Tuesday, December 29, 2009

(ArBer)Bahaya menghitung mundur…


Bahaya menghitung mundur…


Hitung mundur biasa digunakan untuk menghitung detik – detik terakhir menjelang pergantian tahun. Maknanya cukup jelas yaitu menghitung mundur detik – detik yang tersisa disepanjang tahun yang sesaat kemudian akan dilalui. Namun jika hitungan mundur tersebut diikuti dengan flashback pada kejadian yang telah kita lalui, maka waspadalah!!!


Pertanyaanya adalah, kenapa kita harus waspada? Apakah flashback apa yang sudah kita lalui bisa membawa dampak buruk dalam kehidupan kita? Jawabannya adalah, hal tersebut mungkin saja terjadi. Dibutuhkan pikiran serta hati yang kuat untuk berani melihat kembali hal – hal buruk yang telah kita alami. Kejadian – kejadian membahagiakan membuat kita sepertinya ingin mengulanginya lagi, akan tetapi kejadian – kejadian buruk justru akan membuat iman kita menjadi”ciut”. Iman kita yang lemah sangat besar pengaruhnya dalam mengawali tahun baru yang akan kita sambut sebentar lagi. Bisa jadi dengan kejadian – kejadian buruk yang sudah kita alami malah membuat kita trauma, serta takut menghadapi masa depan.


Pada saat menghitung mundur, janganlah kita juga melihat mundur anugerah – anugerah Allah. Syukurilah apa yang telah terjadi disepanjang Tahun ini. Kejadian – kejadian buruk yang sudah kita alami seharusnya justru memperkuat iman, karena tetap saja Tuhan menyertai kita sampai hari ini, walaupun kehidupan kita mengalami hal-hal buruk tersebut.


Menghitung mundur boleh saja, tetapi jika kita melihat penyertaan Tuhan disepanjang tahun in, maka lebih penting lagi kita menghitung maju segala berkat-berkat-Nya! Dengan menghitung banyaknya berkat-Nya dalam tahun ini, maka kita akan siap memasuki tahun yang akan detang tanpa rasa gentar, karena Tuhan beserta kita semua. Perhitungan mundur hanya sampai angka 0, setelah itu bersiaplah berhitung maju!

(Mengingat masa lalu haruslah berhenti pada saat kita menyadari diri kita bukan apa-apa (posisi 0=kosong) tanpa Tuhan, setelah itu teruslah maju bersama Tuhan)


“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya

Sebab

Ia yang memelihara kamu”

1 Petrus 5:7


GOD Bless u

Sunday, December 27, 2009

(ArBer) “Om Santa” yang menaktukan.


“Om Santa” yang menaktukan.


Tokoh “Santa clause” memang terkenal dengan kebaikannya, oleh karena setiap natal tiba, dia selalu datang kepada anak – anak dengan kado-kado spesialnya. Hampir di seluruh negara, tradisi natal selalu identik dengan pemberian kado. Tokoh santa banyak dipakai untuk menjadi simbol sebagai sang pemberi hadiah. Akan tetapi tidak semua tokoh santa(biasanya orang dewasa yang memakai pakaian santa clause) disukai oleh anak-anak. Gambar diatas adalah salah satu contohnya.


Berbicara dalam hal memberi, mungkin ada pertanyaan yang seharusnya bisa jawab, yaitu di moment natal ini, apakah kita sudah memberi?atau kah kita justru menantikan “kado”atau dengan kata lain hanya mau menerima?


Kelahiran Tuhan Yesus adalah bentuk pemberian tebesar Allah kepada umat manusia. Dalam posisi kita sebagai manusia kita sudah menrima anugerah keselamatan yang dijanjikan-Nya berabad – abad serta bergenarasi-genarasi lamanya. Jika Allah sudah memberikan Anak-Nya yang tunggal kepada kita, lalu apakah yang bisa kita berikan kepada-Nya atas kasih-Nya kepada kita? Secara logika tentu saja kita tidak dapat memberikan apa-apa atas anugerah-Nya sempurna-Nya kepada kita, namun banyak sekali yang bisa kita kerjakan selama berada di dunia ini terutama dalam hal memberi. Salah satunya kita bisa menunjukkan serta memberikan atau membagikan kasih Tuhan kepada orang-orang sekitar kita. Dengan memberi kepada saudara-saudara kita, sebenarnya kita sudah melakukan apa yang menjadi tugas kita sebagai umat yang telah diselamatkan anugerah-Nya. Satu hal yang benar-benar harus kita perhatikan dalam memberi adalah motivasi kita. Selain motivasi kasih yang berdasarkan firman Tuhan, segala motivasi kita dalam memberi adalah salah.


Jika ingin menjadi tokoh “santaclause”, jadilah “santaclause” yang tidak memberi kado pun bisa diterima anak-anak. Jangan jadi santaclause yang menakutkan anak-anak!


