat yang salah maka suara-suara yang kita tangkapun akan masuk ke dalam telinga kita lalu,“meracuni” hati dan pikiran kita. Mulai hari ini perbanyaklah mendengarkan pengajaran-pengajaran dari firman Tuhan, lagu – lagu rohani dan keasksian-kesaksian sesama sahabat seiman. Latilah untuk menghindari gossip, fitnah atau kata-kata kotor yang mungkin setiap hari bisa masuk kedalam telinga kita yang tak “berpintu”


Telinga memang berfungsi untuk mendengarkan segala macam suara, akan tetapi hati dan pikiran kitalah yang bisa menyaring suara – suara yang baik dan buruk.


“Jadi, iman timbul dari pendengaran,

Dan pendengaran oleh

Firman Kristus”

Roma 10:17


GOD Bless u

Tuesday, February 16, 2010

(ArBer)Menuju terang kasih-Nya.


Menuju terang kasih-Nya.


Sejak memasuki millennium ke – 2 ini, banyak sekali ramalan-ramalan tentang bencana alam. Sebagian memang terjadi, akan tetapi ada lagi beberpa yang justru tidak terjadi, ataupun belum terjadi. Satu hal pasti ,bumi yang sudah “tua” ini hari makin harinya akan lebih banyak lagi menghadapi berbagi ancaman kerusakan, baik oleh manusia maupun prose salami.


Ramalan – ramalan mengerikan tentang apa yang akan terjadi dibumui, tidak serta merta membuat manusia cepat sadar dari kerusakan mental mereka. Dengan adanya ramalan tersebut, seikap manusia makin menjdi-jadi. Banyak manusia yang berpikir untuk menghabiskan sisa waktu di bumi ini dengan berbagai kesenangan, selagi mereka sempet melakukannya(hedonisme). Secara perlahan tapi pasti tingkah laku manusia tersebut akan malah akan membuat mereka lebih cepat lagi meninggalkan bumi ini sertra menjadi penghuni neraka.


Kita harus tau arah dan tujuan kita dalam menjalani kehidupan didunia ini. Jika kita telah memilih untuk hidup berdasarkan dan menuju terang kasih Kristus, maka seharusnya godaan atau kekuatiran duniawi tidak perlu di “gubris”. Memang setiap hari kita akan semakin banyak menyaksikan kerusakan alam dan mental penghuninya, akan tetapi hal tersebut jangan membuat kita tawar hati. Idealnya hal-hal tersebutmemberikan kita semangat untuk lebih berserah lagi kepada-Nya, karena hanya DIalah yang memegang masa depan seluruh ciptaan-Nya.


Tetaplah bersungguh – sungguh menjalani kehidupan didunia ini yang serba tidak pasti dengan cara bersungguh-sungguhlah dalam menerapkan firman-Nya, agar kelak kita bisa diangkat terbang menuju terang kasih-Nya untuk selama-lamanya.


“Sebab Allah yang telah berfirman:

Dari dalam gelap akan terbit terabg!

Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita

Supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang

Kemulian Allah yang nampak pada wajah Kristus”

2 Korintus 4:6


GOD Bless u

Monday, February 15, 2010

(ArBer)Kepala pecah.


Kepala pecah.


“Aduh pusing banget, kepala rasanya udah mau pecah nih…”, Itulah ungkapan yang sering kita dengar dari seseorang, terutama orang tersebut sedang “mumet” atau mengalami banyak masalah. Masalah yang dipikrkan berlarut-larut akan membuat kepala pusing, jika sudah demikian ingin rasanya kepala ini dipecahkan, agar tidak pusing serta tidak ada beban lagi.


Ada pepatah yang mengatakan “pada saat anda merasa tidak mempunyai masalah, maka sebenarnya itu adalah masalah terbesar anda”. Ilmuwan – ilmuwan terkenal selalu berusaha mencari masalah-masalah baru untuk diteliti. Dengan meneliti, mereka bisa menemukan cara-cara penyelesaian,mengatasi atau menemukan jawaban dari permasalahan yang sebenarnya mereka ciptakan sendiri. Akhrinya ilmuwan – ilmuwan tersebut dapat menciptakan alat-alat tertentu atau rumusan – rumasan tertentu yang nantinya dapat dipakai untuk mengatasi masalah yang timbul tersebut. Intinya selama kita masih berada dibumi ini, masalah adalah hal biasa yang harus kita hadapi. Bahkan dengan adanya masalah, kita akan semakin banyak belajar.


Berbeda dengan orang – orang duniawi, kita tidak bisa mengandalkan pengetahuan serta logika sepenuhnya dalam mencari jalan keluar akan masalah yang kita hadapi. Kita memang harus berusaha dengan kemampuan sendiri, namun tetap sambil berserah kepada Kristus. Keuntungan dalam menyerahkan permasalahan kita pada DIA adalah, kita tidak perlu kuatir lagi, disaat kita telah berusahaha sebaik mungkin dalam menyelesaikan permasalahan kita. Kristus yang maha pengasih pastinya akan memberikan dan membukakan jalan bagi semua umat-Nya yang mau berusaha. Mulai saat ini janganlah memikirkan permasalahan kita, tapi ambilah tindakan secepat mungkin sambil berserah kepada Sang Maha Pemberi.


