Tuesday, March 30, 2010

(ArBer)Tetap terlindungi walaupun seorang diri.


Tetap terlindungi walaupun seorang diri.


Walaupun tanpa orang tua disamping bayi tersebut(gambar diatas), bayi tersebut dipastikan dapat tidur dengan nyenyak. Bantal – bantalan tangan tersebut membuat bayi tersebut tidur bisa dengan nyaman. Btnyuknya yang menyerupai tangan akan membuat bayi merasa aman seperti dalam perlindungan serta penyertaan orang tuanya.


Siapapun ingin sekali tidur nyeyak sepeti bayi tersebut, walaupun tidur seorang diri akan tetapi tetap merasa aman dan nyaman. Perasaan nyaman dan aman tersebut tentunya muncul akibat bantal – bantalan berbentuk tangan tersebut. Walaupun bantal-bantalan tersebut adalah benda mati, akan tetapi fungsinya mampu menggantikan kedua tangan orang tua sang bayi untuk menjaga dan membuat sang bayi tidur dengan tenang. Betapa bahagianya jika kita merasakan hal serupa, merasa terlindungi sepanjang hari dan setiap saat. Bukan saja pada waktu kita sadar, namun pada saat tertidurpun kita merasa aman.


Berbahagia dan bersyukurlah bagi kita orang – orang percaya, karena Tuhan selalu menyertai kita disepanjang hidup kita. Baik dalam keadaan sadar maupun disaat kita tidur. Bahkan disaat kita lupa meminta penyertaanya dalam kegiatan kita, DIA tetap menyertai kita. Sadar ataupun tidak, percaya ataupun tidak, DIA selalu menyertai kita, anakk-anak-Nya . Sebagai anak-anak yang selalu dalam penyertaan-Nya kita juga harus tetap yakin dan beriman bahwa DIA selalu menyertai kita. Takutlah selalu kepada titah-titah dan larangan-Nya namun jangan pernah takut akan kehilangan penyertaan-Nya.


Rasa aman dan nyaman timbul bukan hanya timbul ketika kita merasakan adanya penyertaan Tuhan, akan tetapi juga pada saat kita beriman bahwa Tuhan selalu menyertai walaupun kita belum merasakannya.


“Dalam takut akan TUHAN

Ada ketentraman yang besar,

Bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya”

Amsal 14:26


GOD Bless u

(ArBer)Hobi atau kecanduan?


Hobi atau kecanduan?


Setiap orang mempunyai hobi masing-masing. Hobi – hobi tersebut biasanya unik dan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, ada yang suka akan olah raga, seni, melakukan penelitian, atau hal unik lainnya. Lalu pertanyaan yang timbul adalah apakah, hobi bisa menjadi suatu kebiasaan? Atau bahkan melebihi hal tersebut, alias kecanduan?


Hobi adalah sesuatu hal yang positif karena kan memacu semangat kita saat kita mengerjakannya, dengan adanya semangat tersebut, maka pikiran kita kan terfokus dengan demikian cara kerja organ tubuh akan maksimal. Kerja organ tubuh yang maksimal akan menghasilkan energi positif dan akhirnya menghindarkan kita dari stress atau beban berat dalam pikiran. Intinya jika kita melakukan hobi tersebut wajah bahagia akan terpancar dari raut muka kita. Akan tetapi semua hal harusla ada batasannya, berlebihan dalam melakuakn hobi kita akan membawa kita “terisolasi” dengan orang – orang sekitar kita yang tidak mempunyai hobi sama. Lebih buruk lagi adalah apabila hobi sudah menjadi kebiasaan, maka banyak waktu akan terbuang disana, apalagi jika hal tersebut sudah membuat kita kecanduan, maka hidup kita akan menjadi sia-sia. Maksudnya adalah kita diberikan waktu 24 jam sehari, alangkah baiknya kita memanfaatkanya untuk banyak hal, selain untuk diri sendiri kita juga harus menyediakan waktu untuk Tuhan serta kerabat dan lingkungan sosial kita. Namun apabila seorangh sudah kecanduan akan hobi tertentu, maka hal diatas sepertinya sudah tidak relevan lagi untuk dilakukan, karena fokus utama hidup hanya untuk hobi saja.