“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya

jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,

sebab Allah mengasihi

orang yang memberi dengan sukacita”

II Korintus 9:7


GOD Bless u

Thursday, December 24, 2009

(ArBer)Bukti Kasih Allah


Bukti Kasih Allah


Manusia pertama di dunia ini sangat mudah sekali jatuh dalam pencobaan. Ironisnya dosa yang dibuat Adam dan Hawa, justru terus melahirkan dosa-dosa baru sehingga keturunan manusia selanjutnya sudah dipastikan lahir denga dosa. Hal tersebut memang sudah lama terjadi, akan tetapi masih terdapat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hal tersebut. Mungkin pertanyaan paling sering ditanyakan adalah, “Mengapa Allah membiarkan ular menggoda Hawa?apakah Tuhan Allah tidak mengetahui rencana ular?ataukah Tuhan Allah sengaja membiarkan manuisa jatuh ke dalam dosa?”


Manusia memang bisa menganalisa segala kehendak Allah, namun sebenarnya kita tidak mengetahui rencangan masa depan yang Allah kehendaki. Sejenak kita memang mempertanyakan jika Allah begitu mengasihi manusia sebagai ciptaan-Nya yang sempurna, mengapa Dia “membiarkan” manusia jatuh terjerumus dalam dosa? Namun sebenarnya jika kita mencoba lebih teliti lagi dalam membaca kelanjutan manuisa setelah jatuh dalam dosa, kita pasti bisa mengerti sedikit rancangan Allah. Walaupun manusia mengalami masa – masa kesulitan dalam menjalani kehidupan yang sulit dalam dunia ini, Tuhan Allah selau menyertai manusia. Banyaknya para Nabi serta mukjijat yang mengherankan sudah dialami umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini, dan kesemuannya tersebut tentulah ada campur tangan dari Tuhan Allah.


Kasih Allah yang paling nyata adalah pada saat Dia mengirimkan Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus ke dalam dunia ini untuk menjadi serupa dengan manusia. Dia yang begitu kudus dan Maha mulia, rela menjadi seperti manuisa berdosa lainya telah membuktikan keseriusan Allah dalam mengasihi ciptaan-Nya. Hari ini kita telah menerima karunia kasih paling besar dan berarti dari Tuhan Allah, perbaharuilah sikap dan pemikiran kita akan eksistensi nyata tentang kasih! Berdoalah minta agar setiap kita mempunyai kasih yang nyata didalam perbuatan sertah tingkah laku kita dimanapun dan kapanpun kita berada!


Kejatuhan manusia di dalam dosa adalah awal dari rancangan kasih Allah, dan Kelahiran Yesus adalah bukti nyata kasih Allah.


“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita

Yaitu bahwa Allah telah mengutus

Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia

Supaya kita hidup oleh-Nya”

1 Yohanes 4:9


GOD Bless u

Tuesday, December 22, 2009

(ArBer) Mencari keluarga yang hilang


Mencari keluarga yang hilang


Tidak terasa sebentar lagi seluruh umat Kristiani akan merayakan Natal, yaitu hari peringatan akan kelahiran sang Juruselamat Yesusu Kristus. Perayaan tahunan ini bukan saja diperuntukkan untuk kegiatan religi semata, akan tetapi perayaan Natal juga dinikmati banyak orang sebagai ajang atau moment berkumpulnya seluruh anggota keluarga.


Bicara mengenai berkumpulnya keluarga ada beberapa hal menarik yang berkaitan dengan Tuhan Yesus serta keluarga-Nya, diantaranya :


  1. Bapa menyerahkan satu-satunya anak yang dikasihi-Nya demi menjalani misi-Nya menembus dosa kita semua.(Roma 8:32)
  2. Bagi Yesus sendiri, semua yang mendengarkan serta melakukan Firman-Nyalah yang diakui-Nya sebagai saudara.(Lukas 8:21)
  3. Meskipun demikian, Dia juga datang untuk mencari merekayang “hilang” terpisah dari keluarga-Nya.(Matius 18:11-14)
  4. Tujuan Yesus adalah satu agar semua orang yang dianggap sebagai keluarga-Nya di bumi bisa berkumpul bersama-sama di tempat Bapa yang merupakan keluarga utama-Nya.(Yohanes 14:3)


Dari fakta – fakta di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah Bapa telah merelakan satu-satu-Nya anak dan keluarga-Nya demi umat manusia. Umat manusia begitu dikasihi-Nya oleh karena, sebenarnya kita adalah bagian dari keluarga-Nya. Dosa dan pembrontakan kita akan firman-Nya membuat kita terbuang dari keluarga besar Tuhan, dan hanya anggota keluarga yang bisa menyelamatkan kita agar bisa berkumpul lagi dengan Bapa di kerajaan-Nya. Jika kita tidak lebih berharga dari seorang anggota keluaraga, Mengapa Yesus justru rela meinggalkan Bapa demi “mencari” kita yang hilang?


