Friday, November 30, 2012

(LaBer)Bangkit Srukan Nama Yesus



Bangkit Srukan Nama Yesus

Ir. Erwin Badudu, Franky Sihombing
Key: G




 
 


C/G   G   C/G   G        G/D   D

Bang- kit s'ru- kan nama Ye -  sus 


Em7     F          D11  D

Maju nyatakan KuasaNya


     Em7   C

Kita buat i-blis gemetar


Em7        C

Kalahkan ti-pu dayanya


Am7  G/B   C    (Am7)  Dsus  D

De - ngan  Kuasa Nama- Nya



reff:

     G    G/B   C  C/D        G  G/B   C

Nama Yesus        menara yang kuat


C/D   G            F            D11  D

Nama  Yesus Kota benteng yang teguh


     Am7   G/D   C/D   D  G   G/B   C

Nama Yesus kalah-kan   se-mua mu -  suh


     Am7     G/D   C/D   D  G

Nama Yesus diatas  s'ga- la-nya

"Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan
Dan yang tidak memuliakan nama- Mu?
Sebab engkau yang kudus; karena semua bangsa
Akan datang dan sujud menyembag Engkau
Sebab telah nyata segala 
Penghakiman- Mu"
Wahyu 15:4

GOD Bless u

Thursday, November 29, 2012

(ArBer)Seimbang = lancar lajunya


Seimbang = lancar lajunya

Dibutuhkan keseimbangan untuk mempertahankan laju motor tersebut.  Percaya atau tidak sang isteri yang berada di samping kendaraan motor tersebutlah yang menyeimbangkan kendaraan motor dengan angkutan barang tersebut. 
Pemandangan pada gambar di atas memang tidak sebaiknya untuk di contoh.  Akan tetapi ada hal positif yang bisa kita lihat dari keadaan tersebut.  Pada keadaan seperti itulah terlihat bahwa diperlukan keseimbangan dari dua belah pihak(suami dan isteri).  Kesimbangan yang dihasilkan dari satu visi sama diantara dua insan yang berbeda itulah yang harus menjadi dasar kehidupan rumah tangga kristiani. 
Memasuki pengujung tahun ini, banyak sekali pasangan muda yang merencanakan pernikahan.  Terlepas dari segala kesiapan fisik dan mental diperlukan juga kedewasaan rohani dalam membentuk sebuah keluarga yang berdasarkan kebenaran Firman Tuhan.  Kesimbangan bukan hanya dalam hal mental dan fisik, namun dari segi iman, kedua pasangan juga harus saling mengimbangi.  Saling mendukung dan menguatkan dalam iman itulah yang akan menjadi pondasi kuat dalam berkeluarga.  Bagi orang – orang percaya dibutuhkan kesamaan iman untuk dapat menyatukan ke dua insan manusia.  Secara teori memang mudah untuk membangun suatu keluarga, namun seiring perjalanan waktu pasti ada kalanya konflik timbul(kecil maupun besar).  Bagi pasangan yang sudah tidak mampu bertahan lagi , perceraian adalah keputusan terbaik.  Namun demikian kita semua harus mengingat satu hal bahwa perceraian hanya akan mendukakan banyak pihak termasuk Tuhan Allah yang telah mempersatukan ke dua insan manusia!  Jadi bagi mereka yang akan ataupun sudah hidup berkeluarga Jadilah pasangan yang seimbang dalam kebenaran Firman Tuhan!
Pasangan yang tidak seimbang dalam iman, akan membuat “laju” kehidupan rumah tangga mereka tidak “lurus”!
 “…………….
Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
Janganlah kamu merupakan
Pasangan yang tidak seimbang
………………….…….”
2 Korintus 6:13-14

GOD Bless u

Wednesday, November 28, 2012

(PuBer)Manakah waktu yang tepat?

Manakah waktu yang tepat?


Ku kira hari ini akan cepet berlalu
Tak kusangka hari ini panjang adanya
Walaupun ku melangkah dan mencoba berlalu
Tetapi waktuku adalah waktu yang nyata

Dimanakah tempat untuk berdiam
Dan semua berhenti serta tak berputar
Agar luka ini tak semakin dalam
Dan tak meretakkan hati yang sabar

Kapankah waktu itu kutemukan
Agar aku dapat melepaskan diri
Ku rindukan waktu Tuhan
Yang indah dan tepat untuk hibur diri

Kapanpun waktu- Nya akan ku terima
Walaupun harus ku cari sendiri
Diantara ribuan waktu yang ada
Ku pantang menyerah, sebab Dia telah berjanji

Janjinya selalu sempurna
Tunggulah sampai waktu- Nya

 “Beginilah firman TUHAN:
Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau
Dan pada hari Aku menyelamatkan,
Aku akan menolong engkau
………………..”
Yesaya 8:49


GOD Bless U


(ArBer)Nafsu membeli.