Belajarlah untuk mengendalikan diri denagn apa yang kita sukai didalam dunia ini, karena semuanya tidaklah akan kekal. Ada saatnya kita tidak akan dapat melakukan hobi tersebut(apabila sudah tua/meninggal), oleh karenanya lakukanlah seperlunya dan jangan sampai kecanduan. Hal utama yang harus kita lakukan trus menerus adalah hal sedrhana seperti bersyukur dan memuji nama Tuhan. Karena sampai tua atau bahkan sampai kita menempati rumah-Nya, kita masih bisa terus untuk memuji nama Tuhan. Jadi kendalikanlah dirimu, dan jangan biarkan hobi duniawi mengendaliakan mu!


Pria (pada gambar diatas) bukanlah seorang yang sedang melakukan hobinya, tapi dia sedang kecanduan untuk memuaskan hasrat bermain golfnya.


“Orang yang tak dapat mengendalikan diri

Adalah seperti kota

yang roboh temboknya”

Amsal 25:28


GOD Bless u

Monday, March 29, 2010

(ArBer)Pemain yang menyamar


Pemain yang menyamar


Gambar kartun diatas menceritakan seorang seporter yang masuk ke dalam pertandingan sepak bola. Walaupun seporter tersebut menggiring bola serta menendangnya ke gawang, akan tetapi pemain belakang dan penjaga gawang tidak meresponinya. Setelah memasukkan bola ke gawang, tiba-tiba seporter tersebut membuka bajunya, dan ternyata dia adalah seseorang pemain lawan yang menyamar seperti seporter sepa bola. Pemain belakang dan penjaga gawang tersebut sudah tertipu oleh penyamaran sempurna dari pemain tersebut.


Kartun diatas sebenarnya hanya karya fiksi semata dan dibuat untuk maksud menghibur para pembacanya. Meskipun demikian ada hal positif yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut. Dalam kehidupan ini kita juga terkadang tertipu oleh penyamaran “nabi-nabi” palsu. Sekilas mungkin kehadiran mereka memberikan banyak keajaiban dalam kehidupan kita, namun dibalik itu ada harga yang harus kita bayar. Saat ini banyak seklai muncul orang – orang yang mengaku titisan malaikat, atau seseorang yang diberi tugas oleh Tuhan untuk menjalankan suatu “misi” khusus didalam dunia ini. Dengan kharisma serta beberapa kelebihan khusus(seperti menyembuhkan, mendatangkan hujan, menghilang dan lain-lain) beberpa orang seperti ini berhasil mengumpulkan banyak pengikut.


Setelah ditelaah lebih lanjut lagi ternyata ajaran atau perkumpulan yang dipimpin “nabi-nabi” palsu tersebut bertentangan dengan ajaran kasih Kristus, bahkan bertentangan juga dengan agama lainnya. Dibalik kemampuan-kemampuannya “nabi-nabi” palsu tersebut mengajarkan hal-hal tidak normal seperti perkawinan antar sesama keluarga, memeisahkan diri dengan lingkungan masyarakat lainnya, hidup tanpa mengenal pendidikan formil bahkan sampai rela mati bersama demi kehidupan yang lebih baik. Mereka(nabi-nabi palsu) bisa jadi saat ini berada disekitar kita, oleh karenanya kita harus tetap waspada dalam berhubungan dengan orang – orang sekitar kita. Belajarlah memperkuat iman kita dan berusahalah untuk mempengaruhi orang sekitar kita dengan terang kasih Kistus! Dan bukan sebaliknya yaitu orang – orang sekitar kita yang mempengaruhi kita dengan hal buruk yang bertentangan dengan ajaran kasih Kristus!


Penyamaran “nabi-nabi” palsu akan tampak sempurna apabila, kita terlalu cuek (acuh tak acuh) serta tidak teliti dalam menilai seseorang


“Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu

Akan muncul dan mereka akan mengadakan

Tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat

…..

Hati-hatilah kamu!

………”

Markus 13:22-23


GOD Bless u

Friday, March 26, 2010

(ArBer)Isi yang tidak sesuai.


Isi yang tidak sesuai.


Bukanlah perkara yang mudah untuk mengenal sesorang dari penampilan fisik serta cara orang tersebut berbicara. Penampilan yang menarik, rapih dan sopan serta tutur kata yang terseusun rapih belum tentu menggambarkan orang tersebut mempunyai watak yang baik. Fakta dilapangan menujukkan bahwa kebanyakan sales/marketing suatu produk yang berpenampilan parlente serta bertutur kata sopan tidak semuanya berorientasi pada good customer service , kebanyakan mereka hanya berorientasi pada good profit from customer.


