Thursday, January 29, 2009



(ArBer)


Melayani bersama



Seperti halnya dalam bekerja, melayani juga membutuhkan kerja sama tim. Pada kegiatan sekuler kita seperti bekerja, kita tidak bisa maju jika melakukannya seorang diri. Berwiraswatapun akan sulit berkembang jika kita tidak membina hubungan baik serta meminta bantuan kerabat atau kolega kita. Bekerja dan melayani mempunyai kesamaan, sama – sama mengerjakan sesuatu yang terbaik untuk pimpinan kita. Bedanya jika pimpinan kita dipekerjaan memberikan upah materi sedangkan Kristus sebagai pimpinan kita melayani justru memberikan kita segalanya baik di bumi maupun sesudah kita meninggalkan bumi. Kristus sendiri menciptakan manusia dengan segala kelebihannya tersendiri, oleh karena itu kita harus bekerja sama untuk saling melengkapi. Banyak bidang yang bisa kita kerjakan dalam melayani, namun memang tidak semuana dapat kita kerjakan seorang diri. Pendeta sebagai Gembala jemaat tidak bisa menjalankan ibadah seorang diri tampa majelis, serta petugas yang melayani pada kebaktian. Begitu juga dengan kegiatan – kegiatan lainnya, seperti acara pemuda, tidak mungkin hanya pemuda saja yang mengurus semuanya. Bahkan kegiatan sekolah minggu, juga memerlukan bantuan dari kaum remaja Gereja.. Semua bagian dalam Gereja adalah satu kesatuan tubuh Kristus didunia ini. Semua pihak dengan segala talentanya harus berusha dan mempunyai visi yang sama dalam melayani. Baik Tua maupun muda, bahkan anak –anak sekolah minggu juga sebenarnya adalah bagian dari suatu rangkaian persembahan ibadah kita kepada Kristus. Selain saling mendoakan kiranya kita juga harus saling memperhatikan serta melakukan suatu hal nyata dalam kehidupan antar saudara seiman. Saling membantu dan bergandengan tangan dalam melakukan pekerjaan baik untuk melayani sesama adalah bukti nyata dalam menerapkan hukum kasih. Berkembangnya suatu Gereja dapat dilihat dari keharmonisan para pelayannya dalam doa maupun kerja sama untuk melayani.

Manfaatkanlah segala potensi yang ada dalam sebuah Gereja serta bergandengan tanganlah bersama sebagai satu keluarga untuk melayani jemaat demi kemulian nama Kristus.


"Dan marilah kita saling memperhatikan

supaya kita saling mendorong

dalam kasih dan dalam

pekerjaan baik"

Ibrani 10:24


GOD Bless u

Wednesday, January 28, 2009


Pic : Obama sedang didoakan bersama - sama

(ArBer)

Saling mendoakan

Setiap malam seorang Ibu mendoakan anaknya agar dia bisa melewati ujian saringan masuk perguruan tinggi negeri. Sang ibu hanya seorang penjal kue oleh karenanya dia sangat berharap agar sang anak mendapatkan pendididkan yang terbaik dengan biaya yang terjangkau. Pagi – pagi sekali pada saat bangun tidur sang anak selalu tidak lupa mendoakan ibunya agar mendapatkan banyak pelanggan – pelanggan baru. Akhirnya suatu pagi sang anak pergi untuk mengikuti ujian dengan penuh semangat dan harapan. Setelah mengantar samapai ke depan teras sang ibu pun kembali sibuk membuat kue untuk dijual. Beberapa minggu kemudian keluarlah hasil dari ujian masuk perguruan tinggi negeri tersebut, dan ternyata dari sepuluh teman – temannya yang mengikuti ujian, hanya sang anak penjual kue yang lulus dan diterima diperguruan tinggi negeri. Keluarga kecil tersebut pun sangat gembira, kemudian kesepuluh temannya datang untuk memeberikan selamat pada sang anak penjual kue. Sesampainya di rumah sang anak, mereka mendapat kesempata encicipi kue buatan sang Ibu. Hidangan tersebut ternyata membuat ke sepuluh temannya senang dan memesan kue tersebut untuk keluarga mereka masing – masing. Lama – kelamaan keluarga mereka menjadi pelanggan baru kue buatan sang Ibu yang anaknya berhasil diterima di perguruan tinggi negeri itu.

Cerita diatas menggambarkan bagaimana hebatnya kekuatan doa. Doa sangat penting sekali dalam kehidupan beragama kita. Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Tuhan, memang terkesannya satu arah tapi yakinlah selalu pada saat kita berdoa sebenarnya Dia ada dekat dengan kita untuk mendengarkan doa kita. Sebaiknya kita juga tidak egois dalam berdoa dan selalu meminta atau memohon ntuk kepentingan diri kita sendiri. Doakanlah orang – orang sekitar kita seperti anggota keluarga, kerabat, saudara – saudara seiman serta siapapun yang menurut kita perlu diberi kekuatan dalam pergumulannya. Kita tak pernah tahu berapa banyak yang mendoakan, sehingga kita masih bisa merasakan bahagia saat ini, oleh karena itu mulailah berdoa juga untuk orang lain. Bila kita bertekun dalam doa dan saling menguatkan dalam doa antara satu dengan lainnya maka, Tuhan akan mengunakan cara – cara-Nya yang ajaib untuk menjawab segala pergumulan kita dan orang – orang sekitar kita.


"Saudara - saudara, doakanlah kami"
1 Tesalonika 5:25

GOD Bless u

Tuesday, January 27, 2009



(ArBer)                                                                                

Melayani siapa???


Suatu hari pada sebuah rapat pemuda di sebuah Geraja, terjadi perdebatan kecil. “Benny sudah terlalu banyak menjadi ketua panitia untuk acara Gereja, sebaiknya kali ini ketua panitia diserahkan kepada Rudi” kata salah satu pemuda. “Aku memang banyak menjadi ketua panitia, tapi aku memang bias menjalani itu semua, aku tidak bersungut – sungut karena memang aku mempunyai banyak talenta dari Tuhan, kalau kegiatan seminar ini bukan aku yang jadi ketua panitianya, siapa lagi yang cocok?” jawab Benny dengan percaya diri.
Percakapan dalam rapat tersebut mungkin terkadang terjadi juga pada Gereja kita. Beberapa orang memperebutkan posisi keta dalam kegiatan Gereja sudah biasa, namun seharusnya kita kembali dalam esensi nyata dalam pelayanan. Talenta yang diberikan Tuhan memang harus dipergunakan semaksimal mungkin, karena Tuhan tidak menginginkan talenta tersbeut kita simpan, apalagi dipakai sendiri. Tuhan mengaharapkan semua yang kita miliki dipergunakan semaksimal mungkin, maka hasilnya pasti akan Tuhan lipat gandakan, lalu bagi yang tidakmenggunakan talentanya dengan baik ada kemungkinan talenta tersebut tidak ditambahkan, bahkan ada kemungkinan diambil(Matius 25:14-30)
Penggunaan talenta juga wajib disertai dengan kerelaan serta rasa syukur yang tinggi terhadap Sang Pemberi. Tuhan memangmenginginkan kita melayani dengan segala kemampuan kita, tetapi bukan semata – mta mengaktualisasikan kemampuankan, namun kita harus melayani dengan rendah hati serta tidak membanggakan diri. Kita harus sadar bahwa kita melayani Tuhan dan bukan manusia, biarlah nama-Nya yang dimuliakan dan bukan kita dengan talenta kita. Talenta kitapun sebenarnya adalah pemberian Tuhan.
Layanilah sesama kita dengan segala talenta yang kita miliki, namun ingatlah satu hal, melayani sesama adalah salah satu cara kita melayani Tuhan.
Jadi siapakah yang kita layani???jika jawabannya adalah Tuhan, pantaskah kita mendapat pujian???

"Karena barang siapa melayani Kristus dengan cara ini
ia berkenan pada Allah
dan dihormati oleh manusia"
Roma 14:18

GOD Bless u


Monday, January 26, 2009




(ArBer)

Emosi...


Setiap manusia selalu dengan berbagai msalah. Masalah adalah ujian bagi diri kita untuk mencapai tingkatan yang lebih baik lagi. Masalah juga bisa membuat kita lebih buruk lagi. Jika diperumpamakan dengan dengan ujian naik kelas, maka kalau kita berhasil melewati ujian tersebut kita akan naik kelas, jika tidak kita tetap di kelas yang sama. Dalamkehidupan bahkan ada masalah yang membuat kita "tinggal kelas",yang berarti bukan saja kita tidak naik kelas namun ditempat kita berada sekarangpun kita tidakpantas oleh karena itu kita harus turun ke kelas yang lebih rendah. Reaksi negatif kita terhadap masalah tersebut yang terkadang membuat kita turun kelas. Terkadang kita merasa kurang siap jika dalam kehidupan yang berjalan normal tiba - tiba kita menghadapi masalah hidup yang berat. Kita marah karena semua itu tak dapat kita terima, kita merasa sudah menggunakan segala cara untuk hidup sebaik mungkin, namun kenyataannya masalah yang berat justru menghadang kita. Perasaan emosi seperti marah, kesal, sedih , kecewa adalah hal manusiawi jika mengalami permasalahan yang berat, namun reaksi tersebut seharusnya kita manfaatkan dengan baik. Emosilah untuk sesaat, dan emosi tersebutkita gunakan sebagai bahan bakar agar kita cepat menyelesaikan permaslahan tersebut, lalu kemudian setelahnya baiklah kita belajar agar permasalahan serupa tidak lagi menghadang kita. Jangan pernah menyalahkan keadaan lingkungan, pihaklain apalagi sampai marah dan menyalahkan Tuhan. Yesus Kristus sendiri pernah mengalami pencobaan berat dan sulit untuk dihindari dan bahkan Dia tahu tidak mungkin ada manusia selain diri-Nya yang mampu melalui pencobaan tersebut(mati di kayu salib). Pilihan memang ada Dia bisa saja marah pada saat serdadu Roma meledek, meludahi dan menyiksan-Nya, namun pertanyaanya pantaskah dia marah?
Yesus tahu bahwa semuanya itu adalah kehendak Bapa, dan selalu ada hal positif dibalik segala permasalahan berat. Bagi kita terkadang memang kita kurang bersyukur jika mendapatkan masalah, padahal firman Tuhan menyatakan bahwa pencobaan yang kita alami tidak akan lebih berat dari kekuatan kita sebagai manusia(1 Korintus 10:13). Janji Tuhan sudah jelas, sekarang semua kembali kepada diri kita masing-masing bagaimana menyikapi permasalahan.
Apakah kita menyikapinya dengan penuh ksabaran ataukah emosi yang kita pilih dengan marah terhadap lingkungan, sesama dan Pencipta kita?

"Tetapi Firman Tuhan: layakkah engkau marah?" Yunus 4:4

GOD Bless u

Thursday, January 22, 2009


(ArBer)

Budaya Imlek


Tanggal 26 Januari tahun ini adalah hari libur nasional. Hari libur tersebut adalah hari yang diberikan pemerintah bagi warga keturunan Cina untuk merayakan Imlek. Imlek merupakan tahun baru cina yang diperingati seluruh warga Cina, maupun keturunan - keturunannya di berbagai belahan dunia. Kebudayaan ini juga merupakan salah satu ajang untuk berkumpulnya angota - anggota keluarga serta membagi - bagikan rejeki ke sanak keluarga masing - masing. Sebagai orang percaya kita yang juga merupakan warga keturunan juga ikut merayakan moment tersebut. Meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga, mengunjungi kerabat yang sudha lama tidak bertemu, samapai membagi - bagikan berkat bagi sanak saudara yang masih kecil/belum berpenghasilan adalah hal - hal positif yang dapat kita lakukan berkaitan dari tradisi tersebut. Kebudayaan tidak selamanya bertentangan dengan ajaran Agama, jika kebudayaan trsebut memang berguna dan tidak memperhamba kita, sehingga kita jauh dari Tuhan. Gereja sendiri juga tidak melarang kita mengikuti kegiattan - kegiatan terebut, walaupun kegiatan tersebut tidak memiliki unsur religi, namun justru dengan kegiatan tersebut kita dapat menjadi saksi Tuhan sekaligus saluran berkat-Nya. Cara sederhanannya adalah pada saat, kita berjumpa atau berkumpul bersama anggota keluarga, maka kita bisa mengenalkan Tuhan kepada sanakeluarga yang masih belum diselamatkan, tentunya dengan situasi dan kndisi yang mendukung. Kita jangan sampai salah memanfaatkan momentum, karena bisa - bisa kita yang dianggap kurang ajar karena mengajarkan atau memaksa sanak keluarga di hari yang berbahagia serta pantang untuk berdebat atau marah. Kita juga bisa membagikan berkat bagi mereka yang masih kecil atau belum bekerja, dan satu hal yang paling penting kita bisa mengucapkan salam kepada orang tua kita dan menunjukkan bahwa kita sangat mengasihi mereka oleh karena itu kita juga ingin mereka percaya kepada sang Juruselamat. Dibalik semua itu kita harus berhati - hati juga terhadap beberapa kebiasaan yang dilakukan pada saat Imlek, misalnya pada saat sembahyang kepada leluhur kita. Memang tidak ada salahnya mendoakan mereka yang telah terdahulu meninggalkan kita namun cara sembahyang dan kepada siapa doa kita tujukan harus sesuai dengan ajaran kristen. Kita memang tidak dilarang merayakan kebudayaan - kebudayaan sesuai dengan suku maupun ras kita, namun dibalik semua itu kita tetap harus memegang Injil Tuhan sebagai dasar dari keikiut sertaan kita, dan bukan sebagai kewajiban dari nenek moyang kita terdahulu.
Kepada semua yang merayakan Imlek, turut serta kami mengucapkan Gong Xi Fat Chai, semoga Tuhan selalu memberkati kita sepanjang Tahun baru ini.Amin

"Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna.
Segala sesuatu halal bagiku,

tetapi aku tiak membiarkan diriku
diperhamba
oleh sesuatu apapun"
1 Korintus 6:12

GOD Bless u

Tuesday, January 20, 2009


(ArBer)

Change can happen???

Amerika kini sudah memiliki seorang Presideng baru. Barack Obama bukan saja terpili sebagi Presiden Amerika ke - 44, tetapi beliau juga menjadi orang keturunan kulit hitam pertama yang berhasil menjadi pemimpin tertinggi negara Adidaya tersebut. Terpilihnya Barack Obama di Amerika membuktikan besarnya harapan warga Amerika kepada sosok yanng pernah singgah beberapa tahun di Indonesia tersebut. Warga dunia juga turut menantikan segala kebijakan - kebijakan yang dijanjikannya selama masa kampanye. Kebijakan Obama akan membawa Amerika keluar dari keterpurukan Ekonomi, dengan demikan hal tersebut secara langsung juga akan mempengaruhi krisis global dunia. Sekarang semua semua percayaan, rasa aman dan bahkan segala pengharapan ditujukkan kepada seorang yang bernama Barack Obama.
Sebagai seorang Kristen kita juga tidak dilarag mendukung seseorang apalagi bila seseorang tersebut adalah seorang yang berwibawa, berkharisma, berjiwa sosial tinggi, serta cinta keluarga dan Tuhan. Susah sekali di jaman yang penuh egoisme seperti sekarang ini menemukan sososk seperti itu, jika ada sososk seperti itu sudah pastilah dia menjadi panutan setiap orang tak terkecuali kita sendiri. Alkitab sendiri mangajarkan agar kita agar kita meneladani Nabi - Nabi yang dipakai Allah. Semuannya itu adalah hal baik dan akan membuat kita menjadikan kasih dan ketaatan mereka kepada Tuhan sebagai contoh yang harus dilakukan, namun ada hal yang lebih penting. Terlepas dari kemampuan setiap manusia, kita harus melihat sesensinya yaitu campur tangan Tuhan untuk memakai mereka. Mereka sama seperti kita hanya manusia bisasa, namun Tuhan dengan segala kuasanya memakai orang - orang tersebut untuk kebaikan sesama manusia. Tuhanlah inti dan sumber pengharapan yang utama, melalui-Nya dia memakai orang - orang untuk mengubah dunia. Siapapun yang menjadi panutan kita, tetaplah berharap kepada Tuhan karena memang Tuhan yang mempunyai kuasa mengubah seseorang.
Barack Obama selalu menjanjikan Change Can Happen, apakah semua itu bisa terjadi???
Satu hal yang pasti, jika kita mengandalkan dan menaruh harapan kepada Tuhan Change Can Realy-Realy Happen, karena Tuhan adalah penguasa sesungguhnya akan alam semesta ini. Tuhan juga berhak menetukan siapa saja yang akan dipakainya untuk mengubah dunia ini. Jika orang tersebut adalah idola atau panutan kita, janganlah lupa segala pujian hanya layak bagi Tuhan.

"Diberkatilah oraang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN"
Yeremia 17:7

GOD Bless u


Sunday, January 18, 2009


(Arber)

Kehilangan Moment

Suatu hari pada sebuah keluarga terdengar dentingan piano yang harmoni. eluarga tersebut hari ini sedang kedatangan tamu. Sebastian baru berumur 12 tahun, namun bakatnya sudah terlihat dari permainanya. Hari ini keluarganya mendapat kunjungan dari Opa dan Omanya yang jauh - jauh datang dari desa. Sebastian yang sudah mengetahui kunjungan mereka tersebut beberapa hari sebelumnya berlatih keras untuk menunjukkan kebolehannya bermain piano. Berbeda dengan saudara kembarnya, Sabrina tidak sibuk sama sekali. Sabrina juga handal memainkan alat musik gesek biola. Sejak kecil kedua anak ini telah dibekali dengan latihan/ les - les untuk mendukung hobi mereka terhadap alat musik. kemampuan mereka berdua setara pada alat musik masing - masing. Sebastian selalu ingin berkompetisi dan menunjukkan kepada semua anggota keluarga jika dia lebih baik dari Sabrina, terutama kepada Opa dan Omanya yang jarang mereka temui. Biasanya hanya 1 x dalam sebulan mereka dikunjungi Opa - dan Oma mereka, karena memang jaraknya tempat tinggalnya yang jauh.
Setelah hari yang ditunggu datang Sebastian tidak membuang banyak waktu. Baru saja Opa dan Oma masuk ruang tamu, Sebastian langsung memamerkan kebolehannya bermain piano. Sabrina sendiri mengandeng kedua orang yang dihormatinya ke ruang tamu. Hampir setengah jam berlalu, Sebastian terus memainkan musik- musik Jazz favorit opa, namun tetap saja perhatian opa dan oma justru ditujukkan kepada Sabrina yang duduk ditengah mereka sambil berbisik - bisik dengan mereka. Sebastian akhirnya sadar, dia kurang diperhatikan Sebastan lalu menghentikan permainannya lalu mendekati Opa lalu bertanya"apakah Opa mendengarkan permainan saya? kenapa Opa sibuk berbisik dan tertawa kecil dengan Sabrina?" tanyanya?
Opa kemudian menjawab "Sebastian yang pandai, sejak kecil Opa sudah tahu kau mempunyai bakat yang luar biasa, dan Opa yang menyarankan kedua orang tuamu untuk melatih dan mengembangkan bakatmu". Sebastian terdiam, lalu Opa meneruskan kata-katanya "begitu juga dengan saudaramu Sabrina yang juga memiliki bakat bermain biola, tapi tahukah kamu apa perdeaandiantara kamu berdua?" tanya Opa. Sebastian hanya menggelengkan kepalanya. "Sabrina memilih saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuannya kepada kami, sedangkan kau selalu menggebu-gebu ingin menunjukkan kebolehanmu kepada Opa dan Oma"jelas Opa lagi dengan senyum. "Hari ini Opa dan Oma mungkin hanya bisa berkunjung sekitar setu jam, karena setelah ini kami akan pergi ke berangkat ke tempat om kamu diluar negeri, untuk alasan itulah Opa dan Oma menghabiskan waktu untuk berbagi cerita dan pengalaman bermain musik dengan Sabrina bukan meminta Sabrina mempertunjukkan kebolehannya" tambahnya lagi, yang spontan membuat Sebastian memeluknya dan memintamaaf karena telah meminta waktu Opa da Omanya untuk menyaksikan kebolehannya, dan bukannya memberikan waktunya untuk mereka.
Sebagai seorang Kristen kita juga sering kehilangan moment, kta sering sibuk dengan pelayanan kita, dan kerapkehilangan saat - saat berharga dalam persekutuan dengan Tuhan. Contohnya Pada saat kita menghadiri kebaktian dengan teman kita terus bercapak- cakap disepanjang kebaktian membicarakan kegiatan kita setelah kebaktian, atau kita sibuk membicarakan paduan suara yang tampil kurang maksimal pada saat menyanyikan pujian. Pada saat kebaktian kita memang boleh duduk dengan sahabat/anggota keluarga kita namun bukan berarti kita konsenterasi kita tertuju pada hal - hal lain dan bukan kepada pujian dan penyembahan kita kepada-Nya.
kita juga bisa menikmati segala rangkaian acara peribadatan, namun tujuannya untuk memperdalam rasa cinta kita kepada-Nya, dan bukan hanya menyksika pertujukan orang - orang yang sudah diberikan tugas, sehingga tidak perlu kita komentari setiap rangkaian acara tersebut. Belajarlah menghormati suatu kebaktian dan Janganlah kita kehilangan moment untuk menyambut kebaktian yang intinya merupakan persekutuan kita dengan-Nya.

"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!
Aku ditinggikan diantara bangsa - bangsa

ditinggikan di bumi"

Mazmur 46:11


GOD Bless u


Thursday, January 15, 2009


(AeBer)

Damai itu Indah


Sangat ironis melihat perang yang terjadi antar Israel dan Palestina. Untuk alasan apapun sebenarnya perang tidak bisa dibenarkan. Apalagi perang terseut telah melanggar peraturan Internasional yang mengtur tata cara berperang seperti tentang penggunaan senjata yang dilarang, bangunan - bagunan fisik yang tidak boleh diserang sampai pada pihak - pihak yang harus dilindungi selama perang yaitu warga sipil. Kenyataan yang terjadi banyak hal tersebut yang dilanggar pada perang Israel melawan Palestina dan bahkan lebih parahnya lagi bantuanpun dilarang masuk, walaupun bantuan tersebut hanya berupa obat - obatan dan bahan makanan. Bila dilihat dari sudut pandang Kristiani perang dahulu digunakan untuk mengusir pihak yang ingin melenyepkan umat pilihan Tuhan, ada juga perang terjadi untuk merebut apa yang udah menjadi kepunyaan umt Tuhan, misalnya Tabut Perjanjian, walaupun sebenarnya Tuhan sangat membenci peperangan atau pertumpahan darah manusia. Akhirnya Bapa kita di Sorga menjanjikan seorang yang disebut Raja Damai ke dunia, tentu saja dengan tujuan memberikan arti dan rasa damai sesungguhnya. Yesus datang ke dunia untuk mengajarkan tentang kasih, Dia bahkan mengajarkan agar kita memberikan kiri bagi mereka yang menampar pipi kananmu, serta mengajarkan kita mengasihi serta berdoalah bagi mereka ang menaiaya kita. Dalam peperangan Israel dan Palestina boleh saja mereka mempunyai dalih - dalih tertentu untuk terus berperang, namun tetap saja banyak yang menjadi korban dari kebencian ke-dua pihak tersebut. Sebagai umat Kristiani kita harus terus mendoakan agar peperangan tersebut cepat selesai, karena sudah banyak memakan korban yang tidak berdosa. Dalam kehidupan sehari - hari mulailah kita hidup dengan teladan Yesus, dengan kasih kita hidup damai dengan setiap orang dilingkungan kita agar tercipta suatu keindahan hidup bersama. Memang sekarang kita belum melihat dampak yang signifikan dalam mewujudkan perdamaian dunia, namun jika suatu hari nanti Tuhan menghendaki kita menjadi pemimpin, maka kita akan berhati - hati dalam bertindak serta mengutamakan jalan damai pada setiap konflik.

"Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawanya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepdanya" Ulangan 20:10

GOD Bless u



Tuesday, January 13, 2009


(ArBer)

Mengalir terus...

"Hidup ini haruslah mengalir", pernyataan tersebut benar, namun yang dipertanyakan adalah sampai mana kita mengalir? Sebagai manusia, kita hidup di dunia dan berhubungan dengan semua ciptaan-Nya. Setiap hari kita berhubungan dengan manusia lain serta tentu saja alam yang diciptakan-Nya. Aktivitas kita dengan sesama harus kita gunakan dengan sebaik - baiknya dengan membawa dampak positif bagi sesama. Hidup dikatakan mengalir apabila kita tidak statis atau diam di tempat. Maksudnya kita harus terus menggali potensi diri kita agar bisa belajar dan bertumbuh lebih baik. Belajar dan bertumbuh harus setiap hari, karena setiap hari selalu berbeda. Jika setiap hari kita hanya mengalami masalah yang selalu sama, berarti kita belum banyak belajar. Mengalir berarti tidak diam dan selalu bergerak, jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari, maka kita harus selalu menghadapi masalah agar kita terus belajar untuk mencari solusi serta mengatasi masalah tersebut. Kita belajar dari orang lain setiap hari, melihat tingkah laku orang yang kita hormati, meniru cara orang terdekat dengan kita sampai melakukan perintah - perintah atasan kita. Air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah dan bahkan harus jatuh dari ketinggian karena itu memang sudah hukum alam. Dalam proses pembelajaran yang mengalir juga kadang - kadang mengalami hal serupa, kadang kadang aliran kita perlahan karena terhambat, lalu cepat bahkan berubah deras sampai harus jatuh dari ketinggian. Kehidupan rohani kitapun tidak jauh berbeda, setiap hari kita mengalir dengan membaca firman-Nya, dan tidak mungkin kita membaca firman yang selalu sama setiap hari. Banyak hal lagi yang juga akan mempengaruhi"aliran" kita yang berubah dari perlahan sampai deras, lalu terhambat oleh ranting dan akhirnya sangat deras hingga terjun dari ketinggian. Melakukan pelayanan juga tidak selamanya mudah terkadang pelayanan kita bisa ditolak atau kurang dihargai. Satu hal yang perlu kita ingat segala jenis macam aliran yang kita alami, disaat yang ditentukan-Nya aliran kita akan sampai pada tempat yang baru dan tenang. Jadi janganlah takut berhubungan serta melayani banyak orang, karena selalu ada pembelajaran rohani yang akan membawa kita terus mengalir sampai pada "tempat" baru yang tenang.
Janganlah takut, mengalirlah terus dalam segala aspek kehidupan kita dan janganlah melawan arus, terjun dari tempat tinggi pun adalah karya Tuhan untuk membuat kita lebih baik dan mendiami tempat baru yang tentunya tenang serta membawa kebahagian baru yaitu kerajaan-Nya.
"Janganlah takut hai kamu kawanan kecil!
karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu
Kerajaan itu"
Lukas 12:32

GOD Bless u

Sunday, January 11, 2009


(ArBer)

Terus Bertumbuh...

Ada beberapa hal dalam tubuh kita yang pertumbuhannya akan berhenti pada masa - masa tertentu. Tinggi badan misalnya pada usia tertentu tidak akan bertumbuh lagi. Ada beberapa hal juga yang apabila sudah berhenti bertumbuh, namun bisa diusahakan lagi agar bertumbuh, dengan mengunakan ramuan atau terapi - terapi khusus, misalnya rambut. Tubuh manusia dapat diramalkan dan diketahui kapan organ - organ tersebut bertumbuh dan berhenti bertumbuh. Manusia adalah ciptaan sempurna Tuhan, Tuhan juga memberikan kita banyak hal selain tubuh jasmani,ada perasaan,keinginan,keyakinan dan harapan. Untuk semua hal tersebut manusia tidak dapat memprediksi kapan hal tersbut akan berhenti bertumbuh. Kita dapat mengolah pikiran kita dan perasaan kita untuk terus bertumbuh. Kuncinya adalah jangan membiarkan kita terlalu lama puas dengan segala keadaan kita. Bertumbuhlah terus, apabila secara pribadi kita sudah merasakan pertumbuhan, maka secepatnya kita mempengaruhi lingkungan sekitar kita. Mungkin orang - orang di sekitar kita banyak yang mengalami "penyakit pikiran" a.k.a stress, yang menyebabkan perasaan mereka tidak bertumbuh dan seolah mati dibunuh kekhawatiran hidup. Kita yang sudah merasa bertumbuh tiap hari harus belajar lagi menjadi saluran berkat bagi sesama kita, apa yang kita alami bisa menjadi contoh positif bagi mereka yang sedang mengalami pencobaan dan belum berhasil melewatinya. Tubuh kita bukanlah halangan bagi kita untuk bertumbuh, maka bertumbuhlah menuju hal positif dan mengikuti teladan Yesus,serta setelah merasakan manfaatnya bagi diri sendiri, maka belajarlah menjadi berkat bagi orang lain. Bila hal tersebut kita lakukan maka kita akan bertumbuh lagi, makin banyak kita mempengaruhi orang -orang sekitar, maka kita akan makin bertumbuh sebab tidaklah mudah mengenal seseorang apalagi menjadi berkat bagi orang lain
so...tunggu apalagi bertumbuhlah dalam iman kepada Yesus, setelah itu bertumbuhlah dalam melayani sesamamu....

"Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran
di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia,
Kristus yang adalah Kepala"
Efesus 4:15

GOD Bless you






Thursday, January 8, 2009


Waktuku bukan waktu-MU

Aku ingin berhasil...
aku ingin sembuh...
aku ingin bisa...
aku ingin itu...
aku ingin ini...

semakin kukejar semakin jauh harapan itu pergi
semakin tinggi ku naik, semakin banyak anak tangga kebahagiaan itu
ku bersabar sambil menghitung semua waktu yang ada
detik menjadi menit
menit menjadi jam
jam berkumpul menjadi hari
hari - hari terus berlalu
tidak ada perubahan...

hanya satu yang kupelajari aku tak dapat merubah waktu
aku hanya bisa menjalaninya apa yang ku bisa

sekarang aku ingat
sekarang aku berserah
sekarang aku sadar
waktu bukan untukku
waktu adalah milik-Mu ya Tuhan
Kau bisa menghentikan atau meneruskan waktu
sampai waktu-Mu yang indah
aku akan selalu menunggu...

Monday, January 5, 2009


(Arber)

Hari pertama = hari – hari selanjutnya


Kemarin banyak yang sudah memulai aktivitasnya setelah liburan natal dan tahun baru. Banyak kantor – kantor yang beroperasi maksimal. Beberapa kantor masih memanfaatkan euphoria tahun baru untuk melakukan halal bihalal,bahkan ada juga yang mengadakan perayaan kecil – kecilan sesame karyawan dengan acara tukar kado ataupun makan – makan. Sebenarnya semua tersebut tidaklah menyalahi aturan,namun ada hal yang lebih penting yaitu dengan secepatnya memanfaatkan semangat baru untuk bekerja lebih baik. Hari ini adalah hari kedua kita beraktivitas, kita anggaplah kemarin kita masih belum sepenuhnya bekerja, jadi ini adalah hari pertama kita bekerja. Sebenarnya apa yang kita kerjakan di hari pertama akan mencerminkan hari – hari selanjutnya sepanjang tahun ini. Tahun yang baru sudah dimulai, sebaiknya kita bekerjalebih baik lagi dari tahun – tahun sebelumnya, karena bekerja merupakan tugas kta secara praktis yang diberikan Tuhan. Adam juga melakukan hal serupa pada saat Tuhan memberikannya “pekerjaan” untuk merawat taman Eden serta menamai binatang – binatang. Tuhan ingin kita tidak saja mementingkan persekuuan atau kegiatan ke Agamaan saja, tetapi kita juga diharuskan bekerja menjaga hubungan dengan sesama serta menjaga alam lingkungan kita. Apa yang kita kerjakan dan lakukan setiap harinya jka kita lakukan dengan sunggh – sungguh maka hal tersebut juga menggambarkan ktaatan kita serta kasih kita kepada Tuhan serta segala ciptaan-Nya.

Jadi Bersemangatlah dihari pertama ini dan teruslah bersemangat untuk hari – hari selanjutnya…..


“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu

seperti untuk Tuhan,

dan bukan untuk manusia”

Kolese 3:23

GOD Bless u