Jika kita merasa telah “tersesat” di dalam dunia ini, janganlah mencari jalan seorang diri lagi! diamlah sejenak karena Yesus akan segera datang untuk membawa kita kembali ke dalam keluarga kerajaan-Nya


“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang

melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus

dan anggota keluarga Allah”

Efesus 2:19


GOD Bless u

Sunday, December 20, 2009

(ArBer) 10 Kenyataan tentang Ibu


10 Kenyataan tentang Ibu


1. Seorang ibu muda berpikir : "kalau hamil pasti menyenangkan deh"

Kenyataannya : capek banget pergi kemana2 sambil ngebawa calon bayi di dalam perutnya selama 9 bulan!!! Pake baju jadi susah karena kesempitan semua, n pastinya bolak-balik WC karena mual dan muntah-muntah.

Tapi : semua terbayar saat kita mulai menendang-nendang perutnya dan kita memperdengarkan detak jantung pertama bayi kita.

2. Seru dan menyenangkan deh akan punya anak.

Kenyataannya : capek mempersiapkan perlengkapan si calon bayi, mulai dari tempat tidur, mainan, perlengkapan kamar dan lainnya. Belum lagi kalau bayinya sakit.

Tapi : tidak sebanding asalkan kita nantinya merasa senang saat menggunakannya.

3. Melahirkan adalah saat-saat yang dinantikan.

Kenyataannya : super capek n melelahkan, n pastinya sakit bangettttttt. .......

Tapi : sejenak semua rasa sakit dan lelah hilang saat ia mendengarkan tangisan kita untuk pertama kalinya.

4. Berharap akan menyusui sebaik mungkin, sesuai anjuran dokter.

Kenyataannya : Tidak semua ibu ASI-nya lancar ketika menyusui, terlebih lagi setiap hari harus menggendong dan menyusui si bayi, yang pastinya amat melelahkan. Belum lagi kalau bermasalah dengan menyusui mulai dari : (maaf) putingnya suka kegigit si bayi, sampai terluka krn menyusui.

Tapi : semua terbayarkan saat semakin hari ia melihat kita bertambah besar dan gemuk, tumbuh besar dan sehat karena ASI yang ia berikan.

5. Banyak ibu muda mikir : "mudah2an anak-ku cepet gede dan bisa jalan, supaya saya ga capek gendong2 lagi."

Kenyataannya : SALAH! Malah makin capek lagi karena si ibu harus lari-lari kesana-kemari karena si anak suka lari-lari.

Tapi : dari matanya terlihat bahwa sesungguhnya ia merasa senang karena kaki kita sudah bertambah kuat dan mampu digunakan untuk berlari. Tidak hanya selalu ia yang mengejar kita, namun saat kita berjalan menghampirinya.

6. Setelah anak masuk sekolah : "akhirnya selama beberapa jam anak ada di sekolah dan bisa sedikit istirahat"

Kenyataannya : harus lebih kerja keras, karena biaya sekolah semakin mahal.

Malahan harus bangun lebih pagi mempersiapkan sarapan dan belanja ke pasar. Bayangkan saja tiap pagi udah fitness angkat-angkat belanjaan

Tapi : ia akan merasa sangat senang saat setiap pagi mendengar kita dengan tidak sabarnya ingin berangkat ke sekolah sambil berkata, "nanti saya mau jadi pilot...! mau jadi presiden..!" atau yang lainnya.

7. Saat remaja, anak seharusnya sudah mulai bisa di lepas karena sudah mulai dewasa.

Kenyataannya : malah bikin repot karena nyoba-nyoba pacaran. Belum lagi mulai rewel minta beli HP, naikin uang jajan, atau yang lainnya.

Tapi : mereka merasa senang karena seolah2 mereka sedang bernostalgia saat melihat kita. Karena mungkin apa yang kita lakukan sekarang pernah mereka lakukan juga.

8. Saat dewasa artinya anak sudah bisa di lepas, diberi tanggung jawab penuh atas hidupnya.

Kenyataannya : mereka akan tetap sibuk membantu proses pernikahan. Mengumpulkan uang untuk biaya pernikahan, bahkan ikut membantu menulis satu persatu kartu undangan.

Tapi : namun sebenarnya yang mereka lakukan tanpa paksaan, bahkan mereka melakukannya dengan senang dan semangat, seolah2 seperti mereka yang ingin menikah lagi.

9. Udah punya suami, jadi sudah bukan tanggung jawab saya.

Kenyataannya : tetap menjadi tempat curhat, namanya juga pasangan baru, suka ada masalah. Kadang juga masih membantu urus cucu.

Tapi : cucu yang selalu merepotkan mereka, mungkin sebenarnya hadiah ke 2 terbesar kita yang dapat kita berikan. (no.1 ya kelahiran kita sendiri)

10. "Saat saya meninggal, maka usai sudah peran saya sebagai seorang ibu."