Walaupun tidak semua sales atau marketing yang lebih mengutamakan pendapatan dibandingkan pelayanan, akan tetapi fakta tersebut tidak dapat dipungkiri lagi kebenarannya. Rata – rata marketing/sales selalu mendekati calon pembeli dengan berbagai bujuk rayu dan iming – iming manis, namun setelah terjadi transaksi biasanya sales/marketing tersebut mulai “angkat tangan”. Apabila terjadi klaim garansi atau terdapat barang yang tidak sempurna, maka biasannya marketing /sales tersebut langsung “cuci tangan” dan menyerahkan kepada divisi lain. Komunikasi biasanya berhenti sampai terciptanya kesepakatan antara kedua belah pihak, setelah itu marketing sudah acuh tak acuh untuk melayani sang pembeli.


Kata – kata dan penampilan harus lah sesuai dengan isi dalam otakdan hati kita. Sebagai manusia yang berintegritas seharusnya kita sadar setiap kata-kata yang keluar adalah cermina dari kepribadian didalam diri kita. Janganlah menjadi orang munafik! karena kemunafikan kita sebenarnya adalah penghambat kita untuk menjadi sukses. Beljarlah dari teladan Yesus yang selalu memperlihatkan isi yang sesuai dengan penampilan serta perkataan yang dikeluarkannya, yaitu pribadi yang sederhana yang hidup taat akan segala kehendak Allah Bapa. Setiap kata-kata dan perbuatannya adalah gambaran sempurna dari isi hati dan pikirannya yang selalu berorientasi pada kasih. Mulai hari ini kita harus membentuk karakter kepribadian yang kuat, bijak, serta berhikmat berdasarkan kasih-Nya, jangan membiarkan orang menilai hanya kepada penampilan dan tutur kata saja, akan tetapi juga isi yang ada dalam hati serta pikiran kita.


Apabila orang mengetahui isi dari truck pepsi tersebut adalah produk saingannya(coca-cola), maka cepat atau lambat produk pepsi akan ditinggalkan para penikmatnya.


“Hati orang bijak

Menjadikan mulutnya berakal budi

Dan menjadikan bibirnya

Lebih dapat menyakinkan”

Amsal 16:23


GOD Bless u

(ArBer)Jangan salah baca!


Jangan salah baca!


Pada saat kita sudah bisa membaca, tulisan apapun yang melintas dihadapan kita, pastilah secara otomatis akan terbaca. Indera penglihtan kita akan langsung mengirim pesan kepada otrak kita untuk mengolah huruf-huruf yang kita lihat menjadi sebia kata atau kalimat yang mengandung arti. Karena semuanya terjadi secara otomatis maka, semua susunan huruf akan langsung terbaca pada saat kita melihatnya, termasuk juga susunan huruf yang mengandung makna negatif.


Semua tulisan memang boleh kita baca, akan tetapi belum tentu segala tulisan tersebut berguna. Dalam kehidupan ini kita harus menyaring dengan benar apa yang bisa kita baca. Bacaan atau tulisan yang tidak benar akan membawa pengaruh secara langsung terhadap pemikiran kita. Kata-kata atau kalimat yang kit abaca akan langsung terkirim ke dalam otak kita, dan jika kata-kata atau kalimat bermakna buruk, maka secara tidak langsung otak atau pikiran kita sudah menyimpan kata atau kalimat tersebut.. Lalu apakah yang bisa kita lakukan untuk mencegah kata atau kalimat buruk itu masuk dalam pikiran kita?


Satu hal yang paling mendasar adalah kita harus memprioritaskan apa yang kita baca. Memang mata kita tidak bisa dikendalikan dalam membaca atau melihat sesuatu, namun kita bisa mengendalikan tubuh kita agar menjauhi bacaaan atau tulisan-tulisan yang kurang baik. Kita harus memrioritaskan bacaan akan firman Tuhan, karena didalamnya mengandung jutaan kata-kata bermakna positif dalam membangun kedhidupan yang berkenan di hadapan-Nya. Hindarilah buku – buku remaja yang menonjolkan prilaku kehidupan duniawi yang sedang berkembang saat ini(yang bertema pergaulan bebas, kekayaan, kenikmatan narkoba, motivasi untuk hidup egois serta percaya diri sendiri dan lain sebagainya). Untuk pengetahuan memang semua tulisan boleh dibaca, namun untuk kehidupan yang berdasarkan firman Tuhan maka terdapat banyak tulisan yang harus kita hindari.