Nafsu membeli.

Pemandangan seperti gambar di atas, sepertinya juga kerap terjadi di negara kita.  Saat suatu produk elektronik dipasarkan dengan harga perdana, antriannya pasti akan selalu panjang.  Uniknya hal seperti ini (budaya konsumerisme) justru banyak terjadi di negara berkembang dan bukan negara maju.
Pendapatan per kapita di negara berkembang memang tidak sebesar pendapatan per kapita pada negara maju, namun dalam hal berbelanja, negara berkembang jauh lebih berani untuk urusan membeli.  Belum tentu suatu barang atau produk tersebut berguna bagi mereka, namun tetap saja mereka selalu berusaha untuk memuaskan nafsu mereka untuk memiliki barang atau produk terbaru yang termuktahir.   Apakah kita juga termasuk ke dalam orang – orang yang bernafsu tinggi terhadap barang – barang teknologi terbaru(berjiwa konsumerisme)?
Selama kita tidak menggunakan uang orang lain untuk membeli segala keinginan kita sebenarnya hal tersebut adalah sah – sah saja.  Satu hal yang harus kita perhatikan adalah, keinginan belum tentu adalah kebutuhan utama kita.  Nafsu untuk memiliki biasanya menjadi penyakit kronis di saat sudut pandang kita terbatas hanya untuk pamer diri, membanggakan diri ataupun sombong.  Kebutuhan yang hakiki sudah tidak lagi menjadi prioritas utama, yang ada di benak kita hanya berusaha menjadi orang nomor satu yang menggunakan atau mempunyai barang yang belum tentu berguna dan kita butuhkan.  Mulai saat ini belajarlah untuk mengendalikan hawa nafsu kita untuk membeli dan membeli!  Sadarlah bahwa Tuhan menitipkan berkat bagi kita untuk berbagai macam keperluan termasuk keperluan untuk memperluas kerajaan- Nya!  Janganlah kita berusaha menghabiskan berkat Tuhan hanya untuk nafsu duniawi sesaat!  Akan tetapi pergunakanlah dengan bijak segala berkat Tuhan, sebab suatu saat semuanya itu harus kita pertanggung jawabkan dihadapan Tuhan!
Sudah banyak orang di dalam dunia ini yang hidup hanya mengikuti hawa nafsu duniawi, apakah kita mau menambahkan lagi jumlahnya?
 “Banyak orang akan mengikuti
Cara hidup mereka
Yang dikuasai hawa nafsu
…………………”
Petrus 2:2

GOD Bless u

(ArBer)Replika kapal perang


 
Replika kapal perang

Apa yang anda pikirkan saat mengamati gambar di atas?  Sebagian besar dari kita, pasti menertawakan bapak dengan seragam angkatan laut tersebut.  Kita pasti membayangkan mengapa bapak tersebut terlihat bangga, meskipun hanya menumpangi kapal perang angkatan laut replika?  Sebenarnya ada hal lain yang bisa kita dapatkan dari gambar tersebut, yaitu adalah ungkapan rasa bangga yang didasari rasa syukur dari dalam hati.
Setiap orang yang bersyukur dengan apa yang telah mereka terima biasanya, tidak akan malu-malu mengungkapkannya ke orang lain.  Terlepas hal tersebut luar biasa ataupun biasa bagi orang lain, yang jelas bagi mereka yang bersyukur tersebut hal tersebut adalah suatu keajaiban.  Lihat saja gambar diatas, walaupun bapak tersebut, mungkin belum bisa menaiki kapal perang sesungguhnya, dia tidak rendah hati.  Dia justru bangga bisa menaiki kapal perang replika tersbut tanpa malu-malu.  Pernahkah kita merasakan hal tersebut? walaupun pemberian Tuhan tidak “bernilai” di mata orang lain, namun kita tetap bersyukur bahkan bangga dengan apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita.
Rasa syukur tidak harus kita ungkapkan jika mendapat berkat – berkat “besar” saja, namun dalam berkat sederhanapun harus kita syukuri sepenuhnya.  Jangan juga kita berbangga hanya jika mendapatkan berkat melimpah, namun dalam berkat pas-pasan sebenarnya juga wajib kita “rayakan”.  Satu hal yang harus kita ingat adalah tidak semua kehendak kita sesuai dengan kehendak Tuhan yang Maha Pengasih.  Dia pastinya akan memberikan yang terbaik bagi kita semua.  Jadi syukurilah dahulu apapun pemberian Tuhan, setelah pasti kita akan mengerti mengapa Tuhan memberikan hal tersebut kepada kita!
Bapak tersebut mungkin bangga bukan karena bisa memiliki replika kapal perang tersebut,  melainkan ingin memperlihatkan bahwa inilah kapal yang pantas untuk dirinya!  Jadi relakanlah agar kehendak-Nya yang jadi!
 “………
Tetapi bukanlah kehendak-Ku
Melainkan kehendak-Mulah yang terjadi”
Lukas 42:22