Untuk meringankan beban permasalahan yang memenuhi kepala kita, bukanlah dengan memecahkannya, akan tetapi mengeluarkan pikiran – pikran buntu tersebut melalui doa kepada Sang Maha Kuasa


“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN

dan percayalah kepada-Nya

dan Ia akan bertindak”

Mazmur 37:5


GOD Bless u

Thursday, February 11, 2010

(ArBer)Kasih yang nyata.


Kasih yang nyata.


Sungguh keadaan yang membahagiakan apabila melihat gambar diatas. Walaupun mereka hanya sekelompok binatang, namun mereka memberikan contoh yang nyata bagi kita semua. Ada unsur kasih dalam gambar tersebut, bahkan kasih tersebut ditunjukkan secara nyata melalui aktivitas saling membantu, yang diperlihatkan binatang – binatang lucu tersebut.


Kasih memang identik dengan cinta, namun tidak semua perasaan cinta dilandasi oleh kasih yang sejati. Gambar diatas memeberikan contoh bagi kita semua, bahwa tidak ada perasaan cemburu ataupu iri hati, padahal seekor tupai tersebut ingin memberikan bunga pada pasangannya. Tupai yang lainnya bahkan membantu tupai yang membawa bunga tersebut untuk pasangannya, tanpa iri hati ataupun cemburu. Hal seperti ini sanagat jarang sekali terjadi dalam kehidupan nyata manusia. Terkadang pada asat membantu orang kita masih mempertimbangkan balasannya. Bahkan dalam hal percintaan, biasanya anak – anak remaja malahan saling menjatuhkan demi mendapatkan pasangan.


Kasih memang sebaiknya diaplikasikan secara nyata dalam perbuatan. Untuk memberikan bantuan kita harus melakukannya dengan suka rela dan suka hati. Bahkan perasaan cinta kita terhadap pasanganpun harus kita uji, apakah persaan tersebut sudah dilandasi kasih sejati yang jauh dari rasa iri, cemburu dan egois. Beberapa saat lagi kita akan merayakan hari kasih saying. Sebelum merayakannya cobalah kita periksa apakah kasih sayang kita terhadap pasangan sudah berdasarkan kasih Kristus?, lalu selanjutnya apakah kasih kita yang berdasarkan kasih Kristus tersebut sudah kita aplikasikan dalam perbuatan nyata dalam lingkungan kita sehari-hari?


Kasih akan menjadi sempurna jika ditunjukkan dalam perbuatan nyata berupa saling membantu dan menanggung beban sesama


“Hendaklah kamu selalu rendah hati

Lemah lembut dan sabar

Tunjukkanlah kasihmu dalam hal

Saling membantu”

Efesus 4:2


GOD Bless u

Wednesday, February 10, 2010

(ArBer)Saling membutuhkan.


Saling membutuhkan.


Manusia dan singa tersebut sepertinya sangat bersahabat. Keduanya berada dalam kondisi dan situasi yang sama. Apabila dalam keadaan normal, mungkin manusia tersebut sudah dijadikan santapan singa. Keadaan dapat mengubah segala sesuatu, bahkan makhluk hidup yang biasanya saling memangsa pun bisa berubah, karena mereka saling membutuhkan.


Kita tentu pernah membenci seseorang, atau paling tidak kita segan terhdap orang tersebut. Mungkin kita tidak menyukai atasan kita, kolega bisnis, atau teman kuliah kita, hal tersebut memang tidak baik, tapi wajar terjadi dalam kehidupan ini. Hal yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan adalah, mempertahankan kebencian tersebut dalam waktu yang lama. Kebencian yang dipendam lama – kelamaan akan menjadi dendam yang akan meracuni segala pikiran kita tentang orang tersebut. Jika dendam tersebut sudah membara, maka kita akan mulai hidup egois dan merasa tidak memerlukan orang tersebut dalam kehidupan ini. Akan tetapi pikirkanlah, bagaiman apabila kita dengan orang yang kita benci “dipertemukan” dalam keadaan sulit yang sama?


Hidup ini dipenuhi dengan misteri. Mungkin saat ini kita tidak membutuhkan bantuan orang lain, apalagi mereka yang kita benci, namun bisa jadi suatu saat justru bantuan orang tersebutlah yang bisa membebaskan kita dari permasalahan kita. Mulai hari ini, belajarlah untuk berdamai dengan setiap orang, perdamaian dengan mereka berarti menabung bantuan dari mereka, karena siapa tahu suatu saat kita membuthkan bantuan mereka. Kebencian kita terhadap orang lain akan menjadi bumerang yang berbalik arah menyerang kita, di saat kita membutuhkan bantuan orang tersebut.


Berdamailah dengan kasih Kristus terhadap siapa saja disegala kondisi, karena dalam kondisi apapun kita pasti membutuhkan orang lain.


“Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan:

Aku tidak membutuhkan engkau

Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki:

Aku tidak membutuhkan engkau”

1 Korintus 12:21


GOD Bless u

Tuesday, February 9, 2010

(ArBer)Demi kekuasaan


Demi kekuasaan


Beberapa hari ini, rakyat Indonesia sedang diberi “tontonan sinetron demokrasi” oleh para wakil rakyat serta para pengurus negeri ini(pemerintah). Dengan sebuah kasus, rakyat Indonesia sepertinya diajak untuk mengetahui sedikit dasar demokrasi Negara ini, dimana kepentingan menjadi kunci kebenaran serta keadilan. Tidak ada lagi kebenaran atau keadilan mutlak, yang ada hanya cara-cara untuk menyatukan kepentingan, dengan cara apapun.


Sebenarnya apa yang terjadi dalam negeri ini masih dibatas kewajaran. Di Negara lain proses demokrasi juga bayak yang tidak berjalan dengan baik, bahkan tidak jarang untuk mempertahankan kepentingan tertentu, mereka(wakil rakyat atau pun petinggi politik) bisa saling adu jotos. Segala martabat, dan intregitas diri sepertinya sudah ditanggalkan hanya demi kepentingan tertentu, kelompok ataupun kepentingan pihak yang berkuasa. Walaupun tingkah laku kekanak-kanakan mereka bisa dikonsumsi oleh semua orang, mereka sepertinya sudah tidak perduli, karena kepentingan dan ambisi mereka lebih kuat dari harga diri mereka.


Ada kalanya integritas dan prinsip hidup kita diuji. Sebagai manusia biasa, kita bisa saja masuk dalam jebakan dunia, oleh karena itu sebaiknya kita mempertebal iman dan keyakinan kita dengan membaca serta mengerti akan firman Tuhan. Belajarlah juga untuk mencukupkan diri kita dengan apa yang sudah kita miliki. Keinginan untuk lebih biasanya menimbulkan hal buruk jika hal tersebut dipaksakan. Janganlah kita juga terpengaruh ajakan – ajakan kelompok tertentu untuk menjadikan kelompok tersebut berkuasa sehingga kepentingannya akan mudah tercapai! Pada saat kita menjadi pemimpin teladan kitalah yang perlu kita tunjukkan dan bukan aktivitas kita yang mengorbankan segalanya demi ke[pentingan atau kekuasaan tertentu.


Di saat kekuasaan menjadi hal terpenting dalam hidup ini, maka manusia akan tersesat serta tidak memperdulikan lagi kuasa Tuhan. Bangunlah prinsip hidup yang berdasarkan kuasa dan kehendak Tuhan, maka kita akan terhindar dari “gila kuasa”


“Yesus menjawab mereka:

Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti

Kitab suci maupun kuasa Allah”

Matius 22:29


GOD Bless u

Monday, February 8, 2010

(ArBer)Butuh jawaban cepat?


Butuh jawaban cepat?


Apapun yang ingin diketahui, bisa ditemukan dalam waktu yang singkat, itulah salah satu kemajuan teknologi terkini. Dalam keadaan genting sekalipun, internet sangat bisa diandalakan. Apapun yang perlu kita ketahui bisa kita dapatkan hanya dengan menekan beberapa tombol tertentu, dan dalam hitungan detik,kita akan mendapatkan jawabannya.


Apapun dapat ditemukan dan diketahui lebih cepatdengan internet. Sebagai orang kristiani, kita juga diperbolehkan memakai internet, namun terkadang kita mulai terbiasa epress dengan sistem internet tersebut, sehingga pada saat berdoa atau memintra kita ingin jawaban dari Tuhan secepet kita mengakses internet. Jika situs google dapat menampilkan segala yang kita ingin cari dalam hitungan detik(tergantung kecepatan internet), maka pada saat kita berdoa dan bertanya kepada Tuhan kita juga meninginkan hal yang sama.


Kuasa Tuhan tentu saja lebih besar dari teknologi apapun yang diciptakan manusia. Akan tetapi bukan berarti Dia harus selalu cepat memberikan jawaban pada saat kita bertanya ataupun meminta. Tentu saja Tuhan maha tahu dan pengasih, segala yang kita inginkan sebelum memintanyapun Dia sudah mengetahuinya. Jawaban Tuhan selalu datang tepat pada waktu-Nya. Dia tidak hanya ingin melihat kesabaran serta ketekunan kita, akan tetapi juga Dia pastinya ingin kita belajar sesuatu selama proses kita menunggu jawaban yang kita tanyakan. Satu hal yang pasti Dia tidak akan pernah mengecewakan anak-anak yang dikasihi-Nya.


Jawaban Tuhan atas doa-doa kita bisa jadi tak secepat akses internet, namun jawaban-Nya selalu tepat serta tidak pernah terlambat.


“TUHAN akan menuntun engkau senantiasa

dan akan memuaskan hatimu Di tanah yang kering,

dan akan memperbaharui kekuatanmu;

engkau akan seperti taman yang diari dengan baik

dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan”

Yesaya 58:11


GOD Bless u