Tidak semua tulisan dari manusia bermanfaat untuk dibaca, namun segala tulisan yang diilhamkan oleh Allah sudah pasti bermanfaat untuk dibaca maupun dipraktekkan.


“Segala tulisan yang diilhamkan Allah

memang bermanfaat untuk mengajar,

untuk meyatakan kesalahan,

untuk memperbaiki kelakuan

dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”

2 Timotius 3:16


GOD Bless u

Wednesday, March 24, 2010

(ArBer)Salah sasaran.


Salah sasaran.


Seandainya perampok(pada gambar diatas) tidak menggunakan penutup wajah yang tertalu gelap, mungkin kejadian tersebut tidak akan terjadi. Perampok tersebut menodongkan pistolnya ke arah yang salah, sehingga usahanya pun sia-sia.


Manusia cenderung lebih mudah melihat kesalahan orang lain dibandingkan diri sendiri. Bahkan ironisnya terkadang kita salah melihat kesalahan orang lain, hanya karena “kain hitam” yang menutupi pandangan kita. “kain hitam” tersebut, bisa saja iri hati, perasaan dendam, ataupun sifat egois lainnya. Hal – hal tersebut akhirnya menutupi pandangan obyektif kita, dan yang terjadi kita selalu salah sasaran. Kita selalu menilai orang tersebut salah, padahal belum tentu dia yang bersalah. Kita memfokuskan pandangan kita karena ke orang tersebut, karena pandangan kita tertutup oleh penilaian – penilaian obyektif kita.


Bukan hal yang mudah untuk melihat seseorang secara obyektif apalagi orang tersebut pernah berbuat atau menyakiti kita. Perlu suatu sikap dewasa untuk memaafkan serta tidak mengingat-ingat lagi kesalahan mereka. Dalam keadaan seperti ini, kita membutuhkan bantuan Tuhan agar pikiran kita terlepas dari belenggu dendam. Mintalah kepada-Nya agar kita diberi hati yang lapang utuk memaafkan serta membuang jauh rasa sakit di hati. Sebagaimana kita mengampuni seseorang, kita pun akan diampuni, karena sebenarnya kita juga sering (sadar ataupun tidak) sering berbuat salah. Hati serta pikiran yang tenang akan membuat kita menilai dengan obyektif, serta akan terhindar dari salah sasaran dalam menilai seseorang.


Penglihatan kita janganlah terhalang apapun sebelum kita melakukan penilaian terhadap seseorang. Biasanya salah sasaran terjadi akibat kesalahan kita sendiri dalam “melihat”


“Mengapakah engkau melihat selumbar

Di dalam mata saudaramu,

Sedangkan balok di dalam matamu sendiri

Tidak engkau ketahui?”

Lukas 6:41


GOD Bless u

Monday, March 22, 2010

(ArBer)Mata yang tertipu.


Mata yang tertipu.


Gambar diatas memang terlihat kocak, namun apabila diteliti lagi, sebetulnya hal tersebut tidak mungkin terjadi. Anjing menpunyai indera penciuman yang lebih tajam dibandingkan manusia, seharusnya dia mengenal apa yang akan dimakannya melalui indera penciumannya. Anjing yang mendekati poster makanan tersebut, bisa dikatagorikan dengan anjing yang unik, karena lebih mengandalkan indera penglihatannya dibandingkan indera penciumannya.


Terlepas dari keunikan anjing diatas, manusia sendiri terkadang sering salah menggunakan panca indera. Ada sebagian orang yang lebih mengandalkan indera penglihatan dalam memilih atau melakukan suatu hal. Misalnya pada saat membeli makanan, kebanyakan orang memilih makanan karena penyajian yang unik, walaupun belum tentu makanan tersebut mempunyai aroma yang harum. Indera penglihatanmemang terkadang menjadi Indera nomor satu dalam memilih banyak hal, termasuk juga dalam memilih pasangan, handphone, baju dan lain sebagainya.