Kenyataannya : ia akan terus mendoakan kita dari atas sana. Ia tidak akan pernah meninggalkan kita, walaupun secara fisik ia telah tiada.

Tapi : ga pake tapi-tapian lagi kali ini.

Ternyata seorang ibu itu tidak pernah beristirahat. Jadi jangan nunda-nunda waktu kalau beliau meminta tolong sesuatu kepada kita. Jangan menjawab : "entar dulu ah... capek nih, baru pulang sekolah!" atau yang sejenisnya, karena sepanjang hidupnya, ia telah bersusah payah untuk kita.


Ibu adalah anugrah terbesar yang Tuhan berikan kepada kita. Jangan sia-siain waktu lagi! segeralah berbuat baik kepadanya selama ia masih hidup.

*Kaskus.us



“Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja

sebab timbullah belas kasihannya teradap anaknya itu, katanya:

Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan

Sekali-kali membunuh dia….”

1 Raja-Raja 3:26


GOD Bless u

Saturday, December 19, 2009

(ArBer) Jalan Pintas


Jalan Pintas


Kemacetan dalam kota Jakarta memang sudah sangat parah. Padatnya kendaraan menyebabkan waktuh tempuh untuk jarak 1 sampai 2 Kilo Meter mencapai kurang lebih 20 menit. Untuk menghindari kemacetatan yang banyak memakan waktu, ada baiknya kita mencar jalur alternatif, agar bisa lebih cepat sampai ke tempat tujuan. Jalan alternatif pastinya akan lebih cepat, menuju ke tempat tujuan. Akan tetapi tentunya jalan alternatif mempunyai konsekuensi tertentu, misalnya lebih sempit ataupun berkelok – kelok.


Dunia ini juga menawarkan banyak jalan alternatif yang lebih cepat / ekspress menuju Surga. Pada abad pertengahan, Gereja pernah menjual surat pengapunan dosa. Dengan surat tersebut dosa seseorang sudah pasti diampuni-Nya dan bisa mendapatkan tempat dalamkerajaan-Nya. Saat ini mulai banyak lagi ajaran – ajaran sesat yang mengajarkan jalan keselamatan yang “ekspress”. Sebagai contohnya adalah ajaran sekte – sekte tertentu yang mengajarkan anggotanya untuk minum racun masal agarbisa cepat meninggalkan dunia ini dan lebih cepat berkumpul dalam kerajaan surga.


Dunia ini setiap harinya mungkin sudah semakin buruk. Bagi mereka yang sudah tidak sanggup berjuang hidup dalam dunia ini, mereka akan mencari jalan pintas untuk meninggalkan dunia ini. Kita jangan mudah menyerah dalam menjalani kehidupan yang sudah Tuhan gariskan. Tuhan Yesus sudah mengorbankan nyawanya agar kita mendapat tempat dalam kerajaan-Nya. Jaminan untuk di masuk dalam kerajaan-Nya sudah ditangan, akan tetapi apakah kita akan pergi ke sana seorang diri?atau justru kita memakai kesempatan hidup kita di dunia ini ntuk memberitakan kasih-Nya agar banyak lagi orang bisa menuju kerajaan-Nya.


Jalan ekpress yang ditawarkan dunia, bisa jadi tidak akan membawa kita ke dalam sorga. Akan tetapi menjalani hidup sesuai dengan firman serta kasih-Nya akan memastikan kita tidak seorang diri dalam kerajaan-Nya!


“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku

Tuhan, Tuhan!

Akan masuk dalam Kerajaan Sorga

Melainkan dia yang melakukan kehendak

Bapa-Ku yang di sorga”

Matius 7:21


GOD Bless u

Wednesday, December 16, 2009

(ArBer)Safety first…


Safety first…


Setiap mobil dilengkapi dengan sabuk pengaman pada setiap jok/kursi mobil. Fungsinya tentu saja untuk menjaga pengguna kendaraan tersebut dari bencana kecelakaan. Walalupun kecelakaan masih bisa terjadi apabila memakai sabuk pengaman, akan tetapi paling tidak tubuh si pengguna kendaraan tersebut bisa luput dari luka parah.


Pada saat kita menggunakan mobil, bisa jadi sabuk pengaman menjadi barang yang paling kita percaya dan butuhkan, karena apabila terjadi hal yang tidak diinginkan maka keselamatan kita tergantung oleh sabuk keselamatan tersebut. Lalu pertanyaanya dalam menjalani kehidupan ini apakah kita memakai “sabuk pengaman” yang tentunya berfungsi melindungi hidup kita. Kita membutuhkan pelindung untuk keamanan hidup kita. Pelindung memang tidak digunakan semata-mata agar terhindar dari bencana yang tidak diinginkan, akan tetapi pelindung memperkecil resiko apabila terjadi suatu bencana.