GOD Bless u

(ArBer)Kemarahan yang tidak diperlukan!


Kemarahan yang tidak diperlukan!

Jaman sekarang anak – anak balita saja sudah terbiasa meluapkan emosi yang berlebihan.  Gambar di atas adalah salah satu contohnya.  Anak balita tersebut mungkin merasa lebih besar dari kucing tersebut, jadi bisa dengan semena-mena melampiaskan kekesalan dengan kemarahan. 
Kesombongan kerap kali membuat seseorang menjadi mudah marah.  Seseorang yang merasa memiliki sesuatu hal yang lebih, kerap kali mudah melampiaskan amarahnya ataupun menekan pihak lain yang dianggap “lemah”.  Jadi sudah bukan hal baru lagi bahwa seseorang bisa memanfaatkan apa saja(kekayaan, nama baik, ataupun jabatan) untuk menekan dengan semena – mena terhadap pihak yang lemah dan serba kekurangan.  Apakah kita termasuk orang yang sering bertindak semena – mena?
Kehidupan ini selalu menyimpan dua wajah.  Ada yang kaya, ada juga yang miskin, ada yang cantik menawan , ada juga yang buruk rupa, ada yang terlahir menjadi anak raja, ada juga yang terlahir menjadi petani miskin, namun demikian semuanya adalah rancangan Tuhan dengan maksud dan tujuan tertentu.   Apabila saat ini kita hidup di lingkungan yang serba berkelebihan, dihormati dan mempunyai banyak talenta khusus, bukan berarti kita merasa lebih “special” dari orang – orang miskin yang berkekurangan.  Apalagi sampai harus menekan ataupun bertindak semena – mena yang sebenarnya tidak diperlukan kepada mereka.  Tuhan yang dengan segala kebesaran-Nya saja tidak melakukan hal demikian di kala kita umat-Nya rajin berbuat dosa!  Ikutilah teladan Kristus yang dengan segala Kebesaran-Nya justru tidak pernah meninggikan diri maupun hidup semena-mena!  Belajarlah untuk tetap rendah hati, dalam keadaan apapun, termasuk saat kita berhadapan dengan orang kecil yang bersalah!
Kemarahan yang timbul dari sikap sombong akan sangat menyenangkan hati iblis, sebab hal tersebut meringankan tugas iblis untuk menanam benih dosa!
 “………
Sebab amarah orang – orang
Yang gagah sombong seperti itu
Seperti angin ribut di musim dingin”
Yesaya 25:4

GOD Bless u

(ArBer)Tuhan selalu berkarya dengan totalitas!


Tuhan selalu berkarya dengan totalitas!