Sebagai anak – anak terang, kita harus benar-benar menjaga dan melatih indera penglihatan kita. Kita tidak pernah dibatasi untuk melihat segala sesuatu yang Tuhan ciptakan didalam dunia ini, namun bukan berasti segalanya bermanfaat bagi jiwa kita. Banyak sekali “ilusi-ilusi dunia” yang bisa membuat mata kita tidak berkedip untuk menikmatinya. Setelah mata kita tertuju pada hal seperti itu, maut sebenarnya sudah mengintai jiwa kita. Berdoalah kepada Tuhan agar kita diberi hikmat dalam menggunakan panca indera dalam tubuh ini, terutama indera penglihatan kita!, karena bukan hanya mata batiniah saja yang perlu dilatih, akan tetapi mata rohai juga perlu dipertajam. Serta ujilah segala hal terdahulu dengan hati, akal pikiran serta seluruh panca indera kita, agar kita tidak tertipu penglihatan kita sendiri.


Poster makanan(pada gambar diatas) berhasil menipu mata anjing tersebut, oleh karena itu kita sebagai manusia harus benar-benar melatih penglihatan kita agar tidak tertipu seperti anjing tersebut.


“Mata adalah pelita tubuh

Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu

Jika matamu jahat,

Gelaplah seluruh tubuhmu

………”

Matius 6:22-23


GOD Bless u

Sunday, March 21, 2010

(ArBer)Perlukah dicatat?.


Perlukah dicatat?.


Trek record menentukan masa depan seseorang, apabila trek record(catatan perjalanan karir)bagus, maka akan mudah sekali bagi seseorang untuk mendapatkan posisi atau jabatan yang diinginkannya. Bukan hanya dalam bidang pekerjaan, dalam pendidikanpun kita harus mempunyai nilai serta catatan yang bagus dalam bidang yang kita tekuni agar bisa mendapatkan bea siswa pada universitas tertentu. Lalu bagaimana trek record kita dalam kehidupan ini?adakah yang menilai atau mencatatnya?


Setiap perbuatan kita, dimanapun dan kapanpun pastilah terbuka dimata Tuhan. Tuhan sepertinya tidak perlu repot mengirim malaikat khusus untuk mencatat segala tindak tanduk kita dalam dunia ini, karena dalam tubuh kitapun Tuhan sudah “menitipkan” Roh Kudus. Sadar ataupun tidak Roh Kudus selalu menyertai segala tindakan kita serta gerakan kita. Mungkin kita tidak sadar, akan tetapi pada saat kesedihan pun sebenarnya Roh Kuduslah yang menjadi penghibur kita. Permasalahan yang terjadi adalah, walaupun kita tahu Tuhan selalu mengawasi kita, hal tersebut tidak membuat kita urung untuk berbuat dosa. Terkadang kita merasa aman dalam berbuat dosa, karena kita tidak merasakan dengan panca indera akan kehadiran Tuhan atau keberadaan roh kudus dalam diri kita.


Memang bukan suatu perkara yang mudah untuk percaya terhadap sesuatru yang tidak terlihat wujudnya, namun sebenarnya itulah hakekat iman yang sesungguhnya. Mulai saat ini, berdoalah untuk meminta pengampunan kepada Tuhan atas segala dosa-dosa kita. Walaupun Tuhan mengetahui segala trek record kehidupan kita, bukan berarti dia tidak menerima keberadaan kita. Dia sangat mengasihi kita, walaupun kita berdosa, namun dosalah yang menjauhkan kita dai kasih-Nya. Oleh karenanya janganlah kita berbuat dosa lagi sehingga menjauhkan kasih-Nya kepada kita.


Apabila kita sudah hidaup sesuai dengan kehendak-Nya, sepertinya malaikat sudah tidak perlu mencatat dosa kita lagi, dan dengan demikian mereka bisa mempunyai banyak waktu untuk memuji Tuhan didalam kerajaan sorga.


“Aku berpegang pada tidah-titah-MU

Dan peringatan-peringatan-MU

Sebab seluruh hidupku

Terbuka dihadapan-MU”

Mazmur 119:168


GOD Bless u

Saturday, March 20, 2010

(ArBer)Cara melindungi diri yang unik.


Cara melindungi diri yang unik.


Gambar diatas bukanlah sebuah kesalahan. Ada baiknya kita melindungi diri dari keadaan sekitar kita. Walaupun terlihat bersih, namun hal tersebut tidak menjamin udara sekitar kita bebas dari virus dan bakteri penyakit yang siap masuk ke tubuh kita. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita mempersiapkan apa saja yang bisa melindungi kita, pada saat kita berjalan keluar rumah. Setiap orang mempunyai cara unik untuk melindungi diri mereka, akan tetapi pertanyaanya adalah, apakah cara tersebut sudah sefektif dan efisien?


Selain melindungi tubuh jasmani kita, sebenarnya lebih penting lagi kita melindungi jiwa kita dari masuknya virus “kenikmatan dunia”. Semakin hari, samakin banyak usaha manusia untuk membuat diri mereka serta ras mereka untuk hidup lebih berbahagia. Satu hal yang salah adalah, bahwa mereka(manusia) mengandalkan diri sendiri untuk mendapatkan atau meraih kebahagian tersebut. Manusia dalam jaman ini terus berusaha, dan berinovasi untuk menciptakan alat – alat teknologi baru yang menjamin kebahagian mereka sendiri pada saat hidup didunia ini. Bahkan mereka juga menciptakan obat/serum yang bia memperlambat penuaan atau memperpanjang umur ,anusia. Lagi-lagi hal tersebut dilakukan atas dasar nikmatnya hidup di dalam dunia ini. Apabila manusia sudah mulai stress, mereka juga sudah menciptakan obat-obatan anti stress(narkoba), yang akan selalu membawa kita “fly” pada kebahagian dunia.


Lalu bagaimana kita melindungi diri kita dari tawaran kenikmatan – kenikmatan dunia tersebut yang tentunya membawa kita makin mencitai hidup didalam dunia ini? Jawabannya adalah hanya dengan kasih Tuhan kita bisa melindungi diri kita dari virus tersebut. Kita hanya perlu memfokuskan diri kepada-Nya diantaranya dengan membaca, merenungkan serta mempraktekkan firman-Nya. Firman-Nya akan memperkuat iman kita, dan iman tersebutlah yang akan menjadi “perisai” kita dalam menghadapi virus – virus jahat diudara.


Jangan melindungi diri dengan cara kita sendiri, karena belum tentu hal tersebut efektif dan efisien?akan tetapi berlindunglah dengan cara yang diajarkan dalam firman Allah!


“Dalam segala keadaan pergunakanlah prisai iman

….

Dan terimalah ketopong keselamatan

Dan pedang roh yaitu

Firman Allah”

Efesus 6:16-17


GOD Bless u

Friday, March 19, 2010

(ArBer)Biasakan berolah raga!



Biasakan berolah raga!


Kapan terakhir kali, kita menghabiskan beberpa jam untuk berolah raga? Sepertinya pertanyaan tersebut sulit sekali dijawab, apalagi bagi kita semua yang hidup dengan rutinitas yang super kompleks. Dari hari senin sampai jumat, kita disibukkan rutinitas harian, hari sabtu dan minggu merupakan hari libur, akan tetapi biasanya kita gunakan untuk beristirahat, dan sedikit memanjakan tubuh kita dengan menambah jam tidur. Sedangkan hari minggu kita disibukkan lagi dengan jadwal pelayanan di gerja, atau justru hari minggu kita mengunjungi atau dikunjungi sanak saudara. Lalu kapankah waktunya, kita berolah –raga?


Tubuh ini adalah modal utama kita didunia ini, jika kita mempunyai jiwa yang sehat, hal tersebut akan menjadi percuma jika tubuh kita sakit-sakitan. Tubuh ini juga ada batasnya ada kalanya perlu istirahat, namun yang paling penting bukanlah istirahatnya, namun melatih tubuh ini agar siap dengan rutinitas keseharian yang sudah terjadwal. Dengan olah raga, bukan saja membuat tubun ini segar, namun juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus – virus penyakit. Tidur atau beristirahat yang terlalu berlebihan akan membuat tubuh kita membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai kegiatan rutinitas harian, namun apabila kita memanfaatkan waktu istirahat dengan disertai berolah raga, maka tubuh akan terasa lebih segar serta siap menghadapi rutinitas harian.


Kita perlu melatih roh dan jiwa kita dengan membaca serta merenungkan firman Tuhan. Selain mendapatkan nutrisi yang baik dari firman Tuhan, kita juga perlu melatihnya dengan memperbanyak persekutuan antara sesama saudara seiman kita, serta pelayanan terhadap lingkungan sekitar kita. Sama halnya dengan jiwa kita, tubuh raga ini juga anugerah Tuhan yang harus kita jaga. Tanpa tubuh yang sehat, jiwa kitapun akan tersiksa dan akan sulit dalam berkativitas. Mulai saat ini, sisikanlah waktu untuk berolah raga, jika kita sulit menyiapkan waktu khusus, maka alangkah baiknya kita menyediakan waktu sejenak dimana saja untuk berolah – raga ringan. Sama seperti kita menyediakan waktu untuk berdoa, kita juga harus menyediakan waktu untuk berolah raga, karena hal tersebut sangat baik bagi kesehatan jiwa dan raga kita.


Berolah raga tidak harus dilakukan diwaktu atau tempat yang khusus.


“Tetapi aku melatih tubuhku

Dan menguasainya seluruhnya,

……”

1 Korintus 9:27


GOD Bless u

(ArBer)Tidak menjelaskan apa-apa.


Tidak menjelaskan apa-apa.


Tuhan Yesus memberikan perintah agar sebagai umat-Nya kita harus memberitakan firman-Nya sampai ke ujung dunia. Perintah tersebutlah yang harus selalu menjadi pegangan dalam hidup ini. Sebelum kita bersaksi kepada orang disekitar kita ada baiknya kita sendiri belajar untuk mengenal lagi kasih-Nya serta teladan-Nya dalam mengajar dan mengajak orang berdosa untuk bertobat.


Bersaksi akan perlindungan serta kasih-Nya dalam kehidupan pribadi kita memang salah satu cara yang baik, untuk menjelaskan tentang kasih-Nya yang sempurna. Apalagi jika cara kita bersaksi ditunjang oleh pemahaman materi yang sesuia dengan firman Tuhan, maka kesaksian kita akan mudah diterima. Satu hal yang tidak kalah penting adalah, kita sendiri harus banyak belajar dari hamba-hamba Tuhan, Gembala gereja, ataupun misionaris-misionaris yang sudah terlebih ddahulu sukses mengenalkan banyak orang akan kasih Tuhan. Berbicara memang bukanlah suatu hal yang sulit, akan tetapi biasanya permasalahan timbul setelah kita berbicara atau menceritakan sesuatu. Saat-saat seperti itulah, keimanan kita diuji melalui akal,pikiran dan hati kita. Jika kita tidak ada persiapan, biasanya kita akan menjelaskan sebisa mungkin walaupun tidak ada korelasinya dengan firman Tuhan.


Bersaksi akan karya anugerah Tuhan memang harus kita terapkan dalam kehidupan nyata ini, akan tetapi kita harus mempersiapkan segala kemungkinannya. Karena biasanya orang yang masih belum mengenal Tuhan akan sulit menerima kesaksian kita dan kemudian akan memberikan banyak pertanyaan lanjutan kepada kita. Jika sampai moment tertentu penjelasan kita sudah jauh dari firmannya(alkitabiah), bisa jadi kesaksian kita malah menjadi batu sandungan bagi kita sendiri. Belajarlah untuk mencintai Firman-Nya! dengan demikian kita akan mudah bersaksi, karena bukan iman dalam hati kita saja yang kuat, akan tetapi akal pikiran kita dipenuhi oleh hikmat dan kebijaksanaan. Jawaban serta penjelasan yang sesuai dengan firman Tuhan, akan membuat mereka terpacu lagi untuk mengenal sosok Tuhan sang Maha Pengasih.


Kata-kata pada papan pemberitahuan tersebut(sia-sia) sebenarnya adalh sia-sia, karena sama sekali tidak menjelaskan apa-apa.

“Biarlah teriakku sampai

Ke hadapan-Mu, ya TUHAN;

Berilah aku pengertian

Sesuai dengan firman-Mu”

Mazmur 119:169


GOD Bless u

Thursday, March 18, 2010

(ArBer)Salah berguru.


Salah berguru.


Guru memang berperan besar dalam membentuk pola piker serta pendidikan seorang anak didiknya. Tapi sebesar apapun peran seorang guru, perang orang tua lebih penting dalam mendidik anak-anak. Orang tuapun laksana guru bagi anak-anak, karena intensitas tatap muka mereka lebih banyak dibandingkan dengan guru di sekolah. Namun pertanyaannya adalah, apakah orang tua bisa berperan menjadi seorang “guru” dengan baik dalam membentuk karakter sang anak?


Menjadi orang tua dan menjadi seorang guru, memang bukan sebuah tugas yang mudah. Saat menjadi orang tua, kita lebih banyak emmainkan perasaan, namun disaat kita mengambil posisi sebagai seorang guru bagi anak-anak, maka kita harus bisa tegas namun berhikmat. Maksudnya kita harus memberikan contoh serta menjelaskan secara detail maksud dan tujuan kita melakukan hal tersebut. Lebih penting lagi kita juga harus bisa menjelaskan akibat yang timbul, jika mereka melakukan hal yang tidak semestinya. Satu hal yang harus diperhatikan adalah, pada saat kita menagmbil posisi sebagai seorang guru, kita harus tetap bijak, dan jangan menanamkan ketakutan kepada anak-anak, sehingga mereka menjadi pasif dan tidak berani bertanya.


Dewasa ini banyak orang tua yang “kehabisan” waktu untuk mengajarkan atau mendidik anak – anak mereka. Ironisnya lagi saat in banyk justru orang dewasa yang mengajarkan hal buruk ataupun memanfaatkan anak-anak untuk kepentingan mereka sendiri. Sebagai keluarga Kristiani, alangkah baiknya kita menerapkan hukum kasih dalam mendidik anak – anak. Dengan dasar kasih Tuhan, kita dapat mengajarka segala hal yang baik bagi anak – anak, serta sekaligus menjaga kita agar keluatr dari koridor kasih Tuhan dalam mendidik mereka. Jadikanlah teladan Kristus sebagai panutan kita dalam melakukan tugas kita yaitu menjadi sosok guru yang baik bagi anak-anak kita.


Didikan yang salah adalah bukanlah bukti kita tidak dapat menjadi guru yang baik bagi anak-anak, melainkan bukti bahwa kita sebelumnya “berguru” kepada pribadi yang salah.


“Sebab Aku telah memberikan

suatu teladan kepada kamu,

supaya kamu berbuat sama seperti

yang telah Kuperbuat kepadamu”

Yohanes 13:15


GOD Bless u

Tuesday, March 16, 2010

(ArBer)Adu otot.


Adu otot.


Sampai detik ini, kita masih menyaksikan banyak perselisihan yang diselesaikan dengan adu otot. Perlajar-pelajar yang menuntut ilmu, juga lebih suka memamerkan kekuatan otot mereka dibandingkan prestasi mereka dalam pelajaran. Para mahasiswa juga tidak jarang masih menyertakan kekerasan dalam setiap demo mereka. Bahkan para wakil rakyat, juga tidak segan menunjukkan adegan – adegan kekerasan dalam sebuah persidangan anggota dewan yang disaksikan live oleh seluruh rakyat Indonesia.


Bukan hanya di negeri tercinta ini, di berbagai Negara juga masih banyak terjadi pertikaian – pertikaian atau perang saudara yang mengutamakan kontak fisik. Walaupun sebenarnya banyak cara dipomasi yang bisa ditempuh, akan tetapi masih banyak yang mengutamakan kontak fisik secara langsung untuk menyelesaikan permasalahan. Padahal kita tahu bahwa adu otot tentunya akan memamakan banyak energi dan menimbulkan korban, dibandingkan dengan duduk bersama untuk beradu argumentasi.


Memang tidak selamanya dengan diskusi kita bisa menyelesaikan pertikaian yang terjadi, namun setidaknya tidak ada korban yang berjatuhan diantara mereka. Manusia dikarunia akal dan pikiran, oleh karenanya hal tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Apabila kata sepakat sudah tidak kita temukan dalam pikiran kita, kita masih tetap mempunyai kasih yang berada dalam hati kita. Hanya dengan kasih Tuhanlah kita dapat mengendalikan akal pikiran kita yang menemui jalan buntu dalam memecahkan permasalahan/pertikaian. Berdoalah terlebih dahulu sebelum kita memulai menggunakan akal dan pikiran kita dalam memnyelesaikan permaslahan! karena apabila akal pikiran kita sudah mulai “panas”, setidaknya hati kita tetap “dingin”.


“Adu otot hanya mengahasilkan satu pemenang, namun dengan menggunakan akal pikiran serta hati dalam menyelesaikan permasalahan, maka terbuka lebar kemanangan untuk bersama.”


“TUHAN menguji orang benar dan orang fasik,

Dan Ia membenci orang yang

Mencintai kekerasan”

Mazmur 11:5


GOD Bless u