Setiap orang Kristen harus mempercayakan diri kita seutuhnya kepada Tuhan. Aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari adalah dengan membaca serta menjadikan Firman-Nya panduan hidup kita. Tanpa firman Tuhan kita memang masih bisa hidup dalam dunia ini, akan tetapi hanya dengan Firman Tuhan, kita bisa terhindar dari “bencana dunia” yang bisa terjadi kapan saja. Firman Tuhan memang mirip dengan sabuk pengaman, karena selain ketat abuk pengaman juga membatasi ruang gerak kita. Meskipun demikian manfaatnya akan sangat terlihat justru pada saat yang buruk sekalipun. Bacalah Firman Tuhan setiap harinya, karena kita tidak tahu ancaman apa yang akan menyerang hidup di setiap harinya.


Jika sebelum menjalankan mobil kita harus memakai sabuk pengaman, maka sebelum menjalani kegiatan hari ini, alangkah baiknya kita membaca Firman Tuhan terlebih dahulu.


“Karena engkau menuruti firman-Ku,

Untuk tekun menantikan Aku,

Maka Akupun akan melindungi engkau dari

Hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia

Untuk mencobai mereka yang diam di bumi”

Wahyu 3:10


GOD Bless u

Tuesday, December 15, 2009

(ArBer)


Berani berlomba.


Menjelang akhir tahun Gereja A mengadakan sebuah kegiatan baazar sosial. Kebanyakan peserta dari bazzar tersebut adalah anak – anak remaja pada Gereja tersebut, walaupun sebenarnya bazzar tersebut terbuka untuk umum. Dalam bazaar tersebut juga diadakan beberapa aksi sosial seperti penjualan sembako murah ataupun barang – barang keperluan sekolah yang dijual murah. Hal demikian dilakukan karena memang tema bazaar pada gereja tersebut adalah “berlomba untuk melayani”.


Satu hal yang sangat disayangkan adalah, kegiatan yang diadakan gereja A, ini hanya diikuti oleh para pelayan atau aktivis gereja, tidak ada sama sekali perwakilan dar jemaat, walaupun sebenarnya partisipasinya di buka untuk seluruh anggota pelayan serta jemaat gereja A. Beberapa jemaat yang diminta untuk ikut berpartsipasi, menanggapinya dingin dengan mengatakan” Kegiatan ini memang bagus, akan tetapi biarlah orang berpengalaman yang melakukannya, kami belum layak berkompetisi dengan para hamba Tuhan untuk melayani sesama”. Sekilas pernyataan itu memang hanyalah sebuah alasan klise atas rasa malas jemaat, akan tetapi pernyataan tersebut juga mungkin bisa menjadi sindiran bagi pribadi kita.


Masalah pelayanan adalah kewajiban bagi kita semua, dan tentu saja merupakan tanggung jawab pribadi kita kepada Tuhan. Kemudian masalah kelayakan dalam berkompetisi dalam melayani, kita terkadang terpaku oleh anggapan-anggapan tertentu. Misalnya kita menganggap bahwa hamba Tuhan akan lebih mudah ditrima orang awam dibandingkan kita yang terbatas pengetahuan Alkitabiahnya dalam melakukan pelayanan. Hal tersebut belum tentu benar, karena pelayanan yang benar bukan terfokus pada kemampuan melayani, akan tetapi justru berfokus pada keinginan melayani. Belajarlah peka terhadap kegiatan pelayanan disekitar kita, dan janganlah takut megambil bagian dalam pelayanan dengan mereka yang sudah berpengalaman dalam melayani sesama, karena di mata Tuhan kesempatan kita semua sama dalam memenangkan jiwa.


Jika kita sudah diwajibkan untuk ikut dalam perlombaan, maka kita jangan takut siapa serta apapun yang akan kita hadapi!


“…marilah kita meninggalkan

semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita,

dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan

yang diwajibkan bagi kita”

Ibrani 12:1


GOD Bless u

Sunday, December 13, 2009

(ArBer) Perjalanan tiada akhir.


Perjalanan tiada akhir.


Seseorang yang berjalan pada gambar diatas tersebut, sepertinya tidak akan pernah sampai pada akhir perjalanannya menaiki anak tangga. Susunan tanggayang sedemikian rupa akan menjebaknya untuk berjalan mengelilingi sebuah tangga berbentuk kotak tersebut. Pernahkah anda merasa menempuh perjalanan yang tidak pasti arah dan tujuannya? Lalu apa reaksi anda, apakah anda akan menuruskan perjalanan tersebut? Atau berputar arah? Atau justru berusaha mencari jalan lain?


Manusia haruslah hidup dengan penuh perencanaan. Tanpa perencanaan, arah hidup kita tidak akan jelas, karena kita tidak merancang batasan serta pondasi yang kuat untuk suatu tujuan yang pasti. Tetapi tidak semua manusia yang merancang rencana perjalanan hidupnya dengan matang bisa mencapai apa yang diinginkannya. Pencapaian tersebut tentu saja membutuhkan banyak faktor selain rencana awal yang sempurna. Salah satu factor yang paling banyak berpengaruh adalah factor keteguhan dalam diri sendiri. Jika kita tetep teguh sesuai demgan apa yang kita rencanakan bisa saja kita mencapai tujuan, masalahnya keteguhan kita terkadang berubah apabila terdapat gangguan kerikir-kerikir tajam kehidupan. Belum lagi ujian waktu yang mengharuskan kita berputar – putar lama di tempat yang seharusnya kita lewati, akan semakin membuat kita merasa hidup dalam perjalanan yang tiada akhir.


Sebelum manusia lahir ke dalam dunia ini, sebenarnya Tuhan telah menciptakan serta merancangkan perjalanan menuju kehidupan yang bahagia. Oleh karenanya apapun rancangan kehidupan kita, haruslah kita bawa kepada-Nya. Hanya Dialah yang berhak menentukan setiap langkah kita menuju rancangan-Nya yang lebih baik dari rancangan manusia. Jikalau saat ini anda merasa berjalan ataupun melanghkah di tempat yang salah serta tidak diketahui akhirnya, maka datanglah kepada Tuhan dengan segala kerendahan hati agar kita bisa mengerti rancangannya dalam kehidupan ini. Jalan yang tiada akhir mungking itu hanya dilihat dari kaca mata si pengguna jalan saja, akan tetapi belum tentu si Empunya jalan menciptakan suatu jalan yang tanpa akhir.


“Aku tahu, ya TUHAN,

bahwa manusia tidak berkuasa menentukan jalannya

dan orang yang berjalan

tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya”

Yeremia 10:23


GOD Bless u

(ArBer) Saya juga bisa!


Saya juga bisa!


Bulan Desember mungkin adalah bulan khusus bagi seluruh Gereja di mana saja. Bisa jadi perayaan natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember di setiap tahunnya menjadi penyebabnya. Moment natal adalah moment yang tepat untuk mengenalkan Sang Juruselamat kepada semua orang yang mungkin belum mengenal-Nya.


Gereja sebagai suatu persekutuan telah menjalankan tugasnya sebagai wadah tempat berkumpulnya orang – orang percaya. Gereja juga mempunyai misi untuk mengadakan kegiatan – kegiatan untuk mengenalkan kasih Tuhan kepada sesama. Kemudian yang menjadi masalahnya adalah siapa yang mau mengambil bagian dalam pekerjaan misi Gereja tersebut? Tugas tersebut tentu saja merupakan tanggung jawab Pendeta atau Gembala setempat, kemudian Pendeta juga dibantu majelis serta aktivis – aktivis Gereja. Lalu kemudian bagaimana dengan jemaat gereja yang biasanya hanya beribadah saja?


Mungkin kita adalah bagian dari jemaat biasa yang belum “sempat” aktif dalam pelayanan Gereja, akan tetapi bukan berarti kita justru mengambil peran sebagai penonton. Walaupun kita tidak mampu dalam menjelaskan tentang kasih Tuhan, atau pun kita tak mempunyai waktu sebanyak mereka(para aktivis/full timer), selama kita masih beriman kita pasti bisa. Untuk mengenalkan kasih Tuhan, tidak diperlukan keahlian khusus, yang dibutuhka justru hati yang tulus. Sebelum naik ke Sorga, Tuhan Yesus sendiri telah menyampaikan pesan, bahwa DIA akan selalu menyertai kita(semua tanpa terkecuali) dalam menjalankan misi-Nya. Siapapun bisa untuk mengajak orang – orang yang belum mengenal Tuhan menuju Gereja, masalahnya hanya pada siapa yang mau mengajak?


“Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu

yang telah Kuperintahkan kepadamu.

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu

Senantiasa sampai akhir Zaman”

Matius 28:20


GOD Bless u

Friday, December 11, 2009

(ArBer) Dari pada melanggar, lebih baik hancurkan saja!


Dari pada melanggar, lebih baik hancurkan saja!


Peraturan atau hukum diciptakan untuk suatu tujuan yang menguntungkan bersama. Selain menciptakan ketertiban, dan keteraturan, hukum juga membawa keadilan serta kedamaian. Akan tetapi dalam menaati peraturan tersebut seseorang harus rela untuk dibatasi “ruang gerak”nya. Misalnya, agar lalu lintas lancar, pengguna jalan harus rela berhenti apabila lampu lalu lintas berwarna merah. Bagi sebagian orang menaati lalu lintas memang memberi kelancaran, akan tetapi ada juga yang berpendapat sebailiknya, yaitu semua akan lebih lancar lagi kalau tidak ada lampu lalu lintas.


Percaya atau tidak akhir – akhir ini, hal seperti ini memang sekarang banyak terjadi di negara tercinta Indonesia ini. Banyak sekali oknum – oknum yang memilih menghancurkan hukum/peraturan dibandingkan untuk menaatinya atau pun melanggarnya. Jika melanggar mungkin hukuman atau sanksi nyata sudah menunggu kita, akan tetapi jika kita menghancurkan fondasi peraturannya, maka secara otomatis hilang pula sanksi yang mengancam kita. Memang sangat ironis, akan tetapi seperti itulah potret pondasi huku kita yang masih lemah dan bisa digoyahkan.


Bangsa Israel juga mengalami saat – saat seperti itu. Saat Musa menetapkan peraturan untuk bangsa Israel, peraturan tersebut tidak serta merta diterima begitu saja. Banyak pertentangan dan akhirnya banyak juga bangsa Israel yang menjadi korban dari perbuatan mereka sendiri saat melanggar aturan dari Musa. Padahal kita mengetahui bahwa Musa mendapatkan peraturan tersebut langsung dari Tuhan Allah.


Bagaimanapun juga kita tidak dapat hidup tanpa adanya suatu peraturan. Kebebasan dalam membuat aturan sendiri – sendiri akan menyebabkan kekacauan yang tidak pernah berakhir. Sebagai warga negara yang baik, belajarlah untuk mengikuti peraturan yang berlaku. Kemudian apabila peraturan tersebut kita ketahui masih mempunyai pondasi yang tidak kuat, maka berdolah kepada Tuhan agar terdapat orang – orang yang lebih peka serta mampu menguatkan pondasi hukum tersebut. Bagaimanapun juga mentaati hukum yang lemah pondasinya masih lebih baik dibandingkan menghancurkan hukum tersebut.


“Engkau bermegah atas hukum Taurat,

mengapa engkau sendiri menghina Allah

dengan melanggar hukum Taurat itu?”

Roma 2:25


GOD Bless u

Wednesday, December 9, 2009

(ArBer) Bermimpi di saat bekerja.


Bermimpi di saat bekerja.


Hari – hari menjelang libur akhir tahun sudah semakin mendekat. Konsenterasi pikiran pun sudah mulai terbelah dua. Satu sisi mungkin kita masih harus menyiapkan laporan akhir tahun pekerjaan kita, namun di sisi sebaliknya bayangan liburan dan mengakhiri tahun ini dengan kerabat juga mengusik pikiran. Keadaan seperti ini pastiya akan banyak menyita waktu serta pikiran kita. Bisa jadi menjelang akhir tahun ini kita bukanya semakin tenang dalam bekerja, melainkan makin stress dengan pekerjaan yang belum selesai serta rencana liburan akhir tahun.


Selama masih ada waktu bagi kita untuk menyelesaikan kewajiban kita, maka seharusnya hal tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin. Liburan panjang memang akan menghampiri kita, tapi bukan berarti kita sudah membawa diri kita ke “alam” liburan. Selama liburan tersebut belum datang, sebaiknya kita juga jangan menghampirinya secara terburu-buru. Dampak dari keinginan kita untuk bisa cepat berlibur, bisa mengakibatkan turunya kualitas serta konsenterasi kita dalam bekerja. Konsenterasi dalam pekerjaan yang sudah menurun, akan membuat kita mudah sekali berbuat salah. Jika sudah demikian, jangankan menikmati liburan panjang, bisa jadi kita harus kerja extra time di saat hari libur benar-benar datang.


Bekerjalah dengan penuh semangat! di penghujung akhir-akhir tahun ini. Evaluasi diri serta pekerjaan akan lebih memberikan ketenangan, dibandingkan dengan memikirkan terlalu berlebihan akan datangnya hari libur. Sebelum bermimpi tentang liburan panjang, lebih baik kita mempersiapkan diri kita dengan menyelesaikan seluruh pekerjaan yang tertunda agar, pada saat hari libur, kita benar- benar bisa berlibur!


“Selesaikanlah pekerjaanmu di luar,

siapkanlah itu di ladang;

baru kemudian dirikanlah rumah”

Amsal 24:27


GOD Bless u

(ArBer) Korupsi! Musuh bersama…


Korupsi! Musuh bersama…


Sebagian orang mungkin hari ini malas beraktivitas. Penyebabnya tentu saja satu hal, yaitu rencana demo besar-besaran untuk memperingati hari anti korupsi. Hari ini diperingati sebagai hari anti korupsi sedunia. Makna memperingati hari anti korupsi ini adalah, mengingatkan kembali bahwa terdapat satu moment dimana kita besama – sama menyatakan, menyatukan, serta ikut mengawasi atau bahkan ikut menyelesaikan misi bersama untuk membrantas kejahatan korupsi.


Peringatan ini tentu saja harus kita gaungkan bersama dimana pun kita berada. Lebih tepatnya lagi hari peringatan ini haruslah selalu kita ingat karena hari ini mengandung banyak makna. Bagi diri sendiri, makna hari ini adalah, kembali merevisi tujuan hidup kita terutama dalam hal bekerja untuk mencari nafkah hidup. Jika tujuan kita bekerja untuk mencari atau memenuhi kebutuhan hidup hal tersebut memang benar, tapi kita harus lihat lagi bagaimana cara kita melakukan pekerjaan dalam mendapatkan keuntungan materi? Periksalah lagi apakah kita telah terpengeruh oleh budaya korupsi? Baik korupsi waktu, korupsi tenaga ataupun bahkan korupsi dalam arti sebenarnya yaitu mendapatkan materi yang sebenarnya bukan milik kita. Lalu bagi lingkungan sekitar kita hari peringatan ini akan menjadi ajang untuk saling menyadarkan apakah diantara kita ada yang masih bebas melakukan korupsi. Dengan bergandengan tangan bersama membrantas budaya korupsi ini, akan membuktikan bahwa kita tidak egois. Mungkin kita buka pelaku atau korban dari korupsi, akan tetapi kita harus peka terhadap orang – orang “kecil” disekitar kita yang telah kehilangan hak mereka.


Kita sebagai umat pilihan Allah, haruslah hidup saling perduli serta mengingatkan dengan penuh kasih. Jika kita tahu dampat negatif dari korupsi, sebaiknya selain kita menghindarinya kita juga bisa membantu ataupun mencegah hal tersebut tidak terjadi dalam lingkungan kita sehari – hari. Apabila setiap manusia sudah diatur berkat dan rezekinya oleh Tuhan, lalu kenapa masih ada diantara kita yang ingin memiliki hak orang lain yang hidupnya lebih sederhana dari kita?


Membebaskan diri kita dari godaan korupsi saja tidak cukup, apabila kita masih tinggal dilingkungan yang dipenuhi koruptor. Ayo kita lawan bersama!


“Apabila engkau melihat,

bahwa lembu atau saudaramu tersesat,

janganlah engkau pura – pura tidak tahu

haruslah engkau benar – benar

mengembalikannya kepada saudaramu itu”

Ulangan 22:1


GOD Bless u

Monday, December 7, 2009

(ArBer)Masih mau jadi sampah?


Masih mau jadi sampah?


Kumpulan sampah seperti diatas, sangat tidak sedap dipandang mata. Selain kotor dan tentunya beraroma busuk, samah – sampah tersebut akan menyebabkan penyumbatan. Sampah tersebut jika tidak ada yang mengangkatnya, selamanya akan tetap berada disana serta menimbulkan permaslahan serius.


Dalam kehidupan ini kita terdapat kesempatan bagi kita untuk menjadi “sampah”. Maksudnya tentu bukan secara harafiah(kotor,bau atau busuk) akan tetapi lebih kepada sikap dan tingkah laku kita yang sama dengan sampah. Kita bisa dikatakan sampah adalah apabila tidak ada lagi kelebihan yang bisa pergunakan dalam hidup ini. Apabila setiap hari kita menghabiskan waktu untuk hal – hal yang tidak penting(kontra produktif), bisa jadi kita sudah siap menjadi sampah. Atau apabila setiap hari kita berkumpul dan bergaul dengan teman – teman yang visinya sama yaitu menikmati dunia serta menghabiskan waktu didunia ini, maka kita sebenarnya sudah ada dalam tumpukan sampah tersebut. Setelah kita bertumpukan dengan “sampah-sampah” lainnya, maka kita akan menjadi sumber keresahan lingkungan sekitar kita, oleh karena kita tidak ada aktivitas tetap, hidaup hanya menghabiskan waktu, tidak menghasilkan(materi ataupun ide – ide cemerlang untuk kebersamaan), dan bahkan pada keadaan tertentu(misalnya musim hujan) akan timbul masalah yang berdamak luas(banjir). Maksudnya adalah apabila terjadi krisis ekonomi, maka penumpukkan pengannguran yang berlebihan akan menimbulkan masalah sosial berupa peningkatan jumlah kejahatan.


Bukalah mata,pikiran dan hati kita lebar-lebar. Bagi mereka yang sudah mempunyai aktivitas tetap dan menghasilkan saja terkadang masih banyak mengalami masalah hidup yang berat, apalagi kita yang hidupnya selalu “enjoy…saja…”. Sudah seharusnya kita hidup jauh dari sifat-sifat sampah. Kita harus mengisi kehidupan ini dengan tindakan, pemikiran dan perbuatan yang benar – benar bermanfaat, jika belum bermanfaat bagi banyak orang paling tidak tindakan kita sudah bermanfaat bagi kita dan keluarga.


Jadilah bijak dan taruhlah pemikiran kita didalam terang kasih-Nya ! jangan mau menjadi menjadi “sampah”, karena didunia ini sudah terlalu banyak "sampah"!


“Jadi akhirnya, saudara –saudara

Semua yang mulia,….

Semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji

Pikirkanlah semuanya itu”

Filipi 4:8


GOD Bless u