“Siapa yang memulai, dia jugalah yang harus mengakhirinya”, itulah salah satu pepatah yang populer.  Pepatah tersebut mengandung makna, bahwa setiap orang harus menanggung akibat dari segala perbuatannya.  Selain itu pepatah tersebut juga mengartikan bahwa setiap orang harus berhati-hati dalam tindakan dan perkataannya, karena jika perbuatan serta perkataan mereka menimbulkan konflik, orang tersebut sendirilah yang harus menyelesaikannya sendiri.
Orang – orang percaya harus mengucap syukur kepada Tuhan, sebab dalam Firman juga dikatakan bahwa Dia yang memulai segala pekerjaan baik, juga akan meneruskannya sampai pada akhirnya.  Kita sebagai anak- anak yang dikasihi-Nya telah dijanjikan penyertaan terhadap segala pekerjaan yang Dia “titipkan” kepada kita semua selama masih di dalam dunia ini.  Ironisnya tidak semua kita merasakan ataupun benar-benar mengimani bahwa Dia akan selalu menyelesaikan segala yang dimulai- Nya!  Apakah anda salah satunya?
Keputus asaan kerap menjadi “godaan” terberat umat manusia pada saat menjalankan segala pekerjaan yang dipercayakan- Nya.  Para pendeta ataupun misionaris sekalipun kerap kali dihadang keputusasaan dalam menjalankan tugas pelayanannya, apalagi kita yang umat Gereja biasa yang kebanyakan beriman lemah.  Oleh karena itu, janganlah gentar saat kita menemui berbagai tantangan pelayanan maupun tantangan hidup!  Yakinlah selalu bahwa Dia yang memulainya dari awal keberadaan kita(membentuk kita dalam kandungan Ibu) , pastinya tidak akan meninggalkan begitu saja perkerjaan yang dia titipkan dalam hidup ini!  Jadi dalam segala keputusasaan kita, ingatlah bahwa semua yang berasal dari Tuhan, pasti akan diakhiri Tuhan itu sendiri, jadi jalanilah dengan penuh keyakinan!
Yakinlah seyakin-yakinnya bahwa Tuhan tak pernah setengah – setengah dalam berkarya,  Karyanya selalu berakhir sempurna!

 “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya
Yaitu Ia, yang memulai
pekerjaan yang baik di antara kamu,
akan meneruskannya sampai pada akhirnya
pada hari Kristus Yesus”
Filipi 1:6

GOD Bless u

(ArBer)Layanilah maka kamu akan dihormati!



Layanilah maka kamu akan dihormati!

Sudah menjadi suatu hukum pasti, bahwa seseorang yang menghormati orang lain, pastinya juga akan dihormati kembali.  Rasa hormat seseorang kepada kita adalah bentuk kepercayaan dari mereka yang menyatakan kita adalah orang yang pantas menerimanya oleh karena satu atau beberapa hal positif.  Dihormati manusia saja sudah sangat membanggakan, apalagi yang menghormati adalah Allah Bapa?
Hampir semua orang pasti berpikir bahwa sangat sulit untuk mendapatkan penghormatan dari Dia Allah Bapa yang menciptakan alam semesta ini.  Penghormatan dari Allah Bapa memang bukan untuk sembarangan orang. Penghormatan- Nya hanya diberikan kepada kita yang mau hidup layak sesuai dengan firman Tuhan dan tentunya mau melayani sama seperti Anak yang melayani- Nya selama berada di dalam dunia ini.  Jika kita berpikir kita telah hidup sesuai kehendak Tuhan, namun masih diperhatikan Bapa, maka sebenarnya kita telah melupakan satu hal yaitu dalam hal pelayanan.
Melayani Tuhan tidak harus menggunakan talenta sepesial.  Selama kita mau berusaha dengan hati yang tulus maka Tuhan pasti akan membukakan jalan bagi kita semua.  Murid – murid Yesus adalah contoh nyata dari manusia sederhana, dan bahkan ada juga bertabiat buruk, namun semuanya rela mengikuti- Nya dengan sepenuh hati.  Melayani Tuhan berarti juga melakuakn dua hal, yaitu demi kebenaran firman serta kemuliaan nama Tuhan, dan juga demi kebaikan sesama manusia.  Jadi mulai hari ini janganlah ragu mempergunakan kesempatan,waktu, ilmu, ataupun talenta, sekecil apapun untuk melayani Dia(secara sederhana terlebih dahulu) dengan demikian bukan hanya respect dari manusia saja yang akan kita dapatkan, melainkan respect dari Allah Bapa juga!
Tuhan menerima segala ucapan syukur, serta puji dan persembahan kita sebagai ungkapan hormat kita yang tertinggi kepada DIA, namun DIA hanya menghormati mereka yang mau turut meneruskan pekerjaan Anak-Nya di dalam dunia ini yaitu dalam hal melayani.
 “Barang siapa melayani Aku,
Ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada,
Di situpun pelayan- Ku akan berada
Barangsiapa melayani Aku,
Ia akan dihormati Bapa”
Yohanes 12:26

GOD Bless u

(ArBer)Jangan meremehkan peraturan?


Jangan meremehkan peraturan?

Sekilas bisa saja kita marah dan merasa sebal kepada anak – anak pada gambar di atas.  Sudah jelas dikatakan jangan menaiki dan bermain di antara pipa tersebut, namun anak-anak kecil tersebut terlihat justru menjadikan pipa tersebut sarana utama untuk bermain.  Sadarkah kita, bahwa kitapun seperti anak – anak tersebut di hadapan Tuhan Allah?
Nenek moyang kita dahulu melawan Tuhan Allah dengan terang – terangan(bangsa Israel) meskipun hukum Taurat sudah diturunkan tertulis.  Sama halnya dengan leluhur kita, biasanya kita menganggap peraturan tertulis hanya sebuah formalitas belaka.  Padahal sengaja dibuat tertulis agar kita bisa selalu mengingatnya, akan teapi jarang untuk kita taati.  Kenyataannya tanpa adanya “pengawasan” dari sosok penegak hukum, semua peraturan hanya sama halnya dengan pesan yang boleh-boleh saja untuk tidak dihiraukan.
Peraturan tertulis yang Tuhan berikan ke pada Nabi Musa semata – mata hanya agar bangsa Israel bisa percaya bahwa Tuhanlah Allah satu – satunya yang menyelamatkan mereka.  Namun kenyataannya peraturan lisan ataupun tulisan, tidak berpengaruh bagi bangsa yang memang sejak awal suka mengeluh dan memberontak tersebut!  Saat ini manusia hidup berdasarkan hukum tertulis, yang hukumannya nyata, namun demikian kitapun masih sering mengakali “peraturan tertulis” tersebut apalagi jika tidak ada pengawasan dari aparat penegak hukum!  Mulai saat ini janganlah lagi mempermainkan peraturan Tuhan, mungkin kita tidak melihat keberadaan- Nya, namun Dia selalu ada dimanapun kita berada di dalam dunia ini!  Jadi janganlah melanggar peraturan ataupun perintah Tuhan agar kita tidak ditinggalkan- Nya!
Sanksi terhadap sebuah pelanggaran atau peraturan hukum tetap ada, terlepas ada atau tidaknya si penegak hukum!

 “…………..
Beginilah firman Allah:
Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN
Sehingga kamu tidak beruntung?
Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN
Iapun meninggalkan kamu!”
1 Tawarikh 24:20

GOD Bless u

(ArBer)Senjata khusus untuk bunuh diri!



Senjata khusus untuk bunuh diri!

Bunuh diri bukan lagi sebuah hal yang mengerikan.  Siapa saja bisa melakukannya di kala tekanan hidup sudah tidak sanggup untuk diatasi.  Bukan hanya orang – orang miskin yang banyak mengakhiri hidup mereka sendiri, namun para selebitis, atlet, bahkan politisi banyak juga yang melakukan hal serupa.  Tren bunuh diri sendiri berkembang pesat justru di negara berkembang dan negara maju yang notabene sebagian besar penduduknya sudah terbebas dari kemiskinan dan kelaparan.
Bunuh diri terjadi karena ketidaksiapan seseorang menghadapi masalah hidup.  Mereka  menganggap tidak ada satupun manusia yang dapat menolongnya lagi.  Celakanya mereka juga gusar kepada Tuhan, bahkan tidak percaya lagi kepada Dia yang memberikan nafas kehidupan!  Akhirnya dengan cara sepihak seseorang dapat memutuskan nafas kehidupan yang dihembuskan Tuhan.
Tidak percaya kepada Tuhan Allah pencipta saja sudah merupakan suatu dosa besar, apalagi sampai mengambil hak Tuhan dalam hidup ini secara langsung (bunuh diri).  Keputus-asaan bisa menyerang siapa saja.  Keputus-asaan juga pernah dialami oleh nabi Elia yang meminta Tuhan mencabut nyawanya, akan tetapi kenyataannya adalah Tuhan bukannya mengirimkan malaikat pencabut nyawa, namun Tuhan menujukkan kasihnya dengan mengirimkan malaikat yang mengantarkan makanan.  Nabi Elia yang ingin mati justru diberikan makanan jasmani dan rohani untuk menguatkan jiwa serta raganya!  Secara tidak disadari, Tuhanlah sebenarnya jawaban dari segala keluh kesah serta keputus-asaan Eia, dan bukan kematian!  Jadi kesimpulannya adalah datanglah dahulu kepada Dia sang Empunya nafas kehidupan, sebelum kita memutuskan untuk menghentikan nafas hidup kita sendiri!
Bunuh diri tidak akan mengakhiri permasalahan, namun sebaliknya akan menimbulkan masalah yang tidak berakhir saat berada di dalam nereka! 

 “…………………….
Ya TUHAN, ambilah nyawaku
………………………………………
Tetapi seorang malaikat
menyentuh dia dan berkata kepadanya;
Bangunlah, makanlah!”
1 Raja – Raja 19:4-5

GOD Bless u