Tuesday, June 30, 2009

(ArBer) Bergunakah?


Bergunakah?

Setiap individu mempunyai cara tersendiri untuk menenangkan hati dan pikirannya. Pada saat menghadapi masalah berat atau stress, biasanya manusia selalu mencari jalan keluar dengan melakukan banyak hal. Ada yang sengaja mendengarkan musik dengan volume keras, ada yang sengaja tidur agar waktu cepat berlalu, dan kemudian banyak juga ada yang menenangkan pikiran dengan merokok.

Merokok bagi sebagian orang bisa menghilangkan tekanan akibat stress. Dengan merokok biasanya seseorang akan merasa lebih tenang, dan pikiran akan lebih santai. Merokok adalah suatu tindakan yang sangat pribadi oleh karenanya kita harus berhati - hati jika inin merokok. Merokok juga bisa dikatakan kegiatan yang egois, karena pada saat merokok memang pikiran akan "terasa" tenang, namun asap yang keluar dari rokok akan berdampak buruk, terutama bagi orang lain yang dekat disekitar kita. Merokoklah ditempat - tempat yang tidak sepi dan sunyi, dengan demikian asap rokok tidak akan membawa penyakit bagi mereka yang menghirupnya.

Sebenarnya merokok bukanlah obat penenang stress, mungkin untuk sementara kita bisa merasakan tenang, namun sebenarnya stress tidak akan hilang, tetapi hanya tertunda sementara saja. Kita punya Tuhan yang Maha besar. Tuhan tentunya akan menunjukkan kasih-Nya dengan cara-cara-Nya yang ajaib apabila kita berseru dan datang berserah kepada-Nya. Bahkan jika semua permasalahan kita serahkan ke dalam kuasa-Nya, bukan kita saja yang akan ditolong-Nya, tetapi orang - orang disekitar kita pun akan merasakan dampak posiifnya.

Jika ada Sumber ketenangan yang selalu menyertai kita serta, tidak merugikan orang sekitar kita, lalu apa gunanya merokok?

"segala sesuatu diperbolehkan
Benar tetapi bukan segala sesuatu berguna
segala sesuatu diperbolehkan

Benar tetapi bukan segala sesuatu menbangun"

1 Korintus 10:23

GOD Bless u

Monday, June 29, 2009

(ArBer) Kecil tetapi pemberani


Kecil tetapi pemberani

Ukuran seharusnya bukan menjadi alasan kita untuk takut kepada sesuatu yang "tampak" besar. Daud yang secara ukuran tubuh terlihat kecil sebenarnya mempunyai kepercayaan yang lebih besar dari pada Goliath yang secara kasat mata terliat besar. Walaupun kecil, Daut mempunyai keberanian yang besar. Keberanian tesebut tentunya tidak datang begitu saja. Keberanian tersebuta ada dalam diri Daut karena dia tahu bahwa dia datang mengahadapi seorang yang lebih besar dari dirinya dengan kuasa Tuhan yang Maha besar.

Sebagai anak - anak yang beriman serta hidup dalam kehendak Tuhan, kita selalu berhadapan dengan banyak "musuh" besar. Bisa saja "musuh" tersebut berupa masalah, penilaian butuk teman - teman atau bisa juga kehidupan duniawi yang begitu menggoda. Semuanya tersebut memang terlihat sangat besar serta menakutkan. Jika kita maju seorang diri menghadapi semuanya tersebut, maka yakinlah cepat atau lambat kita pasti akan kalah. Mintalah bantuan dalam segala hal yang akan kita pikirkan dan lakukan, tanpa bantuan-Nya keberanian kita hanya akan membawa kita untuk lebih cepat "kalah".

Setiap keberanian tentunya harus didasari dengan suatu kepercayaan yang kuat dan besar. Keberanian yang timbul begitu saja secara spontan hanya akan membuat kita justru "mati" sia - sia saat menghadapi musuh yang besar. Jadikanlah iman kepada Tuhan sebagai dasar dari keberanian yang besar dan kuat. Jika kita sudah hidup di dalam DIA, dan DIA ada dalam jiwa kita maka janganlah takut pada saat menghadapi musuh yang hanya kelihatanya besar. Anugrah dan kasih Tuhan akan menyertai kita yang "kecil" tetapi berani.

"Tetapi daud berkata kepada orang Filistin itu:

engkau mendatangi aku dengan pedang
dan tombak dan lembing,
tetapi aku mendatangi engkau
dengan nama TUHAN semesta alam,

Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu"
1 Samuel 17:45

GOD Bless u

Sunday, June 28, 2009

(ArBer) Jangan malas!


Jangan malas!


Bangun siang adalah salah satu hal yang paling diinginkan semua orang. Hari libur adalah saat yang tepat untuk memuaskan keinginan tersebut. Saat kita terlepas dari aktivitas harian, oleh saja kita memanfaatkan waktu untuk beristirahat, termasuk untuk tidur. Tidur yang cukup akan memperlancar fungsi organ tubuh dan peredaran darah, namun jika tidur dalam jangka waktu yang lama, itu sama saja dengan malas.


Saat – saat liburan adalah saat sempurna untuk memanfaatkan waktu. Waktu yang biasanya tersistem untuk aktivitas kegiatan kita sehari – hari, tidak berlaku pada saat hari libur tiba. Pada saat hari libur, setiap detik yang berjalan adalah bebas kita gunakan sesuai dengan kehendak kita, sehingga besar sekali kesempatan kita untuk bermalas – malasan. Waktu yang tidak diatur kegiatannya seharusnya digunakan sebaik – baiknya untuk melakukan segala sesuatu yang tertunda atau belum sempat dilakukan pada hari – hari biasa. Jika memang setiap harinya kitu kurang tidur,maka saat libur boleh saja digunakan untuk tidur lebih lama, namun tetap saja bukan tidur yang jadi prioritas kita. Boleh saja kita bermain video game, namun bukan berarti sepanjang hari kita habiskan untuk bermain.


Manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya janganlah hari libur justru menjadi awal kesibukan hari – hari kita selanjutnya. Rajin bukan berarti terus menurus bekerja, namun rajin berarti bisa memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien. Sedangkan malas adalah mencoba memberikan porsi waktu yang berlebihan untuk hal – hal yang tidak penting. Belajarlah pada semut yang tidak mengenal hari “libur”(malas melakukan hal yang diprioritaskan)

“Hai pemalas, pergilah kepada semut,

perhatikan lakunya

dan jadilah bijak”

Amsal 6:6

GOD Bless u

Thursday, June 25, 2009

(ArBer) Mereka juga bisa marah.


Mereka juga bisa marah.


Musim liburan sekolah adalah saat yang paling ditunggu-tunggu anak – anak. Liburan kenaikan kelas memang biasanya berkisar 1 sampai 3 minggu. Waktu sebanyakitu biasanya dihabiskan anak – anak untuk berlibur dan berhenti sejenak dari aktivitas belajar di sekolah. Sepanjang lima bulan mereka sudah menjalani rutinitas dalam menuntut ilmu, sudah saatnya mereka istirahat untuk mempersiapkan diri menuju tingkat kesulitan yang baru dalam menutut ilmu.


Masa- masa liburan tentu saja membuat anak – anak banyak menuntut waktu kita agar dapat diluangkan untu mereka. Sebenarnya anak – anak terlalu polos untuk mengatur waktu kerja kita, namun terkadang anak – anak hanya mau melewati waktu santai mereka bersama orang tua yang dihasihinya. Sebagai orang tua yang penuh kasih, sebaiknya kita menyempatkan diri untuk menemani anak – anak untuk berlibur.


Mereka masih mempunyai keterbatasan dalam melakukan rutinitas, oleh karenanya mereka membutuhkan keseimbangan untuk bermain atau berekreasi. Sempatkanlah waktu untuk menemani mereka dan jangan sampai kita justru membuat mereka marah disaat mereka membutuhkan kita untuk menikmati kebahagian bersama-sama. Sama seperti kita yang membutuhkan Bapa disaat kita stress mengahadapi rutinitas kegiatan kita, mereka(anak-anak) juga membutuhkan kita disaat mereka ingin menikmati waktu berlibur mereka. Seandainyapun dengan sangat terpaksa kita memang belum bisa menyediakan waktu untuk mereka, maka datanglah kepada mereka dengan menjelaskan serta menasehatkan dengan penuh kasih mengapa anda belum bisa menemani mereka.


Sebagai orang dewasa, kita saja bisa marah disaat kita membutuhkan Bapa, tetapi sepertinya Dia tidak memperdulikan kita, apalagi anak – anak yang membutuhkan kita, namun kita tidak bersedia.


“Dan kamu, bapa – bapa

janganlah bangkitkan amarah

di dalam hati anak – anakmu,

tetapi didiklah mereka di dalam

ajaran dan nasihat Tuhan”

Efesus 6:5

GOD Bless u

Wednesday, June 24, 2009

(ArBer) Siap perang?


Siap perang?


Beberapa bulan ini, negara Indonesia sepertinya sedang mempunyai “musuh”. Musuh yang dimaksud adalah Negara tetangga kita Malaysia. Bagaimana tidak, hampir beberapa tahun belakangan ini, ke dua Negara selalu terlibat konflik yang ringan sedang sampai dengan konflik yang berat. Masalah hak cipta kebudayaan belum selesai, sudah muncul lagi masalah ketenaga kerjaan(tenaga kerja wanita yang dilanggar haknya). Kemudian muncul lagi masalah personal antar ke dua warga Negara dan sekarang masalah perbatasan membuat kedua Negara serumpun ini seperti siaga dalam keadaan “siap perang”. Lalu bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen dalam mengahadapi kejadian krisis yang terjadi antar dua Negara bertetangga ini?


Sebagai warga Negara yang sangat mencintai bangsa, tentunya wajar saja jika kita mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi dengan membela Negara kita. Akan tetapi permasalahannya bukan pada siapa yang bersalah ataupun benar. Permasalahannya justru dilihat dari bagaimana cara menangani masalah tersebut. Jika kita terburu-buru ingin menyelesaikannya dengan jalan perang, jelas Negara Malaysia bukan tandingan kita. Namun kemudian justru dampak negatif dimasa depan akan lebih buruk, diantaranya jika kita menang maka budaya kekerasan dan perang bisa saja malah menjadi ideologi bangsa ini.


Perang memang merupan solusi terakhir bila terjad konflik antara dua Negara yang tak kunjung berakhir. Perang merupakan salah satu penyelesaian dengan cara paksaan, apabila tidakterjad kesepakatan antara pihak yang bertikai, namun terkadang perang juga bisa dijadikan ajang untuk meningkatkan kebanggan dan menunjukkan jati diri bangsa yang kuat. Sebagai anak – anak terang sebisa mungkin kita tidak dikuasai oleh rasa nasionalisme yang berlebihan, samapai – sampai kita juga membenci saudara – saudara kita yang berada atau datang dari Malaysia. Teruslah berdoa minta agar kedua bangsa serumpun ini boleh menemukan solusi selain dengan jalan kekerasan. Satu hal yang pasti janganlah menjadi orang fasik yang mencintai kekerasan dengan cara ikut serta dalam mengusulkan atau mendukung terjadinya perang dalam menyelesaikan permasalahan – permasalahan pelik antar dua Negara tetangga ini.


“TUHAN menguji orang benar dan orang fasik,

dan Ia membenci

orang yang mencintai kekerasan”

Mazmur 11:5


GOD Bless u

Tuesday, June 23, 2009

(ArBer) Numpang lewat


Numpang lewat


Cukup aneh memang jika rel yang seharusnya dipakai untuk jalan/jalur kereta malah dipenuhi pedagang – pedagang dengan beraneka ragam barang dagangannya. Situasi demikan akhirnya membuat ahli fungsi rel menjadi lapak atau tempat berdagang aneka macam dagangan. Kereta api yang seharusnya melewati jalur tersebut akhirnya malah hanya seperti “tamu” yang numpang lewat ditengah kerumunan pedagang.


Kehidupan didunia ini bukanlah numpang lewat saja. Tuhan mempunyai rencana tertentu di setiap eksistensi kita didalam dunia ini. Banyak orang beranggapan bahwa memang hidup di dunia ini hanya numpang lewat saja, oleh karenanya mereka selalu hidup apa adanya. Setiap hari, bangun, membersihkan diri, kemudian beraktivitas, lalu kembali ke rumah dan kembali beristirahat lagi untuk menghadapi rutinitas yang sama setiap hari. Jika ada hari libur, paling waktu tersebut hanya digunakan untuk bersenang – senang, namun tetap dalam konteks menghabiskan waktu.


Jangan anaggap kehidupan ini biasa saja. Tuhan menciptakan setiap manusia dengan keunikan dan kelebihan masing – masing. Tuhan memberikan kita hak untuk memanfaatkan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Waktu memang akan terus berjalan dan kemudian berlalu oleh karenanya sangat penting bagi kita untuk hidup semaksimal mungkin dan bukan hanya melewatinya. Mulai saat ini berdoalah minta Tuhan menunjukkan jalan agar kita dapat memanfaatkan segala potensi yang ada dalam diri kita untuk kebaikan sesama serta untuk kemulian nama Tuhan. Misalnya jika kita diberi kesempatan untuk menuntut ilmu, maka jadilah yang terbaik, agar kita bisa memikirkan hal- hal baru demi peningkatan kualitas hidup sesama. Lalu apabila kita bekeja, maka bekerjalah dengan baik dengan sekuat tenaga dan disertai tanggung jawab serta dedikasi tinggi, dengan demikian maka kita bisa dipandang sebagai anak-anak Tuhan yang bekerja dengan penuh kasih dan kesetiaan sehingga nama Tuhanlah yang akan dipermuliakan.


Karena kita tidak tahu bseberapa banyak waktu kita di dunia ini, maka jangan terlalu bangga untuk bisa hidup biasa – biasa saja, karena kehidupan biasa- biasa saja sebenarnya adalah kehidupan yang numpang lewat didalam dunia ini.


“Segala sesuatu yang dijumpai

tanganmu untuk dikerjakan,

kerjakanlah itu sekuat tenagamu….....”

Pengkotbah 9:10


GOD Bless u

Monday, June 22, 2009

(ArBer) Terus Berusaha.


Terus Berusaha.

Tuhan menciptakan seluruh alam semesta dengan amat baik(Kejadian 1:31). Khusus untuk manusia Tuhan menciptakannya sesuai dengan gambar dan rupa-Nya(Kejadian 1:26). Terkadang manusia manusia tidak sadar, apabila mereka lahir dengan keadaan tidak sempurna(cacat), mereka selalu menganggap haltersebut adalah kutukan. Bahkan terkadang mereka masih percaya bahwa cacat tersebut adalah akibat kesalahan atau dosa nenek moyang mereka.

Cacat sejak lahir yang terjadi pada orang – otang tertentu tentu saja bukan berarti Tuhan membenciatau menghukum orang tersebut. Apalagi jika dikatakan bahwa itu adalah akibat kesalahan nenek moyang atau kutukan turunan dari Tuhan. Tuhan menciptakan manusia sempurna bukan berarti sempurna hanya dalam pnempilan fisik. Kata sempurna sangat luas cakupannya dan tidak terbatas dalam satu sisi. Tuhan tidak mungkin menciptakan manusia hanya untuk menderita didalam bumi ini. Setiap kelahiran kita tentu saja mengandung banyak arti serta bagian dari rencana Tuhan.

Bahkan banyak sekali contoh orang cacat didalam Alkitab yang mndapatkan tempat khusus dalam perjalanan Yesus. Pada perjanjian baru banyak sekali orang –orang cacat yang disembuhkan langsung oleh Tuhan Yesus, atau rasul-rasul-Nya. Mereka(orang cacat) ada tentu saja agar firman Tuhan menjadi genap(Matius 8:17). Walaupun manusia lahir dengan tidak sempurna tetap saja hal tersebut adalah bagian dari rencana Tuhan yang sempurna.

Pada saat orang – orang yang lahir dengan cacat mau berusaha, maka pada saat itulah Tuhan memakainya agar menjadi inspirasi dan motivasi bagi mereka orang yang sehat secara fisik namun hidup dengan penuh kemalasan dan keputus asaan. Itulah bukti dari kesempuraan ciptaan Tuhan, bahwa pada saat kita mengalami kekurangan pastilah ada kelebihan lain yang melebihi orang normal. Sudah banyak kita melihat Orang yang mempunyai jari tangannya kurang sempurna tapi mampu bermain alat musik dengan baik bahkan melebihi orang normal. Kuncinya adalah mau terus berusaha maka kekurangan fisik kita tidak akan menghalangi kita dan tetaplah yakin sempurna menurut Tuhan jauh lebih sempurna dari pemikiran kita.

Sumbu yang pudar saja tidak akan dipadamkan-Nya, apalagi manusia ciptaan-Nya.

“Demikian hendaknya supaya genaplah firman
yang telah dikatakan-Nya

Dari mereka yang Engkau serahkanlah kepada-Ku,

Tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa”
Yohanes 18:9


GOD Bless u

Friday, June 19, 2009

(ArBer) Perhatikanlah sekelilingmu!


Perhatikanlah sekelilingmu!


Agak miris memang, jika kita melihat kondisi lalu lintas di Jakarta. Lalu lintas di kota besar seperti Jakarta memang agak sulit untuk diberi nilai tertib. Masih banyak kendaraan yang tidak menaati rambu – rambu lalu lintas. Bahkan sepeda motor yang berani melawan arah sudah biasa terjadi, oleh karenanya hati – hatilah jika ingin menyeberang jalan. Pastikanlah untuk melihat ke kiri dan kanan dahulu sebelum menyeberang jalan.


Memperhatikan sekeliling kita tidak saja berlaku pada saat kita menyeberang jalan. Dalam kehidupan kita sehari – hari kita juga wajib memperhatikan sekeliling kita. Waspadalah selalu dengan orang – orang disekeliling kita, mungkin orang disampin kanan kita adalah seorang sahabat yang baik serta takut akan Tuhan, namun belum tentu orang di samping kiri kita juga mempunyai ketakutan akan Tuhan. Memang kita harus selalu bersikap positif namun tidak ada salahnya kalau kita beisa lebih teliti lagi memerhatikan orang – orang sekililing kita, karena siapa tahu mereka belum percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan membutuhkan perhatian khusus kta.


Di dalam dunia ini segala kemungkinan bisa saja terjadi, jikakita tidak peka, bisa saja orang disekeliling kita membawa pengaruh buruk kepada kita. Agar hal tersebut tidak terjadi, makakita sendiri harus hidup lebih dekat lagi dengan Tuhan. Membaca Alkitab setiap hari, berdoa dan selalu hidup bersekutu dengan saudara – saudara seiman mampu meningkatkan keimanan kita kepada-Nya. Dalam dunia ini kitalah yang harus mempengaruhi lingkungan sekeliling kita dengan hal – hal positif yang berkenan di hadapan-Nya, dan bukanlah sebailknya. Maka waspadalah selalu akan keadaan sekelilingmu seperti apa yang Tuhan Yesus lakukan disaat Ia dikerumuni banyak orang(Markus 5:30) dan jangan hanya melihat ke satu arah.


Lalu Ia memandang sekeliling-Nya

untuk melihat siapa

yang telah melakukan hal itu”

Markus 5:32


GOD Bless u

Thursday, June 18, 2009

(ArBer) Serupa tapi tak sadar


Serupa tapi tak sadar


Anak – anak anjing pada gambar diatas sangat mirip, bnetuk wajah dan warna – warna bulunya sanagat serupa. Tetapi apakah anak anjing tersebut sadar jika mereka serupa?


Banyak sekali hal yang kita lakukan setiap harinya serupa dengan orang lain, namun terkadang kita tidak sadar bahkan terkadang justru tidak mengakuinya. Mungkin terkadang kata – kata yang keluar dari mulut kita serupa dan sama saja dengan mereka yang belum mengenal Tuhan. Misalnya pada saat kita bersama beberapa teman baik kita untuk membicarakan orang lain yang suka sekali mencari kesalahan orang lain. Memang betul orang yang kita bicarakan mempunyai kebiasaan buruk suka mencari – cari kesalahan orang lain, namun jika kita berkumpul dan secara khusus membicarakan kejelekan orang lain tersebut tanpa tindak lanjut nyata berarti kita sebenarnya sama saja dengan orang yang suka mencari kesalahan orang lain tersebut. Seharusnya kita bisa saja menasehatinya dahulu secara pribadi sambil tidak lupa senantiasa mendoakannya agar orang tersebut cepat sadar akan kebiasaan buruknya itu.


Sebagai anak – anak Tuhan, kita mempunyai tanggung jawab dalam berkata – kata serta bertingkah laku. Perhatikanlah apa yang keluar darimulut kita, jangan samapai apa yang kita pikirkan berbeda dari apa yang keluar dari mulut. Maksud baik akan menjadi salah jika kita salah berbicara. Berpikirlah dahulu sebelum kita siap membahas seseorang yang kemungkinan bersalah. Jangan terlalu fokus akan kesalahan yang ditimbulkannya, namun sebaliknya lihatlah kesempatan yang ada untuk menyadarkanya. Hati – hatilah untuk menilai orang lain apalagi membicarakanya dengan mulut kita, karena bisa jadi kita sendiri serupa dengan mereka, hanya saja kita tak sadar.


“Janganlah kamu disesatkan orang

dengan kata-kata hampa,

karena hal-hal yang demikian

mendatangkan murka Allah

atas orang –orang durhaka”

Efesus 5:6


GOD Bless u


Wednesday, June 17, 2009

(ArBer) Jangan dimakan semua!


Jangan dimakan semua!


Hampir disetiap akhir pecan, sebuah restoran siap saji selalu penuh dengan pengunjung. Padahal pada hari biasa pengunjungnya relative lebih sepi. Penyebab membludaknya para pengunjung adalah program restoran tersebut yang menerapkan all you can eat (makan sepuasnya)pada setiap akhir pekan. Pengunujung yang datang semuanya terlihat sibuk menghabiskan makanan – makanan yang dihidangkan di atas meja. Makanan yang di hidangkan diatas meja habis dalam hitungan menit, karena sepertinya pengunjung tidak mau rugi karena sudah membayar extra untuk dapat menikmati semua jenis makanan yang dihidangkan.


Makan banyak adalah hal wajar jika kita mampu membayarnya, namun memaksakan untuk memakan semua yang dihidangkan agar tidak rugi adalah hal yang salah. Pada keadaan lapar atau perut kosong, memang kita lebih membutuhkan makanan yang lebih banyak dari keadaan normal, namun bukan berarti kita senagaja makan sepuas – puasnya hanya untuk memuaskan hasrat kita pada saat melihat makanan – makanan lezat. Padahal setelah makan sampai terlalu kenyang bukan rasa nikmat yang dirasakan, bahkan bisa jadikita memuntahkan lagi makanan – makanan tersebut


Tuhan mengajarkan betapa pentingnya, menahan hawa nafsu apalagi terhadap makanan. Tuhan Yesus pernah dicobai iblis untuk mengubah batu menjadi makanan roti agar puasa-Nya menjadi sia – sia. Kemudian jawab Yesus “manusia hidup bukan dari roti saja”(Lukas 4:4). Kata – kata Yesus tersebut bisa diartikan bahwa makanan memang diperlukan untuk hidup, tetapi dengan makanan saja belum tentu kita hidup. Kualitas dari apa jang kita makan lebih penting dari kuantitas makanan yang masuk ke mulut kita. Makanlah makanan yang bergizi sesuai dengan porsinya, namun memaksakan segalanya masuk ke dalam mulut, karena mulut sangat terbatas ukuranya.

“Kalau engkau mendapat madu,

makanlah secukupnya,

jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu,

lalu memuntahkanya”

Amsal 25:16


GOD Bless u

Tuesday, June 16, 2009

(ArBer) Bukan lawan sepadan


Bukan lawan sepadan


Berani adalah salah satu hal positif. Berani berarti siap menerima resiko apapun. Berani memang boleh saja, tetapi sebaiknya kita periksa dulu kemampuan dan persiapan kita sebelum berani untuk menghadapi “lawan” kita. Jika dengan segala persiapan kita masih merasa sulit menang, lebih baik kita menunda “perlawanan”. Berani boleh saja tapi usahakanlah sebisa mungkin, keberanian kita tidak digunakan sia – sia.


Kehidupan sehari – hari kita tak lepas dari berbgai permasalahan. Terkdang permasalahan ada yang mampu kita hadapi, tetapi ada yang sangat sulit sekali dihadapi. Permasalah besar yang sulit itu sama seperti lawan yang didepan mata kita. Memang butuh keberanian extra untuk memutuskan menghadapi “lawan” itu. Sebagai anak – anak terang kita tidak saja diajarkan untuk berani, namun juga diajarkan hikmat serta satu hal yang paling penting yaitu berserah. Percuma kita dengan berani menghadapi “lawan” yang sebenarnya tidak sepadan dengan kita. Alangkah baiknya kita berserah kepada Tuhanyang maha besar.


Permasalah yang sepertinya sudah tidak mungkin kita lawan janganlah dipaksakan untu dilawan. Percayalah dan teruslah berdoa kepada Tuhan, serahkan semuanya kepada kuasanya yang tentunya lebih besar dari lawan(permasalahan) kita yang besar itu. Jika kita selalu berani menghadapi permasalahan dalam hidup ini maka kita juga harus berani untuk berserah seutuhnya kepada Tuhan. Percayalah akan satu hal, bahwa Tuhan pasti akan turun tangan serta bertindak di saat kita sudah mengangkat tangan dan menyerah.


“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN

dan percayalah kepada-Nya,

dan Ia akan bertindak”

Mazmur 37:5


GOD Bless u

Monday, June 15, 2009

(Arber)Terlalu dingin


Terlalu dingin

Mobil yang membeku pada gambar diatas adalah akibat cuaca dingin yang berkepanjangan. Udara yang lembab dan hujan salju yang tiada hentinya dapat membuat beku apa saja, termasuk mobil serta pohon - pohon di pinggir jalan. Jika logam padat saja bisa membeku apalagi tubuh kita yang banyak mengandung cairan. Oleh karena itu setiap musim salju datang, manusia salalu memerlukan perapian atau pemanas ruangan untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak terlalu dingin.

Udara yang terlalu dingin akan membuat segala sesuatu membeku, begitu juga dengan sikap kita yang terlalu dingin. Banyak sekali saudara - saudara seiman kita yang terkadang bersikap terlalu dingin. Saat kebaktiaan berlangsung memang kita harus tetap berfokus pada Tuhan, namun terkadang setelah selesai kebaktian fokus kita juga langsung tertuju pada hal - hal duniawi(makan, pergi ke tempat hiburan atau yang lainya). Sebenarnya hal - hal tersebut tidaklah salah, namun alangkah baiknya kita mendahulukan persekutuan dengan saudara seiman. Mungkin hari - hari kita sebagai jemaat sudah disibukkan dengan kesibukan kita, oleh karenanya pada saat hari minggu, kita juga menyiapkan waktu sedikit untuk menyapa saudara - saudara seiman kita sesama jemaat.

Membina hubungan yang penuh dengan kasih antar sesama jemaat akan menjaga kehangatan kasih persaudaraan di dalam Tuhan. Saling tegur sapa walaupun sejenak tetap akan membuat susana penuh kasih tetap terjaga. Jemaat yang dipenuhi oleh kasih nantinya akan menjadikan banyak pelayan Tuhan yang rendah hati. Kemudian pelayan - pelayan Tuhan tersebut pastinya akan memenangkan banyak jiwa bagi pertumbuhan Gereja.

Terlalu dingin atau cuek dengan keadaan disekitar akan membuat kita "membeku", dalam arti gerak kita akan terbatas karena dimanapun kita berada kita seperti terasingkan. Maka dari itu bersikaplah ramah dengan penuh kasih yang hangat kepada siapapun serta dimanapun kita berada.

"Tetapi hendaklah kamu ramah
seorang terhadap yang lain,
penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus
telah mengampuni kamu"
Efesus 4:32

GOD Bless u

Friday, June 12, 2009

(ArBer) Tarzan tanpa hutan


Tarzan tanpa hutan


Kita semua tentunya sudah mengetahui bahwa Tarzan adalah seorang anak yang dibesarkan sejak kecil di dalam hutan. Sepanjang kehidupannya di dalam hutan, dia berteman dengan seluruh binatang hutan. Tarzan para binatang tersebut sangat tergantung pada pohon – pohon besar dan tumbuhan – tumbuhan lainya di dalam hutan. Mungkin tanpa hutan mereka tidak mungkin bisa bertahan hidup dalam jangka waktu lama.


Tarzan memang sebuah tokoh dalam cerita fiksi, namun coba kita bayangkan apabila tokoh Tarzan benar – benar ada! Kemungkinan yang terjadi adalah kita tidak bisa melihat lagi Tarzan bergelantungan dari satu pohon ke pohon lain sambil berteriak. Tarzan pastinya tidak bisa bergelantung lagi karena pohon – pohon besar di dalam hutan sudah hampir habis akibat ulah manusia yang menggundulinya. Tarzan mungkin sudah biasa hidup tanpa pakaian, akan tetapi Tarzan tak munkin hidup tanpa hutan.


Tuhan menyediakan semua yang ada di seluruh alam semesta ini untuk dimanfaatkan dan demi kebaikan umat manusia serta makhluk ciptaan lain-Nya. Jelas kita punya hak untuk memanfaatkan pohon - pohon dalam hutan, namun bukan berarti kita bebas dari kewajiban untuk melestarikannya. Hutan yang semakin gundul akibat kerakusan manusia dalam memanfaatkanya akan menimbulkan berbagai bencana alam. Mulai dari banjir, longsor sampai pada peningkatan suhu panas udara bumi. Hutan adalah paru – paru dunia, sama halnya dengan fungsi paru – paru dalam tubuh manusia, maka hutan juga sangat vital perannya dalam planet bumi ini. Belajarlah bertanggung jawab terhadapa apapun yang kita ambil dari alam ini. Sama seperti kita sangat membuthkan ala mini, maka alam ini juga membutuhkan campur tangan manusia. Alam ini sangat membutuhkan kesedian kita untuk ikut serta merawat serta melestarikan segala potensi yang ada dalam alam ini.


Kebuhan alam akan campur tangan manusia sam dengan kebutuhan manusia memerlukan alam, tanpa alam kita sama seperti dengan Tarzan tanpa hutan.


“Dan kepada mereka dipesankan,

supaya mereka jangan merusak

rumput-rumput di bumi

atau tumbuh-tumbuhan

ataupun pohon-pohon…..”

Wahyu 9:4


GOD Bless u

Thursday, June 11, 2009

(ArBer) Cara lain untuk berkelahi


Cara lain untuk berkelahi

Minggu - minggu ini banyak sekali tayang berita mengenai kekerasan dalam lingkungan kampus. Selain di Jakarta, bentrokan mahasiswa juga terjadi dibeberapa pulau di Indonesia. Para mahasiswa yang seharusnya menjadi harapan masa depan bangsa, malah justru saling berkelahi dan merusak karena hal sepele. Coba bayangkan apa yang akan terjadi ketika kaum muda tersebut suatu saat memimpin negeri ini, kemungkinan jalan kekerasan menjadi jalan keluar suatu permasalahan. Terkadang kita selalu ingin cepat menyelesaikan suatu persoalan disaat hati kita masih dipenuhi amarah, dan biasanya cara yang paling cepat adalah dengan mengadu kekuatan fisik. Dengan kekuatan fisik kita akan cepat mengetahui siapa yang benar, karena hukum dalam perkelahian adalah siapa yang menang dialah yang benar.

Firman Tuhan tidak mengajarkan kekerasan, bahkan Yesus sendiri tidak pernah menggunakan kekerasan fisik untuk membalas perlakuan tak manusiawi tentara romawi pada saat Yesus ditangkap. Dia mengajarkan pada banyak orang untuk memberikan pipi kiri jika pipi kanan kita ditampar.(Matius 5:39) Secara logika memang hal tersebut tidak masuk akal, masakah setelah kita mendapatkan sakit, kita bukannya membalas tapi malah merelakan diri kita untuk disakiti lagi? Sebenarnya esensinya adalah kita menghindari pukul memukul yang akan terjadi selanjutnya. Apabila ada yang menampar pipi kiri kita sekali pastilah akan ada tamparan - tamparan selanjutnya, oleh karena itu relakanlah kita untuk ditampar sekali lagi agar tidak ada tamparan - tamparan selanjutnya terhadap kita dan lawan kita. Memang sulit menahan sakit, tapi apabila dengan menahan sakit sekalilagi dapat mengakhiri segala dendam dan amarah membara, maka itu adalah jalan yang terbaik.

Banyak sekali cara lain untuk "berkelahi", dalam artian kita dapat berialog ataupun berdebat. Kedua cara tersebut juga nantinya akan menimbulkan suatu kemenangan, namun tidak akan ada satupun yang kalah serta tersakiti fisiknya. Setiap perselisihan memerlukan waktu untuk menyelesaikannya, tenang dan berpikirlah dahulu, tunggulah samapai panas amarah kita menurun. Namun jika kita selalu ingin cepat menyelesaikan perselisihan sudah pasti kita adalah orang yang senang dengan cara - cara kekerasan

"Janganlah lekas - lekas marah dalam hati
karena amarah menetap
dalam dada orang bodoh"

Pengkotbah 7:9


GOD Bless u

Wednesday, June 10, 2009

(ArBer) Jangan salah ikut


Jangan salah ikut

Anak - anak bebek yang baru saja menetas, selalu meganggap binaang apa saja yang pertama kali mereka lihat sebagai unduknya. Jika pada saat menetas yang dilihat adalah seekor kucing yang melintas maka kucing tersebutlah yang akan dianggap sebagai induknya, dan jika yang dilihat adalah seekor anjing maka anjng maka anjing tersebut akan diikutinya dan dianngap sebagai induk mereka.

Jika kita belum dewasa secara iman, mudah sekali kita salah mengukuti seeorang. Terkadang kita terlalu mengikuti idola kita, sehingga apapun yang dilakukan dan dikatakannya, sebisa mungkin kita tiru. Sekarang banyak sekali anak - anak remaja yang mengikuti trend dan gaya hidup bintang idola mereka. Walaupn terkadang belum tentu gaya sang idola cocok dengan mereka, tetap saja mereka tidak perduli. Kita mudah terpengaruh oleh apa yang dinilai dunia. Apabila ada seseorang atau pribadi tertentu yang menjadi panutan dalam lingkungan masyarakat, maka apapun yang dikatakannya selalu dianggap yang terbaik tanpa diuji terdahulu.

Saat ini banyak sekali nabi - nabi palsu, sesaat mereka memang penh dengan hikmat dan kebijaksanaan, namun belum tentu ajaran mereka sesuai dengan firman Tuhan. Ujilah segala sesuatunya dan jangan mudah terbawa susana untuk percaya pada mereka. Jika dasar pengajarannya bukan dari firman Tuhan maka janganlah mudah terpancing untuk mengikuti ajaran mereka. Salah satu cara agar tidak salah ikut adalah belajar untuk mencari tahu siapakah yang pantas kita ikuti. Waspadalah dan jangan sampai kita salah mengikuti mereka yang terlihat seperti "induk" kita.

"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu
yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba
tetapi sesungguhnya
mereka
adalah srigala yang buas"
Matius 7:15

GOD Bless u

Tuesday, June 9, 2009

(ArBer) Perusak suasana


Perusak suasana


Siapa saja tidak akan suka, apabila suasana yang sebelumnya sangat kondusif, tiba – tiba dirusak oleh sesuatu hal kecil. Coba bayangkan saja suasana yang romantis tiba – tiba saja dirusak oleh hal – hal kecil, misalnya sakit perut, bunyi dering hand phone atau hal kecil lainnya. Ke-imanan kita juga biasanya mudah sekali “menciut” hanya oleh karena hal kecil.


Semua orang yang baru saja menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, biasanya hidup dalam suasana sukacita. Setiap saat selalu ada puji dan syukur kepada Tuhan Yesus, doa juga tak henti – henti dipanjatkan pada Sang Juru Selamat. Suasana intim yang penuh kebahagian selalu dirasakan dimana dan kapan saja. Firman Tuhanpun menjadi kesukaan dan hal wajib yang tak mungkin ditinggalkan setiap harinya.


Lalu kemudian datanglah sang perusak suasana(iblis). Iblis memang selalu tidak senang jka kita sedang mengalami suasana hubungan yang sangat intim dengan pencipta kita. Kesempatan sekecil apapun pastilah akan dimanfaatkannya untuk merusak suasana dan menjatuhkan iman kita. Misalnya disaat kita sedang rajin – rajinnya melayani di rumah Tuhan, tiba – tiba kita mengalami penyakit yang menyebabkan kita harus beristirahat dalam jangka waktu tertentu. Pada saat itulah biasanya Iman kita goyah dan mempertanyakan kasih Tuhan kepada hamba – Nya yang justru taat dalam melayani-Nya.


Iman kita bukan diukur pada saat kita bertobat dan menerima anugrah keselamatan Tuhan, melainkan justru pada saat banyak cobaan datang menyerang dan sepertinya Tuhan diam. Jangan terlalu mengandalkan suasana “sempurna” agar dapat hidup lebih dekat dengan-Nya. Teteplah setia serta berteguh dalam iman kita kepada-Nya walaupun perusak – perusak suasana(tipu muslihat ibils) itu datang mengahadang untuk merusak suasana intim kita dengan Tuhan


“Berjaga – jagalah!

Berdirilah dengan teguh dalam iman!

Bersikaplah sebagai laki – laki!

Dan tetap kuat”

I Korintus 16:13


GOD Bless u

Monday, June 8, 2009

(ArBer) Panjang tetapi merepotkan


Panjang tetapi merepotkan


Mobil yang berukuran panjang memang sangat diminati banyak konsumen. Mobil yang berukuran panjang tentu saja mempunyai kapasitas tempat duduk yang lebih banyak, dan apabila mobil tersebut tidak mempunyai banyak tempat duduk, pastilah ruangan panjang tersebut dirancang untuk kenyamanan para penumpangannya. Mobil – mobil panjang seperti limoshin banyak sekali diminati kalangan eksekutif, karena kapasitas ruang mobil yang panjang dan tentunya lebih luas serta menjamin kenyamanan penumpang yang duduk di kursi belakang. Walaupun mobil tersebut sangat mewah karena bodynya yang panjang, tetap saja beberapa orang menilai mobil tersebut sangat merepotkan pada saat belok di tikungan, hal ii biasa dialami oleh para pengemudinya.


Umur yang panjang terkadang juga akan menjadi sangat merepotkan, apabila tidak kita kendalikan dengan baik. Semakin bertambah umur biasanya manusia akan semakin lemah dalam segi fisik, namun kuat secara mental. Akan tetapi tidak semua orang tua seperti itu. Umumnya banyak orang tua yang sudah memiliki banyak cucu, justru lebih merepotkan dibandingkan cucunya yang masih kecil. Apabila seorang sudah merasa paling tua dalam hal umur, biasanya rasa sombong makin meningkat dan bahkan terkadang tertutup untuk menerima masukan atau pendapat dari kerabat bahkan sanak saudara terdekat sekalipun.


Hanya Tuhan yang mengetahui berapa usia kita untuk hidup di dalam dunia ini. Seandainya Tuhan memberikan banyak waktu didalamumur yang panjang, maka sebaiknya kita manfaatkan sebaik – baiknya untuk melakukan perintah-Nya yang mungkin sudah lama kita tunda. Berilah contoh kepada mereka yang muda dengan segala kebijaksanaan, kasih dan kesederhanaan kita. Janganlah kita justru memanfaatkan waktu extra kita untuk memuaskan keinginan kedagingan yang tertunda dan akhirnya membuat kita terkenal bukan karena hikmat serta kebijaksanaanya, melainkan tindakan – tindakan kita yang merepotkan sanak saudara.


“Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana

terhormat, bijaksana, sehat dalam iman

dalam kasih dan dalam ketekunan”

Titus 2:2

GOD Bless u

Sunday, June 7, 2009

(ArBer) Terlalu memaksakan(overload)


Terlalu memaksakan(overload)


Memaksakan adalah sebuah kata sifat. Paksa adalah kata bebas yang mempunyai berbagai arti tersendiri bila dipasangkan dengan imbuhan – imbuhan tertentu. Bila dipasangkan dengan awalan “ter” berarti sebuah tindakan kita lakukan dengan tidak sepenuh hati, sedangkan bila diberi awalan “me” berarti kita tidak memiliki pilihan lain. Kemudian apabila diberi awalan “me” dan akhiran “kan”, maka kata yang terbentuk akan menjadi memaksakan yang artinya adalah perbuatan tidak semestinya, namun tetap harus dilakukan baik dengan sepenuh hati ataupun tidak

Memaksakan saja sudah menjadi kata yang terlalu melanggar keharusan(bentuk ideal/seharusnya) apalagi kata memaksa ditambahkan dengan kata depan terlalu dan menjadi terlalu memaksakan.

Sebagai seorang manusia kita tahu kapasitas dan kemampuan tubuh kita. Mungkin jarang sekali kita terlalu memaksakan kerja organ tubuh kita, karena biasanya dampaknya akan kita rasakan langsung. Contohnya Apabila kita terlalu banyak memaksakan berlari maka kenyataanya kita akan merasakan sakit atau nyeri pada otot kaki. Hal yang sering kita paksakan adalah justru pada pikiran kita. Kita memang sering memaksakan hal – hal negatif (kekhawatiran, anggapan – anggapan orang lain, rencana – rencana jahat sampai pada pemukkan rasa egois demi kebanggan diri) masuk untuk ke dalam pikiran kita. Lalu hasilnya kita akan mengalami stress akibat hal – hal tidak penting yang terlalu memaksa pikiran kita mencari solusinya. Stress memang tidak langsung mengakibatkan sakit kepala, namun stress tanpa disadari akan menyebabkan berkembak biaknya bibit – bibit penyakit berbahaya seperti kanker. Tuhan menciptakan manusia dengan perhitungan yang matang, dan jangan sekali – kali kita justru melebihkannya, misalnya kapasitas pikiran kita yang sudah terbatas, jangan dibebani lagi hal – hal yang tidak perlu.

Jika manusia terbatas dalam kapasitas dalam berpikir, maka seharusnya manusia menyerahkan beban pikirannya kepada Tuhan yang tidak terbatas. Perisaklah apa saja isi pikiran kita, perbanyaklah hal- hal positif dan jangan terlalu memaksakan memikirkan hal – hal diluar kemampuan kita agar tidak overload dan akhirnya jatuh semua seperti gambar diatas


“Jadi akhirnya saudara – saudara, semua yang benar,
semua yang mulia
, semua yang adil, semua yang suci,
semua yang manis,
semua yang sedap didengar,
semua yang disebut kebajikan
dan patut dipuji,
pikirkanlah itu”

Filipi 4:8


GOD Bless u

Friday, June 5, 2009

(ArBer) Mata burung hantu


Mata burung hantu


Burung hantu mempunyai sepasang mata yang berbeda dengan kebanyakan burung lainnya. Jika burung lain sangat mengandalkan cahaya terang untuk menangkap mangsanya, maka burung hantu justru tidak perlu menggunakan cahaya yang terang untuk menangkap mangsa mereka. Burung hantu mampu melihat dalam kegelapan, oleh karenanya mereka selalu menunggu datangnya malam untuk memburu mangsanya.


Mata manusia sangat bergantung pada cahaya. Tanpa pantula cahayakita tidak mampu melihat apapun. Mata jasmani kita memang tidak dapat melihat dalam kegelapan, namun mata rohani kita bisa dilatih agar dapat melihat dalam kegelapan seperti layaknya mata burung hantu. Kegelapan yang dimaksud tentu bukanlah kegelapan karena tidak adanya cahaya, melainkan kegelapan dalam bentuk tindakan yang berdasarkan kedagingan dan nafsu duniawi. Dunia ini memenag sedang dilanda kegelapan moril, etika, serta nilai kemanusian. Seharusnya kita tidak terpengaruh dalam kegelapan dunia tersebut serta kita wajib melatih mata rohani kita agar tetap bisa melihat dalam kegelapan. Jikalau kita mampu melihat dalam kegelapan bahkan sampai bisa “melihat” musuh kita(si iblis) maka kegelapan tidak akan menguasai kehidupan kita.


Kita adalah anak – anak terang dan sudah seharusnya terang kita bersinar di tengah kegelapan dunia yang sedang terjadi saat ini. Jikalaupun kita belum bisa menjadi setitik terang didunia ini, setidaknya kita sudah bisa “melihat” ditengah kegelapan. Teruslah mengasah mata rohani kita dengan banyak membaca firman Tuhan serta mengikuti kehandak-Nya dalam berprilaku. Apabila mata rohani kita sudah dapat melihat kegelapan seperti mata burung hantu, maka kita tidak akan tertipu oleh tawaran dunia yang gelap ini.


“Terang itu bercahaya

di dalam kegelapan

dan kegelapan itu tidak menguasainya”

Yohanes 1:5

GOD Bless u

Thursday, June 4, 2009

(ArBer) Tidak mau repot


Tidak mau repot


Perkembangan teknologi banyak membantu kegiatan sehari – hari manusia. Perkembanga teknologi dibidang komunikasi, transportasi dan inovasi – inovasi lainnya membuat mansuia lebih mudah dlam melakukan pekerjaan seta kegiatan manusia. Misalnya dengan adanya telepon maka dunia terasa sangat dekat, dalam bidang transportasipun sudah banyak sarana – sarana transportasi yang sangat muktahir. Beberapa Negara maju saat ini sudah memiliki sarana transportasi umum berupa kereta listrik yang mempunyai kecepatan diatas 100km/jam, dan dengan demikian waktu tempuh dalam perjalanan akan semakin cepat.


Tidak semua perkembangan teknologi membuat manusia merasa puas, ada kondisi – kondisi tertentu yang justru tidak memerlukan sebuah alat teknologi canggih. Contoh konkretnya ialah pada saat para pensiunan tentara yang lebih senang untuk mengambil/mencairkan dana pensiun mereka pada kantor pos, dibandingkan mengambil secara mudah pada ATM(Anjungan Tunai Mandiri). Alasan mereka cukup sederhana, mereka bersedia sedikit repot untuk mengantri lebih lama pada kantor pos, hanya karena mereka bisa bercakap – cakap dengan petugas kantor pos. Mereka lebih senang dapat bertatap muka serta bercakap – cakap dengan orang lain, dibandingkan mengambil uang dengan cepat dari sebuah mesin yang tak bernyawa.


Banyak sekali bidang kehidupan yang lebih memerlukan kasih nyata berupa perhatian dan kasih sayang dibandingkan mesin canggih yang tak mengenal perasaan. Teknologi diciptakan manusia agar dapat membantu umat manusia lebih giat dalam melakukan kegiatannya, dan bukan membuat manusia justru merasa cuek atau tidak mau repot. Alat – alat teknologi tinggi memang mampu mengerjakan apapun yang bisa kita lakukan, akan tetapi alat – alat tersebut tidak bisa mengerjakannya dengan “energi” kasih.


“Lebih baik sepirng sayur

dengan kasih

dari pada

lembu tambun dengan kebencian”

Amsal 15:17

GOD